69 research outputs found

    Analisis Tegangan Roda Gigi Miring pada Transmisi Kendaraan Roda Empat berdasarkan AGMA dan ANSYS

    Get PDF
    Two kinds of stresses in the gear teeth are root bending stress and tooth contact stress. These two stresses results in the failure of gear teeth. The root bending stress results in fatigue failure and contact stress results in pitting failure at the contact surface. The stress analysis used to minimize gear failure in the design of helical gear. It is also optimize the design of helical gear on the transmission system of the truck motor vehicle, where the power transmission is required at heavy loads with smoother and noiseless operation. In this paper bending stress and contact stress estimated using analytical method while modeling of gears used the numerical solution. Method of beam strength based on modified Lewis calculation used to predict the bending strength of helical gears. Contact stress was estimated using related method of AGMA contact stress. Stress modeling of helical gears is done by ANSYS 14.5, which is a finite element analysis package. The results are then compared with both AGMA and ANSYS procedures. The values of bending strength and contact stress determined using AGMA method found to be compatible with ANSYS simulation

    Physical and Numerical Modelling of Tsunami Run-up on Seawall at Sloping Beach

    Get PDF
    Tsunami run-up on land has a large destructive power. Further studies are deemed necessary to understand the process and characteristics of tsunami run-up in coastal areas. Seawall structures can reduce the run-up of a tsunami depending on the height of the seawall crest. Physical modeling shows that seawall may significantly reduce run-up () and inundation (). The highest reduction up to 55% where the seawall peak height is 7 cm and the water depth is 15 cm. With the same scenario in numerical modeling, the percentage reduction is 67.53%. The highest inundation (Xi) in the scenario without seawall structure is 6.081 m when the initial water depth (d0) equals to 30 cm. The result of the numerical model for the same scenario is 6.970 m. Seawall as tsunami mitigation structure is only effective when the tsunami wave is relatively low compared to the seawall height (H/ sw). Reduction percentage > 25%, with conditions that H/ sw is < 0.856 (physical model) and < 0.802 (numerical model)

    DESAIN INSTALASI PENGOLAH AIR LIMBAH INDUSTRI MINUMAN TEH DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AEROBIK

    Get PDF
    Air merupakan kebutuhan mutlak manusia yang ada di planet bumi ini. Berbagai macam kegiatan yang dilakukan oleh manusia memerlukan air, baik untuk kegiatan sehari-hari di rumah tangga, bisnis atau berbagai macam industri. Hasil sampingan dari penggunaan air mengakibatkan air menjadi tercemar, sehingga diperlukan industri pengolahan air limbah (ipal) agar diperoleh air dengan kualitas baku sesuai standar. Makalah ini akan membahas desain ipal yang digunakan untuk mengolah air limbah industri minuman teh dengan menggunakan sistem aerobik. Hasil perancangan menunjukkan bahwa untuk air limbah sebanyak kurang lebih 450 m3 per hari atau 20 m3 per jam diperlukan 2 (dua) unit kolam oksidasi (oxidation ditch). Luaran ipal hasil rancangan menunjukkan bahwa air limbah olahan (effluent) sudah sesuai dengan standar yang dipersyaratkan sebagai air baku

    Analisa Pengaruh Internal Pressure Dan Internal Temperatur Terhadap Upheaval Buckle Pada Offshore Pipeline

    Get PDF
    Dalam kurun beberapa puluh tahun belakangan ini peningkatan internal pressure dan internal temperatur dalam operasional pipa yang digunakan untuk mentransportasikan minyak dan gas bumi sangat meningkat pesat. Perubahan ini dikombinasikan pula dengan penggunaan pipa dengan diameter kecil. Hal ini berakibat pada meningkatnya kecenderungan pipa mengalami buckle sesuai dengan besarnya gaya aksial yang diterima. Untuk pipa yang dikubur di dalam tanah Upheaval buckling adalah moda buckling yang paling dominan, dimana defleksi pipa akan mengarah ke arah vertikal, pipa akan terlepas dari tanah yang berfungsi sebagai penutup parit. Untuk mengetahui efek dari internal pressure dan internal temperatur ini, sebuah model interaksi internal pressure dan internal temperatur dilakukan dengan menggunakan bantuan sofware MSC Nastran. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah internal pressure dan internal temperatur serta kelengkungan awal pipa. Internal pressure akan divareasikan pada interval 70 bars hingga 90 bars dan dan internal temperatur 60 °C hingga 90 °C, beban operasional pipa, juga akan divareasikan amplituda kelengkungan awal pipa yaitu pipa lurus, 0. 1 meter, 0. 2 meter, dan 0, 3 meter juga akan dilakukan bentuk permodelan permukaan dasar parit yang bergelombang-gelombang. Semua variabel tersebut akan dikombinasikan. Dari hasil ini didapatkan bahwa efek internal pressure dan internal temperatur serta amplituda kelengkungan awal dapat mengakibatkan upheaval buckle. Pada pipa dengan kelengkungan awal 0. 1 meter dengan beban internal pressure 90 bars dan internal temperatur 90 °C dapat mengalami deformasi sebesar 0.47 m. Selain itu didapatkan pula beban operasional yang diijinkan dalam kombinasi amplituda kelengkungan awal pipa dengan beban operasional pipa. Besarnya tingkat ovalitas pipa pada saat upheaval buckle adalah 0.025%

    Optimasi Sudut Die, Rasio Reduksi, dan Panjang Bearing terhadap Tegangan Penarikan Kawat Aluminium dengan Finite Element Method

    Get PDF
    Dalam proses penarikan kawat, geometri die menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi hasil dari proses penarikan. Dalam Tugas Akhir ini variasi sudut die, rasio reduksi, dan panjang bearing menjadi kasus yang akan diuji. Tujuan dari penelitian tugas akhir ini adalah melakukan analisis teoritis dan simulasi untuk menemukan pengaruh variasi geometri die pada tegangan penarikan kawat dengan metode Uniform-Deformation Energy Method dan finite element method. Material yang digunakan adalah aluminium-3003. ANSYS-WORKBENCH v18.2 digunakan untuk melakukan proses simulasi. Kawat ditarik pada rasio reduksi 0,1; 0,15; 0,2; 2,5; dan 0,3 dengan sudut die 6o, 8o, 8.5o, 9o, 9.5o, 10o, 15o. Panjang bearing yang diuji adalah 0,6 mm, 0,8 mm, 1 mm, 1,2 mm, 1,4 mm. Hasil dari percobaan menunjukkan sudut optimum pada aluminium-3003 untuk rasio reduksi 0,1; 0,15; 0,2; 0,25; dan 0,3 adalah 8o, 8,5o, 10o, 10o, 15o sesuai dengan urutan

    Analisis Nosel Kompresor Sentrifugal Tekanan Rendah di Unit Fasilitas Produksi Terapung

    Get PDF
    Studi kasus ini membahas bagaimana melakukan analisis nosel dari salah satu unit kompresor sentrifugal bertekanan rendah yang berada diatas fasilitas produksi terapung. Peneliti ditugaskan untuk memeriksa nosel dibagian hisap dan buang dengan mempertimbangkan faktor pertumbuhan pemuaian nosel, pergerakan dek, rute pipa-pipa, temperatur dan tekanan yang digunakan. Pemeriksaan ini mengacu kepada spesifikasi basis desain tegangan yang menyebutkan bahwa kasus pembebanan dengan kondisi operasi proses, hasil gaya dan momen yang terjadi di nosel secara individu dan secara kombinasi antara hisap dan buang harus dibawah beban yang diijinkan oleh vendor kompresor. Analisis tegangan pipa ini menggunakan perangkat lunak berbasis metode elemen hingga, CAESAR II, dimana semua parameter-parameter yang menyertai pemodelan harus dimasukkan, seperti masa jenis fluida, kecepatan angin, beban gelombang air laut, pergerakan dek disetiap titik-titik penyangga pipa baik tipe pegas atau fix, temperatur dan tekanan, properti insulasi, material pipa, ukuran dan panjang pipa, jenis dan lokasi penyangga pipa yang sudah ditentukan

    Pengaruh Variasi Penggunaan Polynex He Terhadap Mutu Beton

    Get PDF
    Polynex HE is an additive to reduce the use of the amount of water in the concrete mixture, so that the mortar remains easy to work or the mortar becomes plastic (does not change shape). In addition, the addition of percent Polynex HE can also accelerate the hardening of concrete. The results of this test show that the use of Polynex HE as an added material in concrete mixture has a good compressive strength value. After the exam, it can be seen that this system can be used and gives a better value with a total compressive strength value of 35.90 MPa. The method used in this test is by making concrete mixture using SNI 03-2834-2000 with Polynex HE as an added material to the concrete mixture by 0.75%, 1%, 1.25% and 1.5%. Concrete treated for 1 day, 3 days, 7 days, and 28 days is then tested to obtain compressive strength values, the weight of the contents of the concrete. From the results of this test, a compressive strength value ranging from 26.19-35.90 Mpa was obtained. The highest compressive strength value at a variation of 0.75% with a ratio to normal concrete of 61.764%. Polynex he also increased the weight of concrete contents with a weight between 2442.91-2543.79 kg/m3, and obtained the highest fill weight at a variation of 1.25% with a ratio to normal concrete of 4.324%. Polynex he also increased the slump value between 17.8-19.5cm. The highest slump value was obtained at a variation of 1.5% with a normal concrete ratio of 124.14%. So as to increase workability

    STUDI HUBUNGAN SURPLUS FREE CASH FLOW TERHADAP KECENDERUNGAN MELAKUKAN EARNINGS MANAGEMENT PADA BADAN USAHA SEKTOR MANUFAKTUR DI BEI PERIODE 2010-2011

    Get PDF
    The purpose of this study is to examine the relationship between surplus freecash flow (SFCF) and earnings management. This study argues that managersin companies with low growth and high surplus free cash flow tend to usediscretionary accounting accrual (DAC) to offset negative earning related to their investments with negative net present value (NPV). Besides that, we expect that the positive relationship between surplus free cash flow (SFCF) and earnings management is moderated by audit quality and institutional shareholder. This research uses quantitative approach with 205 companies listed in Bursa Efek Indonesia for the year 2010 – 2011 as a sample. The findings of this research show that there is positive significant relationship between high SFCF in company that has low growth with earnings management. This study failed to proof that audit quality and institutional shareholder moderate the relationship between high SFCF and earnings management

    ANALISIS KAUSALITAS ANTARA PERTUMBUHAN EKSPOR DAN PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA 1970-2000

    Get PDF
    Tujuan diadakannnya penelitian ini adalah untuk menganalis hubungan kausalitas antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia selama periode 1970-2000. Penelitian ini didasarkan atas pertentangan pendapat antara teori Neo Klasik dan teori Strukturalis. Kaum Neoklasik menyatakan bahwa ekspor mempengaruhi pertumbuhan ekonomi (export led growth). Sebaliknya, kaum Strukturalis berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi-lah yang mempengaruhi ekspor (growth led export) Untuk menghindari spurious regression (regresi lancung), digunakan uji akar unit yang dikembangkan Dickey-Fuller, uji kointegrasi Johansen dan uji kausalitas Granger. Pertama, akan diuji hubungan di antara ekspor dan pertumbuhan ekonomi Indonesia berdasarkan hipotesis Neoklasik kemudian yang kedua, hubungan di antara pertumbuhan ekonomi dan ekspor akan diuji berdasarkan hipotesis Strukturalis. Selanjutnya untuk memudahkan analisis data ekspor dipilah menjadi ekspor migas dan non migas. Berdasarkan data dan pendekatan ekonometri yang digunakan terbukti bahwa variabel yang dianalisis stationer dan berkointegrasi. Hasil uji kausalitas di antara pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa ada kausalitas dua arah (unidirectional) di antara pertumbuhan ekspor dan pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya dari data ekspor yang dipilah, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan satu arah (unidirectional) antara pertumbuhan ekspor migas dengan pertumbuhan ekonomi dengan arah pengaruh dari pertumbuhan ekspor migas ke pertumbuhan ekonomi (expori led growth). Sementara itu ditemukan hubungan satu arah (unidireclional) antara variabel pertumbuhan ekspor non migas dengan pertumbuhan ekonomi dengan arah pengaruh dari pertumbuhan ekonomi ke pertumbuhan ekspor non migas (growth led export)
    • …
    corecore