209 research outputs found

    HUBUNGAN KOPING STRES DENGAN MOTIVASI BELAJAR PADA MAHASISWA S1 KEPERAWATAN DI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFI’IYAH

    Get PDF
    Koping stres merupakan suatu proses yang dinamis individu mengubah secara konstan pikiran dan perilaku mereka dalam merespon perubahan-perubahan dalam penilaian terhadap kondisi stres dan tuntutan-tuntutan, World Health Organization mencatat 27% di Asia tenggara yang mempunyai kasus stres terbanyak, dan dapat meningkatkan resiko kematian hingga 43%. Tujuan Penelitan ini untuk menganalisis hubungan koping stres terhadap motivasi belajar. Metode Penelitian deskriptif kuantitatif dengan cross sectional (potong lintang). Jumlah populasi 200 responden. Sampel yang dipilih sebanyak 133 responden. Pengumpulan data menggunakan Kuesioner selanjutnya dianalisis menggunakan Chi-Square. Hasil Penelitian koping stres sebanyak 71 responden (53.4%) mendapatkan koping stress yang baik, 62 responden (46.6%) mendapatkan koping stres yang buruk, dan 72 mahasiswa (54.1%) mendapatkan motivasi belajar tinggi, 61 mahasiswa (45.9%) mendapatkan motivasi belajar yang rendah, hasil Penelitian dari Chi-Square didapatkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-sided) : 0.003 nilai ini lebih besar a=5% maka hipotesis H1 diterima dan H0 ditolak. Kesimpulan terdapat hubungan koping stres dengan motivasi belajar pada mahasiswa S1 Keperawatan Di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam As-Syaf’iyah dengan nilai 0,003 terdapat kategori rendah. Ini menunjukan tingkat hubungan koping stress dengan motivasi belajar yang rendah.  Saran diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi belajar contohnya kemampuan belajar, kondisi lingkungan dan unsur-unsur dinamis belajar. &nbsp

    Implications of a Social Movement against Racism for a More Inclusive Global Fashion Industry

    Get PDF
    Fashion and racism are complex issues with pressure for the industry to be more inclusive of racial differences. The Black Lives Matter movement has drawn attention to the issue of racism in the fashion industry and inspired social efforts to address it. Increased support for this cause has resulted in more entities contributing to eliminating racism in the industry through actions such as black model matter campaigns and the founding of The Kelly Initiative, which advocates for the diversity and inclusivity of the fashion industry. This research aims to examine the impact of social movements in combating racism and promoting equality in the global fashion industry. Qualitative methods are used with several theoretical frameworks, including racism, to show neglect, which results in discrimination, as well as global social movements, which are used to show forms of collective action in the form of protests that seek inclusive change in fashion. The results show that social movements can transform the fashion industry through rapid advances in diversity and inclusion through collective action. The implication is that it allows all parties to contribute to fashion without facing racial discrimination, thereby achieving diversity and inclusion

    Antibacterial Activity Test of Elephant ginger (Zingiber officinale Rosc.) Endophytic Fungi Variation of Elephants Against Bacteria That Cause Skin Infections

    Get PDF
    Elephant ginger rhizome has the potential as an antibacterial, therefore the research was conducted to test the antibacterial activity of elephant ginger endophytic fungi against bacteria that cause skin infections, determine test bacteria that can be inhibited by elephant ginger endophytic fungi and bioautogram profile for its antibacterial activity. Isolation of endophytic ginger elephant fungi using the direct planting method. Screening of endophytic fungi isolates was placed on the surface of NA medium containing test bacteria Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, and Propionibacterium acne. The screening results obtained were 2 isolates namely isolates which had the highest activity namely IFDRJG03 and IFDRJG04. For IFDRJG03 isolates can inhibit the antibacterial activity of Staphylococcus aureus 25.26 mm, Staphylococcus epidermidis 26.89 mm and Propionibacterium acne 27.12 mm, IFDRJG04 isolates can inhibit the antibacterial activity of Staphylococcus aureus 15.87 mm, Staphylococcus epidisidis 18 and 96 mm. 27.43 mm. Then the TLC-Bioautography test was carried out, the results of IFDRJG03 isolates were obtained using chloroform eluents: methanol (1: 1) had antibacterial activity against Staphylococcus aureus with Rf1 = 0.9 and Rf2 = 0.5, Staphylococcus epidermidis with Rf1 value = 0.8 and Rf2 = 0.5 and Propionibacterium acne with Rf1 value = 0.9 and Rf2 = 0.5 and isolation of IFDRJG04 isolates with ethyl acetate eluent: ethanol: water (8: 2: 1) has antibacterial activity against Staphylococcus aureus Rf1 values = 0.9 Rf2 = 0.7 Rf3 = 0.6, Staphylococcus epidermidis with Rf1 value = 0.7 Rf2 = 0.6, Rf3 = 0.5 and Propionibacterium acne with Rf1 value = 0.9 and Rf2 = 0.7.lephant ginger rhizome has the potential as an antibacterial, therefore the research was conducted to test the antibacterial activity of elephant ginger endophytic fungi against bacteria that cause skin infections, determine test bacteria that can be inhibited by elephant ginger endophytic fungi and bioautogram profile for its antibacterial activity. Isolation of endophytic ginger elephant fungi using the direct planting method. Screening of endophytic fungi isolates was placed on the surface of NA medium containing test bacteria Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, and Propionibacterium acne. The screening results obtained were 2 isolates namely isolates which had the highest activity namely IFDRJG03 and IFDRJG04. For IFDRJG03 isolates can inhibit the antibacterial activity of Staphylococcus aureus 25.26 mm, Staphylococcus epidermidis 26.89 mm and Propionibacterium acne 27.12 mm, IFDRJG04 isolates can inhibit the antibacterial activity of Staphylococcus aureus 15.87 mm, Staphylococcus epidisidis 18 and 96 mm. 27.43 mm. Then the TLC-Bioautography test was carried out, the results of IFDRJG03 isolates were obtained using chloroform eluents: methanol (1: 1) had antibacterial activity against Staphylococcus aureus with Rf1 = 0.9 and Rf2 = 0.5, Staphylococcus epidermidis with Rf1 value = 0.8 and Rf2 = 0.5 and Propionibacterium acne with Rf1 value = 0.9 and Rf2 = 0.5 and isolation of IFDRJG04 isolates with ethyl acetate eluent: ethanol: water (8: 2: 1) has antibacterial activity against Staphylococcus aureus Rf1 values = 0.9 Rf2 = 0.7 Rf3 = 0.6, Staphylococcus epidermidis with Rf1 value = 0.7 Rf2 = 0.6, Rf3 = 0.5 and Propionibacterium acne with Rf1 value = 0.9 and Rf2 = 0.7

    Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak melalui Kegiatan Mewarnai Gambar pada Kelompok B TK PGRI 02 Padamara

    Get PDF
    Tujuan dari pada kegiatan penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan ini adalah ingin mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak melalui kegiatan mewarnai gambar dengan menggunakan media APE modifikasi bahan alam pada kelompok B  TK PGRI 02 PADAMARA kecamatan sukamulia tahun pelajaran 2017/2018. Subyek penelitian adalah anak kelompok B Pada TK PGRI 02 Padamara Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 50 anak dan terdiri atas 27 anak laki-laki dan 23 anak perempuan dengan usia rata-rata 5-6 tahun. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus, dengan setiap siklusnya dilaksanakan 2 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan, yaitu mulai Bulan Pebruari  sampai dengan April 2017. Berdasarkan hasil analisis data pada tiap siklus, terlihat bahwa hasil dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan. Pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisis data siklus I, untuk aktivitas anak diperoleh skor ketuntasan klasikal sebesar 45% dan meningkat pada siklus II menjadi  85 %. Pada pelaksanaan pembelajaran dan hasil analisis data siklus I, untuk aktivitas guru diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,0 dan aktivitas guru pada siklus II diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,57

    Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Buah Merah (Pandanus conoideus Lam.) dengan Metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP)

    Get PDF
    Buah merah (Pandanus conoideus Lam.) merupakan tanaman endemik yang tumbuh di wilayah Papua. Berdasarkan penelitian sebelumnya buah merah mengandung beberapa senyawa aktif dengan kadar yang cukup tinggi, diantaranya karotenoid, tokoferol, betakaroten, α tokoferol, serta asam lemak seperti asam oleat, asam linoleat, asam linolenat, dan asam dekanoat. Kandungan tokoferol yang cukup tinggi dalam buah merah memiliki aktivitas sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kapasitas antioksidan ekstrak etanol buah merah (Pandanus conoideus Lam.) dengan metode Ferric Reducing Antioxidant Power (FRAP). Sebanyak tiga replikasi ekstrak etanol buah merah diukur kapasitas antioksidannya dengan menggunakan larutan standar α-tokoferol pada spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang maksimum 757 nm. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, sampel ekstrak etanol buah merah (Pandanus conoideus Lam.) memiliki aktivitas total antioksidan dengan aktivitas sebesar 1,392 x 10-3 g ATE/g ekstrak

    Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Kualitas Belajar, Keaktifan dan Kompetensi Siswa di Kelas XII Ipa 2 SMA Negeri 1 Bontonompo

    Get PDF
    AbstractThis study aims to (1) improve the quality of the biology learning process through the application of jigsaw cooperative learning, (2) improve students 'learning activity through the application of jigsaw cooperative learning, and (3) increase students' competence achievement (cognitive, affective, and psychomotor) through the application of jigsaw cooperative learning. This study is a classroom action research (PTK) conducted in class XII IPA 2 on the concept of photosynthesis. This research was conducted for three cycles. The result of the research shows that (1) the students should be able to improve their learning activity through jigsaw cooperative learning, (2) the teacher can make cooperative learning as one of alternative learning model in teaching and learning process in school, (3) the need to build partnership among teachers in developing various learning models.Keywords: Biology learning, Cooperative, JigsawAbstrakPenelitian ini bertujuan untuk (1) meningkatkan kualitas proses belajar biologi melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, (2) meningkatkan keaktifan belajar biologi siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, dan (3) meningkatkan pencapaian kompetensi siswa (kognitif, afektif, dan psikomotorik) melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di kelas XII IPA 2 pada konsep fotosintesis. Penelitian ini dilakukan selama tiga siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) siswa hendaknya dapat meningkatkan keaktifan belajarnya melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw, (2) guru dapat menjadikan pembelajaran kooperatif sebagai salah satu alternatif model pembelajaran dalam proses belajar mengajar di sekolah, (3) perlunya dibangun kemitraan antara sesama guru dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran.Kata Kunci: Pembelajaran biologi, Kooperatif, Jigsa

    PENINGKATAN AKTIVITAS, SIKAP DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

    Get PDF
    Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar melalui penerapan model pembelajaran inkuiri. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA 1 Bontonompo semester genap tahun ajaran 2009-2010 yang berjumlah 43 orang.Instrumen pengumpulan data yang digunakan antara lain instrumen lembar observasi, angket dan sikap,serta tes evaluasi hasil belajar.Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu rata-rata hasil belajar meningkat dari 47,67% menjadi 53,77% sedangkan peningkatan prestasi siswa yang tuntas meningkat dari 62,80% menjadi 95,35%. Peningkatan juga terjadi pada aktivitas siswa yang meliputi: (1) Siswa yang memperhatikan materi yang dibawakan guru, (2)Siswa yang mengajukan pertanyaan, tanggapan atau komentar, (3)Siswa yang mengerjakan LKS, (4) Siswa yang meminta bimbingan guru, (5)Siswa yang berani tampil di depan kelas saat presentase dan menyimpulkan materi, (6) Mengamati atau melakukan pengamatan,(7) Siswa yang melakukan kegiatan Inti, (8) Siswa yang mampu merumuskan masalah dan merumuskan jawaban melalui kegiatan diskusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwaterjadi peningkatan antivitas dan hasil belajar biologi saswa kelas X1 SMA 1 Bontonompo melalui penerapan model pembelajaran Inkuiri.Kata Kunci: Aktivitas, Sikap, Hasil Belajar Biologi dan Model Pembelajaran Inkuiri

    The Securitization Theory and Counter Terrorism in Indonesia

    Get PDF
    -The counter terrorism in Indonesia applies the theory of securitization. The theory of\ud securitization is the new ways of counterterrorism and security studies. This article\ud explores the emergence of securitization the end of the post-Cold War, securitization\ud in security, securitization in international studies and securitization in fighting\ud terrorism in Indonesia. Security studies emerged the end of the Cold War with focus\ud on military and political deterrence from the Western and the Soviet Union\ud perspectives. Finally, in the late 1980s, the security study has rapidly developed from\ud the threat issues into international security. The national security state strengthen the\ud orthodox concept in the first half of the 20th century

    Perhitungan Penilaian Mahasiswa Terhadap Mengajar Dosen Berbasis Kasus Menggunakan Algoritma Bayesian

    Full text link
    Proses belajar mengajar pada perguruan tinggi melibatkan mahasiswa dan pengajar (dosen). Mahasiswa dapat lebih termotivasi dalam belajar dan mahasiswa dapat melakukan hal-hal kreatif dan inovatif karena ada rangsangan pemikiran yang luas dari pengajar (dosen). Pengajar yang berwawasan luas dan mahasiswa yang aktif maka akan menghasilkan output belajar mengajar yang berkualitas baik. Pengajar berhak memberikan penilaian terhadap mahasiswa dengan memberikan nilai akhir pada akhir semester dan sebaliknya, mahasiswa juga berhak memberikan penilaian terhadap dosen dengan memberikan penilaian terhadap beberapa variabel dalam mengajar. Penentuan penilaian yang diperoleh dari mahasiswa akan menghasilkan keputusan tentang kualitas mengajar dosen, tergolong sangat baik, baik, cukup atau sangat kurang. Maka dari itu, dengan menggunakan algoritma bayesian diharapkan bisa menghasilkan keputusan kualitas mengajar dosen yang outputnya akan diperoleh dari pencocokan basis kasus yang pernah ada sebelumnya
    • …
    corecore