48 research outputs found
PELABUHAN BANGKALAN DALAM PERDAGANGAN ABAD XV-XVI
Hubungan perdagangan antara Pelabuhan Bangkalan dan Gresik abad XV-XVI memiliki karakteristik yang layak untuk diteliti. Keruntuhan Kerajaan Majapahit (1478 M) dan berdirinya Kasultanan Demak, di bawak Raden Patah merupakan masa peralihan yang juga berdampak pada tata kelola Pelabuhan di pesisir pantai utara Jawa dan Selat Madura. Penguasa Pelabuhan Bangkalan dan Gresik abad XV-XVI yaitu Giri Kedaton yang diberi otonomi khusus oleh Kasultanan Demak dibawah Raden Patah hingga bergeser ke Pangeran Madura menjelang kekuasaan Kerajaan Mataram Islam dibawah Panembahan Senopati, perubahan besar terhadap sistem pelolahan pelabuhan menjadikan kemunduran kehidupan maritim di Jawa memasuki akhir abad XVI .
Kata kunci: pelabuhan, perdagangan, bangkala
TINJAUAN KRITIS PENDIDIKAN KARAKTER DI INDONESIA PERSPEKTIF PERADABAN ISLAM
Pendidikan karakter merupakan kunci utama suksesnya sebuah pendidikan yang dilakukan oleh sebuah bangsa. Setiap bangsa memiliki pendidikan karakter yang khas sejalan dengan cara pandang berbeda dengan bangsa-bangsa lain dalam memberikan makna. Bangsa Indonesia harus memiliki konsep tersendiri tentang makna pendidikan karakter. Indonesia sebagai negara mayoritas muslim perlu melihat sejarah kejayaan Islam dalam membangun peradabannya. Dominasi ilmu menjadi warisan utama Islam dalam membangun masyarakat yang mulia, memiliki good moralistic dan intelligent quotien serta mampu berfikir kritis terhadap konsep-konsep yang tidak sesuai dengan karakter bangsa. Pendidikan karakter Indonesia harus dimaknai ulang sesuai dengan amanat undang-undang yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang denokrais serta bertanggungjawab. Dalam kajian ini penulis menggunakan literature studies untuk membandingkan konsep pendidikan karakter yang selama ini dijadikan patokan pemerintah dengan pendidikan karakter masa peradaban Islam berjaya. Sehingga komparasi yang diperoleh mampu menjadikan patokan bagi lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia dalam penerapan pendidikan karakter bagi anak didiknya, maka akan tercapai tujuan pendidikan Nasional
Pola Komunikasi Sosial pada Masyarakat Pemukiman Tanean Lanjang di Kabupaten Sumenep Madura
On human interaction, communication become effective medium which illustrate how they can understand and make reality. Every human result of masterpiece from interaction on their life and then it's called with culture. Masterpiece result of culture comprehended as one of message which will send by human about how they make a meaning of live or reality look like settlement model. On that settlement model, human makes interaction and communication with each other. Recognition and understanding this pattern communication will be very benefit to see how the society producing and responding the message and do as according to culture value that are embraced.With the opinion, this research more instructed to describe how the communication pattern in society model settlement Tanean Lajang in Sumenep Regency, Madura. This research uses ethnography type to easily understand a problem from society point of view. This research focuss on some aspect of ethnography categorize, for example: ways of speaking, Idea of the fluent speaker, speech community, Speech situation, and Speech event.This research makes conclusion that communication pattern what are embraced by Tanean Lajang society on communication pattern with based on family communication on emphasizing at the important of confirm family value aspect with limited by value of courtesy ethics. Social communication pattern on Tanean Lajang society also is colored by tendency of communications current which top down. Information in generally stream from surface or elite figure on Tanean Lajang, and then stream to ordinary citizen
Pemberdayaan majelis taklim dalam pemanfaatan blondo di Kabupaten Gorontalo
Majelis Taklim is a community with potential human resources that can be empowered to benefit its members and society. This community service aims to empower the Majelis Taklim Hidayatullah of Tenggela village in processing blondo-based food using the Asset Based Community Development ABCD method. Blondo is the dregs of coconut milk that are cooked to produce oil in the form of small lumps, the processing of which takes hours. The members of the Majelis Taklim Hidayatullah have diverse potential; some have skills in flower arranging, sewing, and making snacks. On the other hand, Tenggela Village has many natural resources, such as coconuts. blondo often becomes environmental waste, so members of the Majelis Taklim took the initiative to use blondo as food. Therefore, the service team provides assistance training in making and packaging food from blondo. The results of the service show that (1) Majelis Taklim Hidayatullah members have potential in processing food; (2) Tenggela Village has a source of raw materials for making blondo cake; (3) Public interest in consuming blondo snacks and pepes blondo is still minimal.(Majelis taklim adalah sebuah komunitas mempunyai potensi sumber daya manusia yang dapat diberdayakan demi kemaslahatan anggotanya dan masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan majelis taklim Hidayatullah desa Tenggela dalam pengolahan makanan berbahan dasar blondo dengan metode Asset Based Community Development ABCD. Blondo merupakan ampas dari santan yang dimasak hingga menghasilkan minyak berbentuk gumpalan-gumpalan kecil dimana pengolahannya membutuhkan waktu berjam-jam. Anggota yang tergabung dalam majelis taklim Hidayatullah memiliki potensi yang beragam, ada yang memiliki keahlian merangkai bunga, menjahit, dan membuat jajanan. Di sisi lain, Desa Tenggela memiliki banyak sumber daya alam seperti kelapa. Blondo seringkali menjadi limbah lingkungan, sehingga para anggota majelis taklim berinisiatif untuk memanfaatkan blondo sebagai makanan. Oleh karena itu, tim pengabdian memberikan pelatihan pendampingan dalam pembuatan dan pengemasan makanan berbahan dasar blondo. Hasil pengabdian menunjukkan (1) Anggota mejelis taklim Hidayatullah mempunyai potensi dalam mengolah makanan; (2) Desa Tenggela mempunyai sumber bahan baku pembuatan kue blondo; (3) Minat masyarakat untuk mengonsumsi jajanan blondo dan pepes blondo masih minim.
Komunikasi Antarpribadi Murid Tuna Ganda Rungu Wicara Dalam Penyesuaian Diri Terhadap Lingkungan Sosial Di Usia Remaja (Studi Interaksionisme Simbolik Pada Murid Tuna Ganda Rungu Wicara Smalb Yayasan Putra Pancasila Malang)
Doing self adaptation is not easy. It needs (a) long process. The self adaptation to the society cannot be separated from the interaction and communication process, within this research was called as interpersonal communication. Adaptation is not only needed by a person who has a normal sensory. But it is also needed by someone that has incomplete sensory capability, (such) as double disability mute and deaf.The theme of interpersonal communication of double sensory disability deaf and mute adaptation to the social environment was taken because the context of the double sensory disability people must do activities (like) normal people. It makes researcher want to know more about the daily living of those people who have sensory ability limitation. This research is interesting because the sources are people with double sensory disability. Besides, in this research the researcher is going to learn vocal non-verbal language and also symbolic language that has been used in their daily life.The type of research that will be used in this research is qualitative and using symbolic interaction as the approaches. For the first time, symbolic interaction was introduced by Herbert Blumer in 1962. Herbert Blumer said that words of symbolic interaction refered to the typical character from interaction that happen between human. The typicality especially in a fact that human interpret or define action between one another and not suddenly react without a reason or reciprocal. So, human interaction is mediated by the USAge of symbols, by interpretation or defining meaning of others actions. Based on the result of the research and the explanation also based on the matter point, this research could be concluded that double sensory disability people of deaf and mute, do activities as the people with no sensory disability. They can socialize with the society and have strong will to be success. The interaction and also interpersonal communication that being done help them to built their self concept. The most influential factor on their self adaptation is experience. Bad experience can cause bad personality and it could be happen at the opposite
Studi Kritis Filsafat Islam Terhadap Filsafat Ilmu Administrasi (Studi Kasus pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya)
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mencermati pola pemikiran (framework) kajian filsafat dalam materi ajar mata kuliah Filsafat Ilmu Administrasi di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya; (2) mengetahui pandangan filsafat Islam terhadap kajian literatur filsafat ilmu administrasi yang digunakan pada Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya; dan (3) mengkomparasikan pandangan filsafat Islam dengan filsafat ilmu administrasi, khususnya pada item yang diperbincangkan dalam literatur filsafat ilmu administrasi di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Penelitian ini dilakukan melalui riset kepustakaan (library research), dan kajiannya disajikan secara deskriptif dan analitis, yakni analitis dalam pengertian historis dan filosofis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa framework materi ajar pengajaran filsafat ilmu administrasi di Fakultas Ilmu Administrasi mengacu/berorientasi pada filsafat barat (Yunani). Hal ini dibuktikan bahwa (a) konsep ilmu yang digunakan meyakini bahwa ilmu murni berasal/hasil dari hasil akar pikiran manusia. Dimana sumber kielmuannya adalah akal, rasio, indra dan intusi. Yang kemudian berkembang menjadi banyak cabang ilmu antara lain dapat dikelompokan menjadi ilmu alam, sosial dan humaniora. Dimana ilmu diyakini bebas nilai (value free) (b) hakekat manusia menurut filsafat barat tidak ada kepastian (semu): homo sapiens, manusia purba (teori evolusi Darwin), (c) konsep kebenaran dalam filsafat barat bersifat Relatif, Parsial, Subjektif, Scientific logic, Scientific rasional, dan Empirisistik. (d) value system filsafat barat berkiblat pada nilai filosofis yang ada dalam ilmu administrasi terdiri dari (1) kegiatan, (2) kerjasama, (3) tujuan, (4) efisiensi dan efektifitas; serta (5) organisasi; (e) etika dalam filsafat barat mengacu pada moralitas sosial dan Situasional (etika ekonomi, etika politik, dll).
Temuan berikutnya adalalah bahwa kajian filsafat islam terhadap literatur filsafat ilmu administrasi di Fakultas Ilmu Administrasi mengacu/berorientasi pada filsafat barat (Yunani). Hal ini dibuktikan bahwa (a) konsep ilmu yang digunakan meyakini bahwa ilmu berasal/hasil dari Tuhan melalui Al-Quran dan hadis yang bersifat rasional, empiris. Dimana ilmu diyakini tidak bebas nilai/netral (value free) dengan tujuan mencapai kemaslahatan dengan ma‘rifat dan ridho Allah. (b) hakekat manusia menurut filsafat islam adalah melaksanakan amanah: menyembah (abdullah), penguasa (khalifah), (c) konsep kebenaran dalam filsafat islam bersifat Absolut, Universal Objektif, Universal logic, Scientific Universal, dan Metafisik. (d) value system filsafat berkiblat pada nilai administrasi
islam yaitu : ta‘awun, efisiensi dan efektifitas, niat dan harakah; (e) etika dalam filsafat barat mengacu pada moralitas individu dan sosial dan universalitas. Analitis kritis kajian filsafat pada mata kuliah filsafat ilmu administrasi dalam filsafat Islam : Hakikat Ilmu. Dengan berbagai prinsip keilmuannya, ilmu administrasi jelas sangat sekuler. Paham sekular yang berkiblat pada paham meterialisme tidak mengaitkan keilmuannya dengan Tuhan (aqidah). Sedang Islam adalah religius. Demikian juga pandangan-Islam mengenai ilmu. Di dalam Islam, ilmu bukanlah sekedar materi tanpa makna, melainkan tanda (ayat) dari kehadiran dan kebesaran Allah. Manusia. Ilmu administrasi secara umum ataupun Filsafat Ilmu Admnistrasi khususnya dapat menangkap makna dan hakikat manusia yang tidak saja dimaknai basyar dan insan tetapi lebih dari itu adalah an-nas yang memiliki tujuan hidup yang mulia sebagai khalifah di bumi dan bukan hanya untuk mencapai tujuan organisasi yang prakmatis dan rektif serta materialistis. Kebenaran, menurut Ilmu Administrasi bahwa kebenaran itu harus rasional, empiris dan pragmatis. Dari kriteria tersebut secara garis besar dalam filsafat ilmu administrasi muncul tiga aliran paham yang menjadi sumber dalam memaknai kebenaran, yaitu rasionalisme, emperisme
PENDAMPINGAN BUDIDAYA JAGUNG MANIS MELALUI PRAKTEK DEMONSTRASI PLOT DENGAN APLIKASI ELISITOR BIOSAKA
Assistance in the practice of demonstration plots aims in addition to measuring the skills and capacity of farmers towards the adopted cultivation technology, as well as encourage farmers to return to nature by using Biosaka from natural materials (leaves) available in the surrounding environment as a substitute for chemical fertilizers. This activity was carried out in the farmer group Cendrawasi Jl. tuturuga Klamalu Village Mariat District Sorong Regency Southwest Papua in April to June, 2023 by involving students of the Faculty of Agriculture, Muhammadiyah University of Sorong (Unamin). The method applied in community service and empowerment activities to the community or farmers is the method of learning by doing. The achievements resulting from the mentoring activities of sweet corn cultivation demonstration plot practices with Elisitor Bisosaka include making plants grow lush, healthy, increasing sweet corn production by about 50%, in addition, the use of Elisitor Biosaka can save fertilizer and pesticide costs by about 50-60 %
Perpindahan Karena Perluasan: Masuknya Mangasa dalam Wilayah Kota Makassar 1971
Tulisan ini berupaya menjelaskan proses perluasan Kotamadya Makassar dari persiapan hingga terjadinya perluasan Kotamadya Makassar sehingga membuat Mangasa yang sebelumnya
merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Gowa berpindah ke dalam bagian wilayah administratif Kotamadya Makassar, perkembangan Kelurahan Mangasa setelah masuk dalam wilayah
administratif Kota Makassar serta kehidupan sosial ekonomi yang terdapat di Kelurahan Mangasa. Berpindahnya daerah Mangasa ke dalam wilayah administratif Kota Makassar yang sebelumnya merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Gowa disebabkan karena adanya perluasan Kota Makassar pada tahun 1971. Penelitian ini adalah penelitian dengan pendekatan penelitian historis (Historical Research), yang terdiri atas beberapa tahapan yakni: (1) Heuristik, dengan mengumpulkan arsip terkait data-data perluasan Kotamadya Makassar dari Badan Arsip dan Perpustakaan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan dan buku-buku maupun karya tulis ilmiah yang terkait dengan Kotamadya Makassar dan Mangasa. (2) Kritik atau proses verifikasi keaslian sumber sejarah. (3) Interpretasi atau penafsiran sumber sejarah, dan (4) Historiografi, yakni tahap penulisan sejarah.
Kata Kunci : Perluasan, Makassar, Mangas
PENGARUH BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA PADA MURID KELAS IV SD INPRES BERTINGKAT BUTUNG KECAMATAN WAJO KOTA MAKASSAR
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara bimbingan belajar dengan kesulitan belajar matematika Siswa SD Inpres Bertingkat Butung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa SD Inpres Bertingkat Butung. Sampelnya yaitu Siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Butung yang berjumlah 36 orang dengan menggunakan metode total sampling. Hasil analisis statistik deskriftif menunjukkan bahwa Bimbingan belajar Siswa kelas IV SD Inpres Bertingkat Butung secara kualitatif dikategorikan baik dengan skor rata-rata 85,88 dan angket kesulitan belajar matematika secara kualitatif dikategorikan “rendah” dengan skor rata-rata 14,41. Analisis korelasi sederhana digunakan dalam menguji pengaruh antara Bimbingan belajar dengan kesulitan belajar matematika Siswa SD Inpres Bertingkat Butung. Hasil penelitian dengan menggunakan 36 responden tersebut menunjukkan hasil sebagai berikut : didapat bahwa thitung sebesar 2,643 lebih besar dari nilai ttabel sebesar 1,690 atas dasar taraf signifikan sebesar 5 % dengan jumlah responden 36 orang. Variabel kesulitan belajar yang disebarkan pada ke 36 Siswa yang terpilih sebagai responden penelitian dengan menggunakan angket terdapat 6 orang dalam kategori sangat rendah, 13 orang dalam kategori rendah, 8 orang dalam kategori sedang, 9 orang dalam kategori tinggi, dan tidak ada Siswa dalam kategori sangat tinggi, sedangkan variabel bimbingan belajar diperoleh dari nilai tes hasil ulangan tengah semester pada mata pelajaran Matematika terdapat 10 orang dalam kategori sangat baik, 11 orang dalam kategori baik, 3 orang dalam kategori cukup baik, 8 orang dalam kategori kurang, dan 4 orang dalam kategori sangat kurang. Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari tabel Distribusi t untuk a = 0,05 dan dk n-2 =34 diperoleh t tabel = 1,690. Katena t hitung lebih besar dari t tabel 2,643 1,690 maka Ho ditolak sehingga disimpulkan terdapat Pengaruh yang signifikan antara Bimbingan Belajar dengan Hasil Belajar Matematika. Dan dikatakan korelasi “cukup kuat” yang ditunjukkan oleh harga rhitung sebesar 0,413