13 research outputs found

    PELARASAN WARNA SUARA (HASIL REKONSTRUKSI SUARA) WILAH GENDER BARUNG

    Get PDF
     Telah  dilakukan  penelitian  untuk  menentukan  rasio  amplitudo  warna  suara  wilah  gender  barung  sehingga diperoleh  kualitas  suara  wilah  gender  barung  yang  paling  baik.  Suara  wilah  gender  barung  direkam  dengan aplikasi Sound Forge  dan dianalisis dengan fasilitas FFT yang ada dalam program tersebut  sehingga diperoleh komponen warna suara penyusun bunyi wilah gender barung (frekuensi fundamental atau  prominent frequency, frekuensi  harmonik,  dan  amplitudo).  Komponen  warna  suara  direkonstruksi  dengan  perangkat  elektronik  dan dilaras  dengan  cara  mengubah-ubah  amplitudo  frekuensinya.  Hasil  penelitian  menunjukkan  pelarasan  warna suara  tidak  dapat  menentukan  rasio  amplitudo  warna  suara  yang  menyatakan  kualitas  suara  yang  paling  baik, tetapi  bisa  menentukan  rasio  amplitudo    maksimal  suara  masih  terdengar  baik.    Tidak  ada  batasan  rasio amplitudo warna suara minimal, tetapi frekuensi-frekuensi harmonik penyusun  suara tidak bisa dihilangkan.  Kata kunci:warna suara, rasio amplitudo, wilah gender barung. 

    TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA

    Get PDF
    Temu kenali citra berbasis konten warna banyak digunakan untuk pencarian informasi. Dalam temu kenali citra jenis ini yang dilihat bukan kemiripan dari citra, melainkan kemiripan dari sebaran warna pada citra yang diperbandingkan. Informasi penting mengenai isi (content) citra digital diketahui melalui histogram citra, yaitu grafik yang menggambarkan penyebaran nilai-nilai intensitas pixel dari suatu atau bagian tertentu didalam citra. Dalam penelitian ini, dibahas mengenai temu kenali citra berbasis konten warna berdasarkan local color histogram, global color histogram dan gabungan keduanya. Pengukuran kemiripan sebaran warna citra query dan citra dalam database dilakukan melalui perhitungan jarak euclidean. Dari percobaan diperoleh hasil, jumlah citra database yang mirip citra query yang dihasi/kan melalui metode local color histogram lebih banyak dibandingkan dengan global calor histogram maupun gabungan keduanya

    Classification of heart disease based on PCG signal using CNN

    Get PDF
    Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world, so early detection of heart conditions is very important. Detection related to cardiovascular disease can be conducted through the detection of heart signals interference, one of which is called phonocardiography. This study aims to classify heart disease based on phonocardiogram (PCG) signals using the convolutional neural networks (CNN). The study was initiated with signal preprocessing by cutting and normalizing the signal, followed by a continuous wavelet transformation process using a mother wavelet analytic morlet. The decomposition results are visualized using a scalogram, then the results are used as CNN input. In this study, the PCG signals used were classified into normal, angina pectoris (AP), congestive heart failure (CHF), and hypertensive heart disease (HHD). The total data used, classified into 80 training data and 20 testing data. The obtained model shows the level of accuracy, sensitivity, and diagnostic specificity of 100%, 100%, and 100% for training data, respectively, while the prediction results for testing data indicate the level of accuracy, sensitivity, and specificity of 85%, 80%, and 100%, respectively. This result proved to be better than the mother wavelet or other classifier methods, then the model was deployed into the graphical user interface (GUI)

    The Improvement of Phonocardiograph Signal (PCG) Representation Through the Electronic Stethoscope

    Get PDF
    A conventional stethoscope (an acoustic stethoscope) is an acoustic medical device that is always used for preliminary examination of patients with any heart abnormalities. The main disadvantage of acoustic stethoscope is its dependence on how to use it and the experience of the examining physician. This paper presents a simple electronic stethoscope design in Phonocardiograph system that is free from subjectivity of doctors or other medical personnel. This electronic stethoscope is made sensitive in order to capture as many acoustic signal as possible from the activities of the human body, especially the heart and lungs. The design of this electronic stethoscope consists of chest piece, a pipe with proper acoustic impedance, mic condenser, mic preamp, and battery. The output of the mic preamp is connected to the mic channel on the laptop. The recording signal then processed separately. The repeatability of output signal was investigated in this paper. The signal was analyzed by using the Fast Fourier Transform (FFT). The result showed that the frequency responsea of the output signals are consistent, hence the instrument is reliable. Furthermore, the frequency response of the system with filter that connecting chest piece and mic condensor were also investigated

    Analisis Mode Gelombang Suara Dalam Ruang Kotak

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mode gelombang suara dalam ruang kotak yang di-drive pada frekuensi tertentu. Mode yang muncul merupakan penyelesaian persamaan gelombang pada koordinat kartesius dimensi tiga, dengan orde mode l, m dan n. Metode penelitian yang digunakan adalah metode resonansi. Getaran suara dari loudspeaker digunakan untuk men-drive ruangan. Mode akan muncul ketika terjadi resonansi antara partikel udara dalam ruangan dengan loudspeaker. Dari hasil penelitian pada ruang kotak dengan ukuran 79 cm x 60 cm x 66 cm yang terbuat dari kaca setebal 5 mm diperoleh tiga jenis mode yaitu mode axial, mode tangensial dan mode oblique. Mode axial yang diperoleh pada penelitian adalah mode (1,0,0) muncul pada frekuensi 226 Hz, mode (0,1,0) frekuensi 300 Hz, mode (0,0,1) frekuensi 274 Hz, mode (2,0,0) muncul pada frekuensi 446 Hz, mode (0,2,0) frekuensi 593 Hz dan mode (0,0,2) frekuensi 540 Hz. Mode tangensial antara lain: mode (0,1,1) frekuensi 403 Hz, mode (1,0,1) frekuensi 353 Hz dan mode (1,1,0) frekuensi 373 Hz. Dan mode oblique yang diperoleh adalah mode (1,1,1) pada frekuensi 462 Hz. Kata kunci: mode, gelombang suara, ruang kotak dan frekuensi resonans

    Detektor Medan Magnet Tiga-Sumbu

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk sensor induksi magnetik. Sensor yang digunakan merupakan tiga buah sensor coil induksi satu-sumbu yang disusun saling tegak lurus pada bidang koordinat Kartesius dimensi-tiga. Metode penelitian yang digunakan adalah metode induksi. G.g.l induksi akan dibangkitkan pada ujung-ujung coil, jika coil diletakkan pada daerah induksi magnetik yang bervarisai terhadap waktu. Besar g.g.l induksi sebanding dengan kuat, frekuensi dan cosinus sudut induksi magnetik dengan vektor permukaan coil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor coil induksi tiga-sumbu dapat digunakan untuk mengukur induksi magnetik, pengukuran dapat dilakukan lebih teliti karena faktor orientasi arah induksi magnetik terhadap sensor coil induksi tiga-sumbu dapat diatasi oleh bentuk dan susunan sensor coil induksi tiga-sumbu. Pada penelitian ini juga telah dilakukan pengukuran induksi magnetik (0,07-0,45)μT yang dihasilkan oleh kawat lurus berarus dengan menggunakan sensor tersebut. Kata kunci: induksi magnetik, sensor, coil, g.g.l induksi, tiga-sumbu dan kawat lurus berarus

    MEDAN MAKNA AKTIVITAS MENGANYAM MASYARAKAT MELAYU SAMBAS

    Get PDF
    AbstractThis research deals with linguistics and is focused on the semantic field, namely the field of meaning. This study aimed to describe the components of meaning and the types of meanings contained in the field of meaning of the weaving activities of the Malay people of Sambas. The method used in this research was descriptive method. The form of research used is qualitative research. The data used in this study was the source of data in this research is the Sambas Malay language which is spoken by informants to provide information about weaving activities. Data collection techniques in this study were fishing techniques, proficiency at hand, note, record. Data collection tool in this study is the researcher as a key instrument. In addition, researchers also used list of questions, note sheets, recording tools. Based on the results of field analysis, the meaning of weaving activities was divided into 2 parts, namely weaving activities using tools and weaving activities not using tools. Components of the meaning of the lexeme of weaving activity in the Malay language Sambas were divided based on the semantic characteristics of the actor, body position, tools, time, results, goals, and texture. It was found that in the Sambas Malay language there are 10 leksem in the field of meaning of weaving activity and 2 in the collocative field.Keywords: field of meaning, weaving activity, semantic

    Tinjauan Hukum Ekonomi Syari’ah Terhadap Realisasi Akad Dana Tabarru Di Ajb Bumiputra Syari’ah 1912 Cabang Subang

    Get PDF
    Abstract This research aims to explain how sharia insurance mechanism works, the application of Akad Tabarru' in AJB Bumiputera 1912 Syari'ah Subang Branch, Tabarru' Fund Management at AJB Bumiputera Syari'ah 1912 Subang Branch and Sharia Economic Law Review on The Realization of Tabarru' Fund Agreement at AJB Bumiputera Syari'ah 1912 Subang Branch, The approach used is descriptive analytical qualitative research, the results obtained show, there are two forms of contracts in premiums paid i.e. for investment and for tabarru , tabarru agreement in implementation in the provision of alms funds from premiums collected between fellow customers by the company, sharia principles used is a takaful principle (please help) and implemented by mutually bear in the implementation of tabarru agreement, in sharia insurance, there is no such thing as mutual risk transfer from participants to the company, because in practice contributions (premiums) paid by participants will not occur transfer of hund , the ownership status of the funds remains attached to the participants as sahib al-mal. Sharing of risk among fellow participants is realized through the mechanism of tabarru agreement, tabarru account is used as a full source of funds for the payment of claims in sharia insurance, which means that the fund account helps each other from all participants, which from the beginning has been sincerely intended by the participants for the needs of their siblings  Kata Kunci: Hukum Ekonomi Syariah, Akad Tabarru’  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana mekanisme Kerja Asuransi Syariah, Penerapan Akad Tabarru’ di AJB Bumiputera 1912 Syari’ah Cabang Subang, Pengelolaan Dana Tabarru’ di AJB Bumiputera Syari’ah 1912 Cabang Subang dan Tinjauan Hukum Ekonomi Syariah Terhadap Realisasi Akad Dana Tabarru’ di AJB Bumiputera Syari’ah 1912 Cabang Subang, Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif analitis, hasil yang diperoleh menunjukan, terdapat dua bentuk akad  dalam premi yang dibayarkan yakni untuk investasi dan untuk tabarru, akad tabarru di impelemntasikan dalam pemberian  dana sedekah dari premi yang dikumpulkan antar sesama nasabah oleh perusahaan, prinsip-prinsip syari’ah yang diggunakan  adalah prinsip takaful (tolong menolong) dan  diimplementasikan dengan cara saling menanggung dalam implementasi akad tabarru,  dalam asuransi syariah, tidak ada yang namanya saling transfer resiko dari peserta ke perusahaan, karena dalam praktek kontribusinya (premi) yang dibayarkan oleh peserta tidak akan terjadi transfer of hund, status kepemilikan dana tersebut tetap melekat pada peserta sebagai sahib al-mal. Sharing of risk diantara sesama peserta diwujudkan melalui mekanisme akad tabarru, rekening tabarru’ dijadikan sumber dana  sepenuhnya untuk pembayaran klaim dalam asuransi syari’ah, rekening dana saling tolong menolong kepada sesama dari seluruh peserta, yang sejak awal sudah diniatkan dengan ikhlas oleh peserta untuk keperluan saudara-saudaranya Kata Kunci: Hukum Ekonomi Syariah, Akad Tabarru

    Perbandingan Metode Moving Average, Exponential Smoothing dan ARIMA dalam Peramalan Volume Penumpang Kereta Api di Stasiun Gambir

    No full text
    Sarana transportasi kereta api lebih diminati dibandingkan sarana transportasi darat lainnya karena waktu perjalanan lebih cepat dibandingkan transportasi Bus dan lebih murah dibandingkan dengan pesawat terbang. Pada Stasiun besar seperti Stasiun Gambir volume penumpang kereta api setiap bulannya mengalami kenaikan yang sangat pesat dan penurunan pada bulan-bulan tertentu. Keadaan yang berubah tersebut perlu dianalisis lebih lanjut untuk dijadikan pertimbangan kebijakan yang diambil. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran jumlah penumpang kereta api di Stasiun Gambir tahun 2007-2011, membandingkan metode Moving Average, Exponential Smoothing dan ARIMA dalam meramalkan volume penumpang kereta api di Stasiun Gambir, dan meramalkan volume penumpang kereta api tahun 2012 di Stasiun Gambir. Metode terbaik dipilih berdasarkan tingkat kesalahan yang paling kecil berdasarkan nilai MAD, MSE dan MAPE. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data volume penumpang kereta api di Stasiun Gambir selama lima tahun dari bulan Januari 2007 sampai bulan Desember 2011. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai MAD, MSE dan MAPE yang paling terkecil diperoleh dari metode ARIMA (1,1,1) sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa metode yang paling tepat digunakan untuk meramalkan jumlah penumpang kereta api di Stasiun Gambir adalah metode ARIMA (Box Jenkins). Hasil peramalan jumlah penumpang kereta api di Stasiun Gambir pada tahun 2012 dengan menggunakan metode ARIMA (1,1,1), pada bulan Januari sebesar  178.196 orang, nilai pada bulan Febuari sebesar 172.129 orang dan pada bulan Maret sebesar 171.003 orang

    POWER SPECTRUM OF LARGE GONG (GONG AGENG) KAGUNGAN DALEM GONGSO KANJENG KYAI GUNTUR SARI

    No full text
    The purposes of this research were to observe the power spectrum and the evolution pattern of the power spectrum of large gong (gong ageng) Kagungan Dalem Gongso Kanjeng Kyai Guntur Sari. Power spectrum was important because physical quantities involved an energy transfer which had a close relationship with acoustic energy detection in the hearing process. The data in this research were secondary. The source of sound signal was a set of large gong (gong ageng) which consist of gong ageng 1 and gong ageng 2, while the sensor to detect the sound signal was condenser microphone. As soon as the instruments were played, the condenser microphone was put in the resonance box (behind of gong) in order to record the signal from the first time they played until the amplitude was decayed. The result of the power spectrum analysis using Parseval’s theorem which was implemented in own made program by Matlab (R2010a) showed that, in the large gong (gong ageng) instrument, the biggest sound power was owned by the second harmonic component which is 88,2 Hz. The analysis result of the power evolution of large gong (gong ageng) showed that all frequency components had regular evolution pattern as well as regular interval which resulted in wave (ombak) phenomenon
    corecore