8 research outputs found

    PENGELOLAAN KEKAYAAN HAYATI DI KAWASAN “THE AREA” MENURUT UNCLOS 1982 [STUDI TENTANG NODUL POLIMETALIK (POLYMETALLIC NODULES)]

    Get PDF
    Beautiful and challenging seabed charms and rapid developments in technology for deep sea exploration and exploitation have occurred during the negotiations of the United Nations Convention on the Law of the Sea 1982. The development of this technology can give us broader knowledge about wealth in the deep sea floor. Significantly known deposits on the seabed outside national jurisdiction and named the Area or "The Area" by UNCLOS, including phosphorus, aggregates, scale, sulfides, hydrates, oil, natural gas and many other substances undiscovered. In fact, due to changes in international market conditions and technical difficulties arising from the exploitation of polymetallic nodules, it is unlikely that these or other mineral resources will be commercially developed over the years. Other genetic resources related to certain marine minerals, which were discovered when UNCLOS was being negotiated, have generated great scientific and economic interest and could be the first resources of the Region to be exploited. UNCLOS has provided regulations and procedures to ensure effective protection of the protection and conservation of natural resources in the Area and prevention of damage to flora and fauna from harmful effects that may arise from activities in the Area. Also about how to cope better, scientifically, including the application of prevention criteria, threats and risks to vulnerable and threatened marine ecosystems and biodiversity in areas outside national jurisdiction. So this has led to the exploration of various potential approaches to their protection and management, using agreements and other relevant instruments based on general international law arrangements, particularly with UNCLOS 1982.Pesona dasar laut yang indah dan menantang serta perkembangan yang pesat dalam teknologi untuk eksplorasi dan eksploitasi laut dalam sudah terjadi selama perundingan Konvensi PBB tentang Hukum Laut atau UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea) 1982. Atas perkembangan teknologi ini dapat memberi kita pengetahuan yang lebih luas lagi tentang kekayaan di dasar laut dalam. Endapan yang diketahui secara signifikan di dasar laut yang berada di luar yurisdiksi nasional dan di namai dengan Kawasan atau  “The Area” oleh UNCLOS,  termasuk fosfor, agregat,  kerak, sulfida, hidrat, minyak, gas bumi dan masih banyak lagi zat-zat lainnya yang belum ditemukan. Sebenarnya, karena perubahan kondisi pasar internasional dan kesulitan teknis yang timbul sehubungan dengan eksploitasi nodul polimetalik, kecil kemungkinan sumber daya mineral ini atau lainnya akan dikembangkan secara komersial selama bertahun-tahun. Sumber daya genetik lainnya yang terkait dengan mineral laut tertentu, yang ditemukan ketika UNCLOS sedang dirundingkan, telah menimbulkan minat ilmiah dan ekonomi yang besar dan dapat menjadi sumber daya pertama dari Kawasan yang akan dieksploitasi. UNCLOS sudah memberikan peraturan dan prosedur untuk memastikan perlindungan yang efektif terhadap perlindungan dan konservasi sumber daya alam di Kawasan dan pencegahan terhadap kerusakan flora dan fauna dari efek berbahaya yang mungkin timbul dari kegiatan di Kawasan tersebut. Juga tentang bagaimana mengatasi secara lebih baik, secara ilmiah, termasuk penerapan kriteria pencegahan, ancaman dan risiko terhadap ekosistem laut yang rentan dan terancam serta keanekaragaman hayati di daerah di luar yurisdiksi nasional. Maka hal ini mendorong eksplorasi berbagai pendekatan-pendekatan yang potensial untuk perlindungan dan pengelolaannya, menggunakan perjanjian dan instrumen lain yang relevan berdasarkan pengaturan hukum  internasional umum, khususnya dengan UNCLOS 1982

    PERANAN MASYARAKAT DAN GENERASI MUDA DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PENERANGAN JALAN DENGAN TEKNOLOGI BERBASIS LISTRIK

    Get PDF
    Penerangan merupakan salah satu kebutuhan penting dalam melaksanakan kegiatan masyarakat disuatu tempat. Setiap tempat yang dihuni masyarakat ingin memiliki penerangan yang baik dan stabil. Penerangan jalan umum bagian dari pelengkap jalan yang dipasang di kiri atau di kanan jalan yang digunakan untuk menerangi jalan maupun lingkungan di sekitar jalan yang diperlukan termasuk persimpangan jalan, jembatan dan jalan lintas masyarakat yang dipasang untuk kepentingan umum. Aktivitas masyarakat didalam maupun diluar ruangan, siang maupun di malam hari pasti membutuhkan penerangan. Begitu juga di jalan-jalan di lingkungan tempat masyarakat tinggal, sangat membutuhkan penerangan yang baik. Penerangan di jalan sangat erat kaitannya dengan keamanan dan keselamatan masyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dilaksanakan untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lingkungan tersebut. Salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah yaitu dengan meningkatkan fasilitas umum berupa pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) yang ada di sekitar jalan desa tabak kanilan. Dari hasil kegiatan ini didapatkan manfaat dengan adanya pemasangan lampu PJU masyarakat sangat terbantu untuk beraktivitas di malam hari juga menciptakan kondisi yang semakin aman di masyarakat. Program ini dilaksanakan oleh KKNT-M kelompok 11 dengan tujuan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat dengan meningkatnya penerangan jala

    GROWTH ANALYSIS AND PRODUCTIVITY OF SOYBEAN-MAIZE IN INTERCROPPING PATTERN AND SALOME PATTERN

    Get PDF
    The purpose of this study was to find out how the best use of sunlight efficiency between intercropping and salome cropping systems is to compare the best production of both intercropping and salome cropping systems. The experiment was conducted at the Experimental Garden of Agriculture Faculty, Gadjah Mada University, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, starting on May 2015. The experiment was conducted on a plot of land measuring 4 x 7 m2. This experiment used a Randomized Randomized Complete Block Design (RCBD) consisting of one treatment factor namely planting system, with 2 treatment levels: intercropping System of Soybean-Maize (S1) and Salome Cropping System (S2). Salome cropping pattern gives better yield of maizecobs than 1: 2 intercropping. Salome cropping pattern decreases the number and weight of freshly ground soybean pods compared to 1: 2 intercropping system

    ANALISIS FAKTOR PENYEBAB UTAMA KERUSAKAN BERKAS REKAM MEDIS PADA RUANG FILING DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

    No full text
    Hospital is a complete individual health service institution including promotive, preventive, curative and rehabilitative that provides inpatient, outpatient and emergency services with the aim of improving the quality of service and maintaining hospital standards. The results of a preliminary study conducted at RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro is known that there are medical record documents that have been damaged. This study aims to analyze the main factors causing damage to medical record files in the filing room at dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. This type of research uses qualitative and data collection uses observation, interviews using elemental analysis of 5M management (Man, Material, Method, Machine, Money), while determining problem priorities using the USG method (Urgency, Seriousness, Growth) and problem solving using techniques brainstorm. Subjects in this study were medical record officers in the filing room as many as 7 people. The results obtained are that there is a lack of medical record officers in the filing room, the roll o'pack is full, there is no training in activities in the filing department, the filing officer lacks discipline, there is no SPO related to the protection and maintenance of medical records from damage. By using the USG method and brainstorming techniques, it can be seen that the main cause of damage to medical record files and the agreed solution is related to the lack of human resources in the filing room, the score obtained is 89. Suggestions made by researchers are the addition of officers in the room. filing using the method of calculating ABK Cases, adding file storage racks, the existence of SOP for protection and maintenance of medical records from damageRumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan dan mempertahankan standart rumah sakit. Hasil studi pendahuluan yang dilakukan di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro diketahui bahwa terdapat dokumen rekam medis yang telah mengalami kerusakan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis faktor penyebab utama kerusakan berkas rekam medis pada ruang filing di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif dan pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dengan menggunakan analisis unsur manajemen 5M (Man, Material, Method, Machine, Money), sedangkan menentukan prioritas masalah dengan menggunkan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth) dan pemecahan masalah menggunakan teknik brainstorming. Subjek yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu petugas rekam medis di ruang filing sebanyak 7 orang. Hasil yang didapatkan bahwa kurangnya petugas rekam medis pada bagian ruang filing, roll o’pack yang sudah penuh, tidak adanya pelatihan kegiatan di bagian filing, kurang disiplinnya petugas filing, tidak terdapat SPO terkait perlindungan dan pemeliharaan rekam medis dari kerusakan. Dengan menggunakan metode USG dan teknik brainstorming, maka dapat diketahui bahwa penyebab utama kerusakan berkas rekam medis dan solusi yang telah disepakati yaitu terkait SDM bagian ruang filing masih kurang, skor yang di dapatkan yaitu 89. Saran yang dilakukan oleh peneliti yaitu adanya penambahan petugas bagian ruang filing menggunakan cara perhitungan ABK Kes, penambahan rak penyimpanan berkas, adanya SPO perlindungan dan pemeliharaan rekam medis dari kerusakan

    Proceedings of the 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development

    No full text
    This proceeding contains articles on the various ideas of the academic community presented at The 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable Development (ICCEESD 2022) organized by the Universitas Gadjah Mada, Indonesia on 7th-8th December 2022.  ICCEESD is a biannual forum for sharing, benchmarking, and discussing HEI’s activities in developing Education for Sustainable Development towards community engagement. Education for Sustainability as a teaching strategy for resolving community challenges through formal, informal, or non-formal education is expected to benefit from various community service best practices by academics, researchers, and students. The 3rd ICCEESD has “Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community Engagement” as its theme this year. It is expected that the 3rd ICCEESD will provide a forum for the presenters and participants to exchange best practices, policies, and conceptual implementation of Education for Sustainability towards better community engagement and explore ideas to address community needs.  Conference Title: 3rd International Conference on Community Engagement and Education for Sustainable DevelopmentConference Theme: Strengthening Education for Sustainability Towards Better Community EngagementConference Acronyms: ICCEESD 2022Conference Date: 7th-8th December 2022Conference Location: Grand Rohan Jogja Yogyakarta, IndonesiaConference Organizer: Universitas Gadjah Mada, Indonesi
    corecore