109 research outputs found
Peningkatan Frekuensi Pelaksanaan Shalat Melalui Penerapan Model Pembelajaran Eksperiensial Dalam Pembelajaran Shalat Pada Siswa Sekolah Dasar
Shalat merupakan ibadah yang utama dalam kehidupan umat Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran eksperiensial untuk meningkatkan frekuensi pelaksanaan shalat siswa sekolah dasar. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan quisioner. Sampel yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN I Tengaran berjumlah 40 anak. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t dengan menggunakan program SPSS. Hasil penelitian menunjukkan ada peningkatan rata-rata frekuensi pelaksanaan shalat setelah siswa diberi pelatihan menggunakan modul. Hal ini ditunjukkan oleh hasil pengukuran pelaksanaan shalat kelompok eksperimen sebelum pelatihan (Pretes) dengan 1 hari setelah pelatihan (Postes 1) dengan diperoleh nilai –t hitung < -t tabel atau -6,157 < -2,093. Hasil pengukuran pelaksanaan shalat kelompok eksperimen sebelum pelatihan (Pretes) dengan satu minggu setelah pelatihan (Postes 2) diperoleh diperoleh nilai –t hitung < -t tabel atau -5,588 < -2,093
Efektivitas Komunikasi Pemasaran Produk Gapoktan Mitra
This study aims to describe the effectiveness of product marketing communications and describe variables and analyze the effect of advertising, sales promotion, personal selling (personal selling), direct marketing(direct selling), and word of mouth both simultaneously and partially on the effectiveness of product marketing communications at Roko. Indonesian Farmer Center, Yogyakarta. This study uses a quantitative method with the selection of samples by non-probable sampling. Data were analyzed through descriptive analysis, verification, classical assumption test, and multiple linear regression. The results show the effectiveness of marketing communication for partner Gapoktan products at the Indonesian Farmer Store Yogyakarta Center including the components of knowledge and behavior change as a whole in the high category. The variables of sales promotion, individual selling, direct marketing, and word of mouth have a significant effect on the effectiveness of marketing communication for partner gapoktan products at Toko TaniIndonesia Center Yogyakarta. While the advertising variable has no effect. The value of the coefficient of determination (R2) is 0.874, meaning that 87.4% of the effectiveness of marketing communication for partner gapoktan products at TTIC Yogyakarta can be explained by the variables of advertising, sales promotion, personal selling, direct marketing, and word of mouth.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas komunikasi pemasaran produk dan mendeskripsikan variabel serta menganalisis pengaruh periklanan, promosi penjualan, personal selling (pejualan perseorangan), direct marketing(penjualan langsung), dan word of mouth baik secara simultan dan parsial terhadao efektivitas komunikasi pemasaran produk di Roko Tani Indonesia Center Yogyakarta. Penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan pemilihan sampel secara non-probably sampling. Data dianalisis melalui analisis deskriptif, verifikatif, uji asumsi klasik, dan regresi linier berganda. Hasil menunjukkan efektivitas komunikasi pemasaran produk gapoktan mitra pada Toko Tani Indonesia Center Yogyakarta meliputi komponen pengetahuan dan behaviour change secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Variabel promosi penjualan, personal selling, direct marketing, dan word of mouth berpengaruh signifikan terhadap efektivitas komunikasi pemasaran produk gapoktan mitra pada Toko TaniIndonesia Center Yogyakarta. Sedangkan variabel periklanan tidak berpengaruh. Nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,874, artinya 87,4% efektivitas komunikasi pemasaran produk gapoktan mitra pada TTIC Yogyakarta dapat dijelaskan oleh variabel periklanan, promosi penjualan, personal selling, direct marketing, dan word of mouth
PENERAPAN BAHASA SANTUN TERHADAP PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD BUAH HATI KABUPATEN ACEH TENGAH
Education is very important for children or adults. Language is a very important communication tool, without language there will be no friendly communication. In the structure of early childhood education polite language is preferred, because language is one part of the aspects of early childhood development. Impolite speaking can lead to communication gaps, leading to bad situations in a variety of environments, including families, schools, and communities. Often the words of parents, teachers and even the children themselves in daily communication using language that is not polite. The Polite behavior can be seen from the attitude of parents, teachers and even children when meeting teachers, such as greetings, handshakes, and kissing hands. While the attitude that is not polite appears when there are reprimands, orders, prohibitions that are not in accordance with the conscience of children. Based on the observations made by the authors, this is different, in Buah Hati they apply character education that is packaged in polite language. Students consisting of various backgrounds, different age levels and different emotional levels, in everyday speaking polite teachers in interacting with students, which according to observations of the teacher's language has an impact on each child's character. How is the Application of Courtesy to Early Childhood Character Education in PAUD Buah Hati Regency of Central Aceh, this research method is a Field Research, with an educational approach to the nature of descriptive qualitative research that illustrates and explains the facts in the field. The results of this study, there are twenty-four concepts in polite language related to the character of children are contained in the 9 pillars of character. The polite language of early childhood character education in PAUD Buah Hati is by fostering trust in children, applying forgiveness to each other, saying the words "Help" and "Thank You" and saying the words of the great child of God dear, so what the teachers do in make students peaceful in everyday life
Peningkatan Motivasi Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inquiry Pada Siswa Kelas III SDN Pasucen 02 Tahun 2014
Laporan tindakan kelas dengan judul: Peningkatan Motivasi Belajar IPA Dengan Model Pembelajaran Inquiry pada Siswa Kelas III Sekolah Dasar Negeri Pasucen 02 Tahun 2014. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Berdasarkan pengamatan awal di SD Negeri Pasucen 02 ditemukan masalah dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi pencemaran lingkungan. Dalam kegiatan pembelajaran guru belum menggunakan pendekatan dan metode pembelajaran yang bervariasi sehingga menyebabkan siswa kurang tertarik dalam
mengikuti pembelajaran. Proses pembelajaran lebih berpusat pada guru sehingga siswa menjadi kurang termotivasi dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA materi pencemaran lingkungan siswa hanya diberi penjelasan dan contoh soal saja kemudian diberi tugas untuk mengerjakan dengan kemampuannya sendiri. Dalam hal ini, guru kurang memberikan peluang kepada siswa untuk menemukan pengetahuannya sendiri melalui kehidupan nyata. Permasalahan tersebut harus segera diselesaikan. Cara yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan masalah tersebut yakni dengan penggunaan Model Pembelajaran Inquiry dalam pembelajaran IPA . Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa kelas III SD Negeri Pasucen 02 pada pembelajaran IPA tentang operasi hitung pencemaran lingkungan dengan Model Pembelajaran Inquiry. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus dengan subjek penelitian siswa kelas III SD Negeri Pasucen 02. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik non tes. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, wawancara dan teknik analisis data meliputi
analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar siswa hingga 88 %. Dari hasil yang diperoleh, dapat diambil simpulan bahwa penggunaan Model Pembelajaran Inquiry dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian, maka guru disarankan untuk menerapkan Model Pembelajaran Inquiry karena terbukti dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
Upaya Meningkatkan Kreativitas Belajar IPA Melalui Penerapan Strategi Index Card Match (Mencari Pasangan) Pada Siswa Kelas IV SDN Sumbersari 01 Tahun Pelajaran 2012/2013
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar IPA melalui penerapan strategi pembelajaran index card match. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini PTK.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV dan guru SDN Sumbersari 01 pada tanggal 27 Januari 2013. Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan selama 2 siklus, siklus pertama dilakukan dua kali pertemuan sedangkan siklus kedua dilakukan satu kali pertemuan. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Sumbersari 01 dengan jumlah siswa 18 siswa terdiri dari 8 putra dan 10 putri dan guru mapel IPA kelas IV. Obyek penelitian ini adalah peningkatan kreativitas belajar siswa dan index card match.Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan bahan ajar. Indikator kreativitas belajar IPA adalah sebagai berikut: (1) Siswa hadir dalam pembelajaran; (2) rasa ingin tahu; (3) daya imajinasi kuat; (4) minat dan ulet dalam mengerjakan soal.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan teknik analisis data dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan kreativitas belajar siswa kelas IV SDN Sumbersari 01 setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi index card match. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus diketahui kemampuan berhitung siswa rendah dengan presentase 31%. Pada siklus I terdapat kreativitas belajar siswa sedikit meningkat pada tahap sedang dengan nilai presentase kreativitas belajar siswa 51% dan pada siklus II kreativitas belajar siswa sangat baik dengan presentase 89%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan kreativitas belajar bagi siswa dengan penerapan strategi index card match
Upaya Meningkatkan Belajar Siswa Melalui Metode Pembelajaran Kolaboratif Mata Pelajaran IPS pada Siswa Kelas III SDN Babatan Tahun Pelajaran 2016/2017
Pembelajaran IPS tidak lagi mengutamakan pada penyerapan melalui pencapaian informasi, tetapi lebih mengutamakan pada pengembangan kemampuan dan pemrosesan informasi. Untuk itu aktivitas peserta didik perlu ditingkatkan melalui latihan-latihan atau tugas IPS dengan bekerja kelompok kecil dan menjelaskan ide-ide kepada orang lain. (Hartoyo, 2000: 24). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya Pembelajaran Kolaboratif, serta untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa setelah diterapkan Pembelajaran Kolaboratif. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan refisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar. Dari hasil analisis diperoleh bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus III yaitu, siklus I (6NIP. ,00%), siklus II (76,00%), siklus III (NIP. NIP. ,00%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah Pembelajaran Kolaboratifdapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa Kelas III SDN Babatan Kecamatan Balongpanggang Kabupaten Gresik Tahun Pelajaran 2016/2017 serta Media Pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS.
PEMERIKSAAN C-REACTIVE PROTEIN DAN JUMLAH LEUKOSIT PADA NEONATUS SUSPECT SEPSIS YANG DIRAWAT DI RSUD ABEPURA
The Infant Mortality Rate (IMR) is an indicator of the welfare of a nation that reflects the level of public health problems and is the main component of determining the life expectancy of a society. Neonatal sepsis is still a major problem in the field of neonatal care and services. The purpose of this study was to determine the results of the examination of C-Reactive Protein and the number of leukocytes in neonates with suspected sepsis who were treated at the Abepura Hospital. The population used in this study were all neonates who were treated in the Perinatology room at the Abepura Hospital. The number of samples in this study was 99 patients. The c-reactive protein examination method used is agglutination method and the leukocyte count method used is flow cytometer. This research was carried out for 3 months, starting from January 6 to March 31, 2020. From the C-Reactive Protein examination that has been carried out, positive results were obtained as many as 27 patients (27.27%) and negative as many as 72 patients (72.73%). while for the examination of the leukocyte count, the results obtained were normal leukocyte counts as many as 74 patients (74.75%), low leukocyte counts in 3 patients (3.03) and high leukocyte counts as many as 22 patients (22.22%). To prevent the occurrence of sepsis in neonates, what must be done include maintaining maternal health during pregnancy, checking pregnancy in health care facilities, handling childbirth according to standards and proper neonatal care.mencerminkan tingkat masalah kesehatan masyarakat dan komponen utama penentu angka harapan hidup suatu masyarakat. Sepsis neonatorum sampai saat ini masih merupakan masalah utama dibidang pelayanan dan perawatan neonatus. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil pemeriksaan C-Reactive Protein dan jumlah leukosit pada neonatus suspect sepsis yang dirawat di RSUD Abepura. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh neonatus yang dirawat di ruang Perinatologi di RSUD Abepura. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah adalah 99 pasien. Metode pemeriksaan c-reactive protein yang digunakan adalah metode aglutinasi dan metode pemeriksaan jumlah leukosit yang digunakan adalah flow cytometer. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung mulai tanggal 6 Januari sampai 31 Maret 2020. Dari pemeriksaan C-Reactive Protein yang telah dilakukan didapatkan hasil positif sebanyak 27 pasien (27,27%) dan negatif sebanyak 72 pasien (72,73%), sedangkan untuk pemeriksaan jumlah leukosit didapatkan hasil jumlah leukosit normal sebanyak 74 pasien (74,75%), jumlah leukosit rendah sebanyak 3 pasien (3,03) dan jumlah lekosit tinggi sebanyak 22 pasien (22,22%). Untuk mencegah terjadinya sepsis pada neonatus yang harus dilakukan diantaranya adalah dengan menjaga kesehatan ibu selama masa kehamilan, memeriksakan kehamilan ke fasilitas-fasilitas pelayanan kesehatan, penanganan persalinan sesuai standar dan perawatan neonatus dengan tepat. 
- …