361 research outputs found

    The Role of Linguistics the Teaching of English in College

    Get PDF
    Linguistics is the science of language that develops from time to time. The development of linguistics has an important role in teaching English. Students are expected to be aware of these developments and have knowledge of languages ​​so that they are able to find or apply suitable methods in teaching English when they become teachers later

    COMPETITIVE ADVANTAGE MITRA KELUARGA HOSPITAL SURABAYA THROUGH DIFFERENTIATION AND EFFICIENCY

    Get PDF
    Growth and the high competition in the hospital business, demands the existence of an appropriate strategy to achieve competitive advantage. Strategies that can be used is a strategy of differentiation through efficiency and co-branding and green health care in building competitive advantage to achieve sustainable business growth. The strategy of differentiation can be made through product differentiation, service, human resources, product and image channels. Differentiation strategy and the efficiency of performed detailed analysis using SWOT analysis, Resource Based View (RBV) and carried out in a comprehensive manner through the assessment method of the Balanced Scorecard (BSC), which measures the performance of companies from both the financial and non financial perspective as a whole, so that it can be produced more precise measurement of the indicators for the survival and growth of the company. This thesis research done through qualitative approach on RS. Mitra Keluarga Surabaya on an ongoing basis to evaluate the strategy of differentiation and efficiency at the same time, to be able to always increase sales growth and get the value of an optimal efficiency in the operating costs of the hospital

    PROSEDUR PENYELESAIAN KREDIT MACET PADA PT. BANK PERKREDITAN RAKYAT DELANGGU RAYA DI DAERAH TINGKAT II KABUPATEN KLATEN

    Get PDF
    Dengan adanya era globalisasi, membuat setiap negara termasuk Indonesia saling berpacu agar tidak ketinggalan dengan negara lain salah satu sarana untuk mencapai tujuan tersebut yaitu dengan mendorong tumbuh dan berkembangnya sektor-sektor ekonomi baik BUMN, swasta, dan koperasi. Agar pembangunan ekonomi berjalan dengan baik maka harus memacu pertumbuhan ekonomi yang tinggi yaitu dengan meningkatkan pengelolaansumber daya alam, sumber daya manusia dan dana.Untuk masalah pendanaan maka salah satu cara memperoleh dana cepat adalah lewat jasa perbankan melalui kredit. Pemberian kredit yang diberikan bank tidak selalu berjalan lancar dan mengalami kredit macet, pihak bank dalam menyelesaikan kredit macet harus sesuai dengan hukum dan tidak boleh sewenang-wenang. Agar penelitian lebih terarah maka diperlukan adanya pembatasan masalah, yaitu mengenai penyelesaian kredit macet yang mencakup prosedur, ketentuan yang berlaku, bagaimana akibat hukum bagi debitur yang melakukan wanprestasi di BPR DELANGGU RAYA, hambatan-hambatan yang timbul dan cara penyelesaiannya pada PT. BPR DELANGGU RAYA DI DAERAH TINGKAT II KABUPATEN KLATEN. Adapun perumusan masalahnya yaitu mengenai akibat hukum bagi debitur yang melakukan wanprestasi di BPR DELANGGU RAYA, mengenai prosedur penyelesaian kredit macet di BPR DELANGGU RAYA, dan mengenai permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penyelesaian kredit macet dan cara penyelesaiannya. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui akibat hukum bagi debitur dalam hal terjadi wanprestasi, untuk mengetahui prosedur penyelesaian kredit macet pada PT. BPR DELANGGU RAYA, untuk mengetahui permasalalahan-permasalahan yang timbul dalam penyelesaian kredit macet dan cara penyelesaiannya pada PT. BPR DELANGGU RAYA DI DAERAH TINGKAT II KABUPATEN KLATEN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dan normatif sosiologis, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan cara observasi, wawancara, dan studi kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa akibat hukum bagi debitur dalam hal terjadi wanprestasi yaitu dengan memperpanjang jangka waktu kredit, teguran dari pihak bank, dan pelaksanaan eksekusi jaminan. Mengenai prosedur penyelesaian kredit macet, pihak bank menyelesaikan melalui cara kekeluargaan, jalur hukum, dan penyelamatan (restrukturisasi).Permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penyelesaian kredit macet dan cara penyelesaiannya yaitu, penyelesaian melalui jalur hukum atau pelelangan adalah biaya terlalu tinggi, menunggu waktu yang terlalu lama, biaya pelelangan terlalu rendah sehingga tidak mecukupi untuk membayar utang, dalam proses pelelangan semua pihak harus ikut terlibat, yang dijadikan jaminan adalah rumah ternyata penghuni rumah tidak mau mengosongkan rumahnya, debitur berusaha mempertahankan rumahnya padahal didalam perjanjian awal kredit yang dibuat atas kesepakatan bank dengan debitur yaitu apabila debitur tidak mampu membayar kreditnya maka akan dilakukan eksekusi terhadap barang jaminan. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa bank sudah bertindak bijaksana mengenai akibat hukum bagi debitur dalam hal terjadi wanprestasi, mengenai prosedur penyelesaian kredit macet dan penyelesaian mengenai permasalahan-permasalahan yang timbul sudah dilakukan menurut hukum yang berlaku. Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran-saran yaitu mengenai akibat hukum bagi debitur dalam hal terjadi wanprestasi disebutkan memperpanjang jangka waktu kredit. Hal ini mengakibatkan tidak adanya kepastian hukum, sebaiknya sebelum memberikan kredit pihak bank terlebih dahulu memberikan keterangan bahwa apabila setelah jatuh tempo debitur atau nasabah tidak bisa mengembalikan kreditnya dan hal itu tidak ada unsur kesengajaan maka jangka waktu kredit dapat diperpanjang, dan mengenai prosedur penyelesaian kredit macet serta penyelesaian permasalahan-permasalahan yang timbul sudah sesuai dengan hukum dan sebaiknya dimasyarakatkan kepada umum bahwa pihak bank tidak bertindak sewenang-wenang dalam menyelesaikannya

    AKTIVITAS ENZIM PENCERNAAN DAN PERTUMBUHAN IKAN KELABAU (Ostechilus melanopleura) YANG DIBERI PAKAN DENGAN KANDUNGAN PROTEIN BERBEDA

    Get PDF
      Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas enzim pencernaan dan pertumbuhan ikan Kelabau (Ostechilus melanopleura) yang diberi pakan dengan kandungan protein yang berbeda. Empat pakan percobaan dengan kandungan protein dan C/P yang berbeda serta kadar lemak yang sama.  Pakan yang diberikan mengandung kadar protein dan C/P berbeda yaitu A(25,14 % :10,64 Kkal), B(28,26 %:9,57 Kkal), C(31,88%:8,84 Kkal) dan D(34,73%:8,49 Kkal). Ikan Kelabau diperoleh dari hasil budidaya di Balai Benih Air Tawar Mandiangin dengan bobot awal populasi rata-rata 40,91 ± 4,93 g sampai dengan 45,22±3,07 g dengan kepadatan 20 ekor dipelihara dalam bak plastik berukuran 54,3 cm x 38 cm x 31,5 cm dan diisi air 40 liter. Pakan percobaan diberikan 2 kali sehari secara at satiation selama 60 hari. Aktivitas enzim pencernaan ikan Kelabau cenderung meningkat dengan meningkatnya kandungan protein pakan sampai dengan 31,88% dan kembali turun pada kandungan protein pakan 34,73%. Aktivitas enzim amilase dan protease tertinggi diperoleh pada ikan kelabau yang mengkonsumsi pakan C (31,88 %) dengan rata-rata aktivitas enzim amilase dan protease berturut-turut 1,55±0,45 IU dan 0,038±0,004 IU, sedangkan aktivitas enzim lipase cenderung terukur sama 0,091±0,01 IU. Ikan kelabau yang mengkonsumsi pakan C (31,88 %) menunjukkan pertumbuhan berat dan pertumbuhan spesifik (SGR) lebih tinggi dari perlakuan lainnya (P<0,05). Pertumbuhan berat populasi dan pertumbuhan berat spesifik (SGR) tertinggi diperoleh pada perlakuan C (31,88 %) dengan rata-rata 102,53±4,62 g dan 2,04±0,11% per hari.  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui aktivitas enzim pencernaan dan pertumbuhan ikan Kelabau (Ostechilus melanopleura) yang diberi pakan dengan kandungan protein yang berbeda. Empat pakan percobaan dengan kandungan protein dan C/P yang berbeda serta kadar lemak yang sama.  Pakan yang diberikan mengandung kadar protein dan C/P berbeda yaitu A(25,14 % :10,64 Kkal), B(28,26 %:9,57 Kkal), C(31,88%:8,84 Kkal) dan D(34,73%:8,49 Kkal). Ikan Kelabau diperoleh dari hasil budidaya di Balai Benih Air Tawar Mandiangin dengan bobot awal populasi rata-rata 40,91 ± 4,93 g sampai dengan 45,22±3,07 g dengan kepadatan 20 ekor dipelihara dalam bak plastik berukuran 54,3 cm x 38 cm x 31,5 cm dan diisi air 40 liter. Pakan percobaan diberikan 2 kali sehari secara at satiation selama 60 hari. Aktivitas enzim pencernaan ikan Kelabau cenderung meningkat dengan meningkatnya kandungan protein pakan sampai dengan 31,88% dan kembali turun pada kandungan protein pakan 34,73%. Aktivitas enzim amilase dan protease tertinggi diperoleh pada ikan kelabau yang mengkonsumsi pakan C (31,88 %) dengan rata-rata aktivitas enzim amilase dan protease berturut-turut 1,55±0,45 IU dan 0,038±0,004 IU, sedangkan aktivitas enzim lipase cenderung terukur sama 0,091±0,01 IU. Ikan kelabau yang mengkonsumsi pakan C (31,88 %) menunjukkan pertumbuhan berat dan pertumbuhan spesifik (SGR) lebih tinggi dari perlakuan lainnya (P<0,05). Pertumbuhan berat populasi dan pertumbuhan berat spesifik (SGR) tertinggi diperoleh pada perlakuan C (31,88 %) dengan rata-rata 102,53±4,62 g dan 2,04±0,11% per hari

    Labour Rights Protection in Industrial Relations Issues

    Get PDF
    Many violations of the terms of employment at Surabaya, employment protection  and working conditions for workers who are not provided by employers to the maximum, according to the legislation in force, while the legal protection for workers constrained because of the weakness in the system of employment law, both the substance and the culture built by governments and companies. How To Cite: Susanto, E. (2015). Labour Rights Protection in Industrial Relations Issues. Rechtsidee, 2(2), 109-120. doi:http://dx.doi.org/10.21070/jihr.v2i2.7

    PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ABSENSI DAN PENGGAJIAN MENGGUNAKAN FINGERPRINT DI PT. SENTRA USAHA PRIMA MOJOSARI

    Get PDF
    ABSTRAKSI PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN ABSENSI DAN PENGGAJIAN MENGGUNAKAN FINGER PRINT (Studi Kasus Di PT. SENTRA USAHA PRIMA – MOJOSARI) Oleh : SEPTIAN ADI SUSANTO Pada era modern dan global sekarang ini, perusahaan harus mampu menghadapi persaingan bebas yang terjadi. Untuk itu semua sumber daya perusahaan harus dapat dikerahkan secara maksimal dan professional untuk mendukung keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan sangat tergantung pada keberhasilan manajemen dalam melaksanakan pekerjaanya. Dalam hal ini dapat dipenuhi apabila perusahaan melakukan pengaturan terhadap jadwal penyelesaian permintaan dengan sebaik-baiknya. PT. SENTRA USAHA PRIMA adalah perusahaan yang bergerak di bidang beton khususnya pada pembuatan paving dan canstin. Perusahaan ini telah berdiri cukup lama dan memiliki karyawan yang cukup banyak. Pada perusahaan ini baik absensi harian maupun lembur karyawan masih dilakukan secara manual. Penggajian sebagai subsistem dari manajemen personalia merupakan hal yang vital bagi PT. SENTRA USAHA PRIMA karena absensi dan penggajian sangat berpengaruh terhadap produktivitas tenaga kerja. Bagi PT. SENTRA USAHA PRIMA yang mempunyai jumlah karyawan yang cukup banyak . Bagi PT. SENTRA USAHA PRIMA yang mempunyai jumlah karyawan yang cukup banyak, sistem absensi dan perhitungan gaji karyawan yang dilakukan secara manual bisa menimbulkan banyak masalah dan kecurangan serta output produksi tidak maksimal. Selain itu perhitungan manual juga tidak efektif dan efisien, sering terjadi kecurangan dan kesalahan hitung yang dapat mengakibatkan kerugian baik di pihak karyawan maupun PT. SENTRA USAHA PRIMA Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut diterapkan metode Perancangan Sistem Informasi Manajemen Absensi dan Penggajian Menggunakan Fingerprint. Sehingga dapat mempermudah dalam proses pengambilan keputusan secara tepat dengan tersedianya informasi – informasi yang tepat waktu , akurat dan relevan. Hasil analisa dang pengembangan sistem diperoleh perancangan sistem baru ini dapat memperbaiki prosedur penggajian dan absensi lebih efektif dikarenakan adanya penyederhanaan dari 5 bagian menjadi 3 bagian pada sistem yang diusulkan. Adanya sistem informasi yang terkomputerisasi akan mempermudah tugas operator dalam menghasilkan informasi penggajian yang akurat, tepat waktu dan relevan. Kata Kunci : Sistem Informasi Penggajian, sistem absensi fingerprint

    EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ADVENT MANADO

    Get PDF
    EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN OBAT DI GUDANG INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT ADVENT MANADOAdi Kurniawan Susanto1), Gayatri Citraningtyas1), Widya Astuty Lolo1)1)Jurusan Farmasi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi, Manado, 95115 ABSTRACT            Hospital Pharmacy Installation (HPI) is the only unit in the Hospital that can perorm drug management activities. Storage and distribution is a very important stage in drug management activities. Good Storage can guarantee and maintained the quality of the drugs, so it can reduce losses from the hospital resulting from drugs that are damaged. Appropriate distribution system can facilitate the service to patients who are treated  in the hospital. The purpose of this study was to evaluate the storage and distribution of drugs at Manado Adventist Hospital. This research uses descriptive observational method and evaluation with retrospective and prospective data collection techniques. The result showed that drug storage in pharmacy installation warehouse of Manado Adventist Hospital was mostly in accordance with hospital pharmacy service standard based on Ministry of Health Regulation number 72 year of 2016, but for facilities and infrastructure still need to be equipped again, such as dispensing equipment for sterile preparations or non sterile which is not yet available in Pharmacy Installation room. The distribution of medicines in Pharmacy installation warehouse of Manado Adventist Hospital is mostly also in accordance with hospital pharmacy service standard based on Ministry of Health Regulation number 72 year of 2016, but for the distribution service system there is still need to be equipped, such as installation of Manado Adventist Hospital Pharmacy has not implemented distribution system of floor stock. Keywords: Evaluation, Drug Storage, Drug Distribution, Advent Hospitals Manado ABSTRAKInstalasi Farmasi Rumah Sakit (IFRS) adalah satu-satunya unit di Rumah Sakit yang dapat melakukan kegiatan pengelolaan obat. Penyimpanan dan Pendistribusian merupakan tahapan yang sangat penting dalam kegiatan pengelolaan obat. Penyimpanan yang baik bisa menjamin mutu dan kualitas obat tetap terjaga, sehingga bisa mengurangi kerugian dari Rumah Sakit yang diakibatkan dari obat-obatan yang rusak. Sistem Pendistribusian yang tepat bisa mempermudah pelayanan kepada pasien yang di rawat di Rumah Sakit. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi penyimpanan dan pendistribusian obat di Rumah Sakit Advent Manado. Penelitian ini menggunakan metode observasional yang bersifat deskriptif dan evaluasi dengan teknik pengumpulan data secara retrospektif dan prospektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyimpanan obat di gudang instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado sebagian besar sudah sesuai dengan standar pelayanan farmasi Rumah Sakit berdasarkan permenkes nomor 72 Tahun (2016), tetapi untuk sarana dan prasarana masih perlu untuk dilengkapi lagi, seperti perlengkapan dispensing untuk sediaan steril maupun non steril yang masih belum tersedia di ruang Instalasi Farmasi. Pendistribusian obat di gudang instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado sebagian besar juga sudah sesuai dengan standar pelayanan farmasi Rumah Sakit berdasarkan permenkes nomor 72 Tahun (2016), tetapi untuk sistem pelayanan distribusi masih ada yang perlu dilengkapi, seperti instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado belum menerapkan sistem pendistribusian floor stock.Kata Kunci: Evaluasi, Penyimpanan Obat, Pendistribusian Obat, Advent Hospitals Manad

    Epigenetic Regulation on Plant Stress Memory

    Get PDF
    Plants are sessile organisms; they cannot move like animals when the environment is not favorable. Therefore, plants need a mechanism to cope with environmental changes. For example, when a plant experiences stress, like water deficit, it will employ a certain mechanism that allows the plant to survive the next exposure (see Fig. 1), often referred to as “Epigenetic” regulation. By application, epigenetics deals with the changes of the level of the gene expression without change in the DNA sequence, by DNA methylation, histone modifications, and or small RNA regulation. Plant epigenetic regulation is related to the Lamarckian theory of evolution. Lamarck’s (1744 – 1829) discredited theory of how transgenerational memory could be passed down through generations became one possible explanation for how plants become more resistant to future stress through acquisition of memory (see Fig. 2). Basically, an unnecessary gene (stress gene) is turned off. However, during stress, plant cells need to reactivate the genes by removing silencing marks, but the longer it is activated, the more prone the plant is to stress. The learning process can be induced and referred as priming. In the basic mechanism of priming, the histone demethylase enzyme unwinds the specific DNA regions that contain stress genes and remove the silent marks; thus it can be expressed more rapidly to tackle unfavorable condition compare to unprimed plants (consult the Figure 3). Remarkably, this working model of epigenetic transgenerational memory has also been applied for generating resistant plants with the same epigenetic mark by tissue culture propagation technique, which had been impossible to achieve previously (see Figure 4)

    ANALISIS YURIDIS TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN PELANGGAN LISTRIK YANG WANPRESTASI

    Get PDF
    ABSTRACT The form of power purchase agreement for prospective customers made by PT. PLN (Persero) is classified as a type of standardized agreement that has the potential for an imbalance between the rights and obligations of the two parties. As for the formulation of the problem: Is there a principle of balance regarding rights and obligations in the agreement between the PT. PLN (Persero) with customers, and what form of action is taken by PT. PLN (Persero) towards customers who are in default when linked to the Consumer Protection Law (UUPK). The type of research used is normative juridical legal research by tracing secondary data such as UUPK, the form of power purchase agreement and literature study. The results of this research show that the contents in the power purchase agreement letter, there is still an imbalance between the rights and obligations between the two parties. PLN (Persero) in taking action against default customers can still be said to be not in accordance with the provisions of the UUPK. Keywords: Consumer Protection, Electricity Customers, Default. ABSTRAK Bentuk perjanjian jual beli tenaga listrik untuk calon pelanggan yang dibuat oleh PT. PLN (Persero) tergolong jenis perjanjian standart baku yang berpotensi adanya ketidak seimbangan antara hak dan kewajiban kedua belah pihak. Adapun rumusan masalah: Adakah asas keseimbangan mengenai hak dan kewajiban dalam perjanjian antara pihak PT. PLN (Persero) dengan pelanggan, dan bagaimana bentuk tindakan yang dilakukan PT. PLN (Persero) terhadap pelanggan yang wanprestasi bila dikaitkan dengan Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK). Jenis penelitian yang digunakan penelitian hukum yuridis normatif dengan melakukan penelusuran data sekunder seperti UUPK, bentuk perjanjian jual beli tenaga listrik dan studi kepustakaan. Hasil dari penelitian ini ternyata isi didalam surat perjanjian jual beli tenaga listrik, masih terdapat ketidak seimbangan antara hak dan kewajiban antara kedua belah pihak selanjutnya cara yang dilakukan PT. PLN (Persero) dalam melakukan penindakan terhadap pelanggan wanprestasi juga masih dapat dikatakan tidak sesuai dengan ketentuan UUPK. Kata Kunci : Perlindungan Konsumen, Pelanggan Listrik, Wanprestasi
    corecore