13 research outputs found

    PENGARUH KESADARAN PAJAK, PEMAHAMAN PAJAK, DAN SANKSI PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK YANG MEMILIKI USAHA DI BIDANG KULINER

    Get PDF
    Pemerintahan di Indonesia saat ini memang sedang melakukan upaya pembangunan di berbagai bidang, oleh karna itu pemerintah memerlukan dana yang cukup banyak. Salah satunya dari penerimaan negara yang memberikan sumbangan terbesar dari sektor pajak. Beberapa faktor yang bisa meningkatkan kepatuhan wajib pajak khususnya di sektor yang memiliki usaha di bidang kuliner yaitu kesadran pajak, pemahaman pajak, dan sanksi pajak . Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksplanatori dengan pendekatan kuantitatif yang dimana pengambilan sampel nya menggunakan metode accidiental samping yaitu dengan mencari responden

    GAMBARAN LAJU ALIRAN SALIVA PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI POLIKLINIK ENDOKRIN RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKNama: Putri Dini SetiawatiProgram Studi: Pendidikan Dokter GigiProgram Studi: Pendidikan Dokter GigiJudul : Gambaran Laju Aliran Saliva pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUD dr. Zainoel Abidin Banda AcehDiabetes melitus merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin. Salah satu manifestasi oral yang yang dapat ditimbulkan oleh pasien diabetes melitus tipe 2 yaitu penurunan laju aliran saliva yang dapat menyebabkan penurunan kondisi kesehatan rongga mulut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran laju aliran saliva pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Poliklinik Endokrin RSUDZA Banda Aceh. Penelitian deskriptif dengan teknik pengambilan subjek purposive sampling melibatkan 107 orang. Pengumpulan saliva dengan metode spitting dan dilakukan pengukuran saliva tanpa stimulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien diabetes melitus tipe 2 paling banyak mengalami laju aliran saliva dengan kategori rendah (76,6%), paling banyak pada kelompok usia 51-60 tahun (63,6%), subjek berjenis kelamin laki-laki (82,8%) dan subjek berjenis kelamin perempuan (69,4%), subjek yang menderita DM tipe 2 selama 1-5 tahun (88,9%), subjek yang mengkonsumsi obat DM dengan 2 obat lain (antihipertensi, antihistamin, diuretik) secara bersamaan (79,5%), subjek perokok (74,7%) dan subjek bukan perokok (87,5%). Disimpulkan bahwa paling banyak pasien DM tipe 2 menunjukkan laju aliran saliva dalam kategori rendah (0,1-0,25 ml/menit).Kata kunci: laju aliran saliva, diabetes melitus tipe 2ABSTRACTName: Putri Dini SetiawatiStudy Program : DentistryFaculty: DentistryJudul : The Representation of Salivary Flow Rate in Type 2 Mellitus Patients at Endocrine Clinic RSUD dr. Zainoel Abidin Banda AcehDiabetes mellitus is a metabolic disease with characteristic hyperglycemia that occurs because of abnormalities of insulin secretion. One of oral manifestations that can be caused by type 2 diabetes patients is decreased salivary flow which can cause a decrease in oral health conditions. This study aims describe salivary flow rate in type 2 diabetes mellitus patients at endocrine clinic RSUDZA Banda Aceh. Descriptive study with purposive sampling technique involves 107 subject. Collecting saliva without stimulation performed with spitting method. Results showed that patients with type 2 diabetes most experienced salivary flow rate in the low category (76,6%), most in the age group 51-60 years (63,6%), the subject of the male sex (82,8 %) and the subjects were female (69,4%), subjects suffering from type 2 diabetes for 1-5 years (88,9%), subjects who consumed the drug DM with 2 medications (antihypertensives, antihistamines, diuretics) simultaneously (79,5%), the subject of smokers (74,7%) and the subject of non-smokers (87,5%). It can be concluded that most patients with type 2 diabetes showed salivary flow rate in the low category (0,1-0,25 ml/min).Key words:saliva flow rate, type 2 diabtes melitu

    PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DI SMK NEGERI I DEPOKDAN SMK NEGERI II DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan pelaksanaan supervisi yang dilakukan kepala sekolah SMK N I Depok dan SMK N II Depok Sleman Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subyek penelitian ini adalah dua Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah sejumlah sepuluh orang dan atau Kepala Bidang Unit Kerja berjumlah enam orang di kedua sekolah tersebut. Lokasi penelitian ini dilakukan pada dua Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kecamatan Depok. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi partisipan, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan interactive model (Miles dan Huberman). Keabsahan data diperoleh dengan melakukan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah di dua sekolah hampir sama yaitu dilaksanakan sesuai dengan program yang telah disusun, dan dilakukan secara rutin namun adakalanya secara insidental. Pelaksanaan supervisi manajerial yang dilakukan kepala sekolah pada unsur-unsur manajemen sekolah yang meliputi supervisi pada bidang kurikulum, bidang keuangan, bidang kesiswaan, bidang personalia, bidang fasilitas, bidang tata usaha, bidangorganisasi dan bidanghumas

    TEACHING WRITING DESCRIPTIVE TEXTS USING FOUR SQUARE WRITING METHOD (FSWM)

    Get PDF
    AbstractThe aim of the study was to find out whether using Four Square Writing Method in teaching writing descriptive is effective. The form of this research was a pre-experimental study. The population of this research was the Year-10 students of SMA Negeri 8 Pontianak in academic year 2018/2019. By using cluster random sampling, the researcher took one class as the sample of this study. The sample was 35 students of X MIPA 1. The data were collected through written test. Before analyzing the data using t-test formula, the students’ test results were graded based on the scoring scale. In accordance to the findings of this study, it showed the significant effectiveness in students’ writing ability taught by using Four Square Writing Method. The obtained t-value (15.40) was higher than the critical r value (1.961) by the degree of freedom 33. It was inferred that Four Square Writing Method affects students’ descriptive writing ability significantly. Keywords: Descriptive Texts, Four Square Writing Technique, Writing

    Strategi Pengembangan Agroindustri Keripik Pisang (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri keripik pisang, alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yangdikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan purposive sampling yaitu penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal, maka responden yang diambil satu orang pengusaha keripik pisang dan sebagai responden pendukung yaitu satu orang Pemerintah Desa Hegarmanah dan satu orang dari Dinas Pertanian.Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh pengusaha keripik pisang dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.369.385,67, penerimaannya sebesar Rp 2.500.000,00 dan pendapatannya sebesar Rp 1.130.614,33.2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis terdiri dari kekuatan, kelemahan dan peluang, ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yaitu tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan, produk keripik pisang yang tahan lama, harga produkyang terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu keterbatasan permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, pengemasan produk masih sederhana, dan promosi masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi peluang yaitu tidak ada pesaing produk sejenis disatu daerah, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi. Faktor-faktor yang menjadi ancaman yaitu kelangkaan bahanbaku, fluktuasi harga bahan baku, kurang adanya peran dari pemerintah, dan kenaikan harga sarana produksi.3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, mempertahankan kontinyuitas produksi untuk memenuhi permintaan, optimalisasi kualitas SDM untuk memenuhi permintaan produk, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, pengelolaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku,keseragaman harga jual dengan peran serta pengawasan pemerintah, penganekaragaman pengemasan untuk memaksimalkan produksi dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam menyikapi permodalan

    STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG (Studi Kasus pada Seorang Pengusaha Keripik Pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri keripik pisang, alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yangdikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan purposive sampling yaitu penetuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal, maka responden yang diambil satu orang pengusaha keripik pisang dan sebagai responden pendukung yaitu satu orang Pemerintah Desa Hegarmanah dan satu orang dari Dinas Pertanian.Hasil penelitian menunjukan bahwa:1) Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh pengusaha keripik pisang dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.369.385,67, penerimaannya sebesar Rp 2.500.000,00 dan pendapatannya sebesar Rp 1.130.614,33.2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis terdiri dari kekuatan, kelemahan dan peluang, ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yaitu tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan, produk keripik pisang yang tahan lama, harga produkyang terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu keterbatasan permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, pengemasan produk masih sederhana, dan promosi masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi peluang yaitu tidak ada pesaing produk sejenis disatu daerah, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi. Faktor-faktor yang menjadi ancaman yaitu kelangkaan bahanbaku, fluktuasi harga bahan baku, kurang adanya peran dari pemerintah, dan kenaikan harga sarana produksi.3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, mempertahankan kontinyuitas produksi untuk memenuhi permintaan, optimalisasi kualitas SDM untuk memenuhi permintaan produk, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, pengelolaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku,keseragaman harga jual dengan peran serta pengawasan pemerintah, penganekaragaman pengemasan untuk memaksimalkan produksi dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam menyikapi permodalan.Kata Kunci : Strategi, Agroindustri, Kripik Pisan

    STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI KERIPIK PISANG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan dan pendapatan, faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pengembangan agroindustri keripik pisang, alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Data yang dikumpulkan meliputi data primer dan data sekunder. Penarikan responden dalam penelitian ini dilakukan purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal, maka responden yang diambil satu orang pengusaha keripik pisang dan sebagai responden pendukung yaitu satu orang Pemerintah Desa Hegarmanah dan satu orang dari Dinas Pertanian.Hasil penelitian menunjukkan bahwa:1) Besarnya biaya total yang dikeluarkan oleh pengusaha keripik pisang dalam satu kali proses produksi sebesar Rp 1.369.385,67, penerimaannya sebesar Rp 2.500.000,00 dan pendapatannya sebesar Rp 1.130.614,33.2) Faktor internal dan eksternal yang berpengaruh pada pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis terdiri dari kekuatan, kelemahan dan peluang, ancaman. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan yaitu tersedianya cukup jumlah tenaga kerja, produksi mudah dilakukan, produk keripik pisang yang tahan lama, harga produk yang terjangkau. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi kelemahan yaitu keterbatasan permodalan, kualitas SDM yang masih kurang, pengemasan produk masih sederhana, dan promosi masih kurang. Faktor-faktor yang menjadi peluang yaitu tidak ada pesaing produk sejenis disatu daerah, pangsa pasar yang masih luas, permintaan semakin meningkat, cuaca tidak mempengaruhi produksi. Faktor-faktor yang menjadi ancaman yaitu kelangkaan bahan baku, fluktuasi harga bahan baku, kurang adanya peran dari pemerintah, dan kenaikan harga sarana produksi.3) Alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pengembangan agroindustri keripik pisang di Desa Hegarmanah Kecamatan Cidolog Kabupaten Ciamis yaitu mempertahankan kualitas produksi dan pengembangan pasar, mempertahankan kontinuitas produksi untuk memenuhi permintaan, optimalisasi kualitas SDM untuk memenuhi permintaan produk, diversifikasi produk untuk memenuhi pangsa pasar, pengelolaan tenaga kerja dan ketersediaan bahan baku, keseragaman harga jual dengan peran serta pengawasan pemerintah, penganekaragaman pengemasan untuk memaksimalkan produksi dan menjalin kerja sama dengan pihak terkait dalam menyikapi permodalan.Kata Kunci: agroindustri, keripik pisan
    corecore