11 research outputs found

    Pertumbuhan Abalon Haliotis asinina Pada Budidaya dengan Kedalaman Berbeda di Pantai Desa Uwedikan, Luwuk Timur

    Get PDF
    Abalon (H. asinina) sangat berpotensi untuk dibudidayakan di Desa Uwedikan, Luwuk Timur, Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah. Wilayah ini adalah habitat endemik bagi Abalon dan memiliki sumberdaya alam yang masih terjaga kualitasnya. Metode budidaya tradisional menggunakan wadah-wadah yang diikatkan dan ditenggelamkan di sisi-sisi karamba jaring apung saat ini banyak dilakukan oleh masyarakat dengan kombinasi bersama budidaya rumput laut. Kedalaman wadah-wadah pemeliharaan tersebut bervariasi tergantung kondisi dimana karamba jaring apung ditempatkan. Penelitian ini dilakukan untuk untuk mengetahui adanya pengaruh kedalaman wadah pemeliharaan terhadap pertumbuhan Abalon. Penelitian dilakukan dengan desain rancangan acak lengkap yang terdiri dari tiga perlakuan (kedalaman 100 cm, 200 cm dan 300 cm) dan tiga ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh nyata dari kedalaman pemeliharaan terhadap pertumbuhan panjang, berat maupun laju pertumbuhan spesifik Abalon. Meskipun begitu, penelitian ini mengindikasikan adanya pengaruh faktor pakan alami dari lingkungan sekitar pemeliharaan yang menjadi sumber pakan tambahkan bagi Abalon sehingga muncul perbedaan pada hasil pengukuran parameter penelitian

    STATUS KESEHATAN IKAN SIDAT (Anguilla sp.) PADA PERAIRAN UMUM DAN WADAH PEMELIHARAAN SEMENTARA

    Get PDF
    Status kesehatan ikan sidat (Anguilla sp.) telah dianalisis untuk menunjukkan terjadinya penurunan stok karena infeksi patogen dan penangkapan benih berlebihan untuk budidaya. Di Indonesia, ketiadaan standar penangkapan, pemeliharaan dan budidaya menyebabkan terjadinya penurunan kualitas dan kuantitas produksi ikan sidat. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi status kesehatan ikan sidat di perairan Indonesia dengan sampel dari Kabupaten Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. Sampling dilakukan pada awal musim penghujan, yaitu bulan September hingga November 2012. Sebanyak 113 ekor ikan sidat ditangkap dan dianalisis dalam penelitian ini, dengan perincian 57 ekor diamati langsung setelah ditangkap dan 56 ekor diamati setelah dipelihara selama 10 hari oleh pengepul. Pengamatan dilakukan dengan metode observasi langsung menggunakan mikroskop untuk parasit, kit API 20NE (Biomeureux®) untuk bakteri dan pewarnaan standar haematoxylin-eosin untuk histopatologi. Terdapat empat jenis parasit (Nematoda: Camallanidae dan Anguillicoloides; Platyhelminthes: Monogenea dan Digenea) dan lima bakteri (Aeromonas hydrophylla, Pseudomonas luteola, Vibrio fluvialis, Aeromonas sobria, dan Aeromonas caviae) dari sampel ikan sidat dalam penelitian ini. Tidak terdapat perbedaan dalam komposisi patogen, namun terjadi perubahan dalam kondisi histopatologi sehingga pemeliharaan sementara oleh pengepul sebelum ikan sidat dibudidayakan memiliki potensi menurunkan kualitas benih untuk budidaya.

    Pengendalian Trichodina sp. pada Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Menggunakan Ekstrak Daun Sirih (Piper betle L.)

    Get PDF
    Trichodina sp. merupakan ektoparasit yang umum ditemukan menginfeksi ikan budidaya, termasuk ikan nila (Oreochromis niloticus). Ekstrak daun sirih mempunyai potensi untuk digunakan dalam pengendalian Trichodina sp. pada benih ikan nila. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis ekstrak daun sirih (EDS) yang tidak menyebabkan mortalitas benih ikan nila, mengetahui pengaruh EDS terhadap prevalensi, intensitas, dan kelimpahan Trichodina sp., dan menentukan dosis optimal EDS untuk mengendalikan Trichodina sp. Hasil pengamatan menunjukkan dosis aman EDS untuk perendaman selama 2 jam adalah maksimal 200 mg/L. Berdasarkan hasil tersebut maka EDS dengan dosis 0 mg/L (kontrol), 50 mg/L, 100 mg/L, dan 200 mg/L digunakan untuk penelitian utama. Metode experimental berdasarkan Rancangan Acak Lengkap digunakan dengan 4 perlakuan dan 10 ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan dosis 100 mg/L dan 200 mg/L menurunkan prevalensi parasit hanya pada insang dan tidak pada permukaan tubuh. Selain itu, kedua dosis tersebut secara signifikan menurunkan intensitas dan kelimpahan Trichodina sp. di permukaan tubuh tetapi tidak dapat secara total membebaskan permukaan tubuh dari parasit tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, dosis optimal EDS untuk mengendalikan Trichodina sp. pada benih ikan nila belum dapat ditentukan dalam penelitian ini

    Jumlah dan Proporsi Bakteri Saluran Pencernaan Ikan Mas (Cyprinus carpio) yang Diberi Tepung Daun Kelor (Moringa oleifera) dalam Pakan

    Get PDF
    Tepung daun kelor (Moringa oleifera) dapat menjadi salah satu sumber protein alternatif untuk pakan ikan dan penggunaannya dapat mempengaruhi jumlah dan proporsi bakteri di saluran pencernaan ikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah dan proporsi bakteri berdasarkan sifat Gram di di saluran pencernaan ikan mas (Cyprinus carpio) yang beri pakan dengan penambahan tepung daun kelor. Kelimpahan bakteri saluran pencernaan ikan dihitung menggunakan metode total plate count menggunakan media Trypticase soy agar (TSA) dari empat kelompok ikan yang diberi pakan komersil dengan penambahan tepung daun kelor sebanyak: 1) 0 g/kg pakan (kontrol), 2) 2 g/kg pakan, 3) 4 g/kg pakan dan 4) 6 g/kg pakan. Uji sifat Gram dilakukan menggunakan larutan KOH 3% untuk menghitung proporsi bakteri Gram positif dan negatif. Hasil menunjukkan jumlah bakteri di saluran pencernaan ikan perlakuan (4,59-5,07 x 107 CFU/g) cenderung lebih rendah dibandingkan pada ikan kontrol (5,29 x 107 CFU/g). Komunitas bakteri di saluran pencernaan ikan mas dalam penelitian ini didominasi oleh bakteri Gram negatif (83-89%). Proporsi bakteri Gram positif pada ikan yang diberi tepung daun kelor relatif lebih tinggi (15-17%) dibandingkan proporsi bakteri tersebut pada ikan kontrol (11%). Meskipun tidak terdapat perbedaan signifikan, hasil ini mengindikasikan penggunaan tepung daun kelor sampai 6 g/kg pakan dapat mempengaruhi komunitas bakteri saluran pencernaan ikan

    Differential immune gene response in gills, skin, and spleen of rainbow trout <i>Oncorhynchus mykiss</i> infected by<i> Ichthyophthirius multifiliis</i>

    Get PDF
    Infection of rainbow trout with the parasitic ciliate Ichthyopthirius multifiliis induces differential responses in gills, skin and spleen. A controlled experimental infection was performed and expression of immune-relevant genes in skin, gills, and spleen were recorded by qPCR at day 1 and 8 after parasite exposure. Infection induced a marked reaction involving regulation of innate and adaptive immune genes in rainbow trout at day 8 post-infection. The expression level of a total of 22 out of 24 investigated genes was significantly higher in gills compared to skin reflecting the more sensitive and delicate structure of gills. Especially pro-inflammatory cytokines IL-6, IL-17 C1, regulatory cytokines IL-4/13A, IL-10, TGFβ, complement factor C5, chemokines CK10, CK12, acute phase proteins (precerebellin, hepcidin) and immunoglobulins (IgM, IgT) displayed differential expression levels. The spleen, a central immune organ with no trace of the parasite, showed elevated expression of IgM, IgT, complement factor C5 and chemokine CK10 (compared to skin and gills directly exposed to the parasite), indicating an interaction between the infected surface sites and central immune organs. This communication could be mediated by chemokines CK10 and CK12 and cytokine IL-4/13A and may at least partly explain the establishment of a systemic response in rainbow trout against the parasite

    Isolation and Characteristics of Bioflocculant Producing Bacteria from Vannamei Shrimp Ponds

    Get PDF
    Developing fish farming technology is an urgent research topic to increase fish farming productivity. Global aquaculture production generated about 50 million tons of fish, in 2020, fishery production reached 214 million tons or IDR 424 billion. Aquatic biota production in 2020, 60% higher than the 1990 average, far exceeded world population growth, largely due to increased aquaculture production. One of the technologies used to increase shrimp aquaculture production is biofloc technology. The main aim of this study was to isolate and briefly characterize bioflocculant bacteria from the Vannamei shrimp pond habitat. Research methods included collecting bacteria, isolating bioflocculant-producing bacteria, purifying bacteria, testing bacterial flocculant activity, and identifying bioflocculant bacteria using 16s rDNA. The results showed that 5 isolates showed the highest bioflocculant activity, namely 20.9-44.40%. The five isolates were identified as Vibrio Navarensis, Staphylococcus gallinarum, Pseudoalteromonas ganghwensis, and Cytobacillus kochii. The highest flocculant activity value was obtained by the bacteria Pseudoalteromonas ganghwensis, which was 43%, and Cytobacillus kochii, which was 44.40%. The flocculating activity has the potential as a flocculating agent

    Pengaruh Sikap Dan Norma Subyektif Terhadap Evaluasi Merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh : Sikap terhadap evaluasi merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo, Norma subyektif terhadap evaluasi merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo; dan sikap dan norma subyektif terhadap evaluasi merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Obyek penelitian ini adalah di PT. Oto Finance Cabang Solo. Populasi dalam penelitian ini seluruh konsumen atau pengguna jasa berdasarkan database PT. Summit Oto Finance Cabang Solo tahun 2011-2012 berjumlah 48.340 orang. Adapun sampel yang diambil sebanyak 100 orang dengan teknik accidental sampling. Alat analisis data yang digunakan dengan analisis regresi berganda, uji t, uji F, dan R2. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : Terdapat pengaruh antara sikap terhadap evaluasi merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo, terdapat pengaruh antara norma subyektif terhadap evaluasi merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo, dan terdapat pengaruh antara sikap dan norma subyektif terhadap evaluasi merek pada PT. Summit Oto Finance Cabang Solo
    corecore