14 research outputs found

    PENGARUH PENERAPAN BLENDED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

    Get PDF
    PENGARUH PENERAPAN BLENDED LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Oleh : TAOFAN ALI ACHMADI 11503241017 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui seberapa jauh peningkatan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut di kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta setelah diterapkan pendekatan blended learning; (2) Mengetahui perbedaan prestasi belajar siswa antara siswa kelas XI TP4 dengan menggunakan metode blended learning dan kelas XI TP2 yang tidak menggunakan metode blended learning pada mata pelajaran Teknik Pemesinan Bubut di kelas XI jurusan Teknik Pemesinan SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta Penelitian ini menggunakan pendekatan kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design. Tempat penelitian dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Pemesinan yang terdiri dari 2 (dua) kelas, yaitu kelas eksperimen (XI TP4) dan kelas kontrol (XI TP2). Perlakuan diberikan pada kelas eksperimen dengan memberikan metode blended learning, sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional. Hasil belajar kelompok tersebut berupa nilai yang diperoleh dari pretest dan posttest. Teknik analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan data yaitu dengan teknik analisis deskriptif yang meliputi: modus, median, mean, varians, dan standar deviasi. Kemudian dilakukan uji persyaratan analisis dengan uji homogenitas dan uji normalitas. Kemudian untuk menguji hipotesis digunakan statistik parametris dengan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa yang signifikan (t hitung=16,60>t tabel=2,002) pada mata pelajaran teknik pemesinan bubut di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta setelah diterapkannya metode blended learning; (2) Terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikan (t hitung=13,16>t tabel=2,002) anatara kelas XI TP4 yang diajarkan menggunakan metode blended learning dengan kelas XI TP2 yang tidak menggunakan metode blended learning. Kata kunci : Blended Learning, Prestasi Belajar, SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta

    KONSEP TEOLOGI INKLUSIF NURCHOLISH MADJID

    Get PDF
    AbstrakHal yang melatarbelakangi penelitian ini adalah klaim keselamatan dan kebenaran antar kelompok yang menimbulkan perdebatan dan ruang-ruang konflik karena perbedaan, khususnya agama. perpecahan menjadi terbuka lebar dan menyebabkan disharmonis antar kelompok. Ini karena konstruk teologi yang bersifat ekslusif, sehingga implikasinya adalah hilangnya ruang-ruang toleransi. Nurcholish Madjid adalah seorang tokoh yang sangat penting disaat wacana keagamaan di Indonesia dihadapkan pada kondisi yang membingungkan karena keberagaman. Maka dari itu Nurcholish memformulasikan sebuah konsep teologi, yang bertujuan untuk membuka kepada arah persatuan dan perdamaian antar kelompok agama.  Dalam kontek ini, penting untuk mengkaji pemikiran Cak Nur, panggilan akrab Nurcholish Madjid, tentang teologi inklusif. Maka dari itu, skripsi ini bertujuan untuk mengetahui argumentasi dasar dan rancang bangun dari pemikiran teologi inklusif Nurcholish Madjid. Nurcholish Madjid memaknai kata inklusif pertama, pandangan kelompok agama lain, pengertian ini sebagai gambaran yang implisit dari kelompok agama tertentu. Kedua, sikap terbuka dan toleran terhadap penganut agama non Muslim. Dari sisi substansi, semua agama itu sama. Kesatuan agama-agama itu terjadi dalam tataran transendental. Hasil temuan dalam penelitian ini, bahwa Nurcholish melihat realitas manusia yang majemuk, dan baginya itu adalah suatu yang niscaya seperti pesan Allah yang tertulis dalam Al-Quran. Ini menurutnya dapat menjadi dasar ke arah pluralisme, yaitu sebuah sistem nilai yang positif terhadap pluralitas. Cak Nur terinspirasi dari Al-Quran dan sejarah Nabi Muhammad, khususnya ketika di Madinah. Madinah ditempati berbagai kelompok manusia yang berbeda-beda, akan tetapi mampu hidup harmonis, terbuka (inklusif) dan saling menghargai. Islam bagi Cak Nur sangat fleksibel, dan dapat didefinisikan ulang. Islam baginya mengandung arti sikap pasrah kepada Tuhan, dan ini menjadi dasar dalam beragama. Karena tidak ada agama yang benar, kecuali sikap pasrah kepada Tuhan. Maka ini menjadi titik pertemuan semua kelompok agama. Sehingga, setiap kelompok agama mampu mewujudkan peradaban yang terbuka (inklusif) dan toleransi, dengan menghayati agama sendiri tanpa menyerang kelompok agama lain

    Stres Kerja Pada Penjaga Pintu Pelintsan Kereta Api Di Kota Solo

    Get PDF
    Penjaga pintu perlintasan merupakan sebuah profesi yang rentan dengan resiko, entah itu resiko yang ditimbulkan oleh lingkungan sekitar maupun resiko yang timbul karena faktor kesalahan dari manusia itu sendiri. Penjaga pintu perlintasan ini mengemban tugas yang sangat berat, selain harus bertanggung jawab pada atasannya atas keselamatan kereta, mereka juga harus bertanggung jawab atas keselamatan pengguna jalan yang melintas, entah itu pejalan kaki maupun yang berkendaraan. Banyak hal yang bisa memicu timbulnya gejala stres kerja pada profesi penjaga pintu perlintasan kereta api, seperti halnya harus tetap siaga dan tidak boleh lengah selama bertugas, menjaga ketertiban di sekitar pintu perlintasan, belum lagi menghadapi berbagai macam gangguan yang didapat dari lingkungan sekitarnya,. Stres kerja merupakan suatu kondisi yang lazim terjadi pada seorang karyawan atau pekerja, tanpa melihat jabatan dan kedudukan seseorang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana dinamika stress kerja yang terjadi pada penjaga pintu perlintasan kereta api Subjek dalam penelitian ini adalah individu yang berprofesi sebagai penjaga pintu perlintasan kereta api, bertugas di kota Solo. Penelitian ini menggunakan metode wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data, alasan penulis menggunakan metode ini karena dengan wawancara dan observasi dapat lebih dalam mencari keterangan dari subjek tentang bagaimana dinamika stres kerja yang terjadi pada penjaga pintu perlintasan kereta api, terutama di kota Solo. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa subjek ada kecenderungan terhadap stres kerja, yang tampak dari timbulnya gejala-gejala, seperti ; konsumsi rokok yang berlebihan, subjek kurang bisa konsentrasi, dan bicara subjek juga terlalu cepat dan terkadang terlalu lambat

    Role of Echocardiography as Supporting Diagnostic Modality in Localized Stanford Type A Aortic Dissection

    Get PDF
    Ascending Stanford type A aortic dissection carries a high morbidity and mortality. Proper identification of the proximal origin of the dissection and determination of concomitant aortic valve involvement significantly facilitate surgical repair which may improve survival.2Rapid imaging is necessary for the timely diagnosis of a potentially life-threatening condition. Transthoracic Echocardiography is highly accurate for the detection of acute aortic syndromes especially identify ascending aortic pathology such as type A aortic dissection.3 We report the unusual case of 52-years old male who present atypical presentation of aortic dissection with unclear view of dissection by CT Angiography aorta, and diagnosed as Localized Stanford A Aortic dissection with supported data by echocardiography modality

    The Protective Effect of Vitamin E for Reducing Intra-Hospital Mortality in Acute Limb Ischemia Patients

    Get PDF
    Background Management of acute limb ischemia (ALI) is still a huge challenge. Current advances of endovascular therapeutic approach in management of ALI have decreased the overall amputation rate, nevertheless, mortality rate remains high which may be caused by metabolic consequences of reperfusion injury. Aim To understand the role of vitamin E to intra-hospital and 30-day mortality among acute limb ischemia patients. Methods This retrospective cohort study included all patients with ALI between 2015 to 2018. Vitamin E 2x400 mg orally for seven days was given based on physician preference after ALI diagnosis was confirmed. Data were collected from Vascular Registries of National Cardiovascular Center Harapan Kita (NCCHK), Jakarta, Indonesia. Univariate analysis and logistic regression models were used to explore factors that contribute to intra-hospital and 30-day mortality. Results                                        A total of 160 patients with ALI involving 192 limbs were admitted to our hospital. Mostly were male (63.1%) and mean age were 56±13 years old. Majority of the patients had unilateral lesion (80%), and were diagnosed with Rutherford stage IIA (36.3%), followed by stage IIB (33.8%), stage I (20%), and stage III (10%) respectively. Intra-hospital and 30-day mortality were 28.1% and 36.9%, respectively. Low treatment of vitamin E increased intra-hospital mortality (HR 5,6 95%CI 1.7-18.3), however, it did not affect 30-day mortality. Other factors including IABP insertion, arrhythmia, bleeding requiring transfusion and acute renal failure were associated with higher intra-hospital and 30-day mortality. In addition, menopause (HR 3.2; CI 1.16-8.85) was also a predictor of 30-day mortality. Conclusion Vitamin E administration reduced intra-hospital mortality but not on 30-day mortality in acute limb ischemia patients. Keywords: Acute Limb Ischemia, vitamin E, mortality, reperfusion injur

    Natrium Urin Petanda Surrogate Brain Natriuretic Peptide Plasma Pasien Infark Miokard dengan Elevasi ST?

    Get PDF
    Background. High level of Brain Natriuretic Peptide (BNP) was suspected as a predictor of adverse events in acute ST Elevation Myocardial Infarc-tion (STEMI). Unfortunately, the cost and availability of BNP assay had hampered its use. Natriuresis is one of the hallmark effect of raised BNP and measuring urinary sodium might offer insight to the plasma BNP. This study aims to search for any correlation between measured plasma BNP and urinary sodium in patients presenting with acute STEMI.Methods. In an observational descriptive analytic study, we selectively in-cluded patients presenting with acute STEMI and checked for plasma BNP and urinary sodium. All patients had no symptoms or therapy of heart failure prior to admission, had no prior MI, had no valvular abnormalities, and had normal renal function. Plasma BNP was tested using immunoassay method from Abbot Diagnostics, while urinary sodium with ionic specific electrode method. Specimen for plasma BNP were taken at the admission while urinary sodium in the next morning, taking account of urine volume. Results. There were 17 patients, 15 were (82.4%) men, with age 55.1+8.2 years old, onset of STEMI 18.6+2.3 hours, and left ventricular ejection fraction (LVEF) 47.6+11.6%. The urinary sodium was 85.1+34.3 mEq/L, and plasma BNP 449.7+48.8 pg/ml. Pearson’s correlation and linear re-gression analysis showed positive correlation between urinary sodium and plasma BNP (r = 0.71). In multivariate analysis, plasma BNP (p<0.01) and LVEF (p<0.05) were the major influencing factors for urinary sodium level.Conclusion.This study revealed a strong correlation between plasma BNP and urinary sodium in patients presenting with acute STEMI. While mea-surement of urinary sodium cannot replace plasma BNP, it might actually reflect plasma BNP level.Latar belakang: Kadar Brain Natriuretic Peptide (BNP) yang tinggi diduga merupakan prediktor kejadian buruk pada infark miokard akut dengan elevasi ST (ST Elevation Myocardial Infarction - STEMI). Akan tetapi pemeriksaan BNP mahal dan tidak mudah didapat, sehingga penggunaannya terbatas. Natriuresis merupakan salah satu efek menonjol dari kenaikan BNP, sehingga kemungkinan pengukuran kadar Natrium dalam urin dapat menggambarkan kadar BNP plasma. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kadar BNP plasma dan kadar Natrium urin pasien STEMI akut. Metoda. Penelitian ini merupakan studi analitik deskriptif observasional. Secara selektif disertakan pasien STEMI akut, kemudian diperiksa kadar BNP plasma dan Natrium urin. Semua pasien tak mempunyai keluhan atau mendapat terapi gagal jantung ketika masuk perawatan, juga belum pernah mengalami infark miokard sebelumnya, tak ada kelainan katup, dan fungsi ginjalnya normal. Kadar BNP plasma diukur menggunakan metoda immu-noassaydari Abbot Diagnostics, sedangkan kadar Natrium dalam urin diukur dengan metoda ionic specific electrode.Sampel darah untuk mengukur BNP plasma diambil saat pasien masuk perawatan, sedangkan Natrium urin diukur keesokan harinya, mengingat diperlukan waktu untuk mendapat urin yang cukup jumlahnya.Hasil. Ada 17 pasien yang memenuhi kriteria, 15 (82.4%) laki-laki, dengan usia 55.1+8.2 tahun, onset STEMI 18.6+2.3 jam, dan fraksi ejeksi ventrikel kiri (LVEF) 47.6+11.6%. Kadar Natrium urin 85.1+34.3 mEq/L, dan BNP plasma 449.7+48.8 pg/ml. Analisis hubungan Pearson  dan regresi linier menunjukkan korelasi positif antara Natrium urin dan BNP plasma (r = 0.71). Pada analisis multivariat, terbukti bahwa BNP plasma (p<0.01) dan LVEF (p<0.05) merupakan faktor utama yang mempengaruhi kadar Natrium urin. Kesimpulan. Penelitian ini telah membuktikan adanya hubungan kuat antara BNP plasma dengan Natrium urin pada pasien-pasien STEMI akut. Meskipun pengukuran Natrium urin tak dapat menggantikan BNP plasma, namun sebenarnya dapat merefleksikan kadar BNP plasma

    Endovascular management of aortic aneurysm with severe neck angulation and/or iliac artery tortuosity using multiple stiff wire technique: a case series [version 2; peer review: 2 approved]

    Get PDF
    Background Suitable aortic neck is one of the essential components for thoracic endovascular aortic repair (TEVAR) and endovascular aortic repair (EVAR). Advanced techniques were developed to adjust and compromise the aneurysm neck angulation but with adding additional devices and complexity to the procedure. We proposed a simple technique to modify severe neck angulation and/or iliac artery tortuosity by using the multiple stiff wire (MSW) technique. Method Two femoral accesses were required for the MSW technique. A guidewire with a support catheter was inserted through the right and left femoral arteries and positioned in the abdominal or thoracic aorta. Wire exchanges were done with extra stiff wire in both femoral accesses. It can be considered to add multiple stiff wires to align the torturous neck / iliac artery. Delivery of the stent graft main body can be done via one of the accesses. Result Six patients with different aortic pathology were admitted to our hospital. Four patients undergo EVAR procedure and two patients undergo TEVAR procedure. All patients had aortic neck angulation problems with one patient having iliac artery tortuosity. MSW technique was performed on the patients with good results. Follow-up CTA after 3 months revealed a good stent position without stent migration and no endoleak was found in all but one patient. Conclusion MSW technique is a simple and effective technique to modify aortic neck/iliac artery angulation in TEVAR or EVAR procedure

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

    No full text
    Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh oleh Mahasiswa S1 kependidikan Universitas Negeri Yogyakarta. Praktik pengalaman lapangan memiliki bobot sebayak 3 SKS lapangan. Praktik pengalaman lapangan mempunyai mata kuliah prasyarat yaitu mata kuliah mikro teaching dan beberapa mata kuliah pendidikan yang lainnya. Praktik pengalaman lapangan melibatkan instansi lembaga lain yang bekerja sama dengan Universitas Negeri Yogyakarta. Pada kesempatan kali ini praktikan diberi kesempatan untuk melakukan praktik pengalaman lapangan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Sebelum melakukan PPL terlebih dahulu dilaksanakan observasi sekolah bermaksud untuk mengetahui kondisi pada saat mengajar di kelas, iklim mengajar, karakter siswa dan media pembelajaran yang digunakan. Kegiatan PPL dilakukan tanggal 1 Juli sampai 18 September 2014. Sebelum mengajar praktikan membuat administrasi guru berupa RPP, silabus, prota, prosem dan lain-lain. Mata diklat yang diampu praktikan adalah Praktek Permesinan II dan Teknik Gambar Manufactur kelas XI Teknik Permesinan . Dalam satu kali tatap muka adalah 8 jam pelajaran dan terjadwalkan hari senin, selasa, kamis dan jum`at. Dari kegiatan PPL ini dapat diambil pengalaman secara nyata untuk menjadi seorang guru baik dalam persiapan mengajar, pelaksanaan mengajar, evaluaisi, menghadapi siwa-siwa yang berbeda-beda karakternya dan menghadapi berbagi hambatan yang mengahdang pada saat pebelajaran untuk mejadi guru yang professional.

    HUBUNGAN ANTARA PEMERIKSAAN INTERN DENGAN PERWUJUDAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Studi Kasus pada Perum BULOG Divisi Regional Jawa Barat)

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji terdapat sebuah hubungan yang positif antara pemeriksaan intern dengan perwujudan good corporate governance. Penelitian ini dilaksanakan di Perusahaan Umum BULOG Divisi Regional Jawa Barat. Pengumpulan data dan informasi mengenai objek penelitian diperoleh dengan melakukan studi lapangan seperti penyebaran kuesioner dan wawancara, serta melakukan studi kepustakaan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Untuk menguji ada tidaknya hubungan positif antara pemeriksaan intern dengan perwujudan good corporate governance dilakukan dengan analisis Rank Spearman dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa nilai thitung > ttabel (6,82 > 2,228), maka hipotesis null (Ho) ditolak dan menerima hipotesis alternatif (Ha). Jadi berdasarkan perhitungan tersebut, hipotesis yang diajukan penulis diterima, ini berarti bahwa antara pemeriksaan intern dan perwujudan good corporate governance memiliki hubungan yang positif erat
    corecore