32 research outputs found

    Cultural Da'wah of Antar Pinang Pulang Memulangkan Tradition in Sambas Malay Society, West Kalimantan

    Get PDF
    Marriage is a basic human need, so in certain societies it becomes sacred tradition. The sacredness of marriage is manifested in the series of customs that are required to be carried out. The sacredness of the marriage is believed in society as the Sambas Malay community in West Kalimantan. In Sambas Malay, This tradition is popular as the tradition of Antar Pinang Pulang Memulangkan, which has been an important part in the customs of marriage until today. This tradition is not an empty tradition without meaning, instead it has a very high meaning and is a cultural da'wah with the internalization of Islamic teachings in everyday life. This research focuses on the design of cultural da'wah in the tradition of Antar Pinang Pulang Memulangkan. Using interpretive paradigms, with phenomenological methods and anthropological-sociological approach, this study found: first, the tradition of Antar Pinang Pulang Memulangkan is an effort to internalize Islamic teachings to strengthen four main aspects of the Muslim lives, namely 1) human relations with their creators. 2) suitable for human biological needs. 3) human relations in the family. 4) human relations with society in general. Second, an interesting approach by synergizing non-verbal messages through symbols and verbal messages through the language class in poetry, and suitable  to meet the fundamental interests of humans makes this tradition of Antar Pinang Pulang Memulangkan as a model in the development of cultural da’wah.Perkawinan merupakan kebutuhan mendasar manusia sehingga pada masyarakat tertentu menjadi tradisi yang sakral. Sakralitas perkawinan diantaranya diwujudkan dengan rentetan adat istiadat yang diharuskan untuk dilaksanakan. Sakralitas perkawinan tersebut diyakini oleh masyarakat Melayu Sambas Kalimantan Barat. Pada Melayu Sambas dikenal tradisi antar Antar Pinang Pulang Memulangkan yang hingga saat ini menjadi bagian penting dalam tahapan adat istiadat pernikahan. Tradisi ini bukan tradisi yang kosong tanpa makna, tetapi justru memiliki makna yang sangat tinggi dan merupakan dakwah kultural dengan adanya internalisasi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini terfokus pada desain dakwah kultural pada tradisi Antar Pinang Pulang Memulangkan. Menggunakan paradigma interpretif, dengan metode fenomenologi dan pendekatan antropologis-sosiologi, penelitian ini menemukan: Pertama, tradisi Antar Pinang Pulang Memulangkan merupakan upaya internalisasi ajaran Islam untuk memperkuat empat aspek utama dalam kehidupan umat Islam yaitu 1) hubungan manusia dengan penciptanya. 2) pemenuhan kebutuhan biologis manusia. 3) hubungan manusia dalam keluarga. 4) hubungan manusia dengan masyarakat secara luas. Kedua, pendekatan yang menarik dengan mensinergiskan pesan non verbal melalui simbol dan pesan verbal melalui bahasa kias dalam pantun, serta mampu menyentuh kepentingan mendasar manusia menjadikan tradisi Antar Pinang Pulang Memulangkan sebagai model dalam pengembangan dakwah kultural

    Distribution record of Musa borneensis var. sarawakensis Becc. and Musa campestris var. sarawakensis Becc. in West Kalimantan, Indonesia

    Get PDF
    Borneo Island has a large number of wild banana species. As a part of Borneo Island, West Kalimantan has limited information about the diversity of wild bananas. This research aims to update the record distribution of wild bananas from Bonti District of Sanggau Regency and to determine their morphological characteristics. Exploration method and resident information were used in this study. Two species of wild bananas have been identified and considered as new distribution records in West Kalimantan Province, namely-Musa borneensis var. sarawakensis with morphological character pseudostem red-purple colour, sparse black-purple blotches at petiole base, leaf base shape rounded on both sides, male bud red-purple colour and Musa campestris var. sarawakensis with morphological character pseudostem yellow-green colour, inflorescence erect, leaf base one side rounded and one-pointed, the dorsally pink-purple and ventrally pink-purple colour of bract

    Morphology Inflorescence and Anther Anatomy of Musa campestris var. sarawakensis from West Kalimantan, Indonesia

    Get PDF
    Musa campestris is a unique banana, has erect inflorescence with beautiful bracts and mature fruit colors so that it can be used as an ornamental plant. this study's objective is to analyze the morphological inflorescences and anther anatomical characteristics of the Musa campestris var. sarawakensis. Plant materials were collected in Sanggau regency. Morphological characterizations were conducted using International Plant Genetic Resources Institute for Musa spp. Sampel of anther was prepared using paraffin method, stained with 2% safranin and 1% fast green. Main features observed for Musa campestris var. sarawakensis inflorescence has erect rachis position and color external bract are helpful to characterize the male bud. Additionally, the main characteristics of anther include the presence helical ribs in endothecium. As expected, tetrasporangiate anthers with single vascular bundle in male flowers was observed. The main morphology characteristics of inflorescence and anther anatomy of Musa campestris var. sarawakensis are highlighted in this study, contributing to provide more information about the characterization of this species in West Kalimantan.Musa campestris is a unique banana, has erect inflorescence with beautiful bracts and mature fruit colors so that it can be used as an ornamental plant. this study's objective is to analyze the morphological inflorescences and anther anatomical characteristics of the Musa campestris var. sarawakensis. Plant materials were collected in Sanggau regency. Morphological characterizations were conducted using International Plant Genetic Resources Institute for Musa spp. Sampel of anther was prepared using paraffin method, stained with 2% safranin and 1% fast green. Main features observed for Musa campestris var. sarawakensis inflorescence has erect rachis position and color external bract are helpful to characterize the male bud. Additionally, the main characteristics of anther include the presence helical ribs in endothecium. As expected, tetrasporangiate anthers with single vascular bundle in male flowers was observed. The main morphology characteristics of inflorescence and anther anatomy of Musa campestris var. sarawakensis are highlighted in this study, contributing to provide more information about the characterization of this species in West Kalimantan

    Analisis Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Berargumentasi Siswa Dengan Model Argument Driven Inquiry Berbasis Socio-Scientific Issue

    Get PDF
    Model pembelajaran yang digunakan di SMA Taman Mulia Kubu Raya masih kurang sesuai dengan materi yang diajarkan dan guru menggalami kendala dalam mengaitkan isu-isu atau fenomena sains dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Argument Driven Inquiry berbasis Socio-Scientific Issue terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berargumentasi siswa kelas XI SMA Taman Mulia. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Pengumpulan data menggunakan test pilihan ganda dan uraian. Analisis data menggunakan interprestasi effect size dengan interprestasi Cohen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan model Argument Driven Inquiry berbasis Socio-Scientific Issue berpengaruh pada penguasaan konsep  siswa sebesar 65,3% dengan nilai effect size  sebesar 1.37 dan berpengaruh terhadap kemampuan berargumentasi sebesar 58,9% dengan nilai effect size sebesar 1.12. Kesimpulan model pembelajaran Argument Driven Inquiry berbasis Socio-Scientific Issue berpengaruh besar terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berargumentasi siswa.   Kata kunci: Argument Driven Inquiry, Socio-Scientific Issue, Penguasaan Konsep, Kemampuan BerargumentasiModel pembelajaran yang digunakan di SMA Taman Mulia Kubu Raya masih kurang sesuai dengan materi yang diajarkan dan guru menggalami kendala dalam mengaitkan isu-isu atau fenomena sains dalam pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Argument Driven Inquiry berbasis Socio-Scientific Issue terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berargumentasi siswa kelas XI SMA Taman Mulia. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2022/2023. Penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan rancangan Nonequivalent Control Group Design. Pengumpulan data menggunakan test pilihan ganda dan uraian. Analisis data menggunakan interprestasi effect size dengan interprestasi Cohen. Hasil penelitian menunjukan bahwa pembelajaran dengan model Argument Driven Inquiry berbasis Socio-Scientific Issue berpengaruh pada penguasaan konsep  siswa sebesar 65,3% dengan nilai effect size  sebesar 1.37 dan berpengaruh terhadap kemampuan berargumentasi sebesar 58,9% dengan nilai effect size sebesar 1.12. Kesimpulan model pembelajaran Argument Driven Inquiry berbasis Socio-Scientific Issue berpengaruh besar terhadap penguasaan konsep dan kemampuan berargumentasi siswa

    Scientific Literacy Skills Of State High School Students In Singkawang City

    Get PDF
    Scientific literacy research by the Program for International Student Assessment (PISA) in the period 2000-2015 shows that the scientific literacy ability of Indonesian students is at a low level. This study aims to determine the scientific literacy ability of state high school students in Singkawang City. The method used is descriptive qualitative. The research was conducted in two public high schools in Singkawang City, namely SMA 1 and SMA 2 Singkawang. The samples taken were 127 students selected based on the simple random sampling technique. The research instrument used was a scientific literacy test in multiple-choice questions consisting of the dimensions of context, knowledge and competence. The results showed that the average science literacy test scores of SMA 1 students in the context dimension were 38%, the knowledge dimension was 40%, and the competence dimension was 39% which were very low. SMA 2 has 40% context dimension, 41% knowledge dimension and 39% competency dimension, classified as very low. So it can be concluded that SMA 1 and SMA 2 Singkawang students have very low scientific literacy skills based on three dimensions of scientific literacy abilityPenelitian literasi sains oleh Program for International Student Assessment (PISA) periode 2000-2015 menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains siswa Indonesia berada pada level yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan literasi sains siswa SMA Negeri di Kota Singkawang. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di dua SMA Negeri di Kota Singkawang, yaitu SMA 1 dan SMA 2 Singkawang. Sampel yang diambil sebanyak 127 siswa yang dipilih berdasarkan teknik simple random sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes literasi sains pada soal pilihan ganda yang terdiri dari dimensi konteks, pengetahuan dan kompetensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai tes literasi sains siswa SMA 1 pada dimensi konteks adalah 38%, dimensi pengetahuan 40%, dan dimensi kompetensi 39% sangat rendah. SMA 2 memiliki dimensi konteks 40%, dimensi pengetahuan 41% dan dimensi kompetensi 39%, tergolong sangat rendah. Sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa SMA 1 dan SMA 2 Singkawang memiliki kemampuan literasi sains yang sangat rendah berdasarkan tiga dimensi kemampuan literasi sains

    Profil of Concept Understanding Of Cross-Interest Class Students on Fungi Materials at SMA N 1 Sungai Raya During the Covid-19 Pandemic

    Get PDF
    Background: Education is very important in advancing a nation. Understanding is obtained when learning activities take place. However, with the Covid-19 pandemic condition, the government issued an online system learning policy, this will affect students' understanding of concepts, especially in biology subjects. Based on the results of a pre-research questionnaire given to biology teachers at SMA N 1 Sungai Raya, the completeness of cross-interest class students in Fungi material was less than 70% in the year before the covid-19 pandemic. The purpose of this study was to describe the understanding of the concept of cross-interest class students on Fungi material at SMA N 1 Sungai Raya during the covid-19 pandemic. Methods: This type of research is descriptive qualitative. The research subjects were students of class X cross-interest at SMA N 1 Sungai Raya. The method used is to provide a two tier test instrument through the google form application. Results: The results showed that 41% of students understood the concept, 24% of students who had misconceptions, 15% of students who guessed, and 20% of students who did not understand the concept. Keywords : Concept Understanding; Cross-Interest Classes; Fungic Matter; Covid-19 Pandemi

    Practicum-Based Learning to Improve Critical Thinking Ability and Student Learning Outcome on Cell Metabolism Material

    Get PDF
    Practicum in the laboratory makes students more engaged with the learning process and improves communication with the teacher. The aims of this research are to determine the effect of practicum-based learning to improve critical thinking skills and learning outcomes of students on cell metabolism material. This research includes a Pre-Experimental with One Group Pretest-Posttest Design. The sample was determined using simple random sampling techniques. Pre-tests and post-tests were done to collect data. Data analysis of learning outcomes and critical thinking skills using gain value analysis. The results of this study showed the student learning outcomes value was 24 and the value of students' critical thinking was 7. The effect size value of student learning outcomes obtained 2.3 points, which was included in the very high category and the effect size value for students' critical thinking was 1.4 points, which was included in the high category. We can conclude that practicum-based learning influences students' critical thinking and improves students' learning outcomes on metabolic matter.Keywords: cell metabolism, critical thinking, learning outcomes, practicum-based learning

    Pengembangan Media Booklet Berbasis Potensi Lokal Kalimantan Barat Pada Materi Keanekaragaman Hayati Pada Siswa Kelas X di SMA Muhammadiyah 1 Pontianak

    Get PDF
    ABSTRACT. Based on the results of interviews with biology teachers of SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, that not implemented yet local potential based learning is because of limited information. This research aims to develop local potential of West Kalimantan based booklet media on biodiversity material in Grade X of SMA Muhammadiyah 1 Pontianak.. Media development of this booklet used the Brog&Gall model development method, with stages:(1) Research and data collection,(2) planning,(3) Initial product development,(4) Initial field trials,(5) initial product repairs, and (6) field trials. The results research phase (1) that the book and worksheets  teacher  have not shown local potential, stage (2) the designed booklet contains core competencies, basic competencies, indicators, objectives, contents, evaluations, and bibliography, stage (3) shows the validity booklets on language aspects 85.3% (very valid), material aspects 95.3% (very valid) and media aspects 90.6% (very valid), stage (4) student responses was 85,7% (very positive) and the teacher's response was 88.7% (very positive). Then stage  (5) and stage (6), student responses 90.0% (very positive) and teachers 90.4% (very positive), it  concluded that developed booklet media  valid and received  very positive response from students and teachers. ABSTRAK. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi SMA Muhammadiyah 1 Pontianak, belum dilaksanakannya pembelajaran berbasis potensi lokal karena keterbatasan informasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media booklet berbasis potensi lokal Kalimantan Barat pada materi Keanekaragaman Hayati pada siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pontianak. Pengembangan media booklet ini menggunakan metode penelitian pengembangan  model Brog & Gall, dengan tahapan:(1) Penelitian dan pengumpulan data,(2) Perencanaan, (3) Pengembangan produk awal, (4) uji coba lapangan awal, (5) perbaikan produk awal, dan (6) Uji coba lapangan. Hasil penelitian tahap (1) buku dan LKS yang digunakan guru belum menampilkan potensi lokal, tahap (2)  booklet yang dirancang memuat kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, tujuan, isi, evaluasi, dan daftar pustaka, tahap (3) menunjukkan kevalidan booklet pada aspek bahasa sebesar 85,3% (sangat valid), aspek materi 95,3% (sangat valid) dan aspek media 90,6% (sangat valid), tahap (4) didapatkan respon siswa sebesar 85,7% (sangat positif) dan respon guru sebesar 88,7% (sangat positif), kemudian tahap (5) dan tahap (6), respon siswa 90,0% (sangat positif) dan guru 90,4% (sangat positif), disimpulkan  media booklet yang di kembangkan valid dan mendapatkan respon sangat positif dari siswa dan guru

    IDENTIFIKASI POTENSI LOKAL KAPUAS HULU SEBAGAI SUMBER BELAJAR BIOLOGI DI SMA

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi lokal yang ada di daerah Kapuas Hulu sebagai sumber belajar biologi yang sesuai dengan kompetensi dasar pada kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik survei melalui pendekatan deskriptif eksploratif. Partisipan dalam Penelitian ini adalah guru biologi dari 3 sekolah menengah atas di kecamatan Putussibau kabupaten Kapuas hulu yang berjumlah 5 orang guru. Pemilihan sample menggunakan Teknik purposive sampel. Instrument penelitian ini menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi berupa gambar. Hasil kajian terdapat 14 potensi lokal di kabupaten Kapuas hulu.  Terdiri dari 6 jenis sumber daya alam 3 flora 3 fauna, 1 Kawasan konservasi, 3 kuliner, 1 seni, 2 kerajinan dan 1 upacara adat. Pengelompokkan potensi lokal dapat dikaitkan dengan mata pelajaran biologi di SMA. Potensi lokal dapat dikategorikan pemanfaatannya dalam bidang Pendidikan, yaitu sumber daya alam dan Kawasan konservasi dapat di jadikan sebagai kegiatan praktikum pada pembelajaran dengan bantuan (LKPD), selanjutnya kuliner lokal dapat dimanfaatkan sebagai kegiatan praktikum pada perangkat pembelajaran (RPP), potensi lokal seni, kerajinan dan upacara adat dapat dijadikan sebagai referensi tambahan untuk program pengayaan perangkat pembelajaran ( RPP).   &nbsp

    Efektivitas Media Animasi terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Sistem Ekskresi Manusia

    Get PDF
    Pemanfaatan media memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga memperlancar serta meningatkan proses dan hasil belajar siswa. Media pembelajaran yang umumnya digunakan guru di MTs Negeri 2 Mempawah adalah media power point, sedangkan media animasi merupakan media yang memiliki kelebihan yang dapat menarik perhatian siswa. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan media animasi dan media power point. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Bentuk penelitian menggunakan Quasi Eksperimental dengan rancangan None Equivalent Control Group Design.  Penentuan kelas kontrol dan eksperimen menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan soal pretest-posttest, yang dianalisis dengan uji t dan effect size. Hasil penelitian menunjukan bahwa siswa yang diajar menggunakan media animasi memperoleh nilai sebesar 34,23 sedangkan siswa yang diajarkan menggunakan media PPT memperoleh nilai sebesar 12,81. Selisih nilai gain kedua kelas tersebut sebesar 21,42. Hasil uji independent samples test yang didapatkan taraf signifikan 0,000<0,05. Kesimpulan pada penelitian ini adalah media animasi terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sistem ekskresi manusia dikelas VIII MTs Negeri 2 Mempawah. Rata-rata nilai postest kelas eksperimen (83,19) lebih besar dibanding rata-rata nilai postest kelas kontrol (60,73). Berdasarkan hasil uji-t, diketahui terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan media video animasi dan media ppt. Nilai effect size (ES) yang diperoleh sebesar 2,48 dengan interpretasi cohen’s kategori besar
    corecore