Integrasi Nilai-Nilai Islami dalam Praktik Kepemimpinan Pendidikan: Membangun Lingkungan Pembelajaran yang Berdaya Saing

This research analyzes the integration of Islamic values in educational leadership practices and their impact on a competitive learning environment. A qualitative method with a literature study approach was utilized. The objective was to understand how educational leaders integrate Islamic values into their leadership practices and the resulting effects on the learning environment. The findings indicate that the integration of Islamic values creates a holistic learning environment, fostering students' morality, ethics, and social awareness. Educational leaders who integrate Islamic values serve as inspirational role models and strengthen the connection with students' everyday experiences. Additionally, it helps create an inclusive school culture and promotes collaboration among students. The implications of this research provide an understanding of the importance of integrating Islamic values into educational leadership.Penelitian ini menganalisis integrasi nilai-nilai Islami dalam praktik kepemimpinan pendidikan dan dampaknya terhadap lingkungan pembelajaran yang berdaya saing. Metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur digunakan. Tujuannya adalah memahami bagaimana pemimpin pendidikan mengintegrasikan nilai-nilai Islami dalam praktik kepemimpinan dan dampaknya pada lingkungan pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai Islami menciptakan lingkungan pembelajaran yang holistik, mengembangkan moralitas, etika, dan kepedulian sosial siswa. Pemimpin pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai Islami menjadi teladan inspiratif dan memperkuat ikatan dengan pengalaman sehari-hari siswa. Ini juga membantu menciptakan budaya sekolah inklusif dan mendorong kerjasama antar siswa. Implikasinya memberi pemahaman tentang pentingnya integrasi nilai-nilai Islami dalam kepemimpinan Pendidikan

Internalisasi Kedisiplinan Guru PAI dalam Mengembangkan Soft Skills Siswa

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui  internalisasi kedisiplinan guru PAI dalam mengembangkan soft skill siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, karena penelitian ini bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dalam perilaku, pola pikir serta tindakan. Penelitian ini merupakan penelitian fenomenologi yang mana disini mengungkapkan fenomena pengalaman yang diperoleh berdasarkan kesadaran pada beberapa individu. Sedangkan dalam teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara secara mendalam, catatan lapangan, serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif serta dalam pemeriksaan keabsahan data menggunakan  Triangulasi, membercheck , serta audit trail. Hasil penelitian ini adalah mengetahui tentang internalisasi kedisiplinan guru PAI dalam mengembangkan Soft skill Siswa di SMA Plus Nurul Iman Leles, bahwa sebagian besar siswa-siswi SMA Plus Nurul Iman Leles sangat berpotensi untuk mengembangkan soft skill. Namun ada beberapa siswa yang masih perlu dorongan dari orang tua, teman dan lingkungannya, sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengembangkan soft skill

The RNA-binding profile of the splicing factor SRSF6 in immortalized human pancreatic beta-cells

In pancreatic beta-cells, the expression of the splicing factor SRSF6 is regulated by GLIS3, a transcription factor encoded by a diabetes susceptibility gene. SRSF6 down-regulation promotes beta-cell demise through splicing dysregulation of central genes for beta-cells function and survival, but how RNAs are targeted by SRSF6 remains poorly understood. Here, we define the SRSF6 binding landscape in the human pancreatic beta-cell line EndoC-beta H1 by integrating individual-nucleotide resolution UV cross-linking and immuno-precipitation (iCLIP) under basal conditions with RNA sequencing after SRSF6 knockdown. We detect thousands of SRSF6 bindings sites in coding sequences. Motif analyses suggest that SRSF6 specifically recognizes a purine-rich consensus motif consisting of GAA triplets and that the number of contiguous GAA triplets correlates with increasing binding site strength. The SRSF6 positioning determines the splicing fate. In line with its role in beta-cell function, we identify SRSF6 binding sites on regulated exons in several diabetes susceptibility genes. In a proof-of-principle, the splicing of the susceptibility gene LMO7 is modulated by antisense oligonucleotides. Our present study unveils the splicing regulatory landscape of SRSF6 in immortalized human pancreatic beta-cells.Functional Genomics of Muscle, Nerve and Brain Disorder

Decoding a cancer-relevant splicing decision in the RON proto-oncogene using high-throughput mutagenesis

Mutations causing aberrant splicing are frequently implicated in human diseases including cancer. Here, we establish a high-throughput screen of randomly mutated minigenes to decode the cis-regulatory landscape that determines alternative splicing of exon 11 in the proto-oncogene MST1R (RON). Mathematical modelling of splicing kinetics enables us to identify more than 1000 mutations affecting RON exon 11 skipping, which corresponds to the pathological isoform RON Delta 165. Importantly, the effects correlate with RON alternative splicing in cancer patients bearing the same mutations. Moreover, we highlight heterogeneous nuclear ribonucleoprotein H (HNRNPH) as a key regulator of RON splicing in healthy tissues and cancer. Using iCLIP and synergy analysis, we pinpoint the functionally most relevant HNRNPH binding sites and demonstrate how cooperative HNRNPH binding facilitates a splicing switch of RON exon 11. Our results thereby offer insights into splicing regulation and the impact of mutations on alternative splicing in cancer.Institute of Molecular Biology Core Facilities; DFG [ZA 881/2-1, KO 4566/4-1, LE 3473/2-1]; LOEWE program Ubiquitin Networks (Ub-Net) of the State of Hesse (Germany); Deutsche Forschungsgemeinschaft [SFB902 B13]; EMBO [3057]; Fundacao para a Ciencia e a Tecnologia, Portugal (FCT Investigator Starting Grant) [IF/00595/2014]; German Federal Ministry of Research (BMBF; e:bio junior group program) [FKZ: 0316196]; Boehringer Ingelheim Foundation; [INST 47/870-1 FUGG

PENYAKIT TANGAN, KAKI DAN MULUT

vi, 39 hl

PENYAKIT TANGAN, KAKI DAN MULUT

vi, 39 hl

Pengaruh Entrepreneurial Self-efficacy terhadap Entrepreneur Career Intention pada Kalangan Mahasiswa S1 di Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Entrepreneur Self-Efficacy terhadap entrepreneur career Intention pada kalangan mahasiswa. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah responden sebesar 226 orang yang merupakan mahasiswa S-1 dari berbagai universitas yang ada di Indonesia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa entrepreneurial self-efficacy berpengaruh secara signifikan terhadap entrepreneurial career intention dan terdapat keterkaitan antara entrepreneurship education dengan sejumlah dimensi dari entrepreneurial self efficacy seperti marshaling human resource, financial literacy, dan managing uncertainty

PENYAKIT TANGAN, KAKI DAN MULUT

V,38

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Pencurian Yang Mengakibatkan Kematin

Tindak pidana pencurian oleh pasal 362 KUH Pidana (Kitab Undangundang Hukum Pidana) dirumuskan sebagai berikut, yaitu mengambil barang, seluruhnya atau sebagian milik orang lain, dengan tujuan memilikinya secara melawan hukum. Pencurian dalam klasifikasinya tidak sedemikian saja berarti hilangnya barang atau benda seseorang, tetapi juga dapat memberikan akibat yang sangat begitu merugikan bagi korban pencurian dari segi fisiknya jika sipelaku dalam melakukan aksinya melakukan tindak kekerasan dan mungkin berakibat hilangnya nyawa bagi korban. Hal demikian biasanya terjadi dikarenakan adanya pcrlawanan dari korban