45 research outputs found

    EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING BENTUK WITHIN-SOLUTION POSING DAN KLASIKAL DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA SMP

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) manakah yang memberikan prestasibelajar yang lebih baik, model pembelajaran Problem Posing bentuk Within-Solution Posing (WSP) atau klasikal; (2) manakah yang memiliki prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi atau rendah; (3) pada masing-masing model pembelajaran, manakah yang mempunyai prestasi belajar yang lebih baik, siswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi atau rendah; (4) pada masing-masing kecerdasan interpersonal, manakah yang memberikan prestasi yang lebih baik, model pembelajaran WSP atau klasikal. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu dengan populasi seluruh siswa SMP Se Kota Pontianak. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data meliputi metode dokumentasi untukmendapatkan nilai Ujian Nasional (UN) Sekolah Dasar tahun pelajaran 2013/2014 sebagai data kemampuan awal; metode tes untuk data prestasi belajar matematika siswa; dan metode angket untuk data kecerdasan interpersonal siswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Pembelajaran matematika menggunakan model pembelajaran WSP menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan klasikal. (2) Siswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi maupun rendah memiliki prestasi belajar matematika yang sama. (3) Pada masing-masing model pembelajaran, siswa yang memiliki kecerdasan interpersonal tinggi maupun rendah memiliki prestasi belajar matematika yang sama. (4) Pada masing-masing kecerdasan interpersonal, pembelajaran menggunakan model pembelajaran WSP menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan klasikal.Kata kunci: model pembelajaran WSP, klasikal, kecerdasan interpersonal

    EKSPERIMENTASI MATRIKULASI DITINJAU DARI KECERDASAN INTERPERSONAL MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA IKIP PGRI PONTIANAK

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) rata-rata nilai matrikulasi mahasiswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi, sedang, dan rendah; dan (2) mana yang mempunyai nilai matrikulasi yang lebih baik, mahasiswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi, sedang atau rendah. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental semu. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik stratified cluster random sampling. Teknik pengumpulan data meliputi metode dokumentasi untuk mendapatkan nilai awal matrikulasi; metode tes untuk memperoleh nilai akhir matrikulasi; dan metode angket untuk memperoleh data kecerdasan interpersonal mahasiswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis variansi satu jalan dengan sel tak sama pada α = 5%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Rata-rata nilai matrikulasi mahasiswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi, kecerdasan interpersonal sedang maupun kecerdasan interpersonal rendah tergolong gagal; dan (2) tidak ada perbedaan nilai matrikulasi antara mahasiswa dengan kecerdasan interpersonal tinggi, sedang maupun rendah.Kata kunci: matrikulasi, kecerdasan interpersonal, nilai matrikulas

    KORELASI ANTARA KEMAMPUAN AWAL DENGAN KEMAMPUAN AKHIR SISWA MELALUI WITHIN-SOLUTION POSING PADA MATERI PERBANDINGAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) kemampuan awal siswa melalui pembelajaran within-solution posing dalam menyelesaikan soal pada materi perbandingan; (2) kemampuan akhir siswa melalui pembelajaran within-solution posing dalam menyelesaikan soal pada materi perbandingan; (3) korelasi positif antara kemampuan awal dengan kemampuan akhir siswa melalui pembelajaran within-solution posing dalam menyelesaikan soal pada materi perbandingan di kelas VII MTs Negeri 2 Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Teknik pengumpulan data meliputi teknik pengukuran untuk mendapatkan data kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa. Uji hipotesis penelitian menggunakan uji analisis korelasi linear sederhana. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) kemampuan awal siswa melalui pembelajaran within-solution posing dalam menyelesaikan soal pada materi perbandingan tergolong rendah. (2) kemampuan akhir siswa melalui pembelajaran within-solution posing dalam menyelesaikan soal pada materi perbandingan tergolong sangat tinggi. (3) Tidak terdapat korelasi positif antara kemampuan awal dan kemampuan akhir siswa dalam menyelesaikan soal pada materi perbandingan setelah diajarkan menggunakan pembelajaran within-solution posing. Kata kunci: korelasi, within-solution posing, perbandingan

    KORELASI ANTARA KEMAMPUAN KALKULUS LANJUT DENGAN KEMAMPUAN PERSAMAAN DIFERENSIAL BIASA MAHASISWA IKIP PGRI PONTIANAK

    Get PDF
    Tujuan penelitian untuk mengetahui korelasi positif antara kemampuan Kalkulus Lanjut dengan kemampuan Persamaan Diferensial Biasa. Jenis penelitian merupakan penelitian korelasional dengan populasi seluruh mahasiswa program studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak yang telah mengikuti perkuliahan Kalkulus Lanjut dan Persamaan Diferensial Biasa semester V tahun akademik 2015/2016. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data meliputi teknik dokumentasi dengan alat pengumpul datanya berupa dokumentasi soal dan hasil ujian akhir semester Kalkulus Lanjut dan Persamaan Diferensial Biasa. Uji hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara kemampuan Kalkulus Lanjut dengan kemampuan Persamaan Diferensial Biasa.Kata Kunci: korelasi, kalkulus lanjut, persamaan diferensial biasa

    ANALISIS KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL PERBANDINGAN DI KELAS VII SMP

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan pemahaman matematis siswa pada soal perbandingan di kelas VII SMP. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah 3 siswa kelas VII A SMP Koperasi Pontianak dengan kategori siswa rendah, sedang dan tinggi. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal kemampuan pemahaman matematis dan pedoman wawancara. Setelah pengumpulan data, peneliti menganalisis hasil pengerjaan soal kemampuan pemahaman matematis dan hasil wawancara untuk melihat kemampuan pemahaman matematis siswa. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa kemampuan pemahaman matematis siswa kelas VII SMP Koperasi Pontianak masih rendah yang ditunjukkan dengan terdapatnya banyak kekeliruan penyelesaian soal kemampuan pemahaman matematis khususnya pada indicator mendefinisikan konsep secara tulisan, merepresentasikan suatu konsep dalam bentuk model, diagram, dan symbol, mengidentifikasikan contoh dan bukan contoh suatu perbandingan serta mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya

    AKTIVITAS DAN RESPON SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN WITHIN-SOLUTION POSING

    Get PDF
    The purpose of this study was to describe the activities and responses of students through the in-solution posing learning model. This research uses quantitative approach with descriptive method. The population in this study is the students of class VII MTs Negeri 2 Pontianak academic year 2007/2008 who studied the material of comparative value and turned the value. The result of the research shows that students of Grade VII MTs Negeri 2 Pontianak are active in learning with within-solution posing and VII students of MTs Negeri 2 Pontianak give positive response to learning with within-solution posing.   Keywords: activities, response, within -solution posing &nbsp

    Development of Test Instruments Based on Revision of Bloom's Taxonomy to Measure the Students' Higher Order Thinking Skills

    Get PDF
    The objectives of this study were to determine: (1) the appropriateness of the comparative material test instrument based on the Revised Bloom Taxonomy to measure HOTS student; (2) the quality of the comparative material test instrument based on the Revised Bloom Taxonomy to measure HOTS student; and (3) analysis of potential effects on the use of test instruments for comparison material based on Revised Bloom's Taxonomy to measure HOTS students'developed. This research is development research with the Tessmer model development design. The subjects of this research were all students of class VIII SMP Koperasi Pontianak. The research data was obtained based on the expert's / expert's assessment of the test instrument, the results of the test small group which will be analyzed in terms of validity, difficulty index, distinguishing power, and item reliability, as well as the results of the tests field test which will be analyzed related to potential effects. The results showed that: (1) the feasibility of the comparative material test instrument based on the Revised Bloom Taxonomy to measure HOTS students'reached the valid criteria level; (2) the quality of the comparative material test instrument based on the Revised Bloom Taxonomy to measure the HOTS of students reaching the criteria level is valid, difficult, has poor distinguishing power, and is declared to have low feasibility as a research instrument; (3) analysis of potential effects on the use of test instruments for comparison material based on Revised Bloom's Taxonomy to measure HOTS to student achieve an effectiveness level of 68.96% with the criteria for positive potential effects

    Student’s Covariational Reasoning in Solving Covariational Problems of Dynamic Events

    Get PDF
    One of the reasons for learners to have poor covariational reasoning is because learners understand covariation to the extent that it is procedural, while conceptually it is not fully understood. The goal to be achieved is to describe the process of student covariational reasoning in constructing graphs. This research uses a qualitative approach. This type of research is qualitative research in which the main data is written and/or spoken words. The subjects in this study were odd semester students consisting of 3, 5, and 7 Mathematics Education Study Programs, Faculty of Mathematics, Natural Sciences and Technology IKIP-PGRI Pontianak. The research instrument consists of the main instrument, namely the researcher himself and the supporting instrument, namely the task of covariational problems in the form of a written test and interview guidelines. Data analysis by processing and preparing data from the assignment results to interpreting the data and making conclusions. This study examines the process of student covariational reasoning in solving dynamic incident problems. Students initially experience a pseudo error, however, along with the problem-solving process students can eliminate pseudo thinking that was initially experienced. Students have been able to solve covariational problems at Level 5, where these problems require students to be able to coordinate changes in the value of one variable against changes in the value of other variables. The problem at level 5 also requires students to be able to see changes in time and changes in water level that occur continuously by paying attention to the irregular shape of the bottle. The existence of the Covid-19 pandemic provides a limit for researchers in collecting data that should have been done directly online. This limits researchers to dig deeper into what students think in depth. The number of students who can solve this problem needs to pay attention to the IKIP PGRI Pontianak Institute to compile a curriculum or learning media that instils the concept of reasoning

    PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING

    Get PDF
    Abstrak: Hasil penelitian (Hodiyanto, 2017) menunjukkan bahwa kemampuan pembuktian matematis mahasiswa tergolong rendah dan jika hal ini dibiarkan maka berakibat semakin lemahnya kemampuan pembuktian matematis mahasiswa, padahal mahasiswa calon guru tentu akan mendidik dan mengajar siswa/siswinya agar memiliki kemampuan pembuktian matematis yang baik. Oleh sebab itu, peneliti mencoba melakukan penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pembuktian matematis melalui penerapan model pembelajaran problem posing. Metode penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan bentuk penelitiannya berupa penelitian eksperimental semu. Teknik pengumpul data yang digunakan adalah teknik pengukuran dengan alat pengumpul data yang digunakan adalah tes pembuktian matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Matematika IKIP PGRI Pontianak. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling dan kelas A sore sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, uji t. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran problem posing dapat meningkatkan kemampuan pembuktian matematis mahasiswa, sehingga secara tidak langsung model pembelajaran problem posing bisa diterapkan untuk peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi mahasiswa yang levelnya sama dengan kemampuan pembuktian matematis. Abstract: The results showed that student mathematical proof ability was low (Hodiyanto, 2017) and if this was left without any solution done then mathematical proof ability was the longer the lower when college student will certainly educate and teach students in order to have good mathematical proof ability. Therefore, the researcher tried to develop it through problem posing learning model. This research method used quantitative method, quasi experimental research. Data collecting technique used was a measurement technique and data collection tool used was a mathematical proof test. Population in this research were all student of semester V of mathematic education study program of IKIP PGRI Pontianak. Sampling technique used was cluster random sampling technique and class A afternoon as research sample. Data analysis technique in this research used inferential statistic, t test. The results of this study indicate that the model of learning posing problems affected it, so indirectly the problem posing model could be applied for the development of high-level thinking skills of students with the same level of it
    corecore