57 research outputs found

    PENGGUNAAN MEDIA KARTU KATA BERGAMBAR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA KATA PADA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN: Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Tunagrahita Ringan kelas III SDLB di SLB ABCD Nur Amalia Sumedang

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan membaca konsep kata pada anak tunagrahita ringan kelas III SDLB di SLB Nur Amalia Sumedang. Peneliti menggunakan media kartu kata bergambar dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca konsep kata pada anak melalui sebuah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebanyak tiga siklus. Data diperoleh melalui tes formatif dan lembar observasi dengan subjek penelitian sebanyak tiga orang anak tunagrahita ringan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada setiap siklusnya dimana siklus I diperoleh hasil bahwa ketiga anak tersebut dapat membaca 5 sampai 6 kata. Pada siklus II dapat membaca 6 sampai 7 kata, dan pada siklus III ketiga anak tersebut dapat membaca rata-rata 8 kata. Berdasarkan kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan, yaitu sebesar 80,00, maka penelitian dianggap berhasil pada siklus III, sehingga diperoleh kesimpulan bahwa penggunaan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca konsep kata pada anak tunagrahita ringan kelas III SDLB di SLB Nur Amalia Sumedang.; This research is motivated by the lack of ability to read the words on the concept of class III SDLB mild retarded children in SLB Nur Amalia Sumedang. Researcher using a media card pictorial word with the aim to improve the reading skills of children through the concept of the word in a classroom action research. This classroom action research conducted three cycles. Data obtained through formative tests and observation sheet with research subjects as much as three children mild mental retardation. The results showed an increase in each cycle in which the first cycle showed that the three children can read 5 to 6 words. In the second cycle of 6 to 7 can read words, and the third cycle three children can read an average of 8 words. Based on the criteria specified minimum completeness, amounting to 80.00, the research is considered successful in the third cycle, so we concluded that the use of a picture card media can improve reading skills in children said the concept of class III SDLB mild mental retardation in SLB Nur Amalia Sumedang

    The effect of ownership structure on social and environmental disclosure in Indonesia

    Get PDF
    This study examines the effect of ownership structure with management ownership, foreign ownership, dispersed ownership and block ownership sub-variables on social and environmental disclosure. The Global Reporting Initiative (GRI) disclosure framework was adopted to extract social and environmental disclosures. The research method used is a quantitative method. The population in this study are manufacturing sector companies listed on the Stock Exchange Indonesia in 2018-2020. A total sample of 243 was obtained using a judgment sampling technique with a sample of 81 companies. The analytical method used in this research is multiple linear regression. The results of the analysis show that on average, social and environmental disclosure in manufacturing companies in Indonesia is still quite low. This research shows that there is an influence of management ownership, foreign ownership, and block ownership on social and environmental disclosure but not significant for dispersed ownership. The results of the analysis show that foreign ownership has a fairly strong positive influence on social and environmental disclosure. It was found that foreign ownership dominates the ownership structure by 97.59%, so that company managers must give more consideration to ownership structure, especially foreign ownership and international environmental standards to design good and effective social and environmental disclosure strategies. This study may be of interest to regulators as material for consideration in making investment policies, especially foreign investment regulations

    Gerakan Mahasiswa: Kajian Tentang Peranan Mahasiswa Universitas Trisakti Pada Mei 1998 Dalam Proses Pergantian Kekuasaan Orde Baru

    Get PDF
    Adapun masalah utama yang diangkat dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini adalah “Bagaimana Peranan dan pengaruh gerakan mahasiswa Universitas Trisakti terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada kurun waktu Mei 1998 menjelang pergantian kekuasaan Orde Baru?”. Permasalahan tersebut kemudian dituangkan ke dalam beberapa pertanyaan pokok, diantaranya sebagai berikut: 1) Mengapa peristiwa Mei 1998 dapat terjadi?, 2) Bagaimana peran gerakan mahasiswa Universitas Trisakti terhadap proses pergantian kekuasaan Orde Baru?, 3) Bagaimana pengaruh gerakan mahasiswa Universitas Trisakti terhadap proses pergantian kekuasaan Orde Baru?, 4) Bagaimana dampak akhir gerakan mahasiswa Universitas Trisakti terhadap pemerintahan dan bagi Universitas Trisakti?. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam proses penyusunan dan penulisan skripsi ini adalah metode historis. Dalam mengumpulkan bahan dan data penelitian, penulis menggunakan studi literatur (studi kepustakaan) dan teknik penulisan wawancara terhadap nara sumber. Landasan teoritis yang penulis gunakan adalah Teori Konflik, Teori Identitas Sosial, dan Teori Perubahan Sosial. Setelah penulis melakukan penelaahan terhadap pokok permasalahan yang dikemukakan di atas, terdapat alasan kuat yang mendorong mahasiswa Universitas Trisakti kemudian melakukan demonstasi pada masa Mei 1998. Aksi damai yang kemudian berubah menjadi Tragedi penembakan mahasiswa Trisakti pada hari Selasa tanggal 12 Mei 1998 dan terbunuhnya empat mahasiswa Universitas di kampus Universitas Trisakti membuat seluruh warga kampus berduka dan menyebabkan amarah masyarakat, sehingga tidak hanya masyarakat kecil namun seluruh Indonesia menuntut mundurnya Presiden Soeharto dari tampuk kepemimpinan yang selama 32 tahun telah didudukinya. Demonstasi besar-besaran terjadi dimana-mana. Banyak mahasiswa kemudian berdatangan ke Jakarta menyerukan tuntutan yang sama. Hingga terjadinya pendudukan gedung DPR/MPR RI oleh mahasiswa dari berbagai kampus. Menggapi semakin derasnya tuntutan untuk mundur, Presiden Soeharto dalam suatu pertemuan di Istana Presiden menyatakan menolak untuk berhenti. Namun dengan semakin banyaknya tuntutan dari pelosok negeri akan mundurnya Presiden Soeharto, akhirnya tanggal 21 Mei 1998 menyatakan berhenti, delapan hari setelah Tragedi Trisakti. Begitu besar pengaruh Gerakan Mahasiswa Trisakti sehingga Soeharto meletakan jabatan yang sudah 32 tahun didudukinya. Dampak Gerakan Mahasiswa Trisakti tidak hanya samapai disitu, perubahan disegala bidang baik sosial maupun pemerintahan merupakan dampak terbesar dari Gerakan Mahasiswa Trisakti 1998. Namun Tragedi Trisakti masih menyisakan pekerjaan rumah bagi kita semua. Pengusutan kasus Trisakti belum selesai dan pihak yang harus bertanggung jawab terhadap kasus tersebut masih belum diadili. Tetapi, hal tersebut tidak akan membuat mahasiswa Indonesia berhenti berjuang untuk menyerukan suara rakyat

    KURIKULUM PENDIDIKAN SEJARAH DI INGGRIS

    Get PDF

    Pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) terhadap Return On Asset (ROA) di Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) PNM Al Ma’soem Rancaekek Bandung

    Get PDF
    Lembaga keuangan atau perbankan syariah dalam meningkatkan sebuah pendapatan menjadi salah satu tujuan dari perbankan atau lembaga keuangan itu sendiri. Tercapainya tujuan tersebut ditentukan oleh efisiensi kinerja operasional bank, rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi operasi adalah Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO). BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas bank tersebut. BOPO di BPRS PNM Al Ma’soem Rancaekek Bandung adanya ketidak sesuaian antara yang seharusnya dengan yang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Asset (ROA) di BPRS PNM Al Ma’soem Rancaekek Bandung. Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) (X) sebagai variabel independen dan Return On Asset (ROA) (Y) sebagai variabel dependen. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan BPRS PNM Al Ma’soem Rancaekek Bandung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari laporan neraca dan laporan laba rugi sebanyak 15 buah sampel data dengan kapasitas triwulan mulai dari tahun 2010 sampai 2013. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif-analitis-verifikatif pendekatan kuantitatif. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana, korelasi, koefisien determinasi, serta pengujian hipotesis menggunakan uji t dan pengolahan data dibantu dengan software SPSS 18 for windows. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh persamaan regresi Y = 8,453 – 0,091 X, dengan nilai koefisien korelasinya yaitu r = 0,480 artinya bahwa tingkat hubungan Biaya Operasional per Pendapatan Operasional (BOPO) (X) Terhadap Return On Asset (ROA) (Y) di BPRS PNM Al Ma’soem Rancaekek Bandung bersifat positif dan sedang, karena interpretasinya berada diantara 0,40-0,599. Selanjutnya dilihat dari koefisien determinasi BOPO dapat memberikan pengaruh sebesar 23,1% terhadap ROAsedangkan sisanya sebesar 76,9%dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti. sedangkan dari Uji Hipotesis atau statistik t menghasilkan t hitung sebesar -1,975 dan t tabel sebesar -2,160, ini menunjukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara BOPO terhadap ROA

    PENGEMBANGAN PROGRAM PUSAT SUMBER (RESOURCE CENTER) SLBN DEPOK DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASIPENDIDIKAN INKLUSIF DI KOTA DEPOK

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa pusat sumber merupakan sebuah lembaga pendukung yang dibentuk baik oleh pemerintah ataupun swasta dalam rangka membantu pemerintah dalam mengimplementasikan pendidikan inklusif. Penelitian memberikan gambaran yang objektif mengenai pengembangan program pusat sumber di sebuah SLBN yang dijadikan sebagai pusat sumber di Kota Depok. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, kepala pusat sumber serta guru yang berada di SLBN Depok. Teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan studi dokumen. Analisis data dilakukan pada waktu peneliti berada di lapangan dan setelah pengumpulan data. Hasil penelitian ini secara umum menyimpulkan bahwa (1) Pusat sumber SLBN Depok dalam pelaksanaannya belum memiliki program pusat sumber dan saat ini sedang berupaya membuat program pusat sumbernya, (2) Program yang dibutuhkan oleh pusat sumber mengacu kepada enam fokus layanan pusat sumber yang sesuai dengan kebutuhan bagi sekolah penyelenggara pendidikan inklusif, (3) validasi pengembangan program melalui FGD menilai bahwa program pusat sumber yang akan dikembangkan sudah sesuai namun masih membutuhkan penajaman kembali terhadap masing-masing fokus layanan pusat sumber. Rekomendasi yang dapat dikemukakan berdasarkan hasil penelitian tersebut adalah perlunya (1) melakukan sosialisasi pada masyarakat terhadap keberadaan Pusat sumber SLBN Depok (2) peningkatan wawasan serta keterampilan guru yang ada di pusat sumber, (3) program pengembangan pusat sumber dapat dirasakan manfaatnya oleh guru, orang tua dan masyarakat serta, (4) para peneliti selanjutnya dapat mengembangkan program pusat sumber yang ada. This research is based on by the fact that the resources center is a supporting institution established by either the government or the private sector in order to assist the government in implementing inclusive education. This study provides an objective overview of the development program in SLBN that serves as a resource center in Depok. The method used in this research is descriptive qualitative approach. Subjects in this study are the principal, head teacher of the resource center in SLBN Depok. Data collection techniques interviews, observation and document study. Data analysis was done are taken through the time the researchers are in the field and after the data collection. Collected The results of this study generally concluded that (1) SLBN Depok in the implementation hasn’t got program and is currently working to make the center of the source program, (2) the program needed by the resource center refers to the six focus services of the resource center which based on the inclusive school needs, (3) program development through FGD shows that the program resource center that will be developed is appropriate but still require re-sharpening the focus on individual service resource center. The recommendations can be proposed based on the results of this study are the need to (1) disseminate to the public about the existence of the SLBN resources center (2) increase knowledge and skills of teachers in the center of the source, (3) develop the resources center so it is useful for the teachers, parents and the community, (4) and for the next researcher it is suggested to develop the program of the resources center

    PENERAPAN PEMBELAJARAN SEJARAH KONTEKSTUAL BERBASIS BUKU TEKS DI SMAN 1 PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Pemahaman guru terhadap pembelajaran kontekstual di SMAN 1 Padalarang, (2) Perencanaan pembelajaran sejarah kontekstual berbasis buku teks di SMAN 1 Padalarang, (3) Pelaksanaan pembelajaran sejarah secara kontekstual berbasis buku teks di SMAN 1 Padalarang, (4) Cara guru mensiasati kendala yang terjadi dalam penerapan pembelajaran sejarah secara kontekstual berbasis buku teks di SMAN 1 Padalarang. Penelitian ini menggunakan metode naturalistic iquiry. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Padalarang dengan subjek penelitian guru sejarah kelas X dan siswa-siswi kelas X sebanyak satu kelas yaitu kelas X IIS I. Beberapa teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini diantaranya adalah dokumentasi, wawancara, dan observasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Data Collections (pengumpulan data), (2) Data Reduction (reduksi data), (3) Data Display (penyajian data), dan (4) Verifying (verifikasi). Hasil penelitian ini membuktikan bahwa (1). Pemahaman guru dan siswa mengenai pembelajaran kontekstual sudah ckup baik, (2). Perencanaan pembelajaran dilaksanakan oleh guru dengan mengikuti kaidah penyusunan rencana pembelajaran, (3). Pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan pendekatan kontekstual merupakan sesuatu yang biasa dilaksanakan guru sejarah kelas X IIS SMAN 1 Padalarang yang selama ini selalu mengutamakan keaktifan sisw, (4). Hasil penerapan pendekatan kontekstual dapat memotifasi siswa untuk berani bertanya dan menyampaikan pendapatnya.Penelitian ini memperkuat teori pembelajaran kontekstual yang mengatakan bahwa penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual dapat membantu guru mengaitkan materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari, Namun (4). Penerapan pembelajaran sejarah kontekstual juga mengalami kendala yang dating dari pihak sekolah, siswa, bahkan guru itu sendir

    PENGARUH LATIHAN SENAM AEROBIK LOW IMPACT DAN LATIHAN SENAM AEROBIK MIX IMPACT TERHADAP OVERWEIGHT (KEGEMUKAN) PADA SISWI SMA SWASTA KSATRYA DI JAKARTA TIMUR

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Koordinasi Mata dan Tangan dengan Kekuatan Otot Lengan Terhadap Ketepatan Pukulan Stop Volley Forehand Pada Mahasiswa Klub Squash Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 27 Desember 2013 di Lab Olahraga Prestasi FIK UNJ dan di gedung squash GBK, Jakarta Selatan. dengan menggunakan metode kuantitatif yaitu teknik korelasi. Dimana koordinasi mata tangan dengan tes koordinasi mata tangan, mengukur kekuatan otot lengan dengan tes push and pull dynamometer, dan ketepatan pukulan stop volley forehand dengan tes ketepatan pukulan stop volley forehand. Ketiga data yang dikumpulkan tersebut kemudian dikorelasikan dengan menggunakan teknik korelasi sederhana dan korelasi ganda. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa yang tergabung dalam klub squash Universitas Negeri Jakarta, kemudian pengambilan sampel adalah semua mahasiswa klub squash Universitas Negeri Jakarta untuk dijadikan sampel dengan jumlah 14 orang dengan teknik total sampling. Teknik pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistika korelasi sederhana dan korelasi ganda menggunakan uji r dengan taraf signifikan α= 0,05 dan nilai n = 14. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini maka diperoleh koefisien (rx1y) = 0,86 dengan t hitung sebesar 5,84 dan t tabel sebesar 2,179. Karena t hitung > t tabel maka terdapat hubungan positif antara koordinasi mata dan tangan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand. Sedangkan untuk kekuatan otot lengan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand diperoleh nilai koefisien (rx2y) = 0,79 dengan t hitung sebesar 4,46 dan t tabel sebesar 2,179. Karena t hitung > t tabel maka terdapat hubungan positif. Jika kedua variabel secara bersama-sama diperoleh nilai koefisien korelasi (ry12) = 0,91 dengan F hitung sebesar 26,5 dan F tabel sebesar 3,96. Karena F hitung > F tabel maka terdapat hubungan yang signifikan antara koordinasi mata-tangan dan kekuatan otot lengan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand. Uji koefisien determinasi r2x1y sebesar 73,96% sedangkan 26,04% merupakan faktor lainnya yang berhubungan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand. Koefisien determinasi untuk r2x2y sebesar 62,41% sedangkan 37,59% merupakan faktor lainnya yang berhubungan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand. Koefisien determinasi untuk r2y1-2 sebesar 82,81% sedangkan 17,19% merupakan faktor lainnya yang berhubungan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand. Berdasarkan hasil analisa data tersebut, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan terdapat hubungan positif antara koordinasi mata dan tangan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand, terdapat hubungan positif antara kekuatan otot lengan dengan ketepatan pukulan stop volley forehand serta terdapat hubungan positif koordinasi mata dan tangan dengan kekuatan otot lengan secara bersama-sama terhadap ketepatan pukulan stop volley forehand pada mahasiswa klub squash Universitas Negeri Jakarta

    PROSEDUR PEMBERIAN DAN PENGAWASAN KREDIT MULTIGUNA PADA PT. BPR NGUTER SURAKARTA

    Get PDF
    Perkembangan perekonomian Indonesia memunculkan bank-bank yang menawarkan berbagai fasilitas layanan, terutama dalam layanan pemberian kredit. Namun, pada umumnya masih banyak masyarakat yang kurang memahami prosedur dan syarat pemberian kredit serta cara pengawasannya. Dewasa ini banyak masyarakat yang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sekunder dan primer, karena tidak semua masyarakat di Indonesia memiliki pendapatan yang dapat mencukupi seluruh kebutuhannya dengan cepat. Dengan jumlah pendapatan yang tidak maksimal menyebabkan kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mendesak ataupun kebutuhan sekunder mengalami kesulitan, maka PT. BPR Nguter Surakarta menawarkan solusi dalam pemberian Kredit Multiguna. Pemberian kredit ini dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti biaya pendidikan, biaya renovasi rumah, biaya pernikahan, dan lain-lain. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif yaitu dengan membuat gambaran secara sistematis dan akurat mengenai PT. BPR Nguter Surakarta. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh dari buku-buku bacaan di PT. BPR Nguter Surakarta. Sedangkan langkah pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dengan salah satu staff karyawan PT. BPR Nguter Surakarta. Prosedur pemberian Kredit Multiguna ini diawali dengan calon debitur mengajukan permohonan kredit kepada pihak bank disertai kelengkapan data dan menyerahkan jaminan. Kemudian bank akan melakukan penelitian berkas permohonan kredit. Lalu pihak bank melakukan survey dan wawancara ke tempat calon debitur, apabila permohonan ditolak maka selesai tapi jika diterima akan diproses lebih lanjut yaitu analisa kredit. Setelah pengajuan kredit disetujui oleh pimpinan maka nasabah akan menandatangani Surat Perjanjian Kredit. Tahap selanjutnya adalah pencairan dana, dimana besarnya nominal pencairan kredit adalah 70% dari nilai jaminan atau nilai pasar yang diberikan. Setelah realisasi kredit dilakukan pengawasan oleh bank terhadap penggunaan dana tersebut yaitu dengan cara melihat rekening koran debitur dan melakukan peninjauan langsung ke tempat nasabah serta melihat bukti-bukti pengeluaran yang telah digunakan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah prosedur pemberian Kredit Multiguna PT. BPR Nguter Surakarta telah sesuai dengan proses pemberian kredit pada umumnya, yaitu permohonan kredit oleh debitur sampai dengan pengawasan kredit. Begitu pula dengan prinsip pemberian kredit 5C telah diterapkan oleh PT. BPR Nguter Surakarta. Untuk itu saran yang diberikan adalah direksi atau komisaris harus lebih teliti dalam melakukan pemeriksanaan hasil analisa kredit yang dilakukan terhadap permohonan kredit nasabah. Kata kunci : prosedur pemberian kredit, pengawasan kredi

    TINGKAT PELAYANAN JALAN DI UPTD ARJAWINANGUN SETELAH BEROPERASINYA TOL CIKOPO PALIMANAN

    Get PDF
    Kabupaten Cirebon merupakan salah satu kabupaten yang menjadi gerbang tol terakhir Tol Cikopo-Palimanan yaitu Gerbang Tol Kertajati. Tol ini memiliki akses yang mudah, mengakibatkan banyaknya kendaraan yang memilih keluar dari Gerbang Tol Kertajati yang ada di Jalan Raya Palimanan. Hal tersebut mengakibatkan beberapa ruas jalan mengalami perubahan volume lalu lintas dan kapasitas jalan, sehingga berpengaruh terhadap tingkat pelayanan jalan yang ada di UPTD Arjawinangun.Tujuan di lakukannya penelitian ini adalah menganalisis tingkat pelayanan jalan berdasarkan arus laluintas sebelum dan sesudah beroperasiya Tol Cipali. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukan sebelum dan sesudah beroperasinya Tol Cipali di UPTD Arjawinagun terdapat empat karakteristik tingkat pelayanan jalan yaitu A (arus bebas), B (arus stabil), C (arus stabil tetapi di batasi dalam memilih kecepatan) dan E (arus tidak stabil) pada jalan lokal primer. Sesudah beroperasinya Tol Cipali tingkat pelayanan jalan A lebih mendominasi, peningkatan terjadi bukan karena ada perbaikan tingkat peayanan jalan, melainkan penurunan kualitas jalan lokal primer yang menyebabkan kendaraan memilih jalan alternatif lain yang cukup baik. Selain itu karakteristik di atas belum memenuhi syarat seperti yang tercantum dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 14 Tahun 2006 tentang Manajemen dan Rekaya Lalu Lintas bahwa jalan lokal primer sekurang-kurangnya harus mempunyai karakteristik C. Dengan demikian Pemerintah Kabupaten Cirebon harus mengoptimalkan ruas jalan yang mempunyai karakteristik E, agar memenuhi karakteristik jalan lokal primer dan meningkatkan kualitas jalan yang ada di UPTD Arjawinangun. Kata Kunci : Jalan, Volume Lalulintas, Tingkat Pelayanan Jalan. Cirebon is one district that is the last toll gate toll Cikopo Kertajati palimanan namely Toll Gate. This toll has easy access, resulting in the number of vehicles that opted out of the Toll Gate Kertajati in Jalan Raya palimanan. This resulted in some streets change in volume of traffic and road capacity, affecting the level of service that is in UPTD Arjawinangun. Interest in this research just do it is to analyze the level of service based on the current laluintas before and after beroperasiya Toll Cipali. The research method using descriptive methods. The results showed before and after the operation of the Toll Cipali in UPTD Arjawinagun there are four characteristics of the level of service that is A (free flow), B (current stable), C (steady flows but restricted in choosing speed) and E (current unstable) on primary local roads. After the operation of toll road service level Cipali A more dominating, the increase was not due to any improvement peayanan street level, but the decline in the quality of local roads primary cause road vehicle pick a pretty good alternative. Besides the above characteristics are not yet qualified as stipulated in the Regulation of the Minister of Transportation No. KM 14 Year 2006 on the Management and Traffic Rekaya that the primary local roads at least should have the characteristics C. Thus Cirebon regency government should optimize the roads have characteristics E, in order to meet the characteristics of the primary local roads and improve the quality of existing roads in UPTD Arjawinangun. Keyword: Road, Traffic Volume, Level of Servic
    • …
    corecore