21 research outputs found

    Keefektifan Pendekatan Ctl Terhadap Hasil Belajar IPA Materi Sumber Daya Alam

    Get PDF
    Penelitian in bertujuan untuk mengkaji keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar IPA materi sumber daya alam kelas IV SDN Wonosari 01. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi (quasi experimental) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Wonosari 01. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas IVA (kelas eksperimen) dan siswa kelas IVB (kelas kontrol). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Penelitian ini adalah penelitian populasi. Data hasil belajar siswa menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Mean posttest kelas eksperimen sebesar 73,45 dan mean posttest kelas kontrol sebesar 57. Hasil uji-t menunjukkan nilai thitung (4,707) >ttabel (1,728) berarti bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan CTL lebih besar dibandingkan pendekatan konvensional. Nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,26 (rendah) dan kelas eksperimen 0,50 (sedang). Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa pendekatan CTL lebih efektif dibandingkan pendekatan konvensional

    KEEFEKTIFAN PENDEKATAN CTL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM

    Get PDF
    Penelitian in bertujuan untuk mengkaji keefektifan pendekatan Contextual Teaching and Learning terhadap hasil belajar IPA materi sumber daya alam kelas IV SDN Wonosari 01. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen kuasi (quasi experimental) dengan desain Nonequivalent Control Group Design. Subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV SDN Wonosari 01. Sampel yang digunakan adalah siswa kelas IVA (kelas eksperimen) dan siswa kelas IVB (kelas kontrol). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh. Penelitian ini adalah penelitian populasi. Data hasil belajar siswa menunjukkan bahwa rata-rata nilai posttest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol. Mean posttest kelas eksperimen sebesar 73,45 dan mean posttest kelas kontrol sebesar 57. Hasil uji-t menunjukkan nilai thitung (4,707) ttabel (1,728) berarti bahwa hasil belajar siswa dengan menggunakan pendekatan CTL lebih besar dibandingkan pendekatan konvensional. Nilai N-Gain kelas kontrol sebesar 0,26 (rendah) dan kelas eksperimen 0,50 (sedang). Hasil tersebut memberikan kesimpulan bahwa pendekatan CTL lebih efektif dibandingkan pendekatan konvensional

    Analisis Pengaruh Tingkat pendidikan, Upah, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015

    Get PDF
    This study aims to find out which affects the unemployment rate in Central Java Province in 2011-2015. In this study the factors that influence the unemployment rate include Education Levels, Wages, Inflation and Economic Growth. The research method used is panel data regression method. Panel data is a combination of time series data and cross section data, in using panel data models that are feasible to use for the final estimation, namely Fixed Effect Model. The test results between Fixed Effect Model and Random Effect Model using Chow Test and Hausman Test. Based on the results of the validity test (t test) at a significant level of α (0.01), the Education Level variable has a significant negative effect and Economic Growth has a significant positive effect, while the Wage and Inflation variables have no significant effect on Unemployment in Central Java Province

    UCC ( UNS Copeaux de Carrote) Kripik Wortel UNS

    Get PDF
    Banyaknya hasil alam yang melimpah di Indonesia, terutama dalam bidang pertanian khususnya sayuran ditambah kurang terolahnya hasil panen memyebabkan sayur-mayur sering terbuang percuma. Terutama produk yang cacat, tentu saja tidak akan menghasilkan nilai jual, akibatnya produk yang cacat hanya akan menjadi pakan ternak karena masyarakat beranggapan bahwa produk cacat tidak mempunyai harga, berangkat dari fenomena tersebut, hal ini membuka peluang usaha bagi kami untuk membuat hasil olahan dari sayur hasil bumi Indonesia yang melimpah agar menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memiliki nilai jual tinggi, disini kami memanfaatkan baik itu sayur layak jual maupun yang cacat, karna kami yakin tak ada produk yang gagal. Kami memilih wortel sebagai komoditi kami, kenapa? Karena wortel adalah sayur yang kaya akan kandungan gizi antara lain zat falcarinol yang mampu mencegah penyakit kanker, vitamin A yang baik untuk kesehatan kulit dan mata, betakaroten yang mampu menangkal radikal bebas, menurunkan kolesterol dan bermanfaat bagi jantung. Begitu banyak manfaat wortel, sehingga amat disayangkan jika terbuang percuma, ironisnya meskipun banyak manfaat, tidak sedikit anak-anak yang kurang menyukai wortel, untuk itu kami mengolah wortel dalam bentuk yang pasti disukai anak-anak, yakni kripik. Dengan diolah menjadi kripik, anakanak pasti menyukai karena dapat dikonsumsi sebagai camilan dan tentu saja dengan berbagai varian rasa akan semakin menambah selera ketika disantap. Sehingga wortel dapat dinikmati manfaatnya dengan variasi yang lain tanpa mengurangi manfaat yang terkandung. Metode pelaksanaan pembuatan produk UCC dimulai dari survey yang terdiri dari survey lokasi dan minat konsumen. Kemudian pembuatan produk yang meliputi penyediaan sarana produksi dan pembuatan outlet. Proses produksi dimulai dengan menyiapkan bahan dan alat. Kemudian membuat desain barang yang akan dibuat dan selanjutnya di produksi sesuai keripik yang akan dibuat. Kemudian tahap terakhir adalah pengecekan hasil produk apakah ada kecacatan atau tidak. Jika tidak maka langsung bisa dikemas. Pemasaran dimulai dari penerimaan pelanggan, pelayanan penjualan, menentukan lokasi pemasaran, evaluasi dan controlling. Dan yang terakhir adalah penyusunan laporan keuangan dan laporan kegiatan

    Learning Commons Iniative as a strategy to improve Library Services: A Case Study of Sampoerna Corner in Diponegoro University-Indonesia

    Get PDF
    Education world has tremendously changed in the past few decade, including in higher education. This is due to a new learning paradigm; the rapid growth of technology, and the rise of the digital natives. New approach in education need to be done accordingly. One way to do this is by transforming all the supporting units, including the library. Such changes becomes a concern not only for the library itself but also for other stakeholders, such as corporations. Through their Corporate Social Responsibility (CSR) program, corporations took their part in supporting library transformation. This can be seen in the initiative done by PT HM Sampoerna, a giant cigarette industry in Indonesia. PT. HM Sampoerna has established Sampoerna Corner (SC) in 7 university libraries in Indonesia, including in Diponegoro University. SC came up with learning commons, a relatively new concept in library services not only for Diponegoro University, but also for most libraries in Indonesia. The implementation of such new concept will surely raise some questions : how is learning commons implementation in the SC in Diponegoro University, how’s the progress and what are the barriers of its development? These questions will be answered through a study of the establishment of the common

    Pengaruh pemberian edukasi pada pasien pengguna antibiotik tanpa resep di Apotek “X” wilayah Surabaya Timur

    Get PDF
    Pengobatan dengan antibiotik tanpa resep dokter tidak hanya terjadi di negara-negara yang sedang berkembang, tetapi juga di negara-negara maju. Hal ini mengakibatkan masyarakat menggunakan obat dengan indikasi yang tidak jelas, sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan resistensi antibiotika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian edukasi terhadap pengetahuan pasien pengguna antibiotik. Penelitian dilakukan dengan mengukur perbedaan sebelum dan sesudah pemberian edukasi dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) dan Training of Trainer (TOT) dengan bantuan media booklet dan poster. Pengukuran perbedaan pengetahuan dilakukan dengan menggunakan kuesioner pre-test dan post-test yang sudah divalidasi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 45 responden dari total populasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan pasien mengalami peningkatan yang signifikan (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah adanya perbedaan bermakna antara sebelum dan sesudah pemberian edukasi pada pengetahuan pasien pengguna antibiotik tanpa resep di Apotek “X” wilayah Surabaya Timur
    corecore