620 research outputs found

    PERSEPSI DAN HARAPAN WISATAWAN TERHADAP PELAYANAN, PRASARANA, DAN SARANA WISATA DI TAMAN PINTAR YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1.) Prasarana dan sarana pariwisata di Taman Pintar Yogyakarta. 2.) Pelayanan di Taman Pintar Yogyakarta. 3.) Persepsi wisatawan terhadap pelayanan, prasarana, dan sarana di Taman Pintar Yogyakarta. 4.) Harapan wisatawan terhadap kualitas pelayanan, prasarana, dan sarana di Taman Pintar Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan teknik survey. Populasi dalam penelitian ini merupakan wisatawan Taman Pintar pada waktu rata-rata 1 bulan dengan usia minimal 13 tahun. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Responden ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan observasi di lapangan. Data selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1.) Prasarana dan sarana yang diberikan oleh Taman Pintar kepada wisatawan: a. Prasarana; a.) Bangunan dengan luas lahan 1,2 hektar, b.) Dua tempat parkir. c.) Pembangkit listrik dari PLN dan genset sebagai cadangannya. d.) Sumber air bersih dengan berlangganan pada Perusahaan Air Minum. c.) Jalur transportasi yang terjangkau dari dan menuju Taman Pintar relatif mudah. b. Sarana; a.) Alat peraga. b.) Pos keamanan beserta petugas, c.)Kesehatan, d.) Pengaduan. e.) Tempat ibadah. f.) Toilet. 2.) Pelayanan wisata berupa; a.) Kebersihan, b.) Kenyaman di area wisata. c.) Karyawan yang siap melayani sesuai dengan bidang masing-masing. 3.) Persepsi wisatawan: a.) Prasarana; Semua aspek dinilai baik namun pada aspek tempat parkir masih dinilai negatif baik dari segi lokasi (65 persen) ataupun luasnya (67 persen). b.) Sarana; semua aspek dinilai baik,aspek yang dinilai negatif hanya sarana pengaduan yang dianggap tidak terlihat (63persen). c.) Pelayanan: dari beberapa aspek pelayanan yang menjadi penilaian wisatawan semua dinilai baik. 3.) Harapan wisatawan: a. Prasarana pada aspek area parkir berupa perluasan area (62 persen). b. Sarana: a.) Perbaikan kondisi alat peraga (57 persen) dan jumlah alat peraga (44 persen). b.) Peningkatan layanan Informasi untuk berbagai acara (55 persen), c.) dan penambahan jumlah toilet (53 persen). c. Pelayanan; a.) Peningkatan keterampilan melayani khususnya petugas pemandu (48 persen). b.) Penambahan waktu kunjungan (44 persen). Kata Kunci : Persepsi, Harapan, Wisatawan, Pelayanan, Prasarana, Sarana

    ANALISIS PELUANG PEMBANGUNAN EKONOMI BENGKULU : IMPLIKASI PADA STRATEGI PEMASARAN

    Get PDF

    Recognition Pencitraan Pada Uang Kertas Untuk Mengetahui Keaslian Uang

    Get PDF
    ABSTRAKUang merupakan suatu alat tukar yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa  serta kekayan berharga lainnya  serta untuk pembayaran utang.  Dengan dibutuhkannya uang dalam kehidupan sehari-hari, meningkat pula tindak kejahatan pemalsuan uang.Peredaran uang palsu (upal) dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, untuk itu, diperlukan adanya suatu teknologi aplikasi yang dapat memb edakan dan mengetahui keaslian uang  tersebut.  Penelitian menggunakan pemrograman  java  dengan metode  k-means cluster ini dapat membantu orang dalam mengetahui keaslian uang.Kata Kunci : Uang, Citra Digital, K-Means ClusterMoney is a medium of exchange that is generally accepted as payment for the purchase of goods and services as well as other valuable wealth as well as for payment of debts. With the money needed in everyday life, so did the crime of counterfeiting money.Circulation of counterfeit money (upal) from year to year continues to increase, for it requires the existence of an application technology that can distinguish and determine the authenticity of the money. Research using java programming with k-means cluster method can help people in knowing the authenticity of money.Keywords: Money, Digital Image, K-Means Cluste

    PENGARUH MODERNISASI IPTEK TERHADAP PERILAKU PRODUSEN DALAM MENGHADAPI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisa seberapa besar pengaruh perkembangan IPTEK yang mendunia terhadap sikap atau perilaku produsen pasar nasional khususnya dibidang pemasaran online di Bukalapak pada era Revolusi Industri 4.0 ini. Dalam penelitian kualitatif ini pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi dan observasi saja. Kurangnya metode ini adalah dampak dari pandemik corona yang melanda hampir di seluruh Indonesia. Sehingga membuat terbatasnya dalam penggalian informasinya. Dikarenakkan dalam Observasi kali ini hanya bisa dilakukan secara Online

    PENGARUH PELATIHAN KERJA, PENGALAMAN KERJA, KOMPENSASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN UNIT PRODUKSI PADA PT MISAJA MITRA PATI FACTORY

    Get PDF
    Keberadaan suatu perusahaan yang berbentuk apapun baik skala besar maupun skala kecil tidak terlepas dari unsur sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memberikan tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan usahanya pada perusahaan. Produktivitas kerja merupakan faktor penting untuk kelangsungan perusahaan karena merupakan kunci dalam melakukan perbaikan setiap harinya dapat dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelatihan kerja, pengalaman kerja dan kompensasi terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Misaja Mitra Pati Factory kabupaten Pati baik secara simultan maupun parsial, serta variabel mana yang paling berpengaruh dominan terhadap produktivitas kerja. Responden dalam penelitian ini berjumlah 88 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan kuesioner. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis linear berganda dan pengujian hipotesa. Hasil analisis menunjukan bahwa pelatihan kerja, pengalaman kerja dan kompensasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Pelatihan kerja, pengalaman kerja dan kompensasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja secara parsial. Pengalaman kerja merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap produktivitas kerj

    PEMBELAJARAN TERPADU DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN SISWA: Studi Khusus Pada SMU (Plus) Muthahari Bandung

    Get PDF
    Pola pembelajaran terpadu dipandang sebagai suatu pola pembelajaran alternatif dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, budaya dan akhlak yang dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji pola pembelajaran terpadu yang dilaksanakan di SMU (Plus) Muthahhari. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola pembelajaran yang dilakukan di SMU (Plus) Muthahhari memenuhi unsur keterpaduan pembelajaran. Keterpaduan pembelajaran tersebut meliputi: keterpaduan visi, misi, tujuan, unsur-unsur pelaksanaan pendidikan, materi atau program, dan metode pembelajarannya. Selain itu, peneliti menemukan bahwa pola pembelajaran ini memiliki suatu keunggulan, yaitu menimbulkan kreativitas siswa dalam mengembangkan potensinya secara optimal. Lebih dari itu pola pembelajaran ini mendorong timbulnya suasana pembelajaran yang menyenangkan, tidak tegang, bebas dan penuh keakraban antara guru dengan siswa. Dilihat dari aspek visi dan misinya, pendirian lembaga ini banyak di didasari oleh pemikiran Murthada Muthahhari ulama dan tokoh aktifis, intelektual berkebangsaan Iran. Sehingga tidak heran jika nilai-nilai keagamaan yang dikembangkan banyak diwamai oleh pemikiran dan pandangan-pandangan tokoh tersebut. Dalam usahanya untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan yang ingin dicapai, sekolah tersebut menerapkan berbagai metode pembelajaran. Metode-metode tersebut antara lain metode quantum learning, metode debating, modelling, Riyadhah (sufistik) dan metode-metode lainya seperti diskusi ceramah, problem solving, tanya jawab dan latihan-latihan. Akan tetapi, di antara metode-metode tersebut, metode yang paling menonjol digunakan di dalam pembelajaran adalah metode quantum learning, metode debating, modelling, Riyadhah (sufistik) Di samping adanya beberapa keunggulan pelaksanaa pembelajaran di atas, peneliti juga menemukan beberapa kelemahan. Di antara kelemahan tersebut adalah tidak adanya keseimbangan antara pengembangan intelektual dan pengembangan nilai-nilai keagamaan. Hal ini tampak jelas bahwa domain intelektual lebih ditekankan. Sehingga, pembelajaran di kelas lebih menampilkan pada sikap rasionalitas keberagamaan. Kelemahan lainya adalah bahwa program materi Dirasah Islamiah yang diberikan melalui pembelajaran di kelas cenderung kurang minimbulkan sikap afektif keberagamaan siswa. Hal ini mungkin dikarenakan pendekatan pembelajaran nilai yang dilakukan di kelas cenderung rasional yaitu melalui metode debatting dan diskusi. Saran dari peneliti adalah kiranya lembaga ini dapat dijadikan alternatif bagi pembinaan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan dan keimanan/ ketaqwaan (Iptek dan imtaq). Oleh sebab itu, semua pihak dituntut untuk menerapkan pembelajaran terpadu secara konsekuen dan sistematis. Untuk itu, beberapa upaya perlu dilakukan: (1) merancang pola pembelajaran terpadu yang telah baku; (2) memfungsikan peran pondok sebagai lembaga luar sekolah/ nonformal secara optimal; (3) meningkatkan kualitas keagamaan para guru khususnya guru-guru umum; dan (4) perlu dipikirkan untuk membuka sekolah tingkatSLTP

    DEFINING THE IDEAL COMPETENCY MODEL FOR THE UNITED NATIONS MILITARY OBSERVERS (STUDY ON THE INDONESIAN MILITARY OBSERVERS)

    Get PDF
    A military observer is a military officer from a certain country who is deployed as part of a United Nations Peacekeeping Mission. The purpose of this study is to define an ideal competency model for the UN military observers of the Indonesian military by considering certain characteristics embedded in superior military observers that distinguish them from the non-superior ones. This study applied several data collecting techniques such as behavioral event interviews, observation, and library study. Two types of analysis, namely: content analysis and discriminant analysis are utilized to create data weighting and to discover the differentiating characteristics. From this study, it can be concluded that there is a very close and significant relationship between the competency and performance of the UN military observers from Indonesia. Those in the superior category do have three strong differentiating competencies, namely: initiative, relationship building, and impacts and influence production. And then this study also found an ideal competency model for a UN military observer, where the model consists of the three competencies plus eight other competencies, namely: team working, self-controlling, local language skill, local culture knowledge, vehicle driving skill, military knowledge and skills, diplomacy and negotiation skills, and administrative skills.Keywords: Competency, Competency model, Military observer, Recruitment, UN Peacekeepin

    COMPARATIVE STUDY BETWEEN THE BROAD GUIDELINES OF STATE POLICY AND THE MEDIUM‐TERM DEVELOPMENT PLAN

    Get PDF
    The Broad Guidelines of State Policy (BGSP) or Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) and the National Medium-Term Development Plan (NMDP) or Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) are important state policies in the execution of Indonesia's national development in various aspects of the life of the nation and state. The BGSP is no longer exists, and the MDP is still in effect today. The purpose of this study is to compare the two policies to obtain the superiorities and weaknesses of each when faced with several parameters obtained from various theories related to politics and law. This study is qualitative research using comparative studies in its analysis. From this study, it was found that in general, the BGSP made by the People's Consultative Assembly (PCA) or Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) had a greater relative superiority when compared to the MDP made by the Government of the Republic of Indonesia
    corecore