5 research outputs found
MODIFIKASI GEDUNG FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN” JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE FLAT SLAB
MODIFIKASI GEDUNG FAKULTAS HUKUM UPN “VETERAN”
JAWA TIMUR MENGGUNAKAN METODE FLAT SLAB
Oleh :
DJOKO SUMARSONO
ABSTRAK
Gedung fakultas Hukum UPN “Veteran” Jawa Timur merupakan gedung perkuliahan
setinggi tiga lantai yang dibangun dengan menggunakan struktur pelat dua arah yang
ditumpu oleh balok. Gedung tersebut direncanakan ulang menjadi delapan lantai
dibawah zona gempa kuat dengan struktur flat slab dan Sistem Rangka Pemikul
Momen Khusus (SRPMK). Alasan dipilihnya struktur flat slab pada perencanaan ini
karena struktur flat slab cukup fleksibilitas terhadap tata ruang, waktu pengerjaan
yang relatif lebih pendek, dan hemat dalam penggunaan bekisting. Flat slab (lantai
cendawan) adalah plat beton bertulang yang ditumpu secara langsung oleh kolomkolom
tanpa melalui balok-balok perantara. Flat slab mempunyai kekuatan geser
yang cukup dengan adanya salah satu atau kedua hal berikut, pertama adanya drop
panel yang merupakan penebalan pelat didaerah kolom, kedua dibuatnya kepala
kolom yaitu pelebaran yang mengecil dari ujung kolom atas. Flat slab digunakan
untuk kisaran bentang 20-30 ft atau sekitar 6-9 m. Dengan diterapkannya SRPMK
pada perencanaan ini diharapkan bangunan dapat bersifat daktail pada saat terjadi
gempa kuat. Peraturan yang digunakan di dalam perencanaan yaitu SNI 03-1726-
2002 tentang “ Tata Cara Perencanaan Ketahanan gempa untuk Bangunan Gedung”,
SNI 03-2847-2002 tentang ” Tata Cara Perencanaan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung”, dan Peraturan Pembebanan Indonesia untuk Gedung (PPIUG) 1983. Untuk
analisa struktur menggunakan program bantu SAP2000 V.7.4. Berdasarkan
perencanaan diperoleh lebar drop panel 250 mm dengan tebal 70 mm, tebal pelat
lantai 180 mm dan tebal pelat atap 150 mm. Dimensi penampang kolom diperoleh 70
x 70 cm. Dibutuhkan sambungan pada kolom untuk gedung setinggi 8 lantai. Perlu
dilakukan kajian yang lebih mendalam agar hasil perencanaan mendekati hasil
sesungguhnya dilapangan
TINJAUAN PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN NASIONAL “RUAS STRATEGIS NASIONAL TOLINGGULA – MARISA IV”
ABSTRAK
Jalan merupakan salah satu prasarana transportasi yang memiliki potensi untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan perkembangan daerah yang dilaluinya. Sebagai akses penghubung jalan memegang peranan penting dalam sektor transportasi khususnya dalam pendistribusian barang. Keberadaan jalan raya sangat diperlukan untuk menunjang laju pertumbuhan ekonomi seiring dengan meningkatnya kebutuhan sarana transportasi yang dapat menjangkau daerah-daerah terpencil yang merupakan sentra produksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meninjau perencanaan trase dan geometrik jalan sesuai kondisi kelayakan teknik perenncaana jalan berdasarkan hasil pengukuran .
Metode analisis dilakukan dengan meninjau dua titik yang di anggap paling berbahaya ( Extream ) dengan tinjauan secara horizontal dan vertikal. Data pendukung yang digunakan didapatkan dari hasil wawancara, obserasi / pengamatan dan studi lliteratur berupa data primer dan sekunder.
Untuk ruas Marisa – Tolinggula tergolong jalan arteri kelas II dengan kecepatan rencana 80 Km/Jam dengan kelandaian alinemen vertical maksimum sebesar 4.5 % sehingga terbentuk PVI sebanyak 7 buah dan alinemen horizontal di tinjau pada 4 tikungan (1 tikungan Circle – Circle dan 3 tikungan Spiral – Circle – Spiral).
Kata Kunci : Jalan, Geometrik, Alinyeme
MODEL KECELAKAAN LALULINTAS DI TIKUNGAN KARENA PENGARUH KONSISTENSI ALINYEMEN HORISONTAL DALAM DESAIN GEOMETRI JALAN RAYA
Abstrak
Beberapa riset di luar negeri menghasilkan model-model yang menunjukkan ketika konsistensi desain geometri diperhatikan
maka keselamatan lalu lintas akan meningkat. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi ketidakkonsistenan desain alinyemen
horisontal pada daerah blackspot di tikungan dan mengembangkan model yang menjelaskan hubungan salah satu aspek kon-
sistensi desain geometri jalan raya yaitu alinyemen horizontal dan kecepatan operasional dengan tingkat kecelakaan lalulintas.
Pembentukan model dimaksudkan lebih sesuai untuk kondisi geometri jalan dan kecepatan operasional kendaraan di Indo-
nesia. Akuisisi data sekunder kecelakaan akan dievaluasi untuk melihat interaksinya dengan kondisi alinyemen horizontal
daerah blackspot. Data kecelakaan sebagai variable terikat, volume lalulintas harian rata-rata; panjang dan radius lengkung
sebagai variabel bebas, didapat dari instansi yang berwenang. Sementara itu, karena keterbatasan data sekunder, data panjang
dan radius pada beberapa tikungan perlu diukur secara langsung dengan survei geodesi. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan ketidak konsistenan desain geometri khususnya desain alinyemen horisontal segmen jalan yang ditinjau. Model
yang dihasilkan menunjukkan bahwa tingkat kecelakaan akan turun jika radius tikungan lebih tinggi daripada rata-rata radius
tikungan dari segmen jalan tinjauan.
Kata kunci: Keamanan, konsistensi desain geometri, panjang tikungan, sudut tikungan
Abstract
Geometric design consistency studies can be used to identify inconsistent section on highway, which can be targeted for improvement. The objectives of
this study are to identify inconsistency of design of horizontal alignment and to develop relationship between design consistency of horizontal
alignment and road safety. Accidents data, average annual daily traffic, length and curve radii were extracted from the government database. Some
of curves in Semarang – Solo km 59 - 86, however, had to be field investigated by on site measuring because the lack of geometric data. The
results show that most of the sections in the location studied is classified as inconsistence. It is also shown that accident frequency decreases when the
radius of a given section is significantly higher than the average radius.
Keywords: Geometric design consistency, length of curve, radius of curve, safet
Traffic Accident’s Model, Interaction Among The Driver – Vehicle – Carriageway Width in Highway Geometric Design’s Consistency
Highways as a transportations infrastructure have an important role to sustainability of transportation activity, many research abroad produce the models inform that when consistency of geometric design concerned so the traffic safety will be raise. The object of this research is to identify of inconsistency of alignment’s design at black-spot located in curve and developed the model which tell the relation of one of geometric design’s consistency is horizontal alignment and speed operational with traffic accident rate.
The model means more appropriate for street condition and speed operation of vehicle in Indonesia. Secondary data acquisition of accident will be evaluated for horizontal alignment condition at black spot point of view. Running speed as a dependent variable, the degree of curvature as an independent variable. Result indicate the relation :
Motor Cycle = 70.320 ( ), Light Vehicle = 67.121 ( ) and Heavy Vehicle = 50.790 ( ).
The model inform opposed among operation speed and degree of curvature, means high operation speed caused the rate of degree of curvature low or choice of curve’s radius is magnitude, this values consistent for all the modal.
This result also inform the behavior motor cyclist easy more maneuver such the condition of street’s geometric
NILAI PENDIDIKAN SERAT JAYABAYA KARYA RADEN NGABEHI RONGO WARSITO
Penelitian ini terkait dengan ramalan Jayabaya Musarar berhubungan dengan makna yang terkandung dan nilai pendidikan didalamnya. Popularitas Jangka Jayabaya tergolong tinggi dikalangan masyarakat jawa secara umum dan masyarakat Kediri khususnya. Hal ini menunjukkan bahwa kepercayaan terhadap mitologi masih berakar kuat dalam mentalitas masyarakat Indonesia. Serat Musarar adalah gubahan Raden Ngabehi Ranggawarsita yang perlu dilestarikan. Nilai pendidikan karakter yang ditemukan dalam serat Musarar diantaranya:1) Nilai yang berhubungan dengan Tuhan, nilai ini ditemukan diantaranya percaya dan ketaatan kepada Tuhan, 2) Nilai yang berhubungan dengan diri sendiri, Nilai diantaranya kecerdasan, dan cinta ilmu, 3) Nilai yang berhubungan dengan sesama, nilai ini ditemukan pada nilai gotong royong, patuh dan aturan sosial, dan keadilan, 4) Nilai yang berhubungan dengan alam sekitar atau lingkungan, nilai ini berupa sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam sekitarnya, dan 5) Nilai yang berhubungan dengan kebangsaan, nilai ini dapat berupa nasionalis dan menghargai keberagaman. Kata kunci: nilai pendidikan, ramalan, jayabaya