7 research outputs found
Pendidikan Gizi Sarapan Sehat dan Praktik Cuci Tangan Pada Siswa Sekolah Dasar
Clean and healthy behavior (CHB) is one of the activities to change unhealthy behaviors into healthy ones. PHBS should be applied early, especially in school-age children by getting a healthy breakfast and washing hands. The benefits of breakfast include being a source of energy so as to prevent students from consuming unhealthy snacks, besides washing hands before or after the activity is also an important thing that needs to be accustomed early on. The purpose of this activity is to increase students' knowledge about PHBS through healthy breakfast education and good hand washing. The method used in this activity is education through powerpoint and poster media. This activity was attended by 6th grade students at SDN 1 Ciawi and SDN 2 Ciawi in Tasikmalaya Regency, West Java, with a total number of 80 students. Before and after the delivery of material students are given questions to see the level of success of this activity. Based on the results of the evaluation showed that an increase in student knowledge is expected to be able to increase students' understanding of healthy breakfast and good hand washin
Konsep Hidden Curriculum Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Pada Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep hidden curriculum pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini menggunakan metode studi analitis konten deskriptif. Metode ini merupakan suatu metode penelitian untuk menganalisis isi sebuah teks dengan mengumpulkan dan menganalisis konten dari sebuah teks. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep kurikulum tersembuyi pada proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan di laksanakan dengan konsep keteladanan guru kepada peserta didik. Keteladanan dalam hal ini merupakan sebuah konsep dimana guru memberikan contoh kepada siswa secara tersembuyi, artinya nilai-nilai yang di sampaikan tidak tertulis secara langsung dalam kurikulum pembelajaran. Indikator keteladanan yang di realisasikan dalam rangka pelaksanaan konsep hidden curriculum yaitu nilai-nilai 1) Kejujuran 2) Kerja Keras 3) Religius 4) Toleransi 5) Disiplin 6) kreatif 7) Mandir
PELATIHAN PENGOLAHAN MAKANAN TINGGI SERAT BERBAHAN DASAR SORGUM DALAM RANGKA PENINGKATAN KESEHATAN IBU PKK
Penyakit degeneratif merupakan penyakit kronik yang banyak mempengaruhi kualitas hidup serta produktivitas seseorang. Penyakit degeneratif tersebut antara lain penyakit kardiovaskuler,hipertensi, diabetes mellitus dan kanker. Penyebab utama peningkatan penyakit ini adalah perubahan gaya hidup. Pola makan yang kurang memperhatikan keseimbangan antara asupan dan kebutuhan makan serta gaya hidup sedentary menjadi penyebab utama sebagian besar gangguan degeneratif. Upaya pencegahan penyakit degeneratif dimulai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait pola hidup ke arah yang lebih sehat. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan untuk terhindar dari penyakit degeneratif adalah dengan konsumsi makanan tinggi serat. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan keluarga melalui program edukasi pangan tinggi serat berbahan sorgum serta pelatihan pembuatan makanan tinggi serat dalam rangka meningkatkan kesehatan khususnya pada ibu-ibu PKK. Kegiatan diikuti oleh 30 Ibu-Ibu PKK dari Kelurahan Talagasari dan Kelurahan Gununggede Kota Tasikmalaya. Metode yang dilakukan adalah dengan cara penyuluhan mengenai penyakit degeneratif dan pangan tinggi serat serta memberikan pelatihan pengolahan makanan berbahan dasar sorgum. Hasil evaluasi kegiatan menggunakan kuesioner pre- dan post- test menunjukkan terdapat peningkatan pengetahuan ibu-ibu PKK
PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU MELALUI EDUKASI DAN PELATIHAN PRAKTIK PEMBERIAN MAKANAN BAYI DAN ANAK (PMBA) SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAHURIPAN
ABSTRAKStunting adalah akibat dari kekurangan gizi jangka panjang dan mengganggu upaya untuk mencapai tingkat perkembangan mental dan fisik yang ideal. Stunting pada anak meningkatkan risiko kematian, gangguan perkembangan motorik, gangguan bahasa, dan ketidakseimbangan fungsional. Upaya pencegahan stunting perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan para kader dan orang tua sebagai ujung tombak pelayanan. Salah satu upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam membantu penanggulangan masalah gizi melalui Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA). Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan keluarga melalui peningkatan pengetahun dan keterampilan kader posyandu dan ibu balita mengenai edukasi dan pelatihan PMBA dalam bentuk pembuatan MPASI. Pengabdian masyarakat dilakukan kepada 21 peserta yang terdiri dari kader posyandu dan ibu balita pada tanggal 08 Juli 2023 di Madrasah Al-Istiqomah, Kahuripan, Kota Tasikamalaya. Hasilnya menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan peserta antara sebelum (66,71) dan setelah edukasi (88,57). Edukasi gizi terbukti efektif meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan ibu balita mengenai PMBA. Kata kunci: kader posyandu; stunting; balita. ABSTRACTStunting is the result of long-term malnutrition and interferes with achieving an ideal level of mental and physical development. Stunting in children increases the risk of death, impaired motor development, language disorders, and functional imbalances. Stunting prevention efforts need to be balanced with increased knowledge and skills of cadres and parents as the spearhead of services. One of the efforts to increase knowledge and skills in helping to overcome nutritional problems is through Infant and Child Feeding (IYCF). This community service activity aims to improve family health through increasing the knowledge and skills of posyandu cadres and mothers of toddlers regarding IYCF education and training in the form of making MPASI. Community service was carried out for 21 participants consisting of posyandu cadres and mothers of toddlers on July 8, 2023 at Madrasah Al-Istiqomah, Kahuripan, Tasikamalaya City. The results showed that there was an increase in participants' knowledge between before (66.71) and after education (88.57). Nutrition education has been proven to be effective in increasing the knowledge of posyandu cadres and mothers of toddlers about IYCF. Keywords: posyandu cadres; stunting; toddler
Improvisasi pembelajaran pendidikan Pancasila pada era pandemi Covid-19
Pandemi Covid 19 sangat berdampak pada beberapa sektor penting salah satunya dalam bidang pendidikan. Pemerintah mengeluarkan berbagai regulasi agar pembelajaran tetap bisa dilaksanakan walaupun dalam jarak dan waktu yang terbatas. Sehingga para pendidik melakukan upaya untuk melukakan inovasi dan improvisasi pembelajaran. Pada mata kuliah Pendidikan Pancasila, dosen dituntut untuk tetap melakukan upaya pencapaian tujuan pembelajaran sebagai pembentukan karakter bangsa di tengah kondisi yang banyak mengalami hambatan. Artikel ini menyampaikan beberapa rumusan di antaranya: 1) bagaimana dampak pandemi covid terhadap pendidikan tinggi? 2) bagaimana dosen memberikan layanan pendidikan? 3) bagaimana ketercapaian tujuan pembelajaran pendidikan Pancasila? Penelitian ini melalui pendekatan deskriptif kualitatif, menitik beratkan pada pengalaman selama proses pembelajaran yang dilakukan dalam perkuliahan Pendidikan Pancasila ditambah dengan literatur hasil penelitian yang relevan. Penelitian dilaksanakan di Jurusan Gizi, Kesehatan Masyarakat, Akuntansi, serta Keuangan dan Perbankan. Semuanya di Universitas Siliwangi. Waktu penelitian dimulai dari Oktober 2020 sampai dengan Desember 2021. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Improvisasi Pembelajaran Pendidikan Pancasila pada Era Pandemi Covid-19 dilakukan melalui media pembelajaran dalam jaringan. Melakukan berbagai upaya peningkatan layanan pendidikan yang baik di antaranya dengan memilih media pembelajaran dapat mempermudah komunikasi dosen dengan mahasiswa, serta melakukan cara-cara yang kreatif dan inovatif selama proses pembelajaran online. Improvisasi bukan berarti mengabaikan esensi, karena dilakukan dengan persiapan yang baik, improvisasi yang dimaksud lebih kepada melihat situasi pada saat proses berlangsung sehingga dapat memperbaiki hal-hal yang menjadi kelemahan
The Impact of Online Learning During the Covid-19 Pandemic on Citizenship Education Courses in Improving the Nationality Insights of Siliwangi University Students
The biggest challenge in learning Citizenship Education during the COVID-19 pandemic is achieving the goals of character development and indoctrination of national insight. This article conveys the formulation of how the impact of online learning during the covid-19 pandemic on Citizenship Education courses in improving the Nationality Insights of Siliwangi University Students? This research is a survey using a quantitative-descriptive approach. Respondents were Siliwangi University students in the even semester of the 2020/2021 academic year who contracted Citizenship Education courses. The research time starts from May 2021 to December 2021. The results show that the impact of the COVID-19 pandemic on Citizenship Education courses is at a satisfaction level of 85.07%. There are limitations of students in understanding the lecture material. However, all of that can be overcome by mutual understanding between student lecturers regarding techniques, time, and learning media. Lecturers try to design learning through various improvisations, use of media and innovations as well as learning techniques. Meanwhile, the increase in the national insight of Siliwangi University students is at a satisfaction level of 83.49%. Although there are still many shortcomings. However, the lecturers have tried their best to convince and provide the best to achieve the learning objectives Citizenship Education through various learning media to increase students' national insigh
Penggunaan Metode Project Based Learning (PJBL) dalam Peningkatan Daya Analisis Peserta Didik pada Mata Pelajaran PPKN di SMA Negeri 10 Tasikmalaya
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model PjBL pada mata pelajaran PPKN untuk meningkatkan daya analisis peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan model pembelajaran PjBL di SMA 10 Tasikmalaya pada dasarnya telah dilaksanakan dengan konsep pemilihan tema-tema projek yang sudah sesuai dengan materi pembelajaran. Tema-tema yang di pilih tentunya sudah berdasarkan dari kesepakatan musyawarah guru mata pelajaran PPKn di SMA 10 Tasikmalaya. Penerapan Model pembelajaran PjBL pada dasarnya telah dilaksanakan dan cukup mampu merangsang peserta didik untuk lebih komprehensif dalam menganalisis sebuah permasalahan dalam mata pelajaran PPKn, hal tersebut dibuktikan dengan kualitas analisis hasil laporan projek dan pemaparan langsung peserta didik. Adapun kendala yang di hadapi dalam pelaksanaan model pembelajaran PjBL di SMA 10 Tasikmalaya diantaranya adalah 1) Kurangnya sosialisasi model pembelajaran PjBL kepada guru di SMA 10 Tasikmalaya, 2) Sumber belajar peserta didik yang belum cukup memadai sebagai penunjang pelaksanaan Model pembelajaran PjBL