688 research outputs found

    Forms and functions of communication in society

    Get PDF
    Dalam berkomunikasi dibutuhkan dua orang partisipan yakni pengirim dan penerima pesan. Pertanyaannya apakah pesan tersebut disampaikan dan bagaimana diterima dalam komunikasi adalah hal penting dalam suatu komunikasi. Komunikasi dikatakan berhasil bila penerima pesan menerima informasi dari penyampai pesan. Bagaimanapun, penerima dan penyampai pesan juga harus mengetahui tentang bentuk dan fungsi komunikasi sehingga komunikasi berjalan dengan baik di masyarakat. Komunikasi non verbal berbeda dengan komunikasi verbal, komunikasi verbal terdiri dari kata yang disusun dengan makna sementara komunikasi nonverbal atau bahasa tubuh seperti ekspresi wajah, gerak tubuh, kontak mata, postur maupun nada dari suara kita

    A Day in Hollywood, A Night in the Ukraine

    Get PDF
    A pair of one-act plays that combine classic music and Marx Brothers\u27 comedy feature Grauman\u27s Chinese Theatre. Presented in April 1987. A review appeared on page 7 of The Carroll News, April 9, 1987

    Komunikasi Antarbudaya Etnis Tionghoa Dan Pribumi Di Kota Medan

    Get PDF
    Purpose of intercultural communication research to determine the influence worldviewsand indigenous ethnic Chinese in the city of Medan. Three elements of world view that includesthe study of religion or beliefs, values and behavior, which is part of the theory of culturalperception by Larry A Samovar, Richard E.Porter dan Edwin R. McDaniel. This study uses aqualitative phenomenological approach which aims to look at various situations or social realitiesthat apply to ethnic Chinese and indigenous in the city of Medan. Research using depthinterviews with a number of ethnic Chinese and indigenous informants. In addition, the observationand analysis of literature related to this research. Analysis of the data is written in anarrative inductive. An important result showed that religion/belief is one that is right and notbe forced. However, through the marriage of the ethnic Chinese and indigenous religious conversionto Islam and Christianity that religions outlook changed. In addition, intercultural communicationcan change the perspective of the cultural values of ethnic Chinese and Natives inthe city of Medan. There by encouraging individual behavior becomes positive and its worldvie

    Cross-Cultural Health Communication

    Full text link
    Setiap kebudayaan memiliki pandangan yang beragam tentang kesehatan atau penyakit, kehidupan atau kematian. Ada masyarakat yang menganggap penyakit sebagai nasib yang harus diterima secara fatalistik. Ada pula masyarakat yang memandangnya sebagai cobaan dari Tuhan, dsb. Selain itu, terdapat juga perbedaan konsep untuk menamai jenis penyakit tertentu pada sejumlah pengguna bahasa yang berbeda. Nama suatu penyakit dalam suatu bahasa tidak bisa diterjemahkan langsung ke dalam bahasa lain. Dokter berkebangsaan Amerika, misalnya, akan kebingungan bila menangani pasien orang Indonesia yang berpenyakti “raja singa”, karena nama penyakit itu tak bisa diterjemahkan langsung menjadi “king lion”. Keragaman budaya ini berimplikasi pada para petugas kesehatan, perawat, dokter, untuk memahami budaya pasien, yang ditanganinya, yang berasal dari komunitas budaya berbeda. Kekeliruan memahami latar belakang budaya pasien dapat menimbulkan kesalahan dalam mendiagnosis penyakit, menangani pasien, atau menentukan resep obat

    Intercultural Communication in the Implementation of Multicultural Education Performed by Islamic Religion Education Teachers of Senior High Schools

    Get PDF
    The occurrence of intercultural communication in multicultural education is indicated by the sense of equality in the education process, regardless of ethnicity, social class and the gender of the students. The dynamics of Islamic Religion Education, which was executed through an approach so-called ‘multicultural education’, combines traditions and learning process. Thus, the teachers were supposed to be the communicators who underline some particular factors such as readiness and empathy. The aim of this paper, therefore, is to describe the dynamics of intercultural communication in the settings of multicultural education performed by High School’s Islamic Religion Education (PAI) teachers in Makassar. This qualitative study found that teacher’s readiness was changing every time they taught another class with another academic major. A practical approach was the one preferred by the students of all kinds of academic majors, unlike the discussion and lecture approach. The other finding of this study was that teachers were more likely to show cognitive empathy rather than affective empathy.Keywords: Intercultural Communication, Multicultural Education, Islamic Religion Educatio

    BUDAYA KOMUNIKASI MANUSIA GEROBAK

    Get PDF
    Proses penyesuaian terhadap budaya memiliki cara dan perilaku alamiah yang memperhatikan konteks masyarakat beda budaya. Komunikasi sebagai langkah awal dalam menjalin proses pembelajaran terhadap budaya masyarakat beragam. Tujuan dalam penelitian ini untuk menelaah budaya komunikasi di lingkungan manusia gerobak. Teori yang digunakan yaitu dengan mengambil studi kasus sebagai kacamata dalam melihat objek penelitian sebagai suatu kasus yang menarik dalam perspektif budaya komunikasi. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan mengumpulkan data-data yang kemudian dianalisis dengan langkah-langkah atau prosedur kualitatif. Hasilnya menunjukkan bahwa terjadi jalinan budaya komunikasi antara pemulung maupun pengepul yang berasal dari berbagai daerah.Meskipun mereka memiliki budaya dan bahasa masing-masing, serta peran yang berbeda, namun tetap mampu menempatkan diri pada lingkungan. Hal inilah yang dapat mengurangi  munculnya konflik beda budaya

    Budaya Komunikasi dalam Masyarakat Jepang

    Full text link
    Budaya dan komunikasi memiliki hubungan timbal Balik. Budaya mempengaruhi komunikasi dan komunikasi mempengaruhi budaya. Penelitian ini fokus pada budaya komunikasi pada masyarakat Jepang. Etika dalam berkomunikasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam USAha menyampaikan pesan atau tuturan kepada peserta tutur lain. Etika dalam berkomunikasi dan menyampaikan pesan masyarakat Jepang meliputi Aizuchi (Memberikan Respon), Aisatsu (Memberi Salam), dan Zoutoubunka (Budaya Pemberian Hadiah). Kemudian, pola komunikasi dalam interaksi sosial masyarakat Jepang meliputi Uchi-Soto (Dalam-Luar), Honne-Tatemae (Sikap Sesungguhnya-Sikap yang Tampak dari Luar), Horenso atau Houkoku (Laporan), Renraku (Komunikasi), Soudan (Konsultasi) dan Keigo (Bahasa Sopan). Dalam berkomunikasi, mereka lebih banyak menggunakan komunikasi non-verbal. Komunikasi non-verbal yang digunakan dalam interaksi masyarakat Jepang adalah Miburi (gerak tubuh), kontak mata, dan ekspresi wajah

    Komunikasi Keluarga untuk Menumbuhkan Motivasi Sembuh pada Anak Penderita Kanker

    Full text link
    Hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 (Riskesdas) menunjukkan prevalensi kanker anak umur 0-14 tahun terjadi pada sekitar 16.291 kasus. Sementara jenis kanker yang paling banyak diderita anak di Indonesia adalah leukemia dan kanker bola mata (Retinoblastoma). Pada lebih dari 50 persen kasus kanker pada anak, anak penderita kanker datang ke fasilitas kesehatan sudah dalam keadaan stadium lanjut. Minimnya pengetahuan orang tua tentang kanker, menjadi salah satu penyebab kanker tidak terdeteksi sejak dini. Padahal apabila dapat terdeteksi secara dini, kanker pada anak dapat disembuhkan dengan pengobatan dan terapi yang baik (Pusat Data dan Informasi Kesehatan, 2015). Penelitian ini membahas mengenai bagaimana komunikasi keluarga untuk menumbuhkan motivasi sembuh pada anak penderita kanker. Penemuan sebelumnya menemukan anak dengan kanker yang menjalani kemoterapi merasakan kecemasan dan kegelisahan yang cukup tinggi. Mereka cenderung mengalami depresi, penarikan diri dan stress sosial. Untuk itu perlu adanya dukungan dari orang disekitarnya. Penelitian ini menggunakan metode fenomenologi yang memahami fenomena dari kehidupan pelakunya. Teori yang digunakan adalah Teori Verbal dan Non verbal, dan Teori Komunikasi Kesehatan. Penelitian dilakukan pada tiga orang tua yang memiliki anak kanker berumur 0-14 tahun dengan lama menderita kanker ˂1 tahun, ±1 tahun dan ˃1 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi keluarga yang dilakukan oleh orang tua yang memiliki anak dengan penyakit kanker untuk membangkitkan semangat dan menumbuhkan motivasi anak agar dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya. Orang tua memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, baik itu komunikasi verbal maupun noverbal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam perawatan agar dapat mengurangi rasa cemas, takut dan sedih anak yang menderita kanker. Orang tua melakukan komunikasi verbal dan non verbal seperti mencium, memeluk, menggendong, bercerita, bernyanyi dan bermain bersama untuk dapat mengalihkan perhatian anak yang menderita kanker dari rasa sakit dan membuatnya lebih bersemangat. Komunikasi dengan keluarga dan komunikasi dengan lingkungan sekitar termasuk dokter dapat memberikan referensi pada orang tua untuk mengetahui cara perawatan anak yang menderita kanker dengan baik. Melalui komunikasi yang dilakukan oleh orang tua bisa membangkitkan semangat dan motivasi anak untuk dapat sembuh dari penyakit kanker yang dia derita. Hal ini dilakukan dengan cara memberikan nasehat,mengucapkan kata-kata yang baik dengan lembut dan memberikan kata-kata yang bernada semangat pada anak
    corecore