24 research outputs found

    AN ANALYSIS ON THE VIOLATION OF COOPERATIVE PRINCIPLES IN THE FILM AVENGERS

    Get PDF
    This research is an analysis on the violation of cooperative principles in the movie  Avengers that also describes the type of violation of cooperative principle contained in every conversation in the movie.  The research is conducted by using descriptive qualitative method. The subject of this research is the conversation that occurs in the movie Avengers, whilst the object of this research is the data containing forms of every conversation violations of the cooperative principle in the movie Avengers. The technique used in collecting data is called note technique. The data obtained is classified based on the form of violation of cooperative principles. The result of the research shows that the form of violation of the cooperative principle that occurs in the Avengers movie consists of four maxims: the maxim of quantity, the maxim of quality, the maxim of relevance, and the maxim of manner. The violation on the maxim of cooperation occurs because of the same knowledge held by the speech participants and the speech partners in discussing a problem, clarifying information, and changing the subject.Keywords: Violations of cooperative principles, maxim, movie, avengers

    Layanan E-Banking pada PT. Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Solok Dapat Memudahkan Nasabah dalam Bertransaksi

    Get PDF
    Penerapan pola pelayanan yang tepat memerlukan pengetahuan mengenai perbedaan persepsi, tanggapan konsumen, dan kriteria kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan. Pelanggan akan merasa puas jika pe layanan yang ditawarkan oleh perusahaan pada konsumen sesuai dengan harapan atau melebihi harapan pelanggan. Kesesuaian dengan harapan atau melebihi harapan pelanggan ini sangat berpengaruh bagi perusahaan. Konsep tentang kepuasan pelanggan atau costomers satisfaction menurut Kotler dalam bukunya manajemen pemasaran adalah: “Tingkat kepuasan seorang pelanggan atau pemakai jasa setelah membandingkan kenyataan dari kinerja atau hasil yang dirasakan dengan harapan atau presepsinya terhadap jasa tersebut” (Kotl er, 1997, 46). Kesenjangan atara kinerja yang diberikan oleh pihak penyedia jasa dengan harapan konsumen/ nasabah sering terjadi. Tolak ukur sebuah kinerja atau kualitas layanan penyedia jasa telah baik apabila kinerja pihak bank dapat memenuhi harapan dar i pelanggan atau nasabahnya

    STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BUDAYA DI PURO MANGKUNEGARAN

    Get PDF
    Dhiyand Nika Yuliana Sari. C9411015. STRATEGI PENGEMBANGAN POTENSI WISATA BUDAYA DI PURO MANGKUNEGARAN. Tugas Akhir, Surakarta: Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desember 2014. Puro Mangkunegaran merupakan salah satu obyek wisata budaya andalan dan ciri khas bagi Kota Surakarta dan sebagai cagar budaya. Obyek wisata ini sangat berpotensi untuk digali dan dikembangkan sebagai kawasan wisata seni dan budaya. Namun keadaannya sekarang, Puro Mangkunegaran mengalami beberapa masalah dalam perkembangannya, yaitu pengelolaan yang belum optimal mengakibatkan banyak bangunan yang tidak terawat serta jumlah kunjungan wisatawan yang cenderung menurun dari tahun ke tahun. Pertumbuhan kawasan sekitarnya yang tidak terkendali semakin mengancam eksistensi istana sebagai cagar budaya. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas diperlukan suatu kajian mengenai pengelolaannya dan strategi pengembangannya sehingga potensi yang dimiliki oleh Puro Mangkunegaran sebagai aset budaya bangsa tetap eksis, dapat tumbuh dan berkembang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis manajemen pengelolaannya dalam pengembangan potensi pariwisata di Puro Mangkunegaran, analisis yang dilakukan dalam studi ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis pengelolaan Puro Mangkunegaran untuk mengetahui manajemen dan permasalahan yang ada. Data diperoleh melalui interview, observasi dan analisis data. Berdasarkan analisis diatas kemudian akan dilakukan analisis SWOT untuk mengetahui strategi dan arahan dalam pengembangan kawasan wisata Puro Mangkunegaran. Dalam pengelolaannya banyak permasalahan yang dihadapi yaitu lembaga yang dibentuk belum bekerja secara optimal dan lebih cenderung bercorak tradisional, sehingga sistem manajemen yang diterapkan juga belum mapan dan belum optimal,keterbatasan dana sehingga banyak bangunan keraton sebagai cagar budaya yang kurang terawat dan beralih fungsi,benda bersejarah koleksi museum banyak yang hilang, hal ini ditambah dengan pertumbuhan kawasan sekitarnya yang tidak terkendali dengan baik. Untuk pengembangan kawasan wisata Puro Mangkunegaran ke depan perlu langkah dan strategi sebagai berikut : mengoptimalkan semua kekuatan yang dimiliki, pengelolaan yang profesional dan bertanggungjawab dalam menjaga istana sebagai cagar budaya, meningkatkan promosi dan informasi seluas-luasnya, membuka pasar baru dengan mengoptimalkan Bandara Internasional Adi Sumarno dan menjalin kerjasama satu kawasan Subosukowonosraten dengan konsep region state, meningkatkan pelayanan dan kenyamanan bagi wisatawan. Kata Kunci: pengembangan, region state, Puro Mangkunegaran

    MEMBANGUN KEPEMIMPINAN PROFETIK KADER IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

    Get PDF
    Artikel ini membahas upaya pimpinan cabang IMM dalam membangun kepemimpinan profetikkader IMM. Kepemimpinan profetik yang merujuk pada sifat-sifat Rasululla SAW perludikembangkan karena beberapa fenomena kepemimpinan yang jauh dari nilai-nilai sidiq, amanah,tabligh, dan fathonah, sehingga memanfaatkan kepemimpinan itu untuk kepentingan sendiri.Melalui kepemimpinan profetik, kader IMM akan mampu menyelesaikan persoalan-persoalankehidupan yang dihadapi baik sosial, politik, ekonomi dan budaya dengan sistem yang lebihberkeadilan dan berlandaskan iman. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus di IMMCabang Djazman Al-Kindi Kota Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upayapimpinan cabang dalam membangun kepemimpinan profetik dilakukan melalui tahappenyusunan perencanaan konsep, program kerja, pelaksanaan program kerja hingga pada tahaptindak lanjut pasca pelaksanaan program kerja. Program kerja yang dipandang dapat membangunkepemimpinan profetik kader antara lain: Darul Arqam Dasar, galang dana, sekolah rakyat, desabinaan, diskusi, perisai merah, pembinaan Korps Mubaligh Mahasiswa Muhammadiyah, danrapat rutin yang diawali dengan pembacaan kalam Illahi dan kuliah tujuh menit. Program kerjatersebut diturunkan untuk membangun kepemimpinan profetik kader yang ditandai olehkarakteristik hidup berdasarkan iman, berorientasi ibadah sebagai visi dan misi, sifat-sifatketeladanan Rasulullah dan humanis. Kata kunci: IMM, kepemimpinan profetik, kader, humanisasi, liberasi, transendens

    Optimasi Jenis dan Konsentrasi ZPT dalam Induksi Kalus Embriogenik dan Regenerasi menjadi Planlet pada Carica pubescens (Lenne & K.Koch)

    Get PDF
    Carica pubescens (Lenne &amp; K. Koch) Badillo atau Vasconcellea pubescens, di Indonesia hanya ditemukan di daerah pegunungan Dieng dan Bali. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan yang efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji pengaruh jenis dan konsentrasi ZPT terhadap induksi kalus embriogenik pada media ½ MS pada C. Pubescens. Penelitian pertama (induksi) merupakan percobaan 2 faktor yang disusun menggunakan rancangan acak petak tersarang (Split block Design) dengan 4 ulangan. Penelitian kedua (regenerasi kalus) merupakan percobaan satu arah yang disusun dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 ulangan. Analisis menggunakan ANAVA dan uji lanjut BNT dengan taraf kesalahan 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induksi kalus embriogenik dari eksplan jaringan daun paling tinggi didapatkan pada perlakuan ZPT 2,4-D 3 mg/l + TDZ 1 mg/l yang ditambahkan pada media ½ MS, menghasilkan persentase kalus dan berat kalus yang paling tinggi. Untuk regenerasi jenis ZPT BAP dengan konsentrasi 4 mg/l dalam media MS arang aktif yang mengandung NAA 0,2 mg/l, menghasilkan persentase pembentukan kalus menjadi tunas dan jumlah kalus yang membentuk tunas dengan hasil yang optimal. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk menginduksi kalus embriogenik menggunakan kombinasi ZPT 2,4-D dan thidiazuron, sedangkan untuk regenerasinya menggunakan ZPT BAP dan NAA.In Indonesia, Carica pubescens (Lenne &amp; K. Koch) Badillo and Vasconcellea pubescens only found in mountainous areas in Dieng and Bali. Tissue culture is an efficient propagation technique. The aim of this research was to assess the effect of the type and concentration of plant growth regulator on embryogenic callus induction on ½ MS medium in C. Pubescens. The first study (induction) was a two factor experiment were prepared using a nested plot randomized complete block design (Split block design) with 4 replications. The second study (callus regeneration) is a one-way experiment which prepared using a completely randomized design (CRD) with four replications. Data were analyzed using ANAVA and LSD to further test error level of 5%. The results showed that the induction of embryogenic callus from leaf tissue explants obtained at the highest 2,4-D treatment PGR 3 mg/l+TDZ 1 mg/l were added to the media ½ MS, produce weight percentage of callus and callus highest. For regeneration of PGR BAP with a concentration of 4 mg/l in MS medium containing activated charcoal NAA 0.2 mg/l, a greater percentage of callus formation into buds and the number of callus forming buds with optimal results. Based on the research results, it suggested to induce embryogenic callus using PGR combination with 2,4-D and thidiazuron, while for regeneration was suggested to use PGR BAP and NAA.</p

    HUBUNGAN ASUPAN CAIRAN, STATUS GIZI DENGAN STATUS HIDRASI PADA PEKERJA DI BENGKEL DIVISI GENERAL ENGINEERING PT PAL INDONESIA

    Get PDF
    Water is an essential nutrient needed by the body. Dehydration is a condition when body loses more water than it takes. The content of water in human body depend on the proportion of muscle tissue and fat tissue. This cross sectional study was to analyze relation between fl uid intake, and nutrition status with hydration status of worker in division of general engineering at PT PAL INDONESIA. Subjects were all workers in all division general engineering at PT PAL INDONESIA. Data were collected by questionnaire which consist of 2 × 24 hours food recall, anthropometry measurement and urine collection. Spearman correlation test was applied to analyze the data. The result showed that most of the workers were ≤ 40 years old (58,8%) and all workers are male. Most of the workers had total fl uid intake less than 3700 L per day (85,3%) with average 2797,3 ± 673,30 L per day, nutritional status were obese (67,6%) and medium dehydrated (41.2%). The result of statistic test showed a strong positive relationship between fluid intake and hydration status. Meanwhile there was a weak negative relationship between nutritional status and hydration status. It can be concluded that fl uid intake more contribute to hydration status than nutrition status in general engineering division workers

    PERBEDAAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE ANTARA IBU HAMIL PESERTA PROGAM KELUARGA HARAPAN (PKH) DAN BUKAN PESERTA PKH DI KECAMATAN KALISAT KABUPATEN JEMBER

    Get PDF
    Pregnant woman has a risk of mortality; therefore, it is necessary to prevent the maternal mortality by pregnancy test. PKH (Program Keluarga Harapan) is a program that supporta pregnancy test. This study aims to determine the different of antenatal care visits between pregnant women PKH participants and non PKH participants in Kalisat, Jember. This study was analytic with cross sectional approach. The data was analyzed by using chi-square test. The sample of this study were 36 pregnant women in each group randomized in 2016.The results showed that there was a significant difference between occupation status and accessibility to the antenatal care visit (completeness) between pregnant women PKH participants and non PKH participants where pregnant woman PKH participant who unemployed and have easy access are visit antenatal completely compared to pregnant woman non PKH participants. There is a difference between occupation status, husband support and accessibility to antenatal visit (accuracy) between pregnant women PKH participants and non PKH participants where pregnant woman PKH participants who unemployed have more visit antenatal care completely, and pregnant woman non-PKH participants with high husband support and easy accsess will be more appropriate visit compared with pregnant woman PKH participants. There were no differences in age, parity, education, family income, and medical history with antenatal care visit between pregnant women of PKH participants and non PKH participants

    PENYULUHAN TENTANG POLA ASUH DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI

    Get PDF
    ASI merupakan bentuk makanan ideal untuk memenuhi gizi anak, karena ASI sanggup memnuhi kebutuhan gizi bayi untuk hidup selama 6 bulan pertama kehidupan. Meskipun selain itu, makanan tambahan yang dibutuhkan sudah mulai dikenalkan pada bayi, ASI merupakan sumber makanan yang penting bagi kesehatan bayi. ASI dapat memenuhi tiga perempat dari kebutuhan protein bayi usia 6 –12 bulan, selain itu ASI juga mengandung semua asam amino essensial yang dibutuhkan bayi. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk mengetahui pola asuh dan pemberian ASI eksklusif pada bayi. Metode yang digunakan dalam kegiatan dengan penyuluhan/ edukasi. Memberikan materi berupa edukasi pola asuh dan pemberian ASI eksklusif. Hasil yang dicapai setelah mengikuti penyuluhan dan diskusi masyarakat Kelurahan Helvetia mengetahui pola asuh dan pemberian ASI eksklusif pada bayi.

    Implementasi Sistem Informasi Inventaris pada Kantor Desa Ketewel

    Get PDF
    Kantor desa Ketewel, Gianyar Bali memiliki beberapa inventaris yang perlu untuk dicatat dan didata. Pada setiap ruangan di Kantor Desa Ketewel memiliki Inventarisasi yang berbeda-beda, misalnya di Ruang Tata Usaha, Gudang, Dapur, Ruang Rapat, Front Office, Ruang Sekretaris Desa, dan Ruang Kepala Desa, Inventarisasi Gedung dan Gedung, Inventarisasi Peralatan dan Mesin, Inventarisasi Jalan, Irigasi dan Jaringan, Inventarisasi Tanah dan aset tetap lainnya. Namun pendataan barang masih dilakukan pencatatan manual untuk melihat apakah kondisi barang masih layak pakai atau harus diganti di setiap ruangan di Kantor Desa. Penelitian ini ditujukan untuk membangun sebuah sistem informasi inventaris pada Kantor Desa Ketewel berbasis web yang meliputi data barang masuk, data barang keluar, pengajuan Inventarisasi, jenis Stocktaking, kamar, perhitungan penyusutan dan berupa laporan barang masuk, laporan barang keluar, laporan keseluruhan dan laporan penyusutan. Menggunakan perancangan terstruktur yaitu Data Flow Diagram serta metode pengumpulan data yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan metode kepustakaan. Hasil akhir dari penelitian ini adalah membangun sistem informasi Inventarisasi pada Kantor Desa Ketewel berbasis Web dengan&nbsp; pengujian black box telah dilakukan dengan total 12 skenario pengujian
    corecore