107 research outputs found

    The development of hybrid intelligent systems for technical analysis based equivolume charting

    Get PDF
    This dissertation proposes the development of a hybrid intelligent system applied to technical analysis based equivolume charting for stock trading. A Neuro-Fuzzy based Genetic Algorithms (NF-GA) system of the Volume Adjusted Moving Average (VAMA) membership functions is introduced to evaluate the effectiveness of using a hybrid intelligent system that integrates neural networks, fuzzy logic, and genetic algorithms techniques for increasing the efficiency of technical analysis based equivolume charting for trading stocks --Introduction, page 1

    Anthrax of the Gastrointestinal Tract

    Get PDF
    When swallowed, anthrax spores may cause lesions from the oral cavity to the cecum. Gastrointestinal anthrax is greatly underreported in rural disease-endemic areas of the world. The apparent paucity of this form of anthrax reflects the lack of facilities able to make the diagnosis in these areas. The spectrum of disease, ranging from subclinical infection to death, has not been fully recognized. In some community-based studies, cases of gastrointestinal anthrax outnumbered those of cutaneous anthrax. The oropharyngeal variant, in particular, is unfamiliar to most physicians. The clinical features of oropharyngeal anthrax include fever and toxemia, inflammatory lesion(s) in the oral cavity or oropharynx, enlargement of cervical lymph nodes associated with edema of the soft tissue of the cervical area, and a high case-fatality rate. Awareness of gastrointestinal anthrax in a differential diagnosis remains important in anthrax-endemic areas but now also in settings of possible bioterrorism

    OPTIMALISASI FUNGSI MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAKWAH MASJID JAMI’ DESA TANJUNG BERULAK AIRTIRIS KECAMATAN KAMPAR

    Get PDF
    ABSTRAK Thira Azmianti, (2021): Optimalisasi Fungsi Manajemen dalam Meningkatkan Aktivitas Dakwah Masjid Jami’ Desa Tanjung Berulak Air Tiris Kecamatan Kampar Penelitian ini dilatarbelakangi oleh problematika dakwah dari sisi pelaksana dakwah, dimana sebagian aktivitas dakwah belum mampu mengurai persoalan yang dihadapi umat secara rinci, untuk dicarikan solusinya dalam konteks dakwah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui optimalisasi fungsi manajemen (Planning, Organizing, Actuating, Controling) yang ditetapkan oleh pengurus Masjid Jami’ Desa Tanjung Berulak Air Tiris. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, melalui pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang menggambarkan atau memaparkan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fenomena yang diangkat dalam penelitian, kemudian data disusun menggunakan kalimat-kalimat naratif untuk memperoleh kesimpulan. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi yang berpedoman pada sumber data primer dan sekunder. Penerapan fungsi manajemen pada Masjid Jami’ Desa Tanjung Berulak Air Tiris, yakni: penerapan fungsi perencanaan pada setiap kegiatan dan program yang meliputi penentuan sasaran, penjadwalan, prosedur. Penerapan fungsi pengorganisasian yang meliputi pelimpahan wewenang dan tanggung jawab. Penerapan fungsi penggerakan pada Masjid Jami’ Desa Tanjung Berulak yang meliputi memberikan motivasi dan mengkoordinasi. Penerapan fungsi pengendalian yang meliputi penilaian dan evaluasi kegiatan. Hasil penelitian yang diterapkan Masjid Jami’ Desa Tanjung Berulak Air Tiris Kecamatan Kampar mengenai Irsyat Islam, Tablig Islam, Tahwir Islam, dan Tabdir Islam mencapai target yang diharapkan dengan adanya beberapa tindakan yang dilakukan. Kata Kunci : Optimalisasi, Fungsi Manajemen, Aktivitas Dakwah, Masjid Jami

    Pengaruh harga, promosi, dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike di Bandung

    Get PDF
    Industri peralatan olahraga merupakan industri yang dapat berkembang pesat di Indonesia. Saat ini industri produk olahraga sangat kompetitif dalam menetukan harga, bentuk, warna, dan kualitas pada produknya. Merek pakaian, sepatu dan peralatan olahraga yang beredar di pasar industri olahraga Indonesia. Merek tersebut banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Setiap merek menetapkan harga yang cukup bersaing sesuai jenis dan segmen pasarnya. Melalui penelitian maka akan mengetahui pengaruh Harga, Promosi, dan Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian produk sepatu Nike. Metode pengumpulan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner secara online kepada 400 responden pengguna produk sepatu Nike di Bandung. Berdasarkan hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa Promosi dan Kualitas Produk sangat berpengaruh karena berdasarkan skor tertinggi yaitu hasil skor Promosi sebesar 79,2% dan Kualitas Produk sebesar 80,4%. Berdasarkan hasil penelitian maka didapatkan hasil bahwa variabel Harga, Promosi dan Kualitas Produk sangat berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian. Terutama skor yang tertinggi berada pada Kualitas Produk maka konsumen lebih banyak melakukan Keputusan Pembelian dikarenakan Kualitas Produk sepatu Nike, jika Kualitas Produk Nike menurun maka akan sangat berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian yang dilakukan oleh konsumen dan penjual produk sepatu Nike pun akan sangat menurun

    Influence of Cold Atmospheric Plasma Treatment on Fresh-Cut Mango Shelf-Life Extension

    Get PDF
    Emergence of cold plasma technology has demonstrated a great potential for decontaminating fresh fruits and vegetables due to its non-thermal characteristics. A packed-bed plasma reactor with maximum high voltage of 8 kVDC was developed to generate gaseous reactive radicals from ambient air for post-process decontaminating of the fresh-cut and ready-to-eat mango. This Cold Atmospheric Plasma (CAP) machine employed gas from the glow discharge and a mixture of this gas with fine mist fog to inactivate microbial load. Average Total Plate Count (TPC) of untreated or controlled fresh-cut mango was observed to be above a maximum TPC requirement of 6 log CFU/g on the 5th day of 4°C refrigerated storage, while those of the CAP treatment reached the maximum TPC requirement on the 10th day. The CAP treatment of fresh-cut mango samples without- and with-fog presented significant microbial reductions of 2.09 and 1.87 log CFU/g, respectively, more than controlled samples on the 10th day of storage. Moreover, a browning-process deceleration of treated mango samples with CAP could be observed from L*a*b* without affecting samples’ pH and acidity during 10-day storage. Therefore, the CAP treatment revealed a strong possibility to extend a shelf-life of fresh-cut mango in the refrigerated storage

    Kematian Cell Line MDA-MB231 Kanker Payudara Pasca Pemberian Molekul Yodium

    Get PDF
    Kanker payudara merupakan kanker terbanyak yang terjadi pada wanita. di Indonesia, kanker payudara menduduki peringkat pertama kanker tersering dan peringkat kedua penyebab kematian akibat kanker. Kanker payudara resisten hormonal lebih sulit diterapi karena memiliki agresifitas yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efek pemberian yodium dengan dosis hambat 25 dan 50 terhadap kematian cell line MDA-MB231. Penelitian ini adalah penelitian eksperimental sungguhan dengan menggunakan kultur sel kemudian diberikan yodium yang efek apoptosisnya dinilai menggunakan metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay). Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2021-Desember 2022 di Laboratorium Kultur Sel Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran. Subjek penelitian adalah cell line kanker payudara subtipe MDA-MB231 dan cell line keratin normal sebagai kontrol yang diterapi yodium dengan dosis hambat 25 dan 50 selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam. Analisis hasil penelitian menggunakan uji beda apabila p<0.05 dianggap signifikan. Hasil penelitian didapatkan apoptosis dari cell line MDA-MB231 yang diterapi yodium dengan dosis hambat 25 dan 50 selama 24 jam, 48 jam, dan 72 jam (p0.05). Terdapat perbedaan apoptosis yang bermakna pada cell line MDA-MB231 dengan cell line kontrol dengan nilai p 0.000, 0.007, dan 0.036 (p<0.05). Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian yodium dengan dosis hambat 25 dan 50 menyebabkan kematian sel pada kanker payudara. Pemberian yodium dengan dosis hambat yang sama pada sel normal tidak menyebabkan kematian sel

    Incidence and risk factors of antiretroviral treatment failure in treatment-naïve HIV-infected patients at Chiang Mai University Hospital, Thailand

    Get PDF
    <p>Abstract</p> <p>Background</p> <p>The use of combination antiretroviral therapy (cART) has become a standard of care for the treatment of HIV infection. However, cost and resistance to cART are major obstacles for access to treatment especially in resource-limited settings. In this study, we aimed to determine the incidence and risk factors of treatment failure in a cohort of treatment-naïve Thai HIV-infected patients.</p> <p>Methods</p> <p>A retrospective cohort study was conducted among HIV-infected patients initiating their first cART at Chiang Mai University Hospital, Thailand.</p> <p>Results</p> <p>From January 2002 to December 2008, 788 patients were enrolled; 365 were male (46.3%), and the mean age was 37.9 ± 8.6 years. The median baseline CD4 count was 57.7 cells/mm<sup>3 </sup>(IQR 22, 127). GPO-VIR<sup>® </sup>(a fixed-dose combination of lamivudine, stavudine, and nevirapine) was the most common prescribed cART (657 patients, 83.4%). Seventy-six patients developed virological failure given the cumulative incidence of 9.6%. The incidence of virological failure was 2.79 (95% CI 2.47, 3.14) cases per 100 person years. Poor adherence was the strongest predictor for virological failure. Of 535 immunologically evaluable patients, 179 (33.5%) patients developed immunological failure. A low CD4 cell count at baseline (< 100 cells/mm<sup>3</sup>) and the increment of CD4 cell count of < 50 cell/mm<sup>3 </sup>after 6 months of cART were the predictors for immunological failure (p < 0.001).</p> <p>Conclusions</p> <p>This study demonstrated that even in resource-limited settings, the high rate of success could be expected in the cohort with good and sustainable drug adherence. Poor adherence, older age, and low baseline CD4 cell count are the predictors for unfavorable outcome of cART.</p

    Amphotericin B and Itraconazole for Treatment of Disseminated Penicillium marneffei Infection in Human Immunodeficiency Virus-Infected Patients

    Get PDF
    Disseminated infection with Penicillium marneffei is common in patients infected with human immunodeficiency virus (HIV) in Southeast Asia. Treatment with amphotericin B alone is effective but requires a prolonged hospital stay. We conducted an open-label nonrandomized study to evaluate the efficacy and safety of treatment with amphotericin B at a dosage of 0.6 mg/(kg · d) intraveneously for 2 weeks, followed by a 400-mg/d dosage of oral itraconazole for 10 weeks. Of the 74 HIV-infected patients we studied who had disseminated P. marneffei infection, diagnosed by positive fungal culture and clinical evidence of infection, 72 (97.3%) responded to the treatment. There were no serious adverse drug effects. It was concluded that the regimen was effective and safe for treatment of disseminated P. marneffei infection in HIV-infected patient

    Analisis Perbaikan Cacat Produk pada Proses Produksi Pensil dengan Tahapan DMAIC

    Get PDF
    Jumlah perusahaan yang memproduksi produk yang sama semakin bertambah, hal ini mengakibatkan ketatnya persaingan antar perusahaan. Setiap perusahaan harus mampu mempertahankan eksistensinya dengan meningkatkan efisiensi dan kualitas produknya. Perusahaan telah menetapkan standar toleransi cacat produk. Namun selama bulan Januari-Desember 2020 terdapat cacat produk sebanyak 6.674 pcs pensil atau 0,233% produk cacat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab produk cacat dengan menggunakan tahapan DMAIC. Terdapat tiga cacat dominan yang ditemukan pada tahap analyze yang dilakukan, diantaranya adalah lead kotor 1834 pcs, permukaan pensil kasar 1670 pcs, dan pensil retak 1669 pcs. Kurangnya prosedur pada saat material datang, jadwal maintenance yang tidak diperbaharui sehingga mengakibatkan saluran hopper tersumbat menjadi salah satu penyebab dari cacat produk. Pada tahap improve dilakukan penambahan peraturan untuk melakukan pemeriksaan bahan baku sebelum dimulai proses produksi dan melakukan kegiatan maintenance secara berkala
    • …
    corecore