38 research outputs found

    PKM PERBAIKAN KEHIDUPAN PEMULUNG UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBER DAYA ALAM

    Get PDF
    Desa Kuala Pusong Kapal dengan luas 188,49 km2 mempunyai 611 jiwa jumlah penduduk. Hampir 80% Kepala Keluarga bekerja sebagai Nelayan, selebihnya Mereka tidak tahan dengan mabuk laut, sehingga bekerja sebagai pemulung, termasuk Mitra. Tim Pengabdi menemukan tiga permasalahan pada Mitra yaitu bidang produksi, Mitra tidak tahu memberdayakan sumber daya alam di daerahnya, Mitra tidak mempunyai ide dan modal dalam membuka usaha. Bidang manajemen, Mitra tidak tahu mengatur perencanaan produksi, Bidang Pemasaran, Mitra tidak tahu membuat kemasan danĀ Ā  cara memasarkan produk. Tujuan pengabdian pada bidang Produksi, yaitu memberdayakan sumber daya alam yang ada yakni biji pohon manggrove dibuat menjadi kopi mangrove, ikan yang dibuat menjadi kerupuk ikan, memberikan modal, baik dari bahan baku diawal maupun alat/mesin yang ergonomis. Sosialisasi dilakukan kepada Mitra dalam penggunaan alat/mesin. Ada beberapa pelatihan diberikan mulai dari pada bagian produksi sampai pemasaran. Hasil yang dicapai yaitu bidang produksi, pendapatan meningkat (80%), pengetahuan meningkat (100%), keterampilan meningkat (100%), memproduksi kopi manggrove (85%), memproduksi kerupuk ikan (100%), alat/mesin dapat berproduksi 200 bungkus kopi manggrove dan 250 kerupuk ikan (100%). Target bidang manajemen keterampilan mengatur pembagian tugasĀ  dan mengatur perencanaan produksiĀ  meningkat (85%). Target bidang pemasaran, pengetahuan Mitra membuat kemasan meningkatĀ  (85%), melayani konsumen tatap muka dan marketplace minimal 5 orang perbulan (85%)

    PEMBUATAN KECAP IKAN MENGGUNAKAN ENZIM BROMELIN BUAH NANAS DI DESA KUALA LANGSA

    Get PDF
    Produksi kecap ikan masih terbatas pada wilayah sentra produksi perikanan laut tertentu, karena tidak semua masyarakat di sentra perikanan memproduksi kecap ikan. Semua jenis ikan dapat digunakan sebagai bahan baku kecap ikan, namun untuk bahan baku kecap ikan adalah jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi rendah, sehingga tidak bersaing dengan penggunaan ikan untuk konsumsi segar yang dijual di pasaran. Produk kecap ikan mempunyai peluang pasar untuk berkembang sekalipun kegunaannya terbatas hanya sebagai penyedap rasa atau tambahan pada berbagai jenis makanan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan menghasilkan produk kecap ikan bagi kelompok PKK di Desa Kuala Langsa. Desa ini merupakan kawasan pesisir di Kota Langsa dengan sumber bahan baku ikan melimpah dan belum dimanfaatkan secara maksimal selain dijual dipasaran. Kegiatan yang dilaksanakan adalah pelatihan pembuatan kecap ikan menggunakan ikan jenis tongkol serta pembinaan wirausaha mandiri untuk produksi kecap ikan skala industri rumahan. Pada akhir kegiatan masyarakat dapat membuat produk kecap ikan untuk diproduksi skala rumahan dan dapat digunakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di Desa Kuala Langs

    MOLUSKA BAKAU SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER PANGAN BERDAULAT

    Get PDF
    Kedaulatan pangan adalah hak dimana masyarakat memiliki akses terhadap makanan yang sehat dan dianggap layak sesuai dengan budaya di tempat mereka tinggal. Kedaulatan pangan merupakan konsep yang meletakkan petani (produsen), distributor dan konsumen sebagai aktor yang menentukan proses produksi pangan secara keseluruhan. Kedaulatan pangan juga lebih mengedepankan kepentingan generasi yang akan dibandingkan kepentingan pasar atau korporasi. Dalam rangka mencapai status kedaulatan pangan, Indonesia sebagai negara archipelago harus mencari alternatif sumber pangan yang berasal dari ekosistem akustik daripada hanya bergantung pada sumber makanan di daratan. Oleh karena itu, tujuan artikel ilmiah ini adalah; (1) mencari alternatif sumber pangan yang berasal dari daerah perairan, (2) meningkatkan kesadaran masyarakat akan perlunya alternatif sumber pangan, (3) memperkenalkan moluska bakau atau mangrove sebagai sumber pangan yang memiliki gizi tinggi. Moluska bakau dapat dijadikan solusi dalam menangani isu kedaulatan pangan di Indonesia. Salah satu contoh dari moluska bakau yang menunjukkan kandungan nutrisi tinggi adalah Telescopium telescopium atau lebih dikenal sebagai Horn snail. Kandungan proteinnya mencapai 16,8 gram 8,5 gram karbaohidrat, 1,2 gram lemak dan 802 mg kalsium. Oleh karena itu, konsumsi moluska bakau sebagai alternatif pangan sangatlah baik sebagai pemenuhan kebutuhan gizi

    Effect of probiotic doses em-4 (effective microorganism-4) in commercial feed on increased growth and survival of siamese catfish (Pangasius hypophthalmus)

    Get PDF
    There are several types of catfish, one of which is siamese catfish which has a scientific name (Pangasius hypopthalmus). Often the farmers spend money on fish feed there are not many farmers who are able to find out how to give to fish without hugging the feed that many of them are adding probiotics EM-4 The purpose of this study is to analyze the influence of probiotic feed EM-4 on feed to the growth and survival of fish siamese catfish. This study was conducted in Green House Universitas Samudra using RAL consisting of 4 treatments and 5 replays is P1 (probiotic administration EM-4 0ml/kg), P2 (probiotic administration EM-4 10ml/kg), P3 (probiotic Administration 15ml/kg), P4 (probiotic administration 20ml/kg). The meters observed are SR, weight growth, long growth, daily growth rate, FCR, feed efficiency, water quality. The results of this study showed that the treatment of the addition of EM-4 probiotics in catfish had a noticeable effect on the growth of absolute weight, absolute length growth, daily growth rate, and had no noticeable effect on SR, FCR, feed efficiency. The highest weight growth and length was in the P3 treatment (dose addition 15ml/kg) with a total weight of 8.5 gr and length 5.6 cm. Keywords: Probiotic Em-4; Pangasius hypopthalmus; Growh; Survival

    APLIKASI VCO (Virgin Coconut Oil) PADA PAKAN DALAM UPAYA PENINGKATAN PERTUMBUHAN DAN SINTASAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis sp.)

    Get PDF
    Penggunaan bahan alami pada pakan komersil saat ini telah banyak dilakukan pada bidang budidaya. Bahan alami ini dipakai sebagai feed additive untukĀ  meningkatkan efisiensi pakan serta pemicu pertumbuhan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apakah VCO memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ikan nila merah (Orechromis sp.). Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan (PĀ­0Ā­= kontrol; PĀ­1Ā­= 5 ml VCO/500 gr pakan; PĀ­2Ā­= 10 ml VCO/500 gr pakan; PĀ­3Ā­= 15 ml VCO/500 gr pakan). Hasil dari perlakuan tersebut diperoleh bahwa penambahan VCO pada pakan komersil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan bobot mutlak, pertumbuhan harian, sintasan dan rasio konversi pakan ikan nila merah. Hal ini terjadi karena dosis VCO yang dipakai belum sesuai sehingga tidak efektif terhadap asupan energi secara maksimal bagi ikan nila merah

    Aplikasi Turbin Savonius sebagai Penggerak Aerator: Sebuah Alternatif Penyelesaian Permasalahan Petani Tambak Tradisional di Rantau Selamat, Aceh Timur

    Get PDF
    Kualitas air tambak menjadi menurun akibat penumpukan kotoran udang, aktivitas bakteri, ganggang, dan lain-lain, sementara penggantian air baru juga memiliki risiko yang tinggi dengan tingginya kemungkinan masuknya virus berbahaya ke dalam tambak. Salah satu cara untuk menjaga kualitas air tambak adalah dengan melakukan aerasi secara teratur. Ketersediaan listrik menjadi kendala untuk areal tambak udang di Desa Alue Kumba akibat belum terkoneksinya jaringan listrik PLN. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji efektivitas kincir angin sebagai solusi penyediaan oksigen terlarut pada tambak udang tradisional di Desa Alue Kumba serta dapat menjaga kualitas air selama pemeliharaan udang yang dapat berujung pada peningkatan produktivitas tambak. Perlakuan yang diterapkan merupakan kombinasi konstruksi kincir angin dan air tambak dengan sistem kecepatan angin oleh turbin savonius yang ditimbulkan untuk menggerakkan bagian kipas yang memunculkan tenaga pembangkit gelembung pada kolam tanah (tambak). Hasil kombinasi kincir yang dilakukan efektif dalam menghasilkan oksigen terlarut dalam tambak tradisional di Desa Alue Kumba Kecamatan Rantau Selamat Kabupaten Aceh Timur

    Kajian Penggunaan Pembangkit Listrik Photovoltaik Atap Sebagai Upaya Implementasi Green Campus

    Get PDF
    Konsep Green Campus mengartikan bahwa Universitas telah menerapkan kegiatan yang bertujuan melestarikan lingkungan, efisiensi energi, dan penciptaan kondisi yang nyaman untuk belajar dan bekerja. Pemanfaatan energi baru terbarukan merupakan salah satu langkah dalam upaya menuju Green Campus.  Kajian ini ditujukan untuk menganalisa kelayakan secara teknik dan finansial pembangunan Pembangkit Listrik tenaga Surya di atap bangunan gedung dalam lingkungan kampus. Dengan menggunakan data masterplan kampus Universitas Samudra, telah dilakukan analisa kelayakan teknis dan finansial menggunakan software System Advisor Model (SAM), diperoleh hasil dengan luas atap yang tersedia, daya listrik yang dapat dibangkit sebesar 3 MW. Dan secara finansial membutuhkan biaya produksi listrik 11,7 cents/kW

    Kondisi Vegetasi Hutan Mangrove Kuala Langsa Kota Langsa, Aceh

    Get PDF
    Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia yakni 3,2 juta ha (21%) dari luas total global yang tersebar hampir di seluruh pulau-pulau besar mulai dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi sampai ke Papua (Spalding et al., 2010). Mangrove adalah tumbuhan berkayu yang hidup diantara daratan dan lautan daerah pasang surut, kondisi tanah berlumpur dan salinitas tinggi di daerah tropis dan subtropis (Duke et al., 2007). Ekosistem Mangrove merupakan suatu ekosistem khas pada daerah pantai yang memiliki produktivitas tinggi dan berperan sebagai fungsi fisik, ekologis dan ekonomis. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kondisi vegetasi hutan mangrove di Kuala Langsa, Kota Langsa. Metode pengambian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara Purposive Sampling. Pengamatan terdiri atas 3 stasiun, pada tiap stasiun ditentukan 3 transek/plot. Transek dimulai dari arah laut menuju ke daratan dan tegak lurus garis pantai. Pengukuran dilakukan terhadap pohon (20mx20m), pancang (5m x5m), dan semai (2m x2m) yang meliputi inventarisasi jenis, jumlah individu, diameter dan tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa vegetasi di hutan mangrove Kuala Langsa didominasi jenis R.apiculata, baik pada tingkat semai, pancang dan pohon. Selanjutnya pada kawasan hutan magrove Kuala Langsa diperoleh 5 jenis mangrove sejati dan 2 jenis komponen mangrove ikutan
    corecore