19 research outputs found

    Sistem Informasi Penggajian Karyawan Berbasis Android Pada PT. Omron Manufacturing Of Indonesia, Ejip, Cikarang Selatan, Bekasi

    Get PDF
    Sejalan dengan perkembangan ilmu dan teknologi, semakin banyak perusahaan atau instansi bermunculan. Dengan masih adanya sistem penggajian karyawan masih menggunakan sistem manual. Diperlukan sarana yang dapat meringankan tugas seorang divisi keuangan dan manager keuangan dalam menyelesaikan suatu masalah terutama masalah pengolahan data gaji karyawan. Perhitungan penggajian karyawan seharusnya memiliki database yang sudah tertata rapi dan dapat diakses oleh pengguna yang memerlukannya. Maka dari itu dibutuhkan suatu rancangan untuk sistem perhitungan gaji karyawan dengan menggunakan android agar dalam pelaksanaan sistem perhitungan gaji dapat berjalan baik dan cepat. Data yang diperoleh, dianalisa dan digambarkan dalam bentuk use case dengan menggunakan software UML. Dengan demikian hasil akhir yang dicapai dari penulisan laporan skripsi ini yaitu akan menghasilkan rancangan sistem informasi penggajian karyawan yang dapat bermanfaat bagi PT. Omron Manufacturing Of Indonesia baik sebagai pengetahuan maupun sebagai dasar untuk mengambil suatu langkah kebijaksanaan dan diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan mengatasi permasalahan yang ada pada sistem penggajian karyawan PT. Omron Manufacturing Of Indonesi

    Analisis Kualitas Sensori Ikan Asap Berbahan Bakar Briket Campuran (Arang Bonggol Jagung dan Daun Jati) dan Bahan Bakar Kayu

    Get PDF
    This study aims to analyze the sensory quality of smoked fish using mixed briquette fuel (teak leaves and corncob charcoal) with 5% and 10% adhesives with smoked fish using wood fuel. The wood used for comparison is ruby (soft texture) and mahogany (hard texture). Sensory analysis in this study emphasizes the appearances, colors, smells, tastes and textures of smoked fish. To determine whether there is a significant difference or not of the four treatments on the results of smoking fish,this study use Analysis of Varians (Anova). The results showed that there were significant differences between the four methods of feeding fish using briquette and wood fuel on appearances, colors, smells and textures. The appearance, color and aroma that dominate the specifications of other smoked fish are smoked fish with 10% adhesive briquette fuel treatment. The texture of smoked fish with mahogany wood fuel shows better specifications than asp fish with other treatments. Because there is a significant difference, a further test is carried out using BNJ Test. BNJ Test must be done to find out the distinguishing relationship between samples.  Whereas in the taste test, there was no significant difference from the treatment

    Peranan Transportasi Laut Dalam Mendukung Pergerakan Orang Di Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota Sorong

    Get PDF
    Transportasi laut merupakan alat alternatif utama dan efektif untuk Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota Sorong. Perjalanan dari Kota Sorong menuju Pulau Dum Distrik Kepulauan Kota Sorong dengan mengunakan Transportasi laut seperti Perahu.Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui kinerja pelayanan, tingkat keamanan, keselamatan dan kepuasan penumpang transportasi laut di Pulau Dum. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Deskriptif untuk menggambarkan masing-masing variabel secara mandiri. Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis sesuai tujuan pertanyaan penelitian. Tingkat Capaian Responden (TCR). Untuk mengetahui tingkat pencapaian responden (TCR) dan kriteria hubungan. Hasil analisis deskriptif untuk transportasi laut tentang kinerja, keamanan, kenyamanan dan kepuasan yaitu cukup baik. Untuk keseluruhan pertanyaan yang direspon oleh responden maka disimpulkan bahwa kinerja transportasi laut (perahu) di Pulau Dum Baik dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,44 dan juga nilai keselurhan dari tingkat capaian responden sebesar 68,8% masuk dalam katagori cukup baik, keamanan dan kenyamanan transportasi laut di Pulau Dum Baik dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,92 dan juga  nilai keseluruhan dari tingkat capaian responden sebesar 78,5% masuk dalam katagori cukup baik, kepuasan responden terhadap transportasi laut di Pulau Dum cukup baik dengan rata-rata keseluruhan sebesar 3,26 dan juga nilai keseluruhan dari tingkat capaian responden sebesar 65,3% masuk dalam katagori cukup baik

    Analisa Perbandingan Nilai Uji Marshall Pada Lapis Aspal Beton (Laston) Dengan Menggunakan Material PT. Pro Intertech Indonesia Dengan Material Batu Kapur

    Get PDF
    Lapis aspal beton (Laston) sebagai bahan untuk konstruksi jalan sudah lama. Jenis perkerasan ini merupakan campuran merata antara agregat dan aspal sebagai bahan pengikat jenis perkerasan ini mampu memikul beban lalu-lintas berat di bandingkan Lataston. Batu kapur adalah batuan yang banyak ditemukan didaerah maybrat, pada umumnya batu kapur memiliki kualitas yang kurang baik untuk dipakai sebagai bahan pembuat jalan contohnya seperti nilai abrasi yang rendah memiliki struktur yang berpori dan beratnya cenderung lebih ringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai uji marshall bila menggunakan batu kapur dan membandingkannya dengan material PT. Pro Intrtech Indonesia yang berada di sorong (saoka). Untuk mengetahui perbandingan nilai uji marshall, maka perlu dilakukan penelitan dengan cara menguji kedua jenis material tersebut dengan menggunakan variasi 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Material yang diuji pada penelitian ini adalah material PT. Pro Intertech Indonesia yang berada di saoka dan material batu kapur yang berada di quary ayawasi di daerah maybrat. Dari hasil penelitian diperoleh Perbandingan atau selisih dari pengujian marshall AC-WC di atas adalah sebagai : Kadar Aspal Optimum sebesar 0,05 %, Stabilitas sebesar 136 kg, Flow sebesar 0,6 mm, VIM sebesar 0,1 %, VFA sebesar 0,5 %, Marshal Quotient sebesar 170 Kg/mm, VMA sebesar 0,2 %, Density sebesar 0,025. Adapun nilai uji marshall kedua material tersebut masih memenuhi spesifikasi yang disyaratkan pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2010 Revisi 3

    Uji Kualitas Agregat Kelas A Sebagai Lapis Pondasi Atas Jalan Menggunakan Material Quarry Saoka

    Get PDF
    Agregat merupakan salah satu komponen utama dari struktur perkerasan jalan dan sangat berperan dalam menentukan mutu (kekuatan/ketahanan) dari jalan tersebut. Dari hasil pengamatan banyak kontruksi jalan yang mengalami kerusakan dan tidak mencapai waktu umur rencana yang telah ditentukan. Hal ini banyak penyebabnya, dan salah satu faktor tersebut adalah kualitas agregat lapis pondasi yang digunakan atau pemakaian material yang tidak sesuai spesifikasi yang telah ditentukan atau tidak layak dipakai, sehingga dapat menurunkan daya dukung dari jalan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas agregat yang digunakan pada jalan tersebut dengan identifikasi yang dilakukan dengan cara pengambilan material di quarry Saoka dan diuji perfraksi di laboratorium. Adapun metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Bina Marga yang mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI). Berdasarkan hasil penelitian, pengujian sifat-sifat fisis agregat yang berasal dari quarry Saoka diperoleh hasil Abrasi 20.93%, Indeks Plastisitas 0, Batas Cair 0, gradasi optimum yang dibutuhkan batu pecah 2-3 50%, batu pecah 0,5-1  15%, Abu Batu 35% dan pengujian kekuatan atau daya dukung agregat dengan cara CBR diperoleh hasil Lapis Pondasi Kelas A dengan nilai CBR 100%  telah memenuhi standar spesifikasi yang telah ditetapkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum Direktorat Jendral Bina Marga tahun 2018 revisi 2

    Pengaruh Kapasitas Kendaraan Terhadap Kerusakan Jalan Pada Perkerasan Kaku

    Get PDF
    Jalan yang terbebani oleh volume lalu lintas serta kendaraan yang berkapasitas berat akan menyebabkan terjadinya penurunan kualitas jalan. Yang mana jika kondisi jalan menurun maka jalan tidak lagi dapat memberikan rasa aman bagi pengguna prasana jalan. Pada ruas jalan Sorong-Klamono Km.35+800 s/d 36+050 Kabupaten Sorong, Papua Barat, mengalami penurunan kualitas jalan yang mengakibatkan kerusakan jalan. Dari kerusakan jalan tersebut Tujuan di lakukan analisis nilai muatan sumbu terberat (MST) dan nilai vehicle damage factor (VDF) untuk menentukan seberapa besar daya rusak jalan yang dilalui kendaraan berkapasitas berat. Nilai vehicle damage factor (VDF) berdasar pada Manual Perkerasan Jalan dengan alat Benkelman beam No. 01/MN/BM/83 dan kendaraan golongan 6 memiliki nilai tertinggi Equivalent Single Axle Load (ESAL) yaitu 12412.1162. Analisis kerusakan jalan dilakukan dengan menggunakan metode Bina Marga, Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh 5 jenis kerusakan yang terjadi di ruas Jalan Sorong Klamono Km.35+800 – Km.36+050 yaitu pelepasan butir, retak acak, retak melintang, retak memanjang, dan amblas. Nilai Kondisi kerusakan yang terdapat pada ruas Jalan Sorong-Klamono Km.35+800 s/d Km.36+050 yaitu 8 dengan urutan prioritas 4 yang menandakan bahwa ruas jalan Sorong-Klamono Km.35+800 s/d Km.36+050 harus dimasukkan dalam program pemeliharaan berkal

    Analisis Ketertarikan Masyarakat Dalam Menggunakan Angkutan Umum Di Distrik Aimas Kabupaten Sorong

    Get PDF
    Aimas adala distrik yang merupakan pusat pemerintahan atau ibu kota dari Kabupaten Sorong.. Penduduk distrik Aimas kebanyakan adalah pendatang dari luar Papua. keadaan topografi Kabupaten Sorong terdiri dari lereng, bukit-bukit dan sebagian besarnya adalah dataran rendah. Sarana transportasi dapat berupa angkutan pribadi maupun angkutan umum. Angkutan pribadi digunakan oleh kelompok orang tertentu yang memiliki kendaraan pribadi, kelompok ini tidak tergantung pada jasa angkutan umum. Tujuan penelitian dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat pengguna angkutan umum terhadap kualitas pelayanan dan keamanan yang di berikan oleh penyedia jasa angkutan umum di Aimas Kabupaten Sorong, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi minat masyarakat dalam menggunakan angkutan umum di Aimas Kabupaten Sorong. Metode penelitian yang dipakai adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat di Aimas Kabupaten Sorong dan dengan menggunakan metode (Importance Performance Analysis). hasil uji didapatkan kuesioner pelayanan dan keamanan dirasa sudah cukup baik sementara dengan kuesioner ketertarikan ada 3 faktor utama yang mempengaruhi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum. Kesimpulan dari analisis data kuesioner pelayanan dan keamanan dirasa cukup baik dan dari kuesioner faktor-faktor yang mempengaruhi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum ada 3 faktor utama yang mempengaruhi ketertarikan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum di aimas kabupaten sorong

    Pengaruh Temperatur Pada Campuran Aspal AC-WC Dengan Parameter Marshall-Test

    Get PDF
    Jalan merupakan prasarana infrastruktur dasar yang dibutuhkan manusia untuk dapat melakukan pergerakan dari suatu tempat ke tempat lainnya dalam hal pemenuhan kebutuhan. Kerusakan jalan dapat terjadi akibat proses pemadatan campuran aspal yang dilakukan dilapangan tidak pada temperature yang tepat karena terjadinya perubahan suhu, hal ini kerap terjadi pada saat proses pengangkutan campuran dari Asphalt Mixing Plant (AMP) ke lokasi penghamparan dan juga faktor cuaca. Tujuan dari  penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh temperature pada campuran Aphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC) dengan parameter marshall dengan acuan pada spesifikasi Bina Marga 2018. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan pengujian Laboratorium yang mencakup pengujian Gradasi, Abrasi, Berat Jenis, Marshall, Ekstraksi. Berdasarkan hasil pengujian nilai kadar aspal optimum yang digunakan yaitu kadar aspal 5,9%, setelah itu dilakukan pemadatan dengan suhu 150°C. Dari hasil pengujian marshall di laboratorium didapat nilai stabilitas yang diperoleh pada kadar aspal optimum tersebut adalah pada suhu 150°C sebesar 1,060 kg, nilai VMA sebesar 15,6%, nilai VIM sebesar 4%, nilai VFA sebesar 71,5%, nilai flow sebesar 3 mm dan nilai MQ sebesar 380,0 kg/mm

    Analisis Perbandingan Kualitas Briket Arang Bonggol Jagung dengan Arang Daun Jati

    Get PDF
    AbstraCT[Comparative Analysis of the Quality of Corn Charcoal Briquettes with Teak Leaves Charcoal] This study is a preliminary study that aims to determine the quality of briquettes from different biomass raw materials, namely corncobs and teak leaves. Utilization which is still not maximized from corncobs and teak leaves in the biomass energy field made the initial thought of the study. In addition, both of these raw materials have lignocellulosic contents which are likely to be used as biomass raw materials, especially briquettes. The research method used is an experiment with the research procedure is the manufacture of the two briquettes then the products are analyzed and compared. Both of these raw materials receive the same treatment in the manufacturing process. The composition of the adhesive used is 5% of the main ingredient. The adhesive used is starch. Both briquettes were tested for quality including water content, ash content, volatility, and heating value. The results of testing the water content, ash content, volatile content, the calorific value of corn cobs briquettes and teak leaves charcoal briquettes are, respectively, 3.62% and 5.39% water content; ash content of 4.84% and 3.14%; volatile content of 11.75% and 25.86%; The heating value is 5653.99 cal / g and 7222.95 cal / g. From the results of the analysis, teak leaf charcoal briquettes dominate better quality than corn cobs charcoal briquettes, the water content of teak leaf charcoal briquettes is still higher. When compared with the SNI set value, the two briquettes have met the briquette standards that are suitable to be used as substitutes for alternative fuels.Keywords: Briquette quality; Corn cobs; teak leaves. (Received August 14, 2019; Accepted October 5, 2019; Published October 22, 2019) AbstrakPenelitian ini merupakan penelitian pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui kualitas briket dari bahan baku biomassa yang berbeda yaitu bonggol jagung dan daun jati. Pemanfaatan yang masih belum maksimal dari bonggol jagung dan daun jati di bidang energi biomassa menjadikan pemikiran awal penelitian. Selain  itu, kedua bahan baku ini mempunyai kandungan ligniselulosa yang berpeluang untuk dijadikan bahan baku biomassa khususnya briket. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan prosedur penelitiannya adalah pembuatan kedua briket kemudian produknya dianalisis dan dibandingkan. Kedua bahan baku ini mendapat perlakuan sama dalam proses pembuatannya. Komposisi perekat yang digunakan sebesar 5% dari bahan utama. Perekat yang digunakan adalah tepung kanji. Kedua briket diuji kualitasnya meliputi kadar air, kadar abu, volatile, dan nilai kalor. Adapun hasil pengujian kadar air, kadar abu, kandungan volatile, nilai kalor dari briket arang bonggol jagung dan briket arang daun jati berturut-turut yaitu, kadar air 3,62% dan 5,39%; kadar abu 4,84% dan 3,14%; kandungan volatile 11,75% dan 25,86%; Nilai kalor 5653,99 kal/g dan 7222,95 kal/g. Dari hasil analisis tersebut, briket arang daun jati mendominasi kualitas yang lebih bagus dibanding dengan briket arang bonggol jagung, kelemahannya kadar air briket arang daun jati masih lebih tinggi. Jika dibandingkan dengan nilai yang telah ditetapkan SNI, kedua briket tersebut telah memenuhi standar briket yang layak digunakan sebagai pengganti bahan bakar alternatif. Kata kunci: Kualitas briket; bonggol jagung; daun jati

    Analisis Kualitas Briket Campuran Arang Bonggol Jagung dan Daun Jati

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas briket dari campuran arang limbah bonggol jagung dan daun jati. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan membuat sebuah pproduk briket dan meganalisis kualitas produk briket yangdihasilkan dari nilai kadar air, kadar karbon, kadar volatile dan kalor. Variasi komposisi briketcampuran arang bonggol jagung dan daun jati 1:1, 2:1, 1:2 dengan persentase perekat tepung kanji5%, 10%, 15%. Hasilnya, Sampel yang memiliki kualitas bagus dari segi nilai kalor dan kadar abuadalah sampel C dengan kalor 7222,708 kal/g; kadar abu 3,13%, hanya saja kadar air 5,39% dankadar volatile 25,89%. Tetapi jika dilihat dari standar SNI kadar air, kadar abu, dan kalor sampel Ctelah memenuhi standar, sedangkan volatile sampel C masih melebihi batas maksimal yang ditetapkanSNI. &nbsp
    corecore