71 research outputs found

    Developing Interactive Android-Based E-Learning Media as a Virtual Laboratory for the Students of Office Administration Education

    Get PDF
    The industrial revolution 4.0 leads to an increase in job competition. It should eventually be prepared with personal competence, especially for students in the Department of Office Administration Education. The study aims to develop an interactive e-learning media as a virtual laboratory on a meeting organization course. This study aimed to examine the eligibility of the media and to know the response of the students. This study applied a research and development (R & D) model which developed by Borg and Gall. This virtual laboratory is designed with some attractive features such as (1) meeting schedule, (2) start the meeting, (3) meeting minutes, (4) content sharing, (5) chat, (6) meeting materials, (7) record the meeting, (8) and contact. The current research product is E-Learning media, an interactive virtual laboratory worth applying in the learning activities developed by the researchers. It is made based on the validation of the experts and the positive response of the students

    Pengaruh Biaya Produksi Dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Petani Jagung Di Kecamatan Sumalata Kabupaten Gorontalo Utara

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Biaya Produksi dan Harga Jual Terhadap Pendapatan Petani Jagung dikecamatan Sumalata, kabupaten Gorontalo utara. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Non- Probability Sampling dengan mengunakan rumus Slovin yaitu sebanyak 44 Responden. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini mengunakan kuesioner dan dokumentasi dengan mengunakan skala likert untuk memberikan skor jawaban pada kuesioner penelitian ini. Alat uji analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda

    OPTIMASI PEMBERIAN KEONG MAS PADA PAKAN UNTUK PERTUMBUHAN DAN SINTASAN BENIH IKAN GABUS (Channa striata)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pemberian keong mas (Pomacea canalicul)  pada pakan terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan gabus (Channa striata). Benih ikan gabus yang digunakan berukuran 4 cm dan dipelihara pada akuarium berkapasitas 50 liter sebanyak 12 buah. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan  A : 0% tepung keong mas, 100% tepung ikan;  perlakua B: 25% tepung keong mas, 75% tepung ikan; perlakuan C : 50% tepung keong mas, 50% tepung ikan; dan perlakuan D: 75% tepung keong mas, 25% tepung ikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan keong mas pada pakan benih ikan gabus memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan sintasan benih ikan gabus. Pertumbuhan mutlak terbesar dicapai pada perlakuan C 50% keong mas yakni sebesar 4.44 g diikuti perlakuan B 25% keong mas sebesar 4.00 g; perlakuan D 75% keong mas sebesar 3.63 g; dan pertumbuhan mutlak terendah diperoleh pada perlakuan A (kontrol) sebesar 3.37 g. Sintasan benih ikan gabus terbesar juga diperoleh pada perlakuan C yaitu 93.33%; perlakuan B yaitu 90%; perlakuan D yaitu 83.33%; dan terendah pada perlakuan A (kontrol) yaitu 76.67%

    MEMAKNAI LUKISAN GUA UHALIE: PENDEKATAN STRUKTURALISME LÉVI STRAUSS

    Get PDF
    South Sulawesi is an area that has many prehistoric painting sites. Research on the meaning of the painting is still very limited. Therefore this paper attempts to examine the meaning contained the Uhalie Cave site by Lévi Strauss structuralism approach. The issues raised in this paper are how the meaning of Uhalie Cave paintings and why anoa and pigs became the object of paintings in the Uhalie Cave. The answer obtained from the issues will explain the behavior of a group of painters located in the village. The methods used in this study are collecting secondary data of Uhalie Cave Research, then doing analysis of painting classiffication, finding the pattern of painting in the cave, finding sintagmatic, paradigmatic, transformation, determining signified-signifer, and distinctive feature. The result of this study explain that the happines and grief manifestation of Uhalie Cave human in hunting.Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang memiliki banyak situs lukisan prasejarah. Penelitian terhadap makna lukisan tersebut masih sangat terbatas, oleh karena itu karya tulis ini mencoba mengkaji makna yang terkandung pada situs Gua Uhalie dengan menggunakan pendekatan strukturalisme Lévi Strauss. Masalah yang diangkat dalam tulisan ini adalah bagaimana makna lukisan Gua Uhalie dan mengapa anoa dan babi menjadi objek lukis di Gua Uhalie. Jawaban yang didapatkan dari permasalahan tersebut akan menjelaskan tingkahlaku kelompok pelukis yang terletak di daerah pedalaman. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengumpulkan data sekunder hasil penelitian Gua Uhalie kemudian melakukan analisis klasifikasi lukisan, menemukan pola keletakannya, menetukan tanda-penanda (signified-signifer), sintagmatik, paradigmatik dan transformasi, serta menentukan ciri pembedanya (distictive feature). Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa lukisan tersebut merupakan perwujudan suka duka manusia pendukung Gua Uhalie dalam melakukan perburuan

    TATA KELOLA LINGKUNGAN KERJA DI SMKN 1 BONE

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini di maksudkan untuk mengkaji tata kelola lingkungan kerja di SMK Negeri 1 Bone yang meliputi :perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, factor pendukung tata kelola lingkungan kerja dan factor penghambat tata kelola lingkungan kerja. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dan yang menjadi informan adalah kepala sekolah, guru sekolah, staf tata usaha, dan siswa. Data dikumpulkan menggunakan wawancara, observasi dan dekumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriftif kualitatif yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan : 1). Perencanaan tata kelola lingkungan kerja di SMK Negeri 1 Bone meliputi: identifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam menciptakan tata kelola lingkungan kerja yang kondusif di SMK Negeri 1 Bone, melakukan inventarisasi rencana dalam mewujudkan tata kelola lingkungan kerja di SMKN 1 Bone, mewujudkan tata kelola lingkungan kerja dengan menyusun program berdasarkan dengan skala prioritas, menentukan program- program didalam mewujudkan tata kelola lingkungan kerja yang kondisif. 2). Pelaksanaan tata kelola lingkungan kerja di SMK Negeri 1 Bone meliputi; penentuan pewarnaan yang baik, menciptakan lingkungan kerja yang bersih, menciptakan pertukaran udara yang baik, menciptakan penerangan yang baik, mewujudkan keamanan yang baik, meredam kebisingan yang dapat menganggu, melakukan penataan ruang kantor dan ruang kelas dan melengkapi sarana dan prasarana sebagai penunjang tata kelola lingkungan kerja di SMK Negeri 1 Bone 3). Evaluasi tata kelola lingkungan kerja di SMK Negeri 1 Bone meliputi; mengukur sejauh mana penerapan tata kelola lingkungan kerja telah terlaksana di SMK Negeri 1 Bone, indikator yang dapat dipakai untuk mengukur penerapan tata kelola lingkungan kerja, kelebihan dan kekurangan tata kelola lingkungan kerja SMK Negeri 1 Bone dibandingan dengan sekolah SMKN yang berbeda di Kabupaten Bone. 4). Faktor pendukung tata kelola lingkungan kerja di SMK 1 Bone antara lain; di SMK Negeri 1 Bone memiliki lokasi sekolah yang cukup memadai, memiliki guru yang telah memiliki sertifikasi guru professional sebanyak 60 orang ditambah dengan 4 wakil kepala sekolah serta lokasi sekolah yang cukup luas sedangkan yang menjadi factor penghambat tata kelola lingkungan kerja di SMK Negeri 1 bone diantaranya ; kurangnya kerjasama stekholder yang ada di SMK Negeri 1 Bone dan tidak semua perencaan yang telah di programkan dapat terlaksana. Kata kunci : Tata Kelola Lingkungan Kerj

    MANGNGADE: CIRI TRADISI MEGALITIK DI DESA WANUAWARU, MALLAWA, MAROS

    Get PDF
    Mangngade or ‘performing custom’ is a common activity in Wanuawaru Village, Mallawa District, Maros Regency, which is conducted in December and January. The problem in this research is how Wanuawaru villagers doing it and how position Manggade to Wanuawaru Villagers. There are three stages during the Mangngade procession namely visiting salo, gathering in Saoraja, and gathering in Bulu Posso. In Mangngade, the community performs prayers related to agriculture to avoid natural disasters, to beg for peace, safety, and success of personal life. The methods of data collection are ethnographic method and archaeological data recording. The results of data recording are then analyzed using concept in megalithic culture. Based on those data, it is finally concluded that Mangngade is the character of a megalithic tradition that is still carried out by the Wanuawaru villagers from generation to generation for confession about their community.Mangngade atau ‘menjalankan adat’ merupakan kegiatan masyarakat di Desa Wanuawaru, Kecamatan Mallawa, Kabupaten Maros, yang dilakukan pada bulan Desember dan Januari. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu bagaimana proses acara Mangngade dan kedudukannya dalam masyarakat Desa Wanuawaru. Terdapat tiga tahap saat prosesi Mangngade, yaitu mengunjungi salo, berkumpul di Saoraja, dan berkumpul di Bulu Posso. Dalam Mangngade, masyarakat melakukan doa-doa yang berkaitan dengan pertanian, terhindar dari bencana alam, kedamaian, keselamatan dan kesuksesan kehidupan pribadi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan yaitu, metode etnografi dan perekaman data arkeologi. Hasil perekaman data kemudian dianalisis dengan menggunakan konsep dalam kebudayaan megalitik. Berdasarkan data tersebut akhirnya disimpulkan bahwa Mangngade merupakan ciri tradisi megalitik yang masih dijalankan masyarakat Desa Wanuawaru secara turun temurun dari leluhurnya dalam membangun pengakuan keberadaan kelompoknya

    Analisis Campur Kode Pada Judul Berita Dalam Surat Kabar Suara Merdeka Edisi Maret-April 2014

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini ada 2: (1) mendeskripsikan wujud campur kode pada judul berita dalam surat kabar Suara Merdeka edisi Maret–April 2014. (2) mendeskripsikan makna campur kode pada judul berita dalam surat kabar Suara Merdeka edisi Maret-April 2014. Penelitian ini merupakan kajian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode padan, yaitu padan intralingual dan padan ekstralingual. Ada dua hasil penelitian yang diperoleh: (1) campur kode yang ditemukan berjumlah 40 campur kode, diantaranya ditemukan 14 campur kode kata, yaitu ada 2 campur kode kata benda, 8 campur kode kata kerja, dan 4 campur kode kata sifat. Wujud campur kode frasa, ditemukan 18 frasa, diantaranya ada 15 campur kode frasa nomina, 1 campur kode frasa verba, dan 2 campur kode frasa ajektiva. Wujud campur kode idiom ditemukan 8 campur kode idiom. (2) makna campur kode yang terdapat dalam surat kabar Suara Merdeka edisi Maret-April 2014 terdapat 33 campur kode yang menggunakan bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris dan 7 campur kode yang menggunakan bahasa Indonesia dengan bahasa Jawa. Kata kunci : campur kode, judul berita, dan surat kabar suara merdek

    NEW FIND OF STEGODON SOMPOENSIS MAXILLA FROM CANGKANGE, SOPPENG, SOUTH SULAWESI

    Get PDF
    AbstractSulawesi is an island located in the Wallacean region of Indonesia. Geologically its lying midway between the Asian (Sunda) and Greater Australian (Sahul) continents. As a part of Wallacea islands, Sulawesi is an island that shows complexity either in biology or geology perspective. Though the distinctive quaternary vertebrate faunas has been described from Sulawesi,  historical pattern of biogeography still poorly understood due to the lack of the fossil specimens. This paper describes a maxilla fragment with molar root teeth M1 from an archaic proboscidae called Stegodon that found in the conglomeratic sandstone layer, at Cangkange Area, 4 km to the east of Cabenge Archeological site of South Sulawesi, Indonesia. Based on the comparation measuring data between this specimen with the Stegodon sompoensis and the Stegodon trigonocephalus it can be concluded that this Stegodon maxilla fragment is belong to the Stegodon sompoensis, a dwarf Stegodon from Sulawesi Island. The specimen is a surface collected sample. Based on the attached matrix on the maxilla fragment,  this specimen interpreted to be derived from subunit A of Beru Member, Walanae Formation. This Stegodon sompoensis is likely to be lived near the coastal-lagoon around 2,5 million years ago or Late Pliocene to Early Pleistocene. This estimated specimen age is based on the vertebrate fauna biostratigraphy of South Sulawesi. ABSTRAKPulau Sulawesi di Indonesia terletak di daerah Wallacea. Secara geologi pulau ini berada di antara Asia (paparan Sunda) dan Australia (paparan Sahul). Sebagai bagian dari kepulauan Wallacea, Pulau Sulawesi merupakan pulau yang memiliki kompleksitas baik dari segi biologi maupun geologinya. Meskipun fauna-fauna vertebrata kuarter Sulawesi sudah dideskripsi, tetapi sejarah dan pola biogeografi di pulau ini masih sangat kurang dikarenakan sedikitnya fosil-fosil yang ditemukan. Tulisan ini mendeskripsikan fragmen maxilla dari gajah purba jenis Stegodon dengan akar gigi molar M1 yang ditemukan di perlapisan batupasir konglomeratan, di daerah Cangkange, sekitar 4 km ke arah timur dari situs arkeologi Cabenge, Sulawesi Selatan, Indonesia. Berdasarkan  perbandingan data pengukuran spesimen ini dengan Stegodon sompoensis dan Stegodon trigonocephalus maka disimpulkan bahwa fragmen maksila Stegodon ini berasal dari Stegodon sompoensis, jenis Stegodon kerdil dari Pulau Sulawesi. Spesimen ini merupakan temuan permukaan, tetapi berdasarkan matriks sedimen yang masih menempel di maxilla, spesimen ini diinterpretasikan berasal dari Anggota Beru subunit A. Stegodon sompoensis ini diperkirakan dahulu hidup di lingkungan lagoon dekat pantai pada sekitar 2,5 juta tahun yang lalu atau Pliosen Akhir sampai Pleistosen Awal. Penentuan umur ini didasarkan pada boistratigrafi  fauna vertebrata  Sulawesi Selatan

    Digitalisasi Pendidikan Pesantren melalui Sistem Pembayaran Cashless Menggunakan Ngabar Smart Payment di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar

    Get PDF
    Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar merupakan salah satu pondok pesantren telah mengikuti perkembangan digital di era yang lebih maju dan modern ini. Sebagai buktinya ialah dengan mendukung kehadiran financial technologi, yaitu teknologi digital yang digunakan pada pelayanan jasa keuangan seperti pembayaran menggunakan uang elektronik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui landasan syariah tentang sistem pembayaran Cashless, bagamaina metode implemetasi sistem pembayaran Cashless menggunakan Ngabar Smart Payment di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar, serta mengetahui kelebihan dan kekurangan penggunaan Ngabar Smart Payment di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara. Subjek penelitian ini adalah staf bagian administrasi dan guru Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasanya Ngabar Smart Payment merupakan sistem pembayaran yang dapat mempermudah sirkulasi keuangan dan pembayaran di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar. Adapun kelebihan dari pengimplementasian Ngabar Smart Payment diantaranya adalah sistem keuangannya transparan atau terbuka. Yaitu semua akses atau operasi keuangan di seluruh merchant Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar dapat dilihat dalam satu sistem, melalui sistem yang hanya dikendalikan oleh bagian administrasi. Terdapat beberapa kekurangan dalam penggunaan sistem cashless, diantaranya adalah mudah hilang, disebabkan oleh bentuk kartu yang tipis dan tidak terlalu besar,serta sering dibawa ketika hendak digunakan
    corecore