13 research outputs found

    EVALUASI PENGELOLAAN PERIKANAN TUNA BERDASARKAN PENDEKATAN EKOSISTEM DI KABUPATEN PULAU MOROTAI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat keberlanjutan setiap domain atau aspek dalam EAFM dan menentukan tingkat keberlanjutan kegiatan perikanan tuna di Kabupaten Pulau Morotai. Metode pengambilan data dilakukan dengan metode survei dengan cara wawancara/kuesioner dan FGD (Focus Group Discussion). Penentuan jumlah sampel menggunakan purposive sampling. Dengan analisis pendekatan EAFM, nilai komposit rata-rata seluruh domain berkisar antara 60-80 yang mencerminkan status dan kinerja sumber daya perikanan tuna yellowfin di Kabupaten Pulau Morotai yang baik dalam tingkat keberlanjutannya dengan menerapkan prinsip-prinsip EAFM. Namun, masih ada sejumlah indikator di setiap domain yang memiliki skor rendah sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan manajemen.EVALUATION OF TUNA FISHERIES MANAGEMENT BASED ON ECOSYSTEM APPROACH IN MOROTAI ISLAND DISTRICTS. This study aims to determine the level of sustainability of each domain or aspect in the EAFM and determine the level of sustainability of tuna fishery activities in the Morotai Island Districts. Methods of data taking was carried out with survey method by means of interview/questionnaires and FGD (Focus Group Discussion). Determination of samples quantity used purposive sampling. By the EAFM approach analysis, the average composite value of the entire domain was range of 60-80 which reflects the status and performance of yellowfin tuna fisheries resources in Morotai Island Districts was good in its level of sustainability by applying EAFM principles. However, there were still a number of indicators in each domain that had a low score so efforts are needed to improve management

    STATUS BIOLOGI IKAN HASIL TANGKAPAN DAN LAJU PANCING RAWAI DASAR YANG BEROPERASI DI TELUK KAO HALMAHERA PROVINSI MALUKU UTARA

    Get PDF
    Teluk Kao di Pulau Halmahera telah dioperasikan rawai dasar secara intensif oleh nelayan skala kecil. Target tangkapan adalah jenis ikan demersal yang bernilai ekonomis penting. Penangkapan ikan pada suatu lokasi yang dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis ikan, TKG jenis ikan target dominan, dan membandingkan laju pancing rawai dasar berdasarkan jumlah mata pancing. Pengumpulan data menggunakan metode survei. Analisis data meliputi: komposisi jenis, distribusi TKG, laju pancing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan target terdiri atas 18 spesies dikategorikan ke dalam 4 kelompok. Komposisi jenis ikan: kurisi (53%), kakap (22,2%), lencam (11,1%), tangkapan lain (13,7%). Tangkapan sampingan terdiri atas 7 spesies, yang didominasi jenis hiu dengan komposisi yang bervariasi. Proporsi matang gonad berdasarkan ukuran kelas panjang: kurisi 54% (22-23 cm), kakap 50% (18-23 cm), lencam 100% (20-27 cm). Laju pancing pada jumlah mata pancing 400 buah sebesar 4,40 lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah mata pancing 300, 500, 600, dan 700 buah.Kao Bay on Halmahera Island has been intensively operated bottom longlines by small scale fisheries. The target of catch not only demersal fish which have economic value, but also caught various types of fish that is not of economic value. Fishing activities at one location continuously can affect the sustainability of these fish resources. The purpose of this study was to analyze: composition of fish species, level of gonadal maturity from the dominant target species, and compare the bottom longline hook rate based on the number of fishing lines. Survey method was used to collecting data. Data analysis includes: species composition, distribution of level gonadal maturity, and fishing rate. The results shows that the target fish catch consist of 18 species categorized into 4 groups. Fish composition: Nemipterus hexodon (53%), Lutjanus spp (22.2%), Luthrinus spp (11.1%), other catches (13.7%). While, side catches consist of 7 species, which are dominated by types of sharks with varying compositions. The proportion of gonad maturity is based on long class sizes: 54% Nemipterus hexodon  (22-23 cm), 50% Lutjanus spp (18-23 cm), Luthrinus spp 100% (20-27 cm). Hook rate number of fishing line 400 by 4.40 was higher compare to the number of fishing lines 300, 500, 600 and 700

    STATUS BIOLOGI IKAN HASIL TANGKAPAN DAN LAJU PANCING RAWAI DASAR YANG BEROPERASI DI TELUK KAO HALMAHERA PROVINSI MALUKU UTARA

    Get PDF
    Teluk Kao di Pulau Halmahera telah dioperasikan rawai dasar secara intensif oleh nelayan skala kecil. Target tangkapan adalah jenis ikan demersal yang bernilai ekonomis penting. Penangkapan ikan pada suatu lokasi yang dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis ikan, TKG jenis ikan target dominan, dan membandingkan laju pancing rawai dasar berdasarkan jumlah mata pancing. Pengumpulan data menggunakan metode survei. Analisis data meliputi: komposisi jenis, distribusi TKG, laju pancing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan target terdiri atas 18 spesies dikategorikan ke dalam 4 kelompok. Komposisi jenis ikan: kurisi (53%), kakap (22,2%), lencam (11,1%), tangkapan lain (13,7%). Tangkapan sampingan terdiri atas 7 spesies, yang didominasi jenis hiu dengan komposisi yang bervariasi. Proporsi matang gonad berdasarkan ukuran kelas panjang: kurisi 54% (22-23 cm), kakap 50% (18-23 cm), lencam 100% (20-27 cm). Laju pancing pada jumlah mata pancing 400 buah sebesar 4,40 lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah mata pancing 300, 500, 600, dan 700 buah.Kao Bay on Halmahera Island has been intensively operated bottom longlines by small scale fisheries. The target of catch not only demersal fish which have economic value, but also caught various types of fish that is not of economic value. Fishing activities at one location continuously can affect the sustainability of these fish resources. The purpose of this study was to analyze: composition of fish species, level of gonadal maturity from the dominant target species, and compare the bottom longline hook rate based on the number of fishing lines. Survey method was used to collecting data. Data analysis includes: species composition, distribution of level gonadal maturity, and fishing rate. The results shows that the target fish catch consist of 18 species categorized into 4 groups. Fish composition: Nemipterus hexodon (53%), Lutjanus spp (22.2%), Luthrinus spp (11.1%), other catches (13.7%). While, side catches consist of 7 species, which are dominated by types of sharks with varying compositions. The proportion of gonad maturity is based on long class sizes: 54% Nemipterus hexodon  (22-23 cm), 50% Lutjanus spp (18-23 cm), Luthrinus spp 100% (20-27 cm). Hook rate number of fishing line 400 by 4.40 was higher compare to the number of fishing lines 300, 500, 600 and 700

    Temporal Spread of Gonad Maturation Level and Food Habits of Halfbeak fish (Hemiramphus sp.) Caught in Kayoa Waters,South Halmahera

    Get PDF
    Halfbeak fish (Hemiramphus sp.) is intensively caught using fishing gea

    PRIORITAS STRATEGI PENGELOLAAN PERIKANAN GIOB YANG BERKELANJUTAN DI KAYOA, HALMAHERA SELATAN

    Get PDF
    Perikanan giob di Kayoa, dikhususkan untuk mengeksploitasi ikan julung-julung. Kegiatan eksplotasi dilakukan sangat intensif dan hingga saat ini belum ada upaya pengelolaan. Penelitian bertujuan menentukan prioritas strategi pengelolaan perikanan giob yang berkelanjutan dan menyusun konsep implementasi dari strategi pengelolaan perikanan giob terpilih. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara dan pengisian kuisoner. Analisis data menggunakan metode AHP (Analisis Hierarki Proses). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prioritas strategi pengelolaan perikanan giob yang berkelanjutan di Kayoa, Halmahera Selatan yaitu pengawasan terhadap eksploitasi sumberdaya ikan julung julung. Konsep implementasi dari strategi prioritas pengawasan adalah pengaturan waktu penangkapan, pengawasan terhadap penangkapan ilegal, pengawasan terhadap pengolahan hasil tangkapan, pengawasan terhadap jaringan pemasaran, dan sosialisasi tentang pentingya Pendapatan Asli Daerah. Perlu dibentuk daerah perlindungan laut di Kayoa, Halmahera Selatan sehingga dapat memantau kegiatan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya ikan julung-julung sebagai target tangkapan utama alat tangkap giob.Giob fisheries in Kayoa is specialized to exploitat halfbeak fish. This activitiy is undertaken intensively and no management effort until now. The research objective were to determine the priority of management strategies for sustainable giob fisheries and to formulate the implementation of the selected management strategy for giob fisheries. Data was collected by using interviews and questionnaires. The data analysis used AHP (Analysis of Hierarchy Process). The result showes that the priority of management strategices for sustainable giob fisheries in Kayoa, South Halmahera, was the supervision of exploitation of halfbeak resources. The implementation concepts of monitoring the priority strategy are: setting the fishing time, supervisie the illegal fishing, supervisie the catch processing, supervisie the marketing network, and socialize the impotance of region income. It is necessary to develop a local marine sanctuary in Kayoa, South Halmahera which is in charge of overseeing the utilization and management of halfbeak fish resources as the main target of giob

    ANALISIS KINERJA SATUAN PENGAWASAN SUMBERDAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN (PSDKP) DI PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA TERNATE

    No full text
    PSDKP mengeluarkan keputusan Nomor 12/PER-DJPSDKP/2017 tentang Petunjuk Teknis Pengawasan Kapal Perikanan seperti: pemeriksaan kapal perikanan, kapal pengangkut ikan, perusahan perikanan, pemeriksaan alat bantu penangkapan ikan, pemeriksaan sistem pemantauan kapal perikanan, pengawasan jalur penangkapan ikan, pengawasan Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia, pengawasan Zona Ekonomi Eksklusif, pengawasan Surat Izin Usaha Perikanan, pengawasan Surat Izin Penangkapan Ikan, pengawasan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan, Pengawasan Surat Laik Operasi, pengawasan Surat Persetujuan Berlayar, pengawasan Surat Keterangan Aktivitas Trasmitter. Tujuan penelitian adalah menganalisis kualitas pelayanan PSDKP Ternate menggunakan Analisis Servqual dan Diagram Kartesius. Metode penelitian adalah metode deskriptif; pengambilan sampel dengan cara purposive sampling dimana jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil penelitian menunjukkan kualitas pelayanan secara keseluruhan sebesar 17,88% merupakan rasio antara skor harapan dan persepsi yang digunakan untuk menentukan prioritas yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Analisis skor Servqual menunjukkan skor persepsi sebesar 1391, sedangkan harapan pengguna jasa PSDKP Ternate sebesar 1240, sehingga skor Servqual adalah >151, ini menunjukkan kinerja PSDKP Ternate pada kategori sangat baik. Analisis Diagram Kartesius menunjukkan bahwa dimensi kehandalan berada pada kuadran A artinya prioritas utama peningkatan kinerja Pelayanan PSDKP Ternate seperti persyaratan penerbitan surat-surat yang terlalu banyak; kemudian dimensi daya tanggap dan empati berada pada kuadran B yang berarti mempertahankan prestasi seperti ketepatan waktu, identitas petugas, serta kemampuan pegawai dalam melayani; dimensi keyakinan dan wujud berada pada kuadran D yang berarti prioritas berlebihan seperti data ketaatan kapal dipangkalan, pada kuadran D ini dapat dikurangi agar pihak pengelola dapat memberikan pelayanan yang lebih optimal kepada atribut-atribut yang dirasa kurang optimal.Kata Kunci: Kinerja Pelayanan PSDKP Ternate, Servqual, Diagram Kartesius

    Biological Status Of Catches Fish And Bottom Long Line Hook Rates Operated In Kao Bay, Halmahera North Maluku Province

    Full text link
    Teluk Kao di Pulau Halmahera telah dioperasikan rawai dasar secara intensif oleh nelayan skala kecil. Target tangkapan adalah jenis ikan demersal yang bernilai ekonomis penting. Penangkapan ikan pada suatu lokasi yang dilakukan secara terus menerus dikhawatirkan dapat berpengaruh terhadap keberlanjutan sumberdaya ikan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis komposisi jenis ikan, TKG jenis ikan target dominan, dan membandingkan laju pancing rawai dasar berdasarkan jumlah mata pancing. Pengumpulan data menggunakan metode survei. Analisis data meliputi: komposisi jenis, distribusi TKG, laju pancing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan target terdiri atas 18 spesies dikategorikan ke dalam 4 kelompok. Komposisi jenis ikan: kurisi (53%), kakap (22,2%), lencam (11,1%), tangkapan lain (13,7%). Tangkapan sampingan terdiri atas 7 spesies, yang didominasi jenis hiu dengan komposisi yang bervariasi. Proporsi matang gonad berdasarkan ukuran kelas panjang: kurisi 54% (22-23 cm), kakap 50% (18-23 cm), lencam 100% (20-27 cm). Laju pancing pada jumlah mata pancing 400 buah sebesar 4,40 lebih tinggi jika dibandingkan dengan jumlah mata pancing 300, 500, 600, dan 700 buah

    KARAKTERISTIK BIOLOGI HASIL TANGKAPAN JARING INSANG DASAR BERDASARKAN PERBEDAAN WAKTU TANGKAPAN DI PERAIRAN DESA MODAYAMA KABUPATEN HALMAHERA SELATAN

    No full text
    Nelayan jaring insang dasar yang melakukan operasih penangkapan ikan demersal pada wakatu pagi dan sore. Namun belum diketahui waktu penangkapan yang terbaik. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui karakteristik biologi ikan hasil tangkapan jaring insang, (2) menganalisis produktivitas dan perbandingan hasil tangkapan jaring insang berdasarkan waktu penangkapan. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode survei, wawancar dan melakukan pengukuran panjang dan berat. Analisis yang digunakan yaitu analisis komposisi, analisis produktivitas dan analisis uji t. Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil tangkapan jaring insang terdiri atas 5 spesis yang didominan oleh ikan lolosi biru (26%). Ikan lolosi biru ukuran panjang (26%) pada kisaran pajang 18,1-19 cm sedangkan berat terdominan (27%) berada 106-126 gram. Perbandingan hasil tangkapan berdasarkan analisis uji kenormalan terhadap hasil tangkapan pagi Lo =0,296 dengan n=15 dan taraf nyta a=0,05 maka diperoleh 0,753 sehingga hipotesis Ho diterima. Sedangkan hasil tangkapan waktu sore diperoleh nilai Lo= 0,933 dengan n = 15 dan taraf nyata a = 0,05 maka diperoleh 0,753 sehingga hipotesis Ho diterima. Uji t-student untuk mengetahui waktu tangkapan yang baik anatara waktu tangkapan pagi dan sore hari maka hasil tangkapan diperoleh nilaithitung= 28,95 dan ttabel = 1,4. Hasil dari perhitungan t-student tersebut menujukan bahwa nilai thitung>ttabel sehingga pengaruh waktu tangkapan memberikan perbedaan nyata terhadap hasil tangkapan jaring insang dasar dengan waktu tangkapan sore lebih banyak dibandingkan waktu tangkapan pagi.Produktivitas hasil tangkapan sore lebih tinggi (77%) dibandingkan hasil tangkapan pagi (23%).Kata kunci: Produktivitas, ikan demersal, jaring insang dasa

    DAMPAK COVID-19 TERHADAP PRODUKTIVITAS DAN PENDAPATAN NELAYAN RUMPON DI BAGIAN UTARA KOTA TERNATE

    No full text
    COVID-19 merupakan permasalahan yang dihadapi oleh hampir semua negara di dunia termasuk Indonesia yang salah satunya berimplikasi terhadap sektor perikanan. Dengan melihat perkembangan situasi saat ini, berpengaruh terhadap aktivitas masyarakat pesisir dalam hal ini nelayan rumpon bagian utara Kota Ternate, hampir seluruh nelayan merasakan dampak dari pandemi ini, berkurangnya hari melaut berpengaruh terhadap produksi dan pendapatan nelayan masyarakat pesisir. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menganalisis penerapan protokol kesehatan meliputi tingkat pemahaman dan bentuk penerapan protokol kesehatan pada nelayan. (2) Mengetahui tingkat Produktivitas nelayan rumpon sebelum dan pada saat masa pandemi COVID-19. (3) Mengetahui Pendapatan nelayan rumpon sebelum dan pada saat masa pandemi COVID-19 serta dampak terhadap harga komoditas dan aktivitas penangkapan. Metode yang digunakan adalah survei dengan teknik wawancara menggunakan kuesioner, pengambilan serta pengumpulan data berdasarkan teknik purposive sampling dengan melibatkan responden sebanyak 20 nelayan. Analisis data menggunakan metode deskriptif kualitatif untuk menjelaskan pemahaman nelayan terhadap pandemi COVID-19. Kemudian analisis produktivitas dan pendapatan nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa 80% nelayan cukup tahu tentang COVID-19 dan sisanya 20% mengetahui detail tentang COVID-19. Tingkat kekhawatiran menunjukkan sebanyak 40% responden cukup khawatir dengan adanya pandemi COVID-19, sedangkan memberikan respon tidak terpengaruh sama sekali sebanyak 55% dan sisanya sangat khawatir. Dampak pandemi terhadap Produktivitas nelayan sebelum pandemi covid rata-rata hasil tangkapan nelayan yaitu 2381 ekor sedangkan saat masa pandemi sebanyak 2328 ekor per bulan dengan rata-rata trip penangkapan sebelum dan saat pandemi sama yaitu 17 trip per bulan. Pendapatan tertinggi nelayan sebelum pandemi covid yaitu pada bulan Maret sebesar Rp. 5.830.000 dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp. 3.317.500, Sementara pada saat masa pandemi covid pendapatan menurun dari bulan April pada bulan Mei naik menjadi Rp. 6.176.667, Kemudian menurun drastis pada bulan Juni yaitu sebesar Rp. 2.512.000. Harga ikan yang dipasarkan relatif sama namun karena tingginya permintaan sehingga harganya sama tetapi jumlah ikan yang diberikan berbeda ini menunjukkan pendapatan mengalami fluktuatif.Kata Kunci : Pandemi COVID-19, produktivitas, pendapatan

    PERBEDAAN HASIL TANGKAPAN BOTTOM HAND LINE BERDASARKAN WAKTU PENANGKAPAN DI PERAIRAN PULAU OBI

    No full text
    Nelayan pancing ulur dasar yang melakukan operasi penangkapan ikan demersal pada waktu siang dan malam. Namun belum diketahui waktu penangkapan yang terbaik. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganasis karakteristik biologi hasil tangkapan bottom hand line dan, (2) menganalisis produktivitas dan perbandingan hasil tangkapan bottom hand line berdasarkan waktu penangkapan di perairan pulau Obi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei dengan melakukan proses pengukuran panjang dan berat ikan secara langsung di tempat pengumpul ikan dan metode wawancara nelayan penangkapan ikan demersal. Analisin yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu analisis komposisi, dan analisis produktivitas dengan menggunakan analisis uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tangkapan pancing ulur terdiri atas 31 spesies yang didominasi ikan kerapu sunu ekor gunting (26%). Tangkapan ikan kerapu sunu ekor gunting memiliki ukuran panjang dominan (31%)berada pada kelas ukuran 35-37 cm sedangkan ukuran berat dominan (25%) berada pada 0,4 kg. Produktivitas tangkapan sore hari lebih tinggi (59%) dibandingkan dengan tangkapan malam (41%). Perbandingan hasil tangkapan berdasarkan hasil analisis uji t-student untuk mengetahui waktu penangkapan yang terbaik antara waktu penangkapan siang dan malam hari terhadap hasil tangkapan di peroleh nilai Thitung = 0,267 dan Ttabel = 1,4. Dari hasil pehitungan t-student, menunjukan bahwa nilai Thitung Ë‚ Ttabel sehingga pengaruh waktu penangkapan memberikan pengaru tidak nyata terhadap hasil tangkapan ikan demersal dengan hasil tangkapan siang lebih banyak dibandingkan dengan waktu penangkapan malam.Kata kunci : produktivias, ikan demersal, bottom hand lin
    corecore