490 research outputs found
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIK SISWA SMP: PROBLEMATIKA DAN CARA MELATIHKANNYA
Kemampuan pemecahan masalah matematik merupakan kemampuan esensial
yang seharusnya dimiliki oleh setiap siswa setelah mereka mengikuti pembelajaran
matematika. Namun kenyataannya banyak siswa yang kurang mampu dalam
menyelesaikan masalah, terutama masalah yang non-rutin. Upaya untuk mengatasi hal
ini adalah dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang melatih siswa melakukan
langkah-langkah pemecahan masalah matematik. Langkah-langkah tersebut, menurut
Polya, terdiri dari memahami masalah, menyusun strategi, melakukan strategi yang
dipilihnya, dan melihat kembali. Setidaknya, ada dua macam cara mengukur
kemampuan pemecahan masalah, yakni secara parsial dan secara terintegrasi.
Selanjutnya, berdasarkan analisis keterkaitan, implementasi Pendidikan Matematika
Realistik dengan lima karakteristikya dapat melatih siswa dalam memecahkan masalah
matematik
PENGELOLAAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SMP NEGERI 1 KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang: 1) memperoleh gambaran nyata tentang ciri-ciri media pembelajaran di SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen. 2) untuk memperoleh diskripsi yang jelas tentang ciri-ciri lay out ruang kelas dengan media pembelajaran di laksanakan di SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen. 3) untuk mendapatkan diskripsi secara rinci tentang ciri-ciri aktivitas belajar siswa dengan media pembelajaran dilaksanakan di SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen,
Sejalan dengan tujuannya, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rancangan etnografi. Data dikumpulkan melalui instrumen berbentuk observasi, dokumentasi; wawancara mendalam. Data dianalisis dengan menggunakan
metode analisis kualitatif model interaktif. Hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan: 1. Ciri-ciri Media Pembelajaran yang Dimiliki oleh SMP Negeri 1 Karangamalang a. Jenis media pembelajaran yang ada di SMP dapat digolongan menjadi 3 kelompok yakni media elektronika, media bukan elektronika serta media hasil karya guru SMP Media Pembelajaran berasal dari 3 asal yakni 1. dari Bantuan pemerintah baik pusat dan daerah melalui alokasi dana DAK, 2. dari pembelian dengan menggunakan uang BOS, 3. pembelian media pembelajaran dari Dana SSN serta 4. Pembelian dari bantuan orang tua siswa melalui Komite Sekolah. b. Laboratorium yang dimiliki oleh SMP Negeri 1 Karangmalang adalah Laboratorium Komputer, Laboratorium Bahasa, Laboratorium IPA, serta ruang multi media yang didalamnya ada fasilitas yang lengkap dari LCD, VCD, TV dan CD-CD pembelajaran interaktif yang lengkap. 2.Ciri-ciri lay out ruang kelas dengan media pembelajaran di laksanakan di
SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen adalah Lay out ruang kelas untuk proses pembelajaran dengan media pembelajaran dirancang sesuai dengan pedoman baku pembuatan ruang untuk pembelajaran dengan media pembelajaran yang telah diatur dari Dinas Pendidikan. Untuk menjaga keamanan dari laboratorium tempat media pembelajaran disimpan dipasang pengamanan . 3. Ciri-ciri aktivitas belajar siswa dengan media pembelajaran dilaksanakan di SMP Negeri 1 Karangmalang Kabupaten Sragen adalah Aktivitas belajar anak jadi lebih baik dalam tingkat perhatian terhadap materi yang disampaikan oleh guru, serta motivasi belajar lebih baik, antusias anak untuk belajar, membuat anak tidak mengantuk, pelajaran mudah dipahami oleh anak. Penggunaan media pembelajaran anak akan mendapatkan pengalaman yang nyata dalam proses pembelajaran sehingga bukan hanya teori saja. Proses pembelajaran bisa menarik anak menjadi senang sangat memperhatikan dan saat pelajaran yang dilaksanakan di jam pelajaran terakhi
PROSEP-PROSEP DALAM MATEMATIKA SEKOLAH
Simbol-simbol matematika digunakan untuk merepresentasikan suatu konsep
atau suatu proses. Adapun sebuah simbol yang digunakan sekaligus untuk menyatakan
keduanya disebut sebagai prosep. Makalah ini membahas pengertian prosep dan contoh
prosep matematika yang diajarkan di sekolah.
Kata kunci: simbol, konsep, proses, prose
Pemerintahan Desa
Pemerintah Desa adalah Kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain, dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa. Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa secara eksplisit memberikan tugas pada pemerintah desa yaitu penyelenggara pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat yang berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika. Dengan tujuan dasar untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
Keywords: pemerintah, kepala desa, pemerintahan desa
PENINGKATAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DALAM MENGEMBANGKAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 REVISI MELALUI TEKNIK SUPERVISI INDIVIDUAL PADA GURU PAI SMP DPK KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN SIMALUNGUN
Penelitian tindakan ini dilakukan dalam dua siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat kegiatan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi (reflecting). Pada siklus pertama, teknik supervisi individualĀ diberikan dalam bentuk pemberian informasi teoritis tentang pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran. Hasil dari kegiatan siklus pertama masih belum dapat dikatakan berhasil, hal ini disebabkan peroleh rata-rata sekor para guru masih di bawah 56 atau sedang. Pada siklus kedua, teknik supervisi individual ditindaklanjuti dengan memberikan bantuan praktis, di mana peneliti dan peserta secara kolaboratif mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada siklus kedua, hasil pengembangan silabus mata pelajaran yang disusun oleh guru meningkat, hal ini dibuktikan dengan peroleh rata-rata sekor para guru sebesar 100 atau amat baik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam mengembangkan silabus. Pada siklus pertama penguasaan kompetensi guru adalah 50% atau sedang, kemudian meningkat menjadi 100% atau baik. Artinya teknik supervisi individual memberikan dampak positif terhadap peningkatan kompetensi pedagogik guru dalam mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajara
Pandangan Matematika Sebagai Aktivitas Insani Beserta Dampak Pembelajarannya
Pandangan matematika sebagai aktivitas insani rupanya merupakan pilihan yang tepat dalam kerangka menjadikan warga negara Indonesia menjadi literasi dalam matematika. Kemampuan literasi matematika harus dikuasai oleh setiap warga Indonesia dalam menuju āmathematics for allā. Fungsi dari mathematics for all tentu saja harus (1) mendasari matematika lebih lanjut serta (2) dapat diaplikasikan dalam kehidupan keseharian umumnya bagi mereka yang tidak akan melanjutkan studinya (Soedjadi, 1999)
SELF-EFFICACY OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS IN ONLINE LEARNING
The purpose of this study was to see how self-efficacy of students towards the learning process online amid the Covid-19 outbreak. This research is a descriptive study that describes self-efficacy based on the dimensions that exist in self-efficacy and is summarized and used as a measurement tool or instrument, namely the level (magnitude) associated with task difficulties, strength related to the effort made by students, and energy-related to space. the scope of student beliefs. The instrument used was a non-test in the form of a questionnaire self-efficacy consisting of 30 statements with 4 choices and 616 respondents. The result is that the dimensions of the level of Indonesian SMP / MTs students are in the medium category with a percentage of 55.04%, which means that when students are faced with difficult tasks during learning online, students can overcome them. The dimension strength is in the medium category with a percentage of 56.82%, this shows that the efforts and resilience of Indonesian SMP / MTs students in doing assignments in learning are online quite persistent and do not give up easily. The dimension generality is in the medium category with a percentage of 45.94%, which means that Indonesian SMP / MTs students' confidence in completing different tasks is quite good. In general, the self-efficacy of Indonesian SMP / MTs students in learning online is quite good
Pengaruh Problem Posing Dan PBL Terhadap Prestasi Belajar, Dan Motivasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Matematika
This study aims is to describe the effect of problem posing and problem-based learning; and to knowing the better approach between problem posing approach and problem-based learning approach viewed from the learning achievement, and learning motivation of the students of mathematics Education Department of Dayanu Ikhsanuddin University of Baubau. This research was a quasi-experimental study with the pretest-posttest non-equivalent comparison-group design. The population included all students of Mathematics Education Department who took Calculus II. The instrument used including an achievement test, and motivation questionnaire. The test was analyzed by One sample t-test, T2 Hottelling's and independent sample t-test with gain data normalized each analysis was performed at the significance level of 0.05.The research found: (1) the problem posing approach and PBL approach positive effect the learning achievement; (2) PBL approach affect student's learning motivation while the problem posing does not; (3) the problem posing approach is equal good to PBL approach in achieving the learning objective; and (4) the problem-based learning approach is better than the problem posing approach viewed from student's learning motivation
Analisis Kesulitan Kognitif Dan Masalah Afektif Siswa SMA Dalam Belajar Matematika Menghadapi Ujian Nasional
This study aims to describe the degree of student's learning difficulty of mathematics on cognitive and categorization of student's learning problem on affective aspect in accomplishing mathematic items in facing national final exam of SMA Baubau municipality in 2013/2014 academic year. The research type uses survey method. The technique of data collecting made use of diagnostic test that is National final exam items in 2012/2013 academic year which was modified by the researcher, questionnaires, and interviews. The research result indicates that the degree of students' learning difficulty of mathematics to accomplish national final exam items is in the medium category; the students' learning difficulty of mathematics on cognitive aspect in accomplish national final exam items viewed from factual knowledge with students' difficulty interval percentage , conceptual knowledge aspect with students' difficulty interval percentage , and procedural knowledge aspect with students' difficulty interval percentage ; and the categorization of students' learning problem of mathematics on affective aspect in facing National final exam in 2013/2014 academic year of SMA Baubau municipality generally is in the low category
INVESTIGASI PERKEMBANGAN BELAJAR SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN NGADA, NTT DALAM OPERASI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN
Makalah ini dimaksudkan untuk memaparkan pelaksanaan eksperimen pembelajaran operasi penjumlahan dan pengurangan pecahan yang telah dilaksanakan di kelas IV Sekolah Dasar Katolik Bomari Langa, Ngada, Flores NTT, dengan level aktivitas berdasarkan pendekatan Pendidikan Realistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dapat menggunakan banyak strategi ketika proses pembelajaran dilaksanakan secara bertahap berdasarkan tingkatan pemodelan yang berbeda. Dalam level situasional, siswa dapat menggambarkan masalah kontekstual yang diberikan berdasarkan pengalaman (aktivitas) membagi makanan ringan dan pengalaman menaikkan-menurunkan penumpang Bemo. Dalam level referential siswa dapat memperagakan aktivitas situasional yang telah dilakukan dengan menggunakan untaian manik-manik yang telah digantungkan kartu pecahan. Gambaran dari untaian manik-manik yang telah digantungkan kartu pecahan (model of) merupakan jembatan yang membawa siswa menuju pada level general dimana garis bilangan digunakan digunakan sebagai model for penalaran matematika formal. Pada level formal, dengan dibimbing oleh untaian bilangan pecahan, siswa dapat mengkonstruksi soal cerita sendiri yang berhubungan dengan operasi pecahan dan menyelesaikannya secara formal.
Kata kunci: membagi makanan ringan, menaikan dan menurunkan penumpang bemo, penjumlahan dan pengurangan pecahan, matematika realistik
- ā¦