83 research outputs found

    Weiterbildungsangebote für Hausarztmedizin in der Schweiz – eine Bestandsaufnahme

    Full text link
    Über den Hausärztemangel wird viel diskutiert. Eine zukunftsgerichtete Lösung sind spezifische Weiterbildungsprogramme. Eine Studie analysiert die Charakteristika der aktuell bestehenden Angebote in der Schweiz

    PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI PONDOK PESANTREN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktek Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) di Pondok Pesantren. Setting penelitian: Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal yang sudah ada motivasi dalam pengelolaan lingkungan fisik dan biologis. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif naturalistik yang mengedepankan adanya interaksi dan observasi partisipatif dengan subjek yang diteliti, dan melakukan observasi, dan wawancara dengan komunitas pondok pesantren. Pemilihan sampel secara purposive, accidental, dan snow-ball sampling. Kondisi lingkungan dan proses pembelajaran PPB diobservasi secara mendalam. Hasil wawancara ditranskrip, kemudian disajikan secara deskriptif. Data penelitian kualitatif berupa naratif, deskriptif, dokumen pribadi, catatan lapangan, dokumen pondok pesantren, foto, video-tapes, dan hasil rekaman CCTV. Guna memperoleh validitas data, komponen analisis data yang dilakukan adalah pengelompokan data, refleksi, dan triangulasi. Hasil penelitian menemukan 5 dimensi PPB yakni dimensi lingkungan, ekonomi, sosial-budaya, edukasional dan spiritual yang telah diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komunitas pondok. Implementasi ini terutama didukung oleh faktor kurukulum, proses pembelajaran pengetahuan umum dan agama, serta aktivitas spiritual komunitas pesantren dan Pendirinya. Kata Kunci: PPB, pondok pesantre

    Rest Area Trans Sulawesi Antar Provinsi Arsitektur Biomimicry

    Full text link
    Jalan Trans Sulawesi merupakan satu-satunya jalur transportasi darat yang menghubungkan Provinsi Sulawesi Utara dengan Provinsi lain yang ada di pulau Sulawesi. Melihat betapa pentingnya jalan Trans Sulawesi ini maka seharusnya telah memiliki fasilitas yang memadai bagi para pengguna jalan.Jarak jauh dan perjalanan yang relatif lama sangat memungkinkan seseorang membutuhkan tempat untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanan ketempat tujuan masing-masing. Kepadatan kendaraan terkadang membuat pengemudi kelelahan yang pada akhirnya dapat menyebabkan kecelakaan.Selain karena kepadatan arus kendaraan, kelelahan juga terjadi akibat perjalanan yang cukup jauh, dimana pengendara tidak mempersiapkan kondisi fisik dan kondisi kendaraan untuk perjalanan tersebut. Untuk mengurangi kecelakaan dan menghilangkan lelah setelah menempuh perjalanan tersebut kebijakan yang diambil adalah dengan cara membangun tempat-tempat istirahat sesuai dengan jarak/interval dengan mempertimbangkan ketahanan pengemudi dalam berkendaraan. Untuk memberikan Kenyamanan bagi para pengunjung dan pengguna rest area, maka pendekatan tema perancangan yang dipilih adalah Arsitektur Biomimicry. Dengan penerapan tema ini pada bangunan, diharapkan akan muncul bentuk-bentuk bangunan yang tereksplorasi berdasarkan konsep adaptasi dengan lingkungan sekitar sehingga muncul wujud bangunan benar-benar merupakan hasil penyesuaian diri dengan keadaan sekitar serta memberikan perasaan senang dan nyaman bagi para pengguna rest area

    Implementasi Dimensi Lingkungan Dalam Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Di Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal (Implementation of Environmental Dimension Into Education for Sustainable Development at Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal)

    Full text link
    The aim of the study was to explore the Implementation of the Environmental Dimension in Education for a Sustainable Development (EfSD) in Pondok Pesantren. The study setting: Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal which has been motivated to manage the physical and biological environments. The type of the study was qualitative-inductive which set forth the participative interaction and observation with the study subject, and by observing and interviewing the pondok pesantren community. Samples were selected by using purposive, accidental and snow-ball sampling techniques. The phyiscal, biological and sociocultural environments were observed intensively. The result of the interviews were transcribed, and were descriptive analysis. The qualitative data were collected in the form of narrative, descriptive, personal documents, field notes, school documents, photos, video tapes, and CCTV recordings. To validate the data, the data were analyzed by grouping the data, the reflections and the triangulations. The result showed that the phyiscal, biological and sociocultural environment dimensions have been implemented well in the daily life of all members of the school community. The implementation was also supported by other factors, i.e. the curriculum, learning process of the general knowledge and religion, as well as the spiritual factors of the Founders

    PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI PONDOK PESANTREN

    Get PDF
    ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktek Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) di Pondok Pesantren. Setting penelitian: Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal yang sudah ada motivasi dalam pengelolaan lingkungan fisik dan biologis. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif naturalistik yang mengedepankan adanya interaksi dan observasi partisipatif dengan subjek yang diteliti, dan melakukan observasi, dan wawancara dengan komunitas pondok pesantren. Pemilihan sampel secara purposive, accidental, dan snow-ball sampling. Kondisi lingkungan dan proses pembelajaran PPB diobservasi secara mendalam. Hasil wawancara ditranskrip, kemudian disajikan secara deskriptif. Data penelitian kualitatif berupa naratif, deskriptif, dokumen pribadi, catatan lapangan, dokumen pondok pesantren, foto, video-tapes, dan hasil rekaman CCTV. Guna memperoleh validitas data, komponen analisis data yang dilakukan adalah pengelompokan data, refleksi, dan triangulasi. Hasil penelitian menemukan 5 dimensi PPB yakni dimensi lingkungan, ekonomi, sosial-budaya, edukasional dan spiritual yang telah diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komunitas pondok. Implementasi  ini terutama didukung oleh faktor kurukulum, proses pembelajaran pengetahuan umum dan agama, serta aktivitas spiritual komunitas pesantren dan Pendirinya.   Kata Kunci: PPB, pondok pesantre

    PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI PONDOK PESANTREN

    Get PDF
    ABSTRAK   Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi praktek Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan (PPB) di Pondok Pesantren. Setting penelitian: Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal yang sudah ada motivasi dalam pengelolaan lingkungan fisik dan biologis. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif naturalistik yang mengedepankan adanya interaksi dan observasi partisipatif dengan subjek yang diteliti, dan melakukan observasi, dan wawancara dengan komunitas pondok pesantren. Pemilihan sampel secara purposive, accidental, dan snow-ball sampling. Kondisi lingkungan dan proses pembelajaran PPB diobservasi secara mendalam. Hasil wawancara ditranskrip, kemudian disajikan secara deskriptif. Data penelitian kualitatif berupa naratif, deskriptif, dokumen pribadi, catatan lapangan, dokumen pondok pesantren, foto, video-tapes, dan hasil rekaman CCTV. Guna memperoleh validitas data, komponen analisis data yang dilakukan adalah pengelompokan data, refleksi, dan triangulasi. Hasil penelitian menemukan 5 dimensi PPB yakni dimensi lingkungan, ekonomi, sosial-budaya, edukasional dan spiritual yang telah diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komunitas pondok. Implementasi  ini terutama didukung oleh faktor kurukulum, proses pembelajaran pengetahuan umum dan agama, serta aktivitas spiritual komunitas pesantren dan Pendirinya.   Kata Kunci: PPB, pondok pesantre

    IMPLEMENTASI DIMENSI LINGKUNGAN DALAM PENDIDIKAN UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI PONDOK PESANTREN MODERN SELAMAT KENDAL (Implementation of Environmental Dimension Into Education for Sustainable Development at Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal)

    Get PDF
    ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Implementasi Dimensi Lingkungan dalam Pendidikan untuk Pembangunan Berke1anjutan (PPB) di Pondok Pesantren. Setting penelitian: Pondok Pesantren Modem Selamat Kendal yang sudah ada motivasi dalam pengelolaan lingkungan fisik dan biologis. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif-induktif yang mengedepankan adanya interaksi dan observasi partisipatif dengan subjek yang diteliti, dan melakukan observasi, dan wawancara dengan komunitas pondok pesantren. Pemilihan sampel secara purposive, accidental, dan snow-ball sampling. Kondisi lingkungan fisik, biologis, dan sosial-budaya diobservasi secara mendalam. Hasil wawancara ditranskrip, kemudian disajikan secara deskriptif Data penelitian kualitatif berupa naratif, deskriptif, dokumen pribadi, catatan lapangan, dokumen pondok pesantren, foto, video-tapes, dan hasil rekarnan CCTV. Guna memperoteh validitas data, komponen analisis data yang dilakukan adalah pengelompokan data, refleksi, dan triangulasi. Hasil eksplorasi implementasi dimensi lingkungan daiam PPB di Pondok Pesantren Modem Selamat Kendal menemukan bahwa dimensi lingkungan fisik, bioiogis, dan sosial-budaya, telah diimplementasikan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari oleh seluruh komunitas pondok. Implementasi ini juga didukung oleh faktor lain yakni kurikulum, proses pembeJajaran pengetahuan umum dan agama, serta faktor spiritual Pendirinya.ABSTRACTThe aim of the study was to explore the Implementation of the Environmental Dimension in Education for a Sustainable Development (EfSD) in Pondok Pesantren. The study setting: Pondok Pesantren Modern Selamat Kendal which has been motivated  to manage the physical and biological environments. The type of the study was qualitative-inductive which set forth the participative interaction and observation with the study subject, and by observing and interviewing the pondok pesantren community. Samples were selected by using purposive, accidental and snow-ball sampling techniques. The phyiscal, biological and sociocultural environments were observed intensively. The result of the interviews were transcribed, and were  descriptive analysis. The qualitative data were collected in the form of narrative, descriptive, personal documents, field notes, school documents, photos, video tapes, and CCTV recordings.  To validate the data, the data were analyzed by grouping the data, the reflections and the triangulations.  The result showed that the phyiscal, biological and sociocultural environment dimensions have been implemented well in the daily life of all members of the school community. The implementation was also supported by other factors, i.e. the curriculum, learning process of the general knowledge and religion, as well as the spiritual factors of the Founders

    Referral rates in Swiss primary care with a special emphasis on reasons for encounter

    Full text link
    Questions under study: Referrals from primary to secondary care reflect a crucial role of primary care physicians (PCPs). Most referral rates are based on the number of consultations, rather than on the number of problems addressed during consultations (reasons for encounter = RFE). The aim of the study was to update data on consultations, RFE and referrals in Swiss primary care and calculate a referral rate based on RFE rather than on the number of consultations. Method: Cross-sectional study in Swiss primary care. PCPs collected data on consultations on fifteen different days in three non-consecutive months in 2012/2013. Demographic data of patients and up to six RFE per consultation was collected. For each RFE the PCP had to indicate whether a referral was initiated. Data was analyzed using descriptive statistics. Results: Ninety PCPs (18.9% females) participated and 24’774 consultations with 42’890 RFE (corresponding to 1.73 (SD 1.07) RFE per consultation) were recorded. 2427 RFE (of 2341 consultations) led to a referral, corresponding to a referral rate of 9.44% (95%-CI 9.08-9.81%) based on consultations and 5.65% (95%-CI 5.43-5.87%) based on the number of RFE. Conclusions: An average of 1.7 RFE per consultations and a broad clinical spectrum of problems were presented in primary care; nevertheless 94.3% of all problems were solved in primary care, reflecting the crucial role of PCPs as a coordinator of healthcare

    The patient's perspective of placebo use in daily practice: a qualitative study

    Full text link
    QUESTIONS UNDER STUDY: The use of placebo outside of randomised controlled trials raises ethical and legal issues. So far, patients' perspectives have been considered only in quantitative studies. These studies did not distinguish between pure placebos (no pharmacological effect) and impure placebos (pharmacological ingredient, but no disease-specific effect). The aim of our study was to explore patients' conceptualisation, experiences and attitudes regarding the use of placebos in daily clinical practice. METHODS: Qualitative study with a convenience sample of 12 patients and semistructured interviews. The interviews were digitally recorded; full transcripts were obtained. The information was analysed in accordance with the qualitative content analysis method. RESULTS: The definition of placebo given by the participants mostly matched the common understanding of a pure placebo. Most participants supposed that placebos were mainly effective in diseases in which psychological influences play an important role. Furthermore, most participants believed that placebos themselves mainly worked via psychological effects. The acceptance of a hypothetical earlier use of a placebo depended on the success of the therapy. CONCLUSION: Patients were not aware of the differences between pure and impure placebos. Even regarding pure placebos, patients were more open than many physicians would expect. Trust between the patient and the general practitioner is an important element of the acceptance of a placebo. Appropriate communication could further increase the acceptance. Further research is needed to adapt the information given to the patient about possible placebo therapy
    corecore