8 research outputs found
Pengaruh Suhu dan Waktu Pemanasan terhadap Kandungan Vitamin A dan C pada Proses Pembuatan Pasta Tomat
Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang banyak disukai karena rasanya
enak dan segar. Kualitas tomat dapat ditinjau dari rasa manis, asam, kekenyalan, dan jumlah air buah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan suhu dan waktu pemanasan terhadap kadar vitamin A dan C dan untuk mengetahui suhu pemanasan yang optimum serta mempelajari kinetika degradasi termal pada pembuatan pasta tomat. Metode penelitian ini sebagai berikut mula-mula tomat yang sudah diblender dipanaskan dengan suhu tertentu, tiap selang waktu tertentu sampel diambil untuk dianalisis kadar vitamin C, A dan kadar padatan terlarut. Selain itu juga dianalisis konsentrasi vitamin C dalam tomat. Analisis ini dilakukan dengan beberapa metode antara lain titrasi iodometri, dan analisis dengan spektrofotometer. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa:
1. semakin lama waktu pemanasan kadar padatan terlarut dalam pasta tomat semakin besar sehingga dan nilai kadar tersebut sesuai dengan SNI 01-3546-2004 yaitu minimum 24%. Untuk pengaruh suhu pemanasan yang semakin tinggi maka penurunan kadar vitamin C semakin besar, dan juga penurunan kadar vitamin A semakin besar akibat terdegradasi oleh panas;
2. reaksi degradasi termal vitamin C dalam pasta tomat mengikuti reaksi orde satu, sehingga diperoleh nilai ko
dan E untuk reaksi tersebut adalah ko=0,6126 menit -1dan E=3.292,08 cal/mol
Pengaruh Suhu dan Waktu Pemanasan terhadap Kandungan Vitamin A dan C Pada Proses Pembuatan Pasta Tomat
Buah tomat (Lycopersicum esculentum Mill) termasuk sayuran buah yang banyak disukai karena rasanya
enak dan segar. Kualitas tomat dapat ditinjau dari rasa manis, asam, kekenyalan, dan jumlah air buah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mempelajari hubungan suhu dan waktu pemanasan terhadap kadar vitamin A dan C dan untuk mengetahui suhu pemanasan yang optimum serta mempelajari kinetika degradasi termal pada pembuatan pasta tomat. Metode penelitian ini sebagai berikut mula-mula tomat yang sudah diblender dipanaskan dengan suhu tertentu, tiap selang waktu tertentu sampel diambil untuk dianalisis kadar vitamin C, A dan kadar padatan terlarut. Selain itu juga dianalisis konsentrasi vitamin C dalam tomat. Analisis ini dilakukan dengan beberapa metode antara lain titrasi iodometri, dan analisis dengan spektrofotometer. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa:
1. semakin lama waktu pemanasan kadar padatan terlarut dalam pasta tomat semakin besar sehingga dan nilai kadar tersebut sesuai dengan SNI 01-3546-2004 yaitu minimum 24%. Untuk pengaruh suhu pemanasan yang semakin tinggi maka penurunan kadar vitamin C semakin besar, dan juga penurunan kadar vitamin A semakin besar akibat terdegradasi oleh panas;
2. reaksi degradasi termal vitamin C dalam pasta tomat mengikuti reaksi orde satu, sehingga diperoleh nilai ko
dan E untuk reaksi tersebut adalah ko=0,6126 menit -1dan E=3.292,08 cal/mol
Antibacterial and Toxicity Activities of Indonesian Herbal Medicine Extracts Used for Postpartum Treatment
Postpartum treatments have been used by local women in Indonesia for some time now. One commonly used postpartum treatment is the consumption of a traditional herbal medicine called PHM-1 during the first 40 days after childbirth. In addition, a second medicine known as PHM-2 is taken for days 41-80. However, sufficient scientific evidence about the benefits of this postpartum herbal medicine does not exist. In this study, the antibacterial abilities of PHM-1 and PHM-2 therefore was evaluated and showed positive potential for both. Low IC50 values were obtained against pathogenic bacteria such as Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Pseudomonas aeruginosa, Rhodopseudomonas palustris, Ralstonia pickettii, and Staphylococcus epidermidis and compared with chloramphenicol as a positive control. The antibacterial activity of both PHM-1 and PHM-2 against R. pickettii had the highest inhibitory activity as evidenced by the lowest IC50 values of 11.16 and 6.26 Ī¼g/ml, respectively. Furthermore, an in vivo acute toxicity test showed that PHM-1 produced a low LD50 value of 3.28 g/kg BW for both of male and female mice. These results support the use of both PHM-1 and PHM-2 as antibacterial treatments for postpartum women
PENGARUH IQ, EQ, OCB , DAN SQ TERHADAP KINERJA PADA CIVITAS AKADEMIKA STIE ASIA MALANG
Developments in the current era require companies to continue to develop and make appropriate strategic decisions. One strategic decision that must be appropriate is related to human resource development. One of the management developments is the management of human resources. One of them is in terms of intellectual intelligence, emotional intelligence, organizational citizenship behavior and spiritual intelligence on performance. This study aims to determine the effect of variables of intellectual intelligence, emotional intelligence, organizational citizenship behavior and spiritual intelligence on employee performance at the STIE ASIA Malang academic community. This study uses multiple linear regression analysis methods, validity test, reliability test, classic assumption test, and hypothesis testing and causal associative research types. Data collection using a questionnaire / questionnaire. The population in this study were all academics of STIE ASIA Malang and sampling techniques using 77 sample respondents. The results showed that: 1) intellectual intelligence influences performance 2) emotional intelligence influences performance 3) spiritual intelligence influences performance 4) organizational citizenship behavior (OCB) influences performance
Pra rencana Pabrik Selai Kacang kapasitas produksi 2550 ton/tahun
Pabrik Selai Kacang direncanakan beroperasi secara semi kontinyu dan
dalam 1 hari akan beroperasi selama 8 jam (1 batch) dengan tolal 1 tahun ada 300
hari. Proses produksi secara singkat adalah: kacang tanah tanpa kulit di bersihkan
dari pengotornya. lalu memasuki proses roasting untuk pemasakan kacang
sehingga didapatkan rasa kacang tanah yang khas. Selanjutnya dalam proses
winowing (yang telah dilengkapi dengan blower). kacang dipisahkan dari kulit
arinya. dan setelah itu di-press untuk memisahkan kacang dengan minyak kacang
yang terkandung didalamnya Minyak kacang tambahan. gula pasir. garam dan
shortining ditimbang dan dimasukkan ke mixer 1 lalu dicampur dengan minyak
kacang yang keluar dari proses pengepresan. Hasil campuran bumbu tersebut
kemudian dipompa menuju ke tangki mixer 2.
Remukan kacang tanpa minyak dari screw press selanjutnya dimasukkan
ke proses grinding. Proses grinding merupakan salah satu proses yang paling
menentukan untuk mendapatkan hancuran kacang yang halus. Proses
pencampuran selai kacang merupakan proses pencampuran antara hancuran
kacang dengan bumbu dari tangki mixer I yang dilakukan pada tangki mixer 2
Proses ini juga bisa dianggap sebagai proses penghalusan selai kacang yang
disebut juga proses homogenisasi.
Kapasitas : 2550 ton/ tahun
Produk : Selai Kacang
Bahan baku : Kacang tanah (8.5 ton/ batch)
Sugar : 30,65 ton/tahun
Salt : 15.327 ton/tahun
Shortening : 76.629 ton/tahun
Peanut oil 112,80 ton/tahun
Utilitas : Udara panas
Air : 13 m'/hari
Listrik : 63.647.14 kWh/tahun
Bahan bakar : Solar (245919.97 kg/tahun
Lokasi : Pare-Kediri, Jawa Timur
Jumlah tenaga kerja : 89 pekerja
Perhitungan Ekonomi :
Modal tetap (FCn : Rp46.140,471.759,43
Total nvestasi (TCI) : Rp 54.282.907.952,27
Modal kerja (WCI) : Rp 8.142,436.192,84
Biayaproduksi (TPC): Rp 71.274.312.169.86
Keterangan Linier Discounted
Laju pengembalian modal sebelum pajak 37.82% 31,92 %
Laju pengembalian modal setelah pajak 24.65% 20.92 %
Waktu pengembalian modal sebelum pajak 2 tahun 7 bulan 3 tahun 1 bulan
Waktu pengembalian modal setelah pajak 3 tahun 9 bulan 4 tahun 2 bulan Titik impas (BEP) 34.84% 41,73
Pra rencana Pabrik Selai Kacang kapasitas produksi 2550 ton/tahun
Pabrik Selai Kacang direncanakan beroperasi secara semi kontinyu dan
dalam 1 hari akan beroperasi selama 8 jam (1 batch) dengan tolal 1 tahun ada 300
hari. Proses produksi secara singkat adalah: kacang tanah tanpa kulit di bersihkan
dari pengotornya. lalu memasuki proses roasting untuk pemasakan kacang
sehingga didapatkan rasa kacang tanah yang khas. Selanjutnya dalam proses
winowing (yang telah dilengkapi dengan blower). kacang dipisahkan dari kulit
arinya. dan setelah itu di-press untuk memisahkan kacang dengan minyak kacang
yang terkandung didalamnya Minyak kacang tambahan. gula pasir. garam dan
shortining ditimbang dan dimasukkan ke mixer 1 lalu dicampur dengan minyak
kacang yang keluar dari proses pengepresan. Hasil campuran bumbu tersebut
kemudian dipompa menuju ke tangki mixer 2.
Remukan kacang tanpa minyak dari screw press selanjutnya dimasukkan
ke proses grinding. Proses grinding merupakan salah satu proses yang paling
menentukan untuk mendapatkan hancuran kacang yang halus. Proses
pencampuran selai kacang merupakan proses pencampuran antara hancuran
kacang dengan bumbu dari tangki mixer I yang dilakukan pada tangki mixer 2
Proses ini juga bisa dianggap sebagai proses penghalusan selai kacang yang
disebut juga proses homogenisasi.
Kapasitas : 2550 ton/ tahun
Produk : Selai Kacang
Bahan baku : Kacang tanah (8.5 ton/ batch)
Sugar : 30,65 ton/tahun
Salt : 15.327 ton/tahun
Shortening : 76.629 ton/tahun
Peanut oil 112,80 ton/tahun
Utilitas : Udara panas
Air : 13 m'/hari
Listrik : 63.647.14 kWh/tahun
Bahan bakar : Solar (245919.97 kg/tahun
Lokasi : Pare-Kediri, Jawa Timur
Jumlah tenaga kerja : 89 pekerja
Perhitungan Ekonomi :
Modal tetap (FCn : Rp46.140,471.759,43
Total nvestasi (TCI) : Rp 54.282.907.952,27
Modal kerja (WCI) : Rp 8.142,436.192,84
Biayaproduksi (TPC): Rp 71.274.312.169.86
Keterangan Linier Discounted
Laju pengembalian modal sebelum pajak 37.82% 31,92 %
Laju pengembalian modal setelah pajak 24.65% 20.92 %
Waktu pengembalian modal sebelum pajak 2 tahun 7 bulan 3 tahun 1 bulan
Waktu pengembalian modal setelah pajak 3 tahun 9 bulan 4 tahun 2 bulan Titik impas (BEP) 34.84% 41,73