1,518 research outputs found

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DI MADRASAH TSANAWIYAH RIYADHUS SHOLIHIN MEGANG SAKTI MUSI RAWAS

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya lembaga pendidikan formal yang berada di bawah naungan yayasan yang sebagian besar siswa-siswinya mukim di pondok pesantren. Dari pengamatan peneliti menunjukkan bahwa siswa-siswi di sekolah masih terlihat kurang disiplin dalam mematuhi peraturan sekolah terutama masalah keterlambatan dan pembelajaran. Adapun tujuan penelitian ini : Pertama, untuk mengetahui kebijakan pendidikan karakter disiplin yang terintegrasi pada pembelajaran di MTs Riyadhus Sholihin. Kedua, untuk mengetahui implementasi kebijakan pendidikan karakter disiplin di MTs Riyadhus Sholihin Megang Sakti Musi Rawas.Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan kualitatif, maka dalam pengumpulan data, penulis menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dokumentasi dan analisis datanya menggunakan analisis Miles dan Huberman, yaitu melalui proses reduksi, display dan verifikasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pertama, implementasi kebijakan pendidikan karakter disiplin di Madrasah Tsanawiyah Ryadhus Sholihin di lakukan melalui tahapan perencanaan. Perencanaan yang dilakukan sekolah yaitu dengan cara mengadakan rapat seluruh dewan guru dan staf agar memasukkan nilai-nilai pendidikan karakter di dalam kurikulum sekolah dan untuk kemudian dilakukan sosialisasi kurikulum kepada wali siswa pada tahun ajaran baru. Kedua, Implementasi kebijakan pendidikan karakter disiplin meliputi pengintegrasian di dalam kegiatan pengembangan diri, mata pelajaran, dan budaya sekolah. Pada tahap pengembangan diri meliputi; adanya kegiatan rutin, kegiatan spontan, keteladanan, dan pengkondisian. Tahap mata pelajaran meliputi; memasukkan nilai pendidikan karakter disiplin pada RPP, proses pembelajaran, dan aktualisasi. Sedangkan pada budaya sekolah, nilai pendidikan karakter disiplin di terapkan melalui; peraturan kelas, peraturan sekolah dan peraturan luar sekolah

    LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LOKASI : MTs. NEGERI GODEAN

    Get PDF
    Madrasah Tsanawiyah Negeri Godean merupakan lembaga setara sekolah menengah pertama yang terdapat di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman dengan masing-masing empat kelas VII, VIII, dan IX. Praktek Pengajaran Lapangan (PPL) merupakan salah satu bentuk pengembangan sumber daya manusia yang bersifat praktis dan diharapkan memiliki dampak langsung yang dapat dilaksanakan dan diimplementasikan di masyarakat. Dalam hal ini, siswa sebagai sasaran kegiatan PPL mencakup antara lain: karakter siswa, minat belajar, serta hasil belajarnya. MTs. Negeri Godean merupakan salah satu lembaga masyarakat yang dijadikan tempat/sasaran PPL UNY pada tanggal 10 September sampai 12 September 2015. Berdasarkan hasil pengamatan kondisi yang telah dilaksanakan, mahasiswa PPL merumuskan dan merancang berbagai program yang akan dilaksanakan selama kegiatan PPL berlangsung. Program yang direncanakan berhasil dilaksanakan dengan baik. Ada berbagai indikator yang menunjukan keberhasilan pelaksanaan program PPL UNY Tahun 2015 di MTs. Negeri Godean. Berbagai keberhasilan ini dikarenakan koordinasi yang baik antara sekolah dengan mahasiswa PPL UNY 2015 serta antar Mahasiswa PPL Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNY yang telah mengantarkan keterlaksanaan program PPL UNY Tahun 2015 di MTs. Negeri Godean

    AKSI BERSIH-BERSIH PANTAI MENGHADAP LAUT (COASTAL CLEANUP) DI PANTAI KETANG KALIANDA LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    Inisiatif membersihkan pantai memainkan peran penting dalam menjaga lingkungan laut dan mempromosikan keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan. Penelitian ini berfokus pada aksi pembersihan pantai yang berlangsung di Pantai Ketang, Lampung Selatan, yang bertujuan untuk mengatasi polusi laut dan meningkatkan kondisi lingkungan daerah pantai. Acara tersebut melibatkan masyarakat setempat, relawan, dan organisasi lingkungan. Penelitian ini menjelajahi tujuan, metode, dan hasil dari kegiatan pembersihan pantai, memberikan gambaran tentang dampak inisiatif semacam itu pada ekosistem pesisir dan kesadaran masyarakat. Temuan menyoroti pentingnya upaya bersama dalam menjaga kebersihan dan kesehatan daerah pantai, dengan menekankan pentingnya keterlibatan berkelanjutan dalam inisiatif serupa untuk keberlanjutan lingkungan pantai

    معاني حرف اللام في سورة المائدة وترجمتها في اللغة الإندونيسية

    Get PDF
    مستخلص البحث فالقرآن مملوءة ومشحونة بالأسرار لا يدركها إلا بالغوص في بحره، وذلك بالبحث العلمي المعتمد على الطرق العلمية والعلوم النحوية. فسورة المائدة من إحدى السور القرآنية المتضمنة سرا من تلك الأسرار والأحكام المتنوعة التي ليس لها الأحكام كمثلها. فالأسئلة الباعثة لإجراء هذا البحث ثلاثة أسئلة، وهي: ما أنواع وجوه قراءة اللام في سورة المائدة، و ما معانيها، و ترجمتها في اللغة الإندونيسية. فاعتمادا على تلك الأسئلة الثلاثة، يهدف هذا البحث لمعرفة وجوه قراءة اللام ومعانيها وترجمتها في اللغة الإندونيسية. والمنهج المستخدم لإدراك الأجوبة عن تلك الأسئلة هو المنهج الكيفي الوصفي، بمعنى أن الباحث فيه لا يستخدم الأرقام في عرض وتحليل البيانات وأنه لإجراء عملية تحليل البيانات، يستخدم الطريقة الوصفية بالخطوات التالية: تعيين وتصنيف وجوه قراءة حرف "اللام" في سورة المائدة، و وصف معاني حرف "اللام" في سورة المائدة، و وصف ترجمة معاني حرف "اللام" في اللغة الإندونيسية في سورة المائدة. ونتيجة البحث أن في سورة المائدة ١٠٥ حرف اللام، ولها ثلاثة وجوه القراءة وهي المفتوحة أو المكسورة أو المسكونة. فالمفتوحة تدخل على اسم الضمير (٣٥)، و اسم الظاهر (٤)، وعلى فعل الماضي (٥)، وفعل المضارع (٩)، وعلى الحرف (١٠). والمكسورة تدخل على اسم الظاهر (٢١)، واسم الموصول (٦)، واسم الضمير (٢)، وعلى الفعل المضارع (١١). وأما المسكونة فتدخل على الفعل المضارع في الموضعين فقط. وأن لـها إثنا عشر معنا، وهي للاستحقاق (١٥)، والاختصاص (٣)، والتمليك (٧)، وانتهاء الغاية (١٣)، والمِلك (٨)، والتوكيد (٢٨)، والتبليغ (٣)، والتبيين (٢)، والزيادة (٨)، والتعليل (١٣)، والتقوية (٣)، وللأمر (٢). وأما ترجمة اللام في اللغة الإنـدونيسية فـمتنوعة بحسب سـياق الكلام و لمعانيها دور في ترجمتها. وتترجم في اللغة الإندونيسية بالكلمات التالية

    PENDAMPINGAN MENAPIS DENGAN PAPAN TEKANG BAGI PENGRAJIN PEMULA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN DI DESA BANDING KECAMATAN RAJABASA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

    Get PDF
    The decline in the skills of the community in weaving the distinctive original pepadun tapis is a challenge in preserving the authentic tapis cloth of Lampung's indigenous culture. The purpose of this activity is to enhance the skills of novice tapis weavers in weaving the distinctive original pepadun tapis using a tekang board in the Banding Village, Banding District, Desa Banding   Regency. Offline training was conducted, involving 15 novice tapis weavers with pepadun motifs. The training process consisted of three stages: preparation, implementation, and evaluation. The primary materials and tools used in this training activity included a set of tapis weaving tools, consisting of gold thread, regular thread, fabric, needles, scissors, and the tekang tapis board. The training instructor was a senior tapis weaver of the distinctive original pepadun tapis, also serving as the coordinator of tapis weavers in Banding Village, who were part of the Tapis Jejama group. The results of the activity show that novice tapis weavers in Banding Village have a basic understanding of weaving the distinctive original pepadun tapis but lacked honing of these skills. Designing pepadun tapis motifs and sewing are fundamental skills that novice weavers need to continuously practice. Novice tapis weavers of the distinctive original pepadun tapis expressed that this training activity has rekindled their awareness of weaving as an authentic Lampung cultural tradition and has renewed their skills in weaving using the tekang board

    Influence of Interethnic Contact on Interethnic Attitudes of Malay and Chinese- Malaysian University Students in Malaysia

    Get PDF
    Although interethnic contact is expected to contribute towards positive interethnic attitudes, it is not clear how much interethnic contact contributes towards interethnic attitudes in contexts where there is “no real majority,” such as Malaysia. The data for this study come from a self-administered survey involving 379 Malay and 381 Chinese- Malaysian university students in large public universities. As predicted, interethnic contact contributes significantly towards regarding different ethnic groups positively. Although the effect is small, it holds for both ethnic groups. The present findings improve the generalizability of the predictions of contact theory regarding interethnic attitude, which have been mainly observed in studies conducted in the Western world, as well as extend the theory beyond the majority-minority and host-immigrant contexts

    EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DI PONDOK PESANTREN Studi Multikasus pada PP. Kempek Cirebon, PP. Cipasung Tasikmalaya dan PP. Darussalam Subang

    Get PDF
    Penelitian ini mengkaji mengenai efektivitas kepemimpinan dengan menitikberatkan pada aspek pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, dan pengelolaan konflik dalam pengelolaan Pondok Pesantren. Pertanyaan penelitian: (1) Bagaimana pendelegasian wewenang dalam kepemimpinan di pondok pesantren?; (2) Bagaimana pengambilan keputusan dalam kepemimpinan di pondok pesantren?; (3) Bagaimana pengelolaan konflik dalam kepemimpinan di pondok pesantren?; dan (4) Bagaimana rumusan model kepemimpinan efektif di pondok pesantren?. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran dan pemahaman yang utuh dan mendalam mengenai pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, dan pengelolaan konflik dalam kepemimpinan di pondok pesantren, serta terumuskannya model kepemimpinan efektif di pondok pesantren. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif (naturalistik). pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan studi dokumentasi. Analisis data menggunakan model analisis interaktif, yang terdiri dari tiga alur yang saling berinteraksi, yaitu: (1) reduksi data; (2) penyajian data; dan (3) penarikan kesimpulan. Pengecekan keabsahan data didasarkan atas empat kriteria, yaitu kredibilitas, transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hasil penelitian menunjukkan implementasi kepemimpinan dengan menitikberatkan pada aspek pendelegasian wewenang, pengambilan keputusan, dan pengelolaan konflik di pesantren Kempek sebagai representasi pesantren tradisional, pesantren Cipasung sebagai pesantren transisional, dan pesantren Darussalam sebagai pesantren modern berjalan tidak efektif. Rekomendasi berdasarkan temuan penelitian ini adalah pendelegasian wewenang hendaknya sudah menjadi sistem yang terstruktur dengan baik, melalui aturan-aturan yang jelas, sehingga anggota organisasi tidak melakukan dan memutuskan apa yang di luar wewenangnya. Proses pengambilan keputusan hendaknya mengurangi ketergantungan pada kyai dan dilakukan secara musyawarah dengan kepemimpinan yang bersifat kolektif. Pesantren sebagai organisasi tradisional seyogyanya lebih membuka diri sebagai organisasi yang terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat, sehingga masyarakat baik orang tua santri maupun warga sekitar dapat berkomunikasi dengan pengurus dan memberi masukan-masukan yang positif bagi perkembangan proses pendidikan di pesantren. Kata kunci: Efektivitas, Kepemimpinan di Pesantren, Pendelegasian Wewenang, Pengambilan Keputusan, Pengelolaan Konflik This study examining leadership effectiveness which emphasizing on delegation of authority, decision making, and conflict management aspects in pondok pesantren management. Research questions are: (1) How delegation of authority in leadership of pondok pesantren?; (2) How decision making in leadership of pondok pesantren?; (3) How conflict management in leadership of pondok pesantren?; and (4) How to formulate an effective leadership in pondok pesantren?. Research aims are to obtaining description and comprehensive understanding about delegation of authority, decision making, and conflict management aspects in pondok pesantren management; and getting an effective leadership formulation model in pondok pesantren. Qualitative approach was used in this study. Interview, observation, and documentation were used as data collection tools. Interactive model of data analysis was employed to analyze the data in this study with consist of three activities which are data data reduction, data display, and conclusion. The reliability of result were obtained with four criteria are: credibility, transferability, dependability, and confirmability. The results of study showed that leadership implementation which emphasizing on delegation of authority, decision making, and conflict management aspects in pesantren Kempek as representation of traditional/salaf pesantren, pesantren Cipasung as semi-modern/trantitional pesantren, and pesantren Darussalam as modern pesantren was implement ineffective. Based on this study findings, the recomendation are: to obtainning an effective leadership, delegation of authority process must be a well structurally system by clearity regulation; decision making process must be enclose depends on kyai (individual figure) and done by deliberation (musyawarah) with collectivelly leadership. And pesantren as traditional organisation must be openned as open organisation and accessable by broad community, so that they able to communicate and contribute positive inputs for educational/learning process development in the pesantren systems. Keywords: Effectiveness, Leadership in Pesantren, Delegation of Authority, Decision Making, Conflict Managemen

    Consumption of local news in television and newspapers and national pride among Malaysian youth

    Get PDF
    Drawing from the development journalism theoretical perspective, consumption of local news is posited to correlate with national pride. However, empirical evidence on the theoretical relationship between local news consumption and national pride among youth in Malaysia is lacking. Hence, a survey was undertaken to determine the relationships of exposure and attention to local news in television and newspapers with national pride and whether the relationships vary by ethnicity. A total of 625 Malay, 416 Chinese, and 112 Indian youths voluntarily participated in the survey. Controlling age, gender and self-identification, the results of multiple regression analysis showed that exposure and attention to local television news significantly predicted national pride, and the relationships were shown to be true for all the three major ethnic samples but these varied in strength. Exposure and attention to local news in the newspapers was a significant predictor of national pride only for the Chinese sample. Implications of the findings were also discussed
    corecore