12 research outputs found

    ANALISIS LOGAM BERAT PADA SAYURAN YANG DITANAMI DI PINGGIR JALAN BEKASI UTARA

    Get PDF
    Bekasi termasuk kawasan peri-urban yang memiliki potensi terkena dampak pencemaran tanah, air dan udara. Bahan pencemar lingkungan berupa logam berat, dapat terakumulasi pada produk pertanian. Sayuran yang terkontaminasi oleh logam berat dapat menyebabkan bioakumulasi unsur-unsur beracun dan menjadi penyebab penyakit di dalam tubuh manusia. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kandungan logam berat yang terdapat pada sayur-sayuran yang ditanam dipinggir jalan raya. Sampel penelitian adalah bayam hijau, bayam merah dan kangkung yang ditanam dipinggir jalan raya oleh petani yang ada di sekitar STIKes Prima Indonesia Kecamatan Babelan, Bekasi Utara. Kandungan logam berat yang menjadi fokus peneliti yaitu timbal (Pb), krom (Cr), arsen (As) dan Tembaga (Cu) pada sayur bayam hijau, bayam merah dan kangkung dengan menggunakan metode destruksi basah dengan menggunakan instrumen spektroskopi serapan atom (SSA). Hasil analisis kandungan logam berat pada sayuran kangkung terdapat kadar timbal (Pb) dan krom (Cr) yang tinggi sedangkan Arsen (As) dan Tembaga (Cu) tidak terdeteksi. Pada sayuran bayam hijau dan bayam merah memiliki kadar krom (Cr) yang tinggi dan untuk timbal (Pb), Arsen (As) dan Tembaga (Cu) tidak terdeteksi. Adapun kesimpulan dalam penelitian ini adalah sayuran kangkung memiliki jumlah kandungan logam timbal yang sangat tinggi dan pada sayuran bayam merah, sayuran hijau dan kangkung memiliki jumlah kandungan logam krom yang tinggi

    Determination of Cooling Water Requirement for Plastic Film Extrusion Process at PT. XYZ North Sumatra

    Get PDF
    Abstract:  The cooling water is a liquid medium used to cool down plastic film after it undergoes melting in the plastic film extrusion process. This research aims to determine the required amount of cooling water needed to cool the plastic film before it enters the cutting process. The research method involved collecting primary data from the factory and determining the heat and cooling water requirements using thermodynamic equation calculations. The results indicate that a flow rate of 475 kg/hour of plastic film releases heat into the cooling water at an average rate of 19175.9043 kcal/hour, with an average cooling water requirement of 983.366925 L/hour.Abstrak: Air pendingin merupakan media cairan yang digunakan untuk pendinginan film plastik setelah mengalami peleburan pada proses ekstrusi film plastik. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menentukan jumlah air pendingin yang diperlukan untuk mendinginkan film plastik sebelum nantinya masuk ke dalam proses pemotongan. Metode penelitian dengan pengumpulan data primer dari pabrik dan menenetukan panas serta kebutuhan air pendingin dengan kalkulasi persamaan termodinamika. Hasil menunjukkan bahwa sebanyak 475 kg/jam laju alir kapasitas film plastik melepas panas ke air pendingin dengan rata-rata sebesar 19175,9043 kkal/jam dengan kebutuhan air pendingin rata-rata sebesar 983,366925 L/jam

    Fabrikasi Sabun Transparan Berbasis Minyak Olein dan Ekstrak Serai

    Get PDF
    Abstract: The raw material for olein oil as a transparent solid soap has high potential due to the high content of vitamin E in palm olein oil which functions to inhibit free radicals that damage the skin. The addition of lemongrass extract additives can improve the quality of transparent soap because of the benefits contained in lemongrass plant. The goal of this research was to fabricate and produce transparent solid soap based on olein oil with the addition of lemongrass extract and according to SNI standards. This research is an experiment using qualitative and quantitative testing. The treatment for making transparent soap with variations in the concentration of the addition of different lemongrass extracts, namely 0, 1.5, 3 and 4.5%. Parameters observed were the chemical properties of soap such as pH, water content, free fatty acid content and soap transparency test. The value of the water content of the soap is 15.9753-17.7464%, the pH value is between 10.04-10.42, and the free fatty acid is between 1.3762-1.5235. Qualitative testing of soap shows that solid soap has good transparency. The manufacture of transparent solid soap based on olein oil and lemongrass extract complies with SNI 3532:2021 for solid bath soap.Abstrak: Bahan baku minyak olein sebagai pembuatan sabun padat transparan memiliki potensi yang tinggi karena adanya kandungan vitamin E yang tinggi dalam minyak olein kelapa sawit yang aktif menghambat radikal bebas yang merusak kulit. Penambahan bahan aditif ekstrak serai dapat meningkatkan kualitas dari sabun transparan karena manfaat yang terkandung dalam tanaman serai. Tujuan penelitian ini adalah untuk fabrikasi dan produksi sabun padat transparan berbasis minyak olein dengan penambahan ekstrak serai dan sesuai dengan standar SNI. Penelitian ini merupakan eksperimen yang mennggunakan pengujian kualitatif dan kuantitatif. Perlakuan pembuatan sabun transparan dengan variasi konsentrasi penambahan ekstrak serai yang berbeda-beda yaitu 0, 1,5, 3 dan 4,5 %. Parameter pengamatan adalah sifat kimia sabun seperti pH, kadar air, kadar asam lemak bebas dan uji transparansi sabun. Nilai kadar air sabun adalah 15,9753-17,7464%, nilai pH berkisar antara 10,04-10,42, dan asam lemak bebas antara 1,3762-1,5235. Pengujian kualitatif terhadap sabun menunjukkan bahwa sabun padat memiliki transparansi yang baik. Fabrikasi sabun padat transparan berbasis minyak olein kelapa sawit dan ekstrak serai telah sesuai dengan SNI 3532:2021 sabun mandi padat

    Identifikasi Gulma Sembung Rambat Berbasis Molekuler

    Get PDF
    Abstract:  Weed Sembung rambat is a plant that have invasive growth, difficult to control and can damage natural ecosystems. However, several studies have revealed the superiority of this weed as an antibacterial and antidiarrheal because it has a high chemical content of phenolics and flavonoids and as an herbicide. This research was conducted with the aim of identifying weed species molecularly in order to obtain a more specific plant identity compared to the morphological approach and also to add to the plant library in Indonesia. The research method uses in vitro and in silico molecular biotechnology experimental techniques. The genomic DNA of sembung rambat was isolated and amplified using specific primers 18S rRNA V4 then analyzed by agarose electrophoresis, nucleotide sequencing and phylogenetic tree construction using the MEGA-X software. The results of genomic DNA isolation showed that the amplicon as the product of amplification using Polymerase Chain Reaction (PCR) measured 651 base pairs and the nucleotide sequence was obtained. Based on the results of the phylogenetic tree analysis, weed sembung rambat has a family closeness of 86% with Mikania micrantha.Abstrak: Gulma sembung rambat merupakan tanaman yang memiliki pertumbuhan invasif yang sulit dikendalikan dan dapat merusak ekosistem lingkungan alami. Namun beberapa penelitian telah mengungkapkan keunggulan gulma ini sebagai antibakteri dan antidiare karena memiliki kandungan kimia fenolik dan flavonoid yang tinggi serta sebagai herbisida. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi spesies gulma secara molekuler sehingga diperoleh identitas tanaman yang lebih spesifik dibandingkan dengan pendekatan secara morfologi dan juga menambah pustaka tanaman di Indonesia. Metode penelitian menggunakan teknik eksperimen bioteknologi molekuler secara in vitro dan in silico. DNA genomik sembung rambat di isolasi dan di amplifikasi menggunakan primer spesifik 18S rRNA V4 kemudian di analisis dengan elektroforesis agarosa, sequencing nukleotida dan konstruksi pohon filogenetik menggunakan aplikasi bioinformatika MEGA-X. Hasil isolasi DNA genomik menunjukkan bahwa amplikon dari hasil amplifikasi menggunakan Polymerase Chain Reaction (PCR) berukuran 651 pasang basa dan telah berhasil diperoleh urutan sekuens nukleotida. Berdasarkan hasil analisis pohon filogenetik maka sembung rambat memiliki kekerabatan sebesar 86% dengan Mikania micrantha

    SIGNIFIKANSI HASIL BELAJAR MAHASISWA VOKASI TERHADAP MATA KULIAH MATEMATIKA TEKNIK DENGAN PEMBELAJARAN DARING DAN LURING

    Get PDF
    Masa pandemi Covid-19 memberikan dampak terhadap pendidikan, namun segera diberikan solusi yaitu diberlakukannya pembelajaran daring (dalam jaringan), yang pada awalnya sangat menarik bagi mahasiswa, namun dengan adanya berbagai kendala yang dihadapi membuat masyarakat memiliki dua pandangan yang berbeda yaitu ada yang setuju terhadap metode pembelajaran daring dan ada juga yang menginginkan pembelajaran luring (luar jaringan). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil belajar mahasiswa vokasi khususnya mahasiswa politeknik jenjang diploma tiga dengan kedua teknik pembelajaran tersebut dan apakah terjadi perbedaan antara keduanya. Jika terjadi perbedaan, akan dilihat mana yang lebih tinggi hasil belajarnya sehingga dapat dijadikan referensi bagi pemangku jabatan dalam menjawab sistem pendidikan online dapat digunakan atau tidak pada pendidikan vokasi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-eksperimen yang terdiri dari 2 kelompok dengan jumlah mahasiswa setiap kelompok sebanyak 39 orang yang diambil dengan teknik cluster random sampling. Data penelitian kemudian dianalisis lebih lanjut dengan uji normalitas dan homogenitas. Kemudian dilakukan uji-t untuk melihat perbedaan keduanya secara signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar dengan teknik pembelajaran luring lebih tinggi daripada hasil metode pembelajaran daring, dengan nilai thitung (0,237) > ttabel (0,223). Hal ini dapat disimpulkan bahwa secara statistik terdapat perbedaan antara teknik pembelajaran luring dan daring pada mata kuliah matematika teknik di pendidikan vokasi. AbstractThe Covid-19 pandemic had an impact on education, but a solution was immediately given, namely the implementation of online learning (distance learning), which was initially very attractive to students, but with the various obstacles, the community had two different views, namely, those who prefer online learning methods and those who prefer offline learning (face-to-face classroom). The purpose of this study was to find out the learning outcomes of vocational students, especially polytechnic students in the D3 level (a level three diploma), learning through online and offline classes and whether there are differences between the two ways of learning. If there is a difference, it will be seen which has better learning outcomes so that it can be used as a reference for stakeholders in deciding whether the online education system can be used or not in vocational education. This study follows a quasi-experimental method consisting of 2 groups with a total of 39 students in each group taken using a cluster random sampling technique. The research data were then analyzed further with normality and homogeneity tests. Then a t-test was carried out to see a significant difference between the two. The results of the study show that learning outcomes with offline learning techniques are better than those of online learning methods, with t-count (0.237) > t-table (0.223). It can be concluded that statistically there are differences between offline and online learning techniques in engineering mathematics courses in vocational education

    Analisis Kebutuhan Batu Bara pada Unit Dryer dalam Pengeringan Pupuk NPK di PT AGS Medan

    Get PDF
    PT. AGS Medan merupakan pabrik yang bergerak dalam produksi pupuk NPK yang salah satu produknyaadalah formula 12.12.17 dengan komposisi 12% unsur nitrogen, 12% unsur fosfor dan17% unsur kalium. Salah satu tahapan dalam proses pembuatan pupuk NPK yaitu proses pengeringan. Jenis dryer yang digunakan adalah rotary dryer dengan putaran 5 rpm dan kemiringan 20o. Pengering yang digunakan adalah udara panas yang berasal dari pembakaran batu bara jenis bitminious di dalam furnace.Untuk menentukan jumlah batu bara yang dibutuhkan dalam proses pengeringan pupuk NPK sebagai bahan bakar furnace maka diperlukan perhitungan jumlah panas. Pengambilan sampel, analisis kadar air dan suhu serta menghitung panas dengan prinsip neraca massa dilakukan dalam penelitian ini. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan untuk mengeringkan pupuk NPK dengan kapasitas pupuk NPK 7000 kg/jam dibutuhkan energi sebesar 6136268,402Kkal/jam. Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengeringkan pupuk NPK adalah sebesar 789,219kg/jam.

    Perhitungan Neraca Massa Pada Reception Oil Tank di Stasiun Klarifikasi PKS XYZ Sumatera Utara

    Get PDF
    Reception Oil Tank (ROT) is a unit at a clarification station that has a function as a temporary storage tank for filtered crude oil from the vibro-separator unit and also to retain heat. In this ROT, the heat provided comes from direct injection of hot steam and steam coils with temperatures ranging from 90-95 0C. This research was conducted with the aim of determining the flow rate of materials into and out of ROT using the principle of mass balance and determining the levels of each component in the oil in ROT before further processing. Based on the results of the mass balance calculation, it was obtained that the flow rate of crude oil entering ROT was 10794.2 kg/hour. The composition content of the materials entering ROT in 10 mL includes 37.6% oil, 26.6% water and 35.8% non-oil solid while the composition levels of materials leaving ROT to CST include 41.6% oil, 27% water, and non-oil solids 31.4%. The oil content has increased during the process that occurs in the ROT at the clarification station

    Determination of Content and Oil Losses in Meal through Palm Kernel Pressing Process at PT XYZ Belawan

    Get PDF
    PT XYZ Belawan has a kernel crushing plant unit that produces Crude Palm Kernel Oil (CPKO) with 700 tons/day capacity. Palm kernel processing is carried out in two pressing stages. The first stage or first press produces oil and cake, while the second stage or second press produces oil and meal. The meal still contains 7-8% of the oil content. This study is aimed to determine the amount of CPKO yield, oil content, and oil losses in a meal during the pressing palm kernel process. The method used was the calculation of the mass balance in each process flow. The mass balance calculation is carried out after collecting the secondary data from the factory, including the analysis of water content, solids, FFA, and oil content. Based on the calculation results, CPKO yield was 48.10% of the average kernel mass rate of 714.7155 tons and met the plant standard of at least 44%. Furthermore, the average yield of oil content from the meal was 7.45% and oil losses were 3.86%

    Penentuan Kebutuhan Injeksi Ammonia untuk Meningkatkan pH pada Air Umpan Boiler: Studi Kasus di PT. XYZ Sumatera Utara

    Get PDF
    Air umpan boiler di PT. XYZ berasal dari air laut. Pengolahan air laut menjadi air umpan boiler melewati beberapa tahapan dengan tujuan untuk menghilangkan pengotor, kadar garam, ion-ion dan gas terlarut yang ada pada air laut. Salah satu parameter mutu air umpan boiler adalah memiliki pH dengan standar pabrik 9,2-9,6. pH yang tidak memenuhi standar pabrik dapat menyebabkan korosi pada pipa dan boiler. Untuk mencapai pH yang sesuai dengan standar pabrik maka harus dilakukan treatment lanjutan berupa penambahan ammonia yang mampu meningkatkan pH pada air umpan boiler. Dalam penelitian ini dilakukan penentuan kebutuhan injeksi ammonia untuk meningkatkan pH pada air umpan boiler. Metode yang digunakan adalah pengumpulan data primer langsung dari pabrik, analisa pH sampel dengan pH meter dan penentuan kebutuhan ammonia dengan perhitungan stoikiometri. Dari analisa dan perhitungan diperoleh hasil bahwa rata-rata kebutuhan ammonia yang sesuai standar pabrik untuk meningkatkan pH air umpan boiler adalah 0,0843 Kg/jam dengan rentang pH 9,2-9,53. Semakin tinggi frekuensi bukaan pompa maka kenaikan pH air umpan boiler semakin turu

    Fabrikasi Material Bioplastik Dari Selulosa Hasil Ekstraksi Tandan Kosong Kelapa Sawit

    No full text
    Limbah kelapa sawit merupakan bagian tersisa dari hasil tanaman kelapa sawit yang bukan tergolong ke dalam produk utama ataupun hasil dari bagian proses pengolahan kelapa sawit. Setiap tahunnya produksi kelapa sawit semakin meningkat yang mengakibatkan kemungkinan juga terjadi peningkatan pada limbah kelapa sawit. Pemanfaatan limbah tanda kosong kelapa sawit (TKKS) mencapai 22-23% saat ini. Salah satu cara untuk memanfaatkan TKKS adalah dengan mengekstraksi selulosa sebagai bahan baku fabrikasi bioplastik yang ramah lingkungan. Hal ini mampu mengurangi permasalahan lingkungan yang ditimbulkan oleh limbah kelapa sawit dan limbah plastik yang sulit terurai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan selulosa yang ada pada TKKS yang berpotensi sebagai bahan baku fabrikasi bioplastik. Selulosa yang diekstraksi melalui proses delignifikasi NaOH 12% mendapatkan perolehan selulosa rata-rata 44,70% terhadap TKKS dan berwarna hitam. Untuk memastikan kandungan selulosa maka dilakukan pengujian metode SNI dan diperoleh hasil rata-rata 90,33% dan berwarna krem. Untuk menghilangkan sisa pigmen dilakukan bleaching dan diperoleh persen rendemen rata-rata 71% dengan warna krem cerah. Perolehan selulosa di pengaruhi oleh konsentrasi larutan, waktu dan suhu. Dengan persen perolehan selulosa yang tinggi pada ekstraksi TKKS maka dapat diolah menjadi bahan baku bioplastik yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pengganti plastik
    corecore