472,127 research outputs found

    Estimation of the national disease burden of influenza-associated severe acute respiratory illness in Kenya and Guatemala : a novel methodology

    Get PDF
    Background: Knowing the national disease burden of severe influenza in low-income countries can inform policy decisions around influenza treatment and prevention. We present a novel methodology using locally generated data for estimating this burden. Methods and Findings: This method begins with calculating the hospitalized severe acute respiratory illness (SARI) incidence for children <5 years old and persons ≥5 years old from population-based surveillance in one province. This base rate of SARI is then adjusted for each province based on the prevalence of risk factors and healthcare-seeking behavior. The percentage of SARI with influenza virus detected is determined from provincial-level sentinel surveillance and applied to the adjusted provincial rates of hospitalized SARI. Healthcare-seeking data from healthcare utilization surveys is used to estimate non-hospitalized influenza-associated SARI. Rates of hospitalized and non-hospitalized influenza-associated SARI are applied to census data to calculate the national number of cases. The method was field-tested in Kenya, and validated in Guatemala, using data from August 2009–July 2011. In Kenya (2009 population 38.6 million persons), the annual number of hospitalized influenza-associated SARI cases ranged from 17,129–27,659 for children <5 years old (2.9–4.7 per 1,000 persons) and 6,882–7,836 for persons ≥5 years old (0.21–0.24 per 1,000 persons), depending on year and base rate used. In Guatemala (2011 population 14.7 million persons), the annual number of hospitalized cases of influenza-associated pneumonia ranged from 1,065–2,259 (0.5–1.0 per 1,000 persons) among children <5 years old and 779–2,252 cases (0.1–0.2 per 1,000 persons) for persons ≥5 years old, depending on year and base rate used. In both countries, the number of non-hospitalized influenza-associated cases was several-fold higher than the hospitalized cases. Conclusions: Influenza virus was associated with a substantial amount of severe disease in Kenya and Guatemala. This method can be performed in most low and lower-middle income countries

    Interacting Dark Energy in Ho\v{r}ava-Lifshitz Cosmology

    Full text link
    In the usual Ho\v{r}ava-Lifshitz cosmological models, the scalar field is responsible for dark matter. Using an additional scalar field, Saridakis \cite{sari} has formulated Ho\v{r}ava-Lifshitz cosmology with an effective dark energy sector. In the paper \cite{sari} the scalar fields do not interact with each other, here we extend this work to the interacting case, where matter scalar field ϕ\phi interact with dark energy scalar field σ\sigma. We will show that in contrast with \cite{sari}, where σ\sigma-filed is absent, we can obtain wdeff<−1w_d ^{\rm eff}<-1, that is we result to an effective dark energy presenting phantom behaviour. This behaviour is pure effect of the interaction.Comment: 10 pages, no figur

    Packaging Visualization of Kue Sari Jahe ANIMO as the Product of Sukabumi

    Full text link
    Kue sari jahe Animo is one of the culiner products from the city of Sukabumi since 1959. This cake is made from ginger which is processed and has a taste that has not changed from the past until now. However, this cake is still lacking in showing the characteristic that can be known by the people of Sukabumi city, tourists or visitors. So, the design of packaging visualization is needed through qualitative metode with data collection such as observation, interviews, literature studies, and questionnaires. Data Collection has been analyzed for obtain concept design and the appropriate packaging in structure and surface design results. The design is important because the attractiveness of a product is inseparable from the packaging. Therefore, visualization of the packaging design must be able to create a positive emotional response for kue sari jahe animo products. Keywords : Kue Sari Jahe Animo, Packaging Design, Visual Identit

    PERBANDINGAN SARI BUAH STROBERI (Fragaria chiloensis L) DENGAN SARI BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum) DAN VARIASI KONSENTRASI NATRIUM KLORIDA (NaCl) PADA MINUMAN ISOTONIK BERBASIS BUAH & SAYURAN

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan sari buah stroberi dengan sari buah tomat dan konsentrasi NaCl terhadap minuman isotonik berbasis buah dan sayuran yang dihasilkan. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari penelitian pendahuluan dan penelitian utama. Penelitian pendahuluan menentukan perbandingan buah dengan air pada proses pembuatan sari buah. Pada penelitian utama yaitu menentukan perbandingan sari buah stroberi dengan sari buah tomat dan konsentrasi garam (NaCl) pada minuman isotonik berbasis buah dan sayuran. Respon pada penelitian ini adalah respon fisika berupa pH, respon kimia berupa vitamin C serta respon organoleptik meliputi kenampakan, aroma, rasa dan konsistensi, dilanjutkan dengan respon uji produk terpilih yaitu respon kimia berupa analisis kadar natrium, kalium dan uji gula total. Hasil penelitian menunjukan bahwa perbandingan sari buah stroberi dengan sari buah tomat berpengaruh terhadap kenampakan, aroma, rasa, konsistensi, pH dan vitamin C dan interaksi perbandingan sari buah stroberi dengan sari buah tomat dan konsentrasi NaCl berpengaruh terhadap kenampakan minuman isotonik, sedangkan konsentrasi NaCl tidak berpengaruh terhadap semua respon. Minuman isotonik terpilih adalah perbandingan sari buah 1:3 dan konsentrasi garam NaCl 0,08%. Perlakuan terpilih ini memiliki kandungan natrium 332,36mg/kg, kalium 23,31mg/kg, gula pereduksi 6,73%, pH 4,57 dan vitamin C 10,33mg/100gram. Kata Kunci : Konsentrasi NaCl, Minuman Isotonik, Perbandingan sari stroberi dengan sari tomat

    PENGARUH VARIASI KONSENTRASI ENZIM PEKTINESTERASE PADA KLARIFIKASI SARI BUAH JERUK PONTIANAK (Citrus nobilis var. Microcarpa), SARI BUAH JERUK MANIS (Citrus sinensis) DAN SARI BUAH JERUK LEMON (Citrus limon)

    Get PDF
    Laju berkembangnya industri sari buah tropis mencapai 20% per tahun. Produksi buah jeruk sangat tinggi di wilayah Indonesia yakni sebesar 1.999.238 ton dapat mendukung produksi sari buah jeruk. Hal ini mendorong untuk dilakukan penelitian terhadap tiga jenis jeruk yaitu jeruk pontianak, jeruk manis dan jeruk lemon. Ketiga jenis jeruk tersebut mengandung pektin cukup tinggi sehingga setelah diolah menjadi sari buah cenderung semakin keruh dan kental selama penyimpanan. Kendala tersebut dapat diatasi dengan proses klarifikasi menggunakan enzim pektinesterase yang memotong ester metoksil kemudian menghasilkan asam karboksilat dan methanol sehingga molekul pektin terdegradasi menyebabkan transmitansi meningkat dan viskositas menurun sehingga memudahkan proses filtrasi sari buah. Enzim pektinesterase yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penelitian Utami dkk (2015) yaitu enzim yang diperoleh dari isolat bakteri KK2. Enzim pektinesterase yang dihasilkan memberikan hasil yang baik pada klarifikasi sari buah jeruk keprok garut yaitu meningkatkan nilai transmitansi dan menurunkan total padatan terlarut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi (0%; 0,25%; 0,5%; 0,75%; dan 1%) enzim pektinesterase KK2 terhadap karakteristik sari buah jeruk pontianak, sari buah jeruk manis dan sari buah jeruk lemon meliputi pH, total padatan terlarut, viskositas dan transmitansi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 1 faktor yaitu variasi konsentrasi enzim. Data hasil penelitian dianalisis dengan metode one way ANOVA pada taraf signifikansi α = 0,05 dan dilanjutkan dengan analisis DMRT pada tingkat α yang sama. Hasil penelitian yang diperoleh adalah variasi konsentrasi enzim pektinesterase KK2 memberikan pengaruh yang signifikan yaitu penurunan pH, penurunan total padatan terlarut serta penurunan viskositas sari buah jeruk pontianak, sari buah jeruk manis dan sari buah jeruk lemon. Pada parameter transmitansi, variasi konsentrasi enzim pektinesterase KK2 memberikan efek yang signifikan terhadap kenaikan transmitansi sari buah jeruk manis, namun tidak signifikan pada sari buah jeruk pontianak dan sari buah jeruk lemon. Kata kunci: enzim pektinesterase, sari buah jeruk, klarifikasi, pH, total padatan terlarut, transmitansi, viskositas

    KAJIAN PERBANDINGAN SARI DAUN JAMBU BIJI DENGAN SARI SALAK BONGKOK DAN PENAMBAHAN MADU PADA PRODUK MINUMAN FUNGSIONAL

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok dan konsentrasi madu pada minuman fungsional. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pola faktorial 3 x 3 dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dan ulangan yang dilakukan sebanyak tiga kali. Pola percobaan faktorial tersebut terdiri dari dua faktor, yaitu : faktor (A) sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok (1:1, 1:2, 1:3) dan faktor (B) konsentrasi madu (5%, 10%, 15%). Analisis utama pada karakteristik produk adalah dengan respon organoleptik, total padatan terlarut, kadar vitamin C, kadar tanin, dan kadar antioksidan pada sampel yang terpilih. Faktor perbandingan sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok (A) berpengaruh terhadap kadar vitamin C, total padatan terlarut, kadar tanin, serta parameter organoleptik yang meliputi warna ,aroma dan rasa. Faktor konsentrasi madu (B) berpengaruh terhadap total total padatan terlarut, kadar vitamin C, dan parameter organoleptik yaitu aroma, rasa tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar tanin, dan warna. Interaksi antara perbandingan sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok (A) dan konsentrasi madu (B) berpengaruh terhadap total total padatan terlarut, kadar vitamin C, dan parameter organoleptik yaitu aroma, rasa tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar tanin, dan warna. Hasil penelitian pendahuluan sampel terpilih pada sari salak adalah perbandingan bahan dengan air 1:2 dan pada sari daun jambu biji adalah perbandingan bahan dengan air 1:3. Dan memiliki hasil kadar vitamin C pada sari salak bongkok terpilih (1:2) sebesar 6,604mg/100gram, kadar tanin pada sari daun jambu biji terpilih sebesar 9,10% dan gula total sebesar 16,22% serta kadar sukrosa 4,52%. Hasil penelitian utama minuman fungsional sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok dan penambahan madu yang terbaik adalah a2b3 yakni perbandingan sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok 1:2 dan konsentrasi madu 15%, dengan hasil pada respon organoleptik atribut rasa dan aroma, kandungan vitamin C yang dihasilkan sebesar 41,83mg/100gram, kadar tanin sebesar 8,01%, kadar total padatan terlarut sebesar 8,390Brix, dan kadar antioksidan sebesar 366,764 ppm pada sampel terpilih minuman fungsional sari daun jambu biji dengan sari salak bongkok dan penambahan madu

    PENGARUH KONSENTRASI MIX JUICE BUAH JENIS PENSTABIL TERHADAP KARAKTERISTIK MIX SARI KACANG MERAH (Phaseolus vulgaris L)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh interaksi antara jenis sari buah dan bahan penstabil terhadap karakteristik minuman buah sari kacang merah. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian pendahuluan yang meliputi penentuan konsentrasi sukrosa, penelitian utama adalah menentukan jenis penstabil dan campuran sari kacang merah dengan sari buah dengan tahapan respon yang digunakan dalam penelitian pendahuluan adalah menggunakan uji scoring untukmenentukanperbandingan sari buah danpersentase sukrosa terbaik yang digunakandalampenelitianutama. Hasil penelitian tahap satu, didapatkan perbandingan yang baik antara sari buah dengan sukrosa yang memiliki konsentrasi 9%. Sedangkan, pada penelitian utama menunjukkan bahwa hasil persentase sukrosa berpengaruh nyata terhadap rasa, warna dan aroma karakteristik minuman sari kacang merah. Adapun nilai untuk sampel terbaik adalah diperoleh kadar protein sebesar 7.43%, kadar vitamin C sebesar 26.2693mg/L, kadar gula total sebesar 44.51%, kadar abu sebesar 0.847%, dan total padatan terlarut sebesar 11.896Ëš Brix. Kata Kunci : Kacang Merah, Sari Buah, Minuman Sari Kacang Merah, dan Jenis Penstabil

    Pengaruh Perendaman Daging Sapi Pada Sari Buah Nanas Dan Sari Buah Pepaya Terhadap Tekstur Dan Warna Daging Sapi

    Get PDF
    Proses pengolahan daging merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas tekstur dan warna daging. Buah nanas dan buah pepaya mengandung enzim proteolitik yang menguraikan protein daging. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman daging sapi pada sari buah nanas dan pepaya terhadap tekstur dan warna daging. Data tekstur dan warna daging sapi pada berbagai variasi kontrol, 10% dan 20% dianalisis menggunakan metode penetration yang dimodifikasi untuk analisis tekstur daging dan sistem tristumulus coordinates L (kecerahan), a (kemerahan) dan b (kekuningan) dengan alat chromameter (CR-400) untuk analisis warna daging. Analisis data tekstur dan warna daging menggunakan uji ANOVA satu arah. Perbedaan yang signifikan diuji menggunakan Duncan Multiple Range Test (DMRT). Untuk mengetahui perbedaan tekstur dan warna daging antara sari buah nanas dengan sari buah pepaya menggunakan uji Paired T-test. Hasil analisis anova satu arah tekstur daging sapi terdapat pengaruh perendaman daging sapi pada sari buah nanas maupun pepaya, pada konsentrasi 20% sari buah nanas tekstur daging sapi sebesar 0,22 N sedangkan konsentrasi 20% sari buah pepaya tekstur daging sapi sebesar 0,30 N. Semakin tinggi konsentrasi sari buah nanas maupun sari buah pepaya, semakin rendah nilai daya tusuk daging sapi. Hasil analisis nilai kecerahan daging sapi yang direndam dengan sari buah nanas maupun pepaya pada konsentrasi 10% sari buah nanas dan 20% sari buah pepaya menunjukkan hasil tertinggi berarti warna daging sapi semakin cerah dibandingkan tanpa perendaman. Berdasarkan hasil penelitian tersebut terdapat pengaruh tekstur dan nilai kecerahan daging sapi yang direndam dengan sari buah nanas maupun sari buah pepaya dan tidak ada pengaruh nilai kemerahan dan kekuningan daging sapi. Hasil analisis uji beda paired T test tidak ada perbedaan tekstur dan nilai kemerahan daging sapi, terdapat perbedaan nilai kekuningan daging sapi serta terdapat perbedaan nilai kecerahan daging sapi yang direndam dengan sari buah nanas maupun sari buah pepaya pada konsentrasi 20

    PENGARUH CITRA SARI ATER HOTEL AND RESORT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG SEBAGAI WISATA PEMANDIAN AIR PANAS DI CIATER KABUPATEN SUBANG

    Get PDF
    Sari Ater Hotel and Resort Subang terus mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan sejak tahun 2011 hingga tahun 2014 secara berturut-turut. Hal ini dikhawatirkan terjadi akibat citra yang buruk dalam pandangan wisatawan mengenai Sari Ater Hotel and Resort. Citra merupakan salah satu unsur yang dapat mempengaruhi keputusan berkunjung wisatawan ke suatu destinasi. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi gambaran atau kondisi citra dan keputusan berkunjung wisatawan yang ada di Sari Ater Hotel and Resort dan menganalisis pengaruh antara citra terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Sari Ater Hotel and Resort. Penelitian ini dilakukan di Sari Ater Hotel and Resort dengan mengambil sampel sebagian wisatawan yang berkunjung ke Sari Ater Hotel and Resort sebanyak 100 orang responden. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan kuantitatif menggunakan teknik analisis Regresi Linier Sederhana. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa citra yang ada di Sari Ater Hotel and Resort berada dalam kategori yang cukup baik dan keputusan berkunjung wisatawan di Sari Ater Hotel and Resort pun berada dalam kategori yang cukup baik. Terdapat pengaruh yang signifikan antara citra terhadap keputusan berkunjung di Sari Ater Hotel and Resort sebesar 33,29%, dan sisanya sebesar 66, 71% adalah dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang juga berpengaruh dalam keputusan berkunjung yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti atraksi wisata, fasilitas, aksesibilitas dan harga. Semakin baik citra yang ada di Sari Ater Hotel and Resort maka akan semakin baik pula keputusan berkunjung yang datang ke Sari Ater Hotel and Resort. Maka dari itu, untuk meningkatkan jumlah kunjungan di Sari Ater Hotel and Resort, perlu diupayakan peningkatan kualitas pelayanan melalui optimalisasi jumlah dan kinerja karyawan serta memberikan promosi yang meningkatkan antusiasme wisatawan untuk berkunjung ke Sari Ater Hotel and Resort. Serta pihak pengelola perlu untuk menciptakan inovasi-inovasi yang menarik dalam produk wisatanya. Kata Kunci: Sari Ater Hotel and Resort, Citra, Keputusan Berkunjung Sari Ater Hotel & Resort Subang steadily declining number of tourist arrivals from 2011 to 2014 successively. It is feared to occur due to a negative image in the perspective of the travelers Sari Ater Hotel & Resort. Image is one element that may affect the decision of visiting tourists to visit a destination. This research was conducted to identify the condition of the image and the travelers visiting the existing decision in Sari Ater Hotel & Resort and analyzing the image influence on the decision between visiting tourists in Sari Ater Hotel & Resort. This research was conducted in Sari Ater Hotel & Resort by sampling the majority of tourists visiting the Sari Ater Hotel & Resort as many as 100 people respondent. This research used a descriptive research method verification with quantitative approach using Simple Linear Regression analysis techniques. Based on the results of research conducted that the image in Sari Ater Hotel & Resort is located in the quite good category and the decision of visiting tourists in Sari Ater Hotel & Resort also be in a category that is quite good. A significant difference between the image on the decision to visit the Sari Ater Hotel & Resort at 33.29%, and the rest 66, 71% was influenced by another factors which not mentioned in this research such as tourism, facilities, accecibilities and price. The better the image that is in Sari Ater Hotel & Resort then will better the decisions coming visit to Sari Ater Hotel and Resort. Therefore, to increase the number of visits at Sari Ater Hotel & Resort, needed to boost service quality and performance through optimization of the number of employees and increase enthusiasm sale that tourists to visit the Sari Ater Hotel & Resort. Thus, the managment needs to create exciting innovations in its tourism product. Keyword: Sari Ater Hotel and Resort, Image, Tourist’s Visiting Decisio
    • …
    corecore