92 research outputs found

    POSITIVISM OR NORMATIVISM ECONOMICS: An Appraisal toward Islamic Economics Methodology

    Get PDF
    This paper endeavors to explore cotemporary epistemology of islamic economic schools classified into threecategories: Baqir Sadr, Mainstream and alternative schools. These mainstreams have been applying differenceapproaches and paradigms to analyze islamic economics. This study shows that islamic economics has ‘doubleparadigm’.Inthis case, paradigmis a model or frameworkfor observationand understanding, which shapesbothwhat wesee and howweunderstand it. this paradigmsareofferedbythe muslim economists and also areexertedto understand the islamic economics problemsin which the scientific problemin islamic economics istheoccurred-gapbetweentheories, normsand facts. Variousparadigmsof islamic economics — Subjectivism,Positivism,and Deterritorialism— areto understood and explained howthe gap betweennormand fact occursinislamic economics. this gap is a complex challenge that must be understoond and explained byapplying amulti-disciplinerapproach

    Keabsahan seorang muslim menikah dengan wanita ahli kitab (studi pemikiran M. Quraish Shihab)

    Get PDF
    Ahli Kitab merupakan sebuah term yang sering disebutkan dalam al-Qur’an. Ahli Kitab adalah komunitas yang mempunyai kitab suci. Konsep ini merupakan konsep yang cukup unik mengingat agama selain Islam tidak mempunyai konsep ini. Keberadaan konsep Ahli Kitab dalam agama Islam menandakan bahwa islam merupakan agama yang menghargai eksisitensi agama lain. Walaupun demikian, para ulama berbeda pendapat mengenai batasan Ahli Kitab. Sehingga perbedaan pendapat ini berimbas kepada hukum yang berkaitan dengan Ahli Kitab itu sendiri. Seorang tokoh yang di sorot dalam tulisan ini adalah M. Quraish Shihab yang dirasa cukup mumpuni dalam hal menfsirkan sebuah ayat dalam al-Qur’an. M. Quraish Shihab berpendapat bahwa Ahli Kitab hanya sebatas dari kalangan Yahudi dan Nasrani ( kristen dan Katolik ). Berbeda dengan M. Rasyid Ridla dan M. Abduh, mereka berdua tidak membatasi Ahli Kitab dari kalangan Yahudi dan Nasrani saja, melainkan semua agama yang diyakini mempunyai kitab suci itu dapat dikatakan dengan Ahli Kitab seperti Budha, Hindu, Konghuchu, Sinto, Majusi, Sabi’in. Menikah dengan wanita Ahli Kitab diperbolehkan sesuai dengan teks al-Qur’an surat al-Maidah ayat 5. Kebolehan menikah dengan wanita Ahli Kitab harus memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu wanita Ahli Kitab tersebut harus yang dapat menjaga kehormatannya ( muhsanat) tidak sembarang wanita wanita Ahli Kitab dapat dinikahi. Dan juga dari laki-laki muslim harus kuat keimanannya agar nantinya kalau sudah menikah tidak mudah terpengaruh bujuk rayu isterinya yang Ahli Kitab. Dan diharapkan sekali dari suami untuk dapat menciptakan atau prilaku yang mencerminkan islami sehingga membuat si isteri yang Ahli Kitab tertarik dengan islam. Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersumber dari data primer yaitu tafsir al-Misbah karangan M. Quraish Shihab, dan didukung oleh data-data sekunder yang berhubungan dengan masalah-masalah yang dikaji penulis. Selain itu penulis juga menggunakan tekhnik pengumpulan data dokumentasi atau dokumenter dengan menggunakan metode analisis data dan hermeunetik dengan tujuan penulis dapat mengetengahkan maksud kebolehan menikah dengan wanita Ahli Kitab menurut pendapat M. Quraish Shihab, dengan segala kultur budaya, sosial, dan penafsiran yang ada. Dari hasil penelitian tersebut bahwa M. Quraish Shihab dalam istinbathnya merujuk dalam al-Qur’an surat al-Maidah ayat 5 yang jelas-jelas membolehkan menikah dengan wanita Ahli Kitab dan M. Quraish Shihab juga berpedoman banyaknya sahabat yang pernah menikah dengan wanita Ahli Kitab yaitu sahabat Usman bin Affan, Zubair, Talhah. Disamping itu M. Quraish Shihab juga membedakan betul antara Ahli Kitab dengan musyrik, yang mana wanita musyrik tersebut haram di nikahi. Dalam membedakan Ahli Kitab dengan musyrik M. Quraish Shihab menggunakan kaidah kebahasaan dengan merujuk surat al Baqarah ayat 105 dan al Bayyinah ayat 1, yang mana kedua ayat tersebut antara lafadz Ahl Al-Kitab dan musyrik dibedakan dengan huruf a’thaf wawu. Dan fungsi huruf wawu a’thaf tersebut untuk menghimpun dua hal yang berbeda. Sehingga menikah dengan wanita Ahli Kitab diperbolehkan

    Metode Penentuan Harga Jual Pada PT. Fajar Mulia Pradipta Di Surakarta

    Get PDF
    Pesatnya laju pembangunan di segala bidang telah mendorong terjadinya berbagai macam perubahan sehingga perusahaan dituntut meningkatkan daya saing terhadap perusahaan lain guna mempertahankan kelangsungan hidupnya. Strategi penentuan harga meruakan strategi efektif untuk menarik konsumen mengingat kecenderungan mempertimbangkan harga merupakan pertimbangan konsumen untuk membeli suatu produk. Dari latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan tersebut dengan mengambil judul “Metode Penentuan Harga Jual Pada PT. Fajar Mulia Pradipta di Surakarta.” Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode apa yang digunakan PT. Fajar Mulia Pradipta dalam menentukan harga jual produknya serta faktor-faktor apa yang menentukan besarnya harga. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan harga jual lampu jalan yang harus ditetapkan oleh perusahaan dengan metode Cost Plus Pricing untuk tahun 2003 adalah sebesar Rp. 1.620.000,00. Selisih laba berturut-turut adalah pada tahun 1998 sebesar Rp. 4.918.600,00, tahun 1999 sebesar Rp. 1.772.400,00, tahun 2000 sebesar Rp. 304.000,00, tahun 2001 sebesar Rp. 500.000,00, tahun 2002 sebesar mRp. 6.888.000,00, tahun 2003 sebesar Rp. 2.961.800,00. Jadi total selisih antara laba berdasarkan Cost Plus Pricing dengan laba perusahaan sesungguhnya selama 6 tahun terakhir diperkirakan sebesar Rp. 17.344.360,00

    BOOK REVIEW: Maqasid As-Shariah dan Pendekatan Filosofis Hukum Islam: Review Atas Buku Jasser Auda, “Maqasid as-Shariah as Philosophy of Islamic Law”

    Get PDF
    Jasser Auda adalah peneliti utama dari Al-Maqasid Research in the Philosophy of Islamic Law, yangmerupaka project dari al-Furqan Foundation, yang berkantor di London, UK. Di samping itu, JasserAuda adalah seorang akademisi yang dikenal sebagai pengkaji hukum Islam yang prolifik denganpendekatan multidisiplin. Tidak mengherankan jika kemudian ia menulis disertasi untuk gelar Ph.DnyadenganjudulIslamicPhilosophyofLawandSystemsAnalysisandDesign,diUniversityofWales,UK.Sementaraitudipelbagainegara,JasserAudamerupakandosentamudiuniversitasterkemuka,baikdiKanada, UK, Mesir dan juga di India. Reputasi akademik Jasser Auda, barangkali tidak diragukan lagi, kendati di Indonesia, namanya tidak cukup dikenal. Hal ini karena keterbatasan, bahkan ketiadaanakses terhadap terjemahan karyanya ke dalam bahasa Indonesia. Mengenai Jasser Auda, Anas S. AlShaikh-Ali,menulispadaprakatadibukuJasserAuda,“JasserAuda,dikenalbaiksebagaiakademisiyang memiliki multi-disiplin keilmua

    PENGARUH UPAH MINIMUM DAN TINGKAT PENGANGGURAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK MISKIN DI PROVINSI JAWA TIMUR

    Get PDF
    The influence of the minimum wage and unemployment rate on the number of poor people in East Java Province still needs to be considered because poverty is a global humanitarian problem and is still a central issue in any part of the world. Besides being latent and actual, poverty is a socio-economic disease that is not only experienced by developing countries but also in developed countries. This research uses a quantitative research type. This research was conducted in East Java Province using East Java BPS data. While the data collection method uses BPS data and articles related to research that is almost the same as this study. The variables used in this study are Minimum Wage (X1), Unemployment Rate (X2), and Total Poverty (Y). Analysis of the data used in this study is Multiple Linear Regression with a significant level of 5%. The results showed that partially Minimum Wage (X1) with a significant level of 0.004 and Total Unemployment (X2) with a significant level of 0.237, the minimum wage affects the poverty variable (Y) significantly. While partially the number of unemployed variables (X2) with a significant level of 0.237, the number of unemployed does not affect the poverty variable (Y). Furthermore, the variables (X1) and (X2) simultaneously affect the poverty variable (Y

    Bagaimana Mengurangi Bias Kemurahan Hati Dalam Penilaian Kinerja Subjektif? Sebuah Pendekatan Eksperimen

    Full text link
    The literature shows that leniency has negative impact on employee performance and firm productivity. However, there has been limited empirical research of how to mitigate the bias. This study examines if leniency is mitigateable by availability of subjective evaluation criteria and group rater. Using experimental method with sixty-nine undergraduate students as subjects, we find that process within group is effective to reduce individual subjective rating, even when there was no subjective criteria. However, we find group rating does not have effect on rating accuracy. Additionally, consistent with general assumption of leniency, we find that inflated rating is affected by altruistic traits of raters. With the inherent limitations associated with experimental method, our finding suggests that, in order to have subjective rating accurately, firm should promote sound rating process by defining more relevant criteria to complement the evaluation process.Keywords: leniency, subjective evaluation, subjective evaluation criteria, group rater---Literatur menunjukkan bahwa bias kemurahan hati berdampak negatif terhadap kinerja karyawan dan produktivitas Perusahaan. Meskipun demikian, hanya terdapat sedikit penelitian empiris mengenai cara memitigasi bias ini. Penelitian ini menguji apakah bias kemurahan hati dapat dimitigasi melalui ketersediaan kriteria evaluasi subjektif dan penggunaan grup penilai. Dengan menggunakan pendekatan eksperimen yang diikuti oleh 69 mahasiswa S1 sebagai subjek, kami menemukan bahwa proses yang terjadi dalam grup efektif untuk menurunkan penilaian kinerja subjektif yang diberikan secara individual, bahkan ketika tidak tersedia kriteria subjektif. Namun, kami juga menemukan bahwa kriteria subjektif tidak berpengaruh terhadap keakuratan penilaian kinerja. Selain itu, konsisten dengan asumsi umum mengenai bias kemurahan hati, kami menemukan bahwa penilaian kinerja yang ditinggikan dipengaruhi oleh kepribadian altruistis penilai. Dengan berbagai keterbatasan yang melekat pada desain eksperimen, temuan kami menyarankan bahwa untuk menghasilkan penilaian kinerja subjektif yang akurat, Perusahaan harus mendorong proses penilaian yang lebih baik melalui penetapan kriteria yang lebih relevan dalam mendukung proses evaluasi kinerja

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS MIKRO KECIL DAN MENENGAH (SAK EMKM) DI KOTA JAMBI (STUDI KASUS PADA UMKM BATIK DI SEBERANG KOTA JAMBI)

    Get PDF
    Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh sosialisasi, jenjang pendidikan, ukuran usaha, umur usaha dan pemahaman teknologi informasi terhadap implementasi SAK EMKM, baik secara parsial maupun simultan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Jambi, literatur, dan jurnal penelitian, sedangkan data primer diperoleh langsung dari UMKM Batik Seberang Kota Jambi. Populasi penelitian ini adalah UMKM Batik Seberang Kota Jambi, Pemilihan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan berbagai kriteria jumlah sampel sebanyak 41 UMKM. Penelitian ini merupakan penelitian casual-comparative research.  Teknik  analisis   yang   digunakan  adalah   regresi    linier    berganda   dan    uji    hipotesis    menggunakan    t-statistik    untuk    menguji     koefisien regresi parsial serta f-statistik untuk menguji pengaruh secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%. Selain itu semua variabel telah diuji dengan uji asumsi  klasik.  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sosialisasi dan ukuran usaha berpengaruh terhadap implementansi SAK EMKM, namun jenjang pendidikan, umur usaha dan pemahaman teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap implementansi SAK EMKM

    Citra Objek Wisata Situs Laksamana Raja Di Laut Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau

    Full text link
    The image is very important for a tourist attraction, that is to know exactly what is in each individual mind on an object, how they understand and what they like or dislike of the object. So as to increase tourist arrivals in tourist attraction. This research aims to know the visitor's perception about image of King Admiral trusted in the Sea Bengkalis Regency Riau Province. This research used a qualitative method with descriptive approach to examine the problems. For first aims use the interview, and for the second aims use Cross Tabulation techniques. The sample in this research were 60 respondents, taken by using accidental sampling. While data collection techniques in this research use observation, questionnaire, documentation and interviews. By using a Likert Scale as a measure to determine the length of the short interval. With sub-variables that are components of the main image (Kennedy 1977) is divided into Values History, Hygiene, Sanitation, Heritage Collection, Conditions Object, Spatial, amenities, Consistency, Accessibility, Security,, hospitality, and comfort. From the results of research conducted in the field of research on Citra attraction King Admiral trusted in the Sea Bengkalis Regency Riau Province was included in the average category

    Pengaruh Faktor-faktor Kontekstual Terhadap Persepsian Penyerapan Anggaran Terkait Pengadaan Barang/jasa

    Full text link
    This study examines the effect of contextual factors such as knowledge of regulatory, management commitment, and environmental bureaucracy on budget absorption related to the procurement of goods/services. Institutional theory and expectancy theory are used to explain the phenomenon of budget absorption related to the procurement of goods/services. This study uses mixed method with sequential explanatory design. The samples in this study were employees who had a certificate of the procurement of goods/services at 152 SKPD in the area of D. I. Yogyakarta. The results of quantitative analysis in this study showed that knowledge of regulatory, management commitment, and environmental bureaucracy have positive effect on the budget absorption related to the procurement of goods/services. The results of the qualitative analysis also support the quantitative results based on interviews conducted in the selected respondents. The major contribution of this study is to provide an understanding of the factors that influence the absorption related to the procurement of good/services, so it can be used to formulate policies and improvements in the procurement of goods/services.Keywords: contextual factors, budget absorption, procurement of goods/services, mixed method---Penelitian ini menguji pengaruh faktor-faktor kontekstual, yaitu pengetahuan peraturan, komitmen manajemen, dan lingkungan birokrasi terhadap penyerapan anggaran terkait pengadaan barang/jasa. Teori institusional dan teori pengharapan digunakan untuk menjelaskan fenomena penyerapan anggaran terkait pengadaan barang/jasa. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan desain sekuensial eksplanatoris. Sampel pada penelitian ini adalah pegawai yang memiliki sertifikat pengadaan barang/jasa pada 152 SKPD di wilayah D. I. Yogyakarta. Hasil analisis kuantitatif menunjukkan bahwa pengetahuan peraturan, komitmen manajemen, dan lingkungan birokrasi berpengaruh positif terhadap penyerapan anggaran terkait pengadaan barang/jasa. Hasil analisis kualitatif juga mendukung hasil kuantitatif berdasarkan wawancara yang dilakukan pada responden yang terpilih. Kontribusi utama penelitian ini adalah memberikan pemahaman terhadap faktor-faktor yang memengaruhi penyerapan anggaran terkait pengadaan barang/jasa sehingga dapat digunakan dalam Perumusan kebijakan dan perbaikan dalam pengadaan barang/jasa

    Analisis Hubungan Penganggaran Partisipatif Dan Kinerja: Pengujian Efek Mediasi Keadilan Persepsian Dan Komitmen Pada Lembaga Hukum Sektor Publik Di Indonesia

    Full text link
    This paper examines whether participative budgeting influences performance, and if so, whether the effect is mediated by perceived justice and goal commitment. The research setting of this study is a public organization, i.e. law institution, in Indonesia. Prior study (Wentzel 2002) had examined this model in a hospital in the United States. Our study finds that: (1) participative budgeting positively influences managerial performance; (2) the influence is partially mediated by procedural justice and goal commitment
    corecore