15 research outputs found

    Aktualisasi Pendidikan Karakter Dalam Proses Pembelajaran Mata Kuliah Umum (Mku) Di Universitas Negeri Semarang

    Full text link
    This study aims to identify the extent to which aspects of character education has been actualized in a learning General Courses, what barriers are perceived by the lecturer of General Courses, and how expectations of faculty and students associated with the custodian of the learning process as a vehicle for character education General Courses . Based on the research results and the discussion above, the conclusions generated in this study, among others. (1) Lectures General Courses with learning components in it has been actualized values of character education. General Courses learning as character education makes it different from the other subjects of learning where learning competencies expected of General Courses not just mastery of the learning material or purely cognitive aspects, but more important than that is the process of internalization of the self-learning participants. Lecturers and students alike expect General Courses displays learning materials are more than just what is contained in textbooks, but also coupled with current issues in society and the emotional touches that are awakening to the students to realize the values instilled character it is in real life

    PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PADA PT. BANK MANDIRI, TBK TAHUN 2018 - 2020

    Get PDF
    Penilaian tingkat kesehatan bank menggunakan metode RGEC merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011. Penilaian terhadap bank penting dilakukan baik oleh manajemen pemegang saham ataupun pihak yang berkepentingan dalam perusahaan demi mejaga kepercayaan masyarakat akan bank tersebut.Tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja Kesehatan PT.Bank Mandiri (Persero), Tbk berdasarkan Metode RGECBerdasarkan hasil analisis diperoleh Berdasarkan perhitungan disimpulkan bahwa Nilai Non Performing Loans dari PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Tahun 2018-2020 dikategorikan dengan kategori Sehat, karena nilai rata-rata kinerja adalah 3,9% karena syarat NPL untuk ada dikategori Sehat yaitu 2% 1,5

    IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DI KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

    Get PDF
    2014ANDI SUNARTO. (B111 10 281), Implementasi Peraturan Daerah \ud Nomor 3 Tahun 2011 Tentang Pendidikan Gratis Di Kabupaten \ud Kepulauan Selayar (di bawah bimbingan Achmad Ruslan selaku \ud pembimbing I dan Naswar selaku pembimbing II). \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Implementasi Peraturan \ud Daerah Nomor 3 Tahun 2011 tentang Pendidikan Gratis di Kabupaten \ud Kepulauan Selayar dan faktor yang menghambat dan mendukung \ud pelaksanaan Perda Pendidikan Gratis Tersebut. \ud Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Bupati Kepulauan Selayar, \ud Kantor DPRD Kabupaten Kepulauan Selayar, Kantor Dinas Pendidikan \ud Nasional Kabupaten Kepulauan Selayar, beberapa Sekolah di Kecamatan \ud Bontomatene dan Buki. Data yang diperoleh baik itu data primer maupun \ud data sekunder diolah dan dianalisis berdasarkan rumusan masalah \ud secara kualitatif deskriptif. \ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implemantasi Perda \ud Pendidikan Gratis di Kabupaten Kepualauan Selayar sudah terlaksana \ud tetapi belum optimal. Dimana pelaksanaan perda tersebut sudah berjalan \ud sebagaimana yang tertuang dalam perda tersebut, begitu juga dengan \ud pengawasannya. Namun, dalam pembentukan perda tersebut terdapat \ud ketimpangan, dimana perda tersebut tidak memiliki naskah akademik. \ud Selajutnya dalam pelaksanaan Perda Pendidikan Gratis di \ud Kabupaten Kepulauan Selayar terdapat beberapa faktor yang \ud menghambat pelaksaan perda tersebut, diantaranya: 1. Faktor \ud Pemerintah daerah sering terlambat dalam penetapan Anggaran \ud Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang menyebabkan sekolah \ud tidak maksimal dalam melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan. 2. \ud Faktor pihak sekolah sering terlambat memasukkan laporan pemanfaatan \ud dana pendidikan gratis. 3. Faktor Besaran anggaran yang sangat terbatas \ud dan adanya larangan pungutan sehingga sekolah tidak mampu merawat \ud fasilitas yang telah ada. Selain itu, ada juga faktor yang mendukung \ud sehingga perda pendidikan gratis di Kabupaten Kepulauan Selayar dapat \ud terlaksana, diantaranya: 1. Faktor Dana Bantuan Operasional Sekolah. 2. \ud Faktor dana dari Pemerintah Provinsi

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS XI IIS DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2016

    Get PDF
    Tujuan  penelitian  ini  adalah  untuk  meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 5 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016 dengan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL).Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI IIS 1 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 31 peserta didik. Sumber data berasal dari guru dan peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu (a) observasi, (b) wawancara, (c) dokumentasi, (d) tes. Validitas data yang digunakan yaitu triangulasi sumber dan metode.  Analisis  data  yang  digunakan  adalah  (a) analisis deskriptif komparatif, (b) analisis data kuantitatif, (c) analisis data kualitatif. Prosedur penelitian meliputi tahap (a) perencanaan, (b) tindakan, (c) observasi, (d) refleksi.Berdasarkan hasil penelitian, proses pembelajaran dengan penerapan model Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti pada siklus I hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan yaitu sebesar 4,07 (nilai rata-rata pra siklus 72,90 dan nilai rata-rata siklus I 76,97) dan persentase ketuntasan meningkat 9,67% (persentase pra siklus 61,29% dan siklus I 70,96%). Pada siklus II hasil belajar peserta didik juga mengalami peningkatan yaitu sebesar 6,68 (nilai rata-rata siklus I 76,97 dan nilai rata-rata siklus II 83,65) dan presentase ketuntasan meningkat 16,13% (persentase siklus I 70,96% dan siklus II 87,09%).Simpulan   penelitian   ini   adalah   penerapan   model   Problem   Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Ekonomi kelas XI IIS 1 SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.  The purpose of this research is to improve learning outcomes of student in economic lesson at class XI IIS 1 of Senior High School 5 Surakarta in the academic year of 2015/2016 with the implementation of Problem Based Learning (PBL) model.The type of this research is classroom action research. The subject of this research is students at XI IIS 1 of Senior High School 5 Surakarta in the academic year of 2015/2016 with 31 students. The data sources are from the teacher and students. The technique of data collection used are, (a) observation, (b) interview, (c) documentation, and (d) test. Validity of data used is triangulation resources and method. Comparative statistic analysis, analysis of quantitative data, and analysis of qualitative data is used for analyzing the data. The procedures of this research are (a) planning, (b) action, (c) observation, and (d) reflection.Based on the research results, the learning process with the implementation of Problem Based Learning (PBL) model can improve learning outcomes of  students. It was proven in the cycle I that students learning outcomes were increased 4,07 (average score of pre cycle 72,90 and average score of the cycle I  76,97) and percentage of minimal prerequisite score is increased 9,67% (percentage of pre cycle 61,29% and cycle I 70,96%). On the cycle II, students’ learning outcomes on cycle II also increased 6,68 (average score of cycle I 76,97 and average score of the cycle II 83,65) and percentage of minimal prerequisite score increased 16,13% (percentage of cycle I 70,96% and cycle II 87,09%).The conclusion of this research is that the implementation of Problem Based Learning (PBL) model can increase learning  outcomes of student  in  Economic  lesson  at  XI  IIS  1  of  Senior  High  School  5 Surakarta, in the academic year of 2015/2016.

    PENEGAKKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN UANG MENGGUNAKAN SKIMMER (Studi di Subdit Cyber Polda Sumut)

    Get PDF
    RINGKASAN - Dalam tindak pidana penyalinan kartu ATM untuk mencuri dana nasabah bank, saran dan sistem komputer, serta sistem atau jaringan PC, digunakan untuk memperoleh data elektronik dalam kartu ATM korban, dan mengirimkan informasi elektronik tersebut ke kartu ATM korban kepada melakukan kejahatan. Pita kartu ATM baru. Dengan begitu, pelaku bisa leluasa menggunakan kartu ATM dan mengambil uang korban melalui mesin ATM tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Yuridis-Empiris, dengan sifat penelitian Deskriptif Analisis yaitu menggambarkan dan memaparkan secara sistematis tentang objek penelitian yaitu hukum terhadap tindak pidana pencurian uang menggunakan skimmer berbagai konsep dan teori yang sesuai dengan sumber data dan objek penelitian. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pencurian uang menggunakan skimmer tidak lepas dikarenakan kelalaian dari pemilik kartu ATM itu sendiri. Pada kejahatan pembobolan ATM dengan cara skimming, korban biasanya tanpa sadar telah direkam video pada saat memasukkan pin ATM dan pita magnetik sudah pula direkam melalui alat khusus. Upaya hukum yang dilakukan subdit cyber Polda Sumut terhadap tindak pidana pencurian uang dengan menggunakan skimmer adalah upaya kepolisian merupakan bagian integral dari kebijakan sosial (social policy). Kebijakan sosial dapat di artikan sebagai usaha yang rasional untuk mencapai kesejahteraan masyarakat (social welfare policy) dan sekaligus mencakup perlindungan masyarakat (social defence policy). Sedangkan hambatan yang di hadapi Subdit Cyber Polda Sumut Dalam Melakukan Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Pencurian Menggunakan Skimmer adalah Aspek Internal yaitu Subtansi Hukum, Aspek penegak hukum (law enforcement factor), Aspek Fasilitas, Aspek Hambatan Informasi, Aspek Kerahasian Perbankan. Sedangkan Aspek Eksternal yaitu Aspek Masyarakat dan Aspek Kebudayaan.Kata Kunci: Hukum, Pencurian, Penegakkan, Uang, Skimmer

    Analisa percepatan durasi aktivitas sebagai antisipasi keterlambatan proyek

    No full text
    Suatu proyek konstruksi terdiri dari berbagai jenis aktivitas, dimana masing-masing jenis aktivitas memiliki durasi pelaksanaan. Keterlambatan yang terjadi pada suatu aktivitas, akan berpotensi menyebabkan terjadinya keterlambatan pada keseluruhan durasi proyek, karena pada dasarnya jadual proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian/jaringan yang terbenruk dari berbagai jenis aktivitas. Jika suatu aktivitas mengalami keterlambatan, maka seorang manajer proyek harus dapat mengambil langkah antisipasi. Salah satu langkah antisipasi yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan percepatan pada aktivitas berikutnya. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk meneliti dan merumuskan langkah-langkah percepatan aktivitas yang dapat dilakukan sebagai antisipasi jika terjadi keterlambatan pada suatu aktivitas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penjadualan jalur kritis (Critical Path Methods/CPM) yaitu model CPM 1 dan model CPM 2, dengan analisa "bagaimana jika". Setiap aktivitas yang terdapat dalam CPM dianalisa "bila terjadi keterlambatan" ("what if analysis), kemudian dilakukan langkah antisipasinya dengan mempercepat aktivitas-aktivitas pengikutnya. Hasil yang didapat berupa grafik yang menunjukkan hubungan antara aktivitas yang terlambat dengan alternatif langkah antisipasinya, yaitu percepatan pada masing-masing aktivitas pengikutnya, dengan cara menambah jumlah pekerja ataupun jam kerja

    Manajemen Pengelolaan Bisnis Terintegrasi

    Full text link
    Buku ini berisi tentang penggunaan Program ERP (Enterprise Resource Planning) terhadap efektivitas kinerja karyawan Karyawan. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem yang dapat membantu dalam meningkatkan inovasi dan kualitas bisnis pada perusahaan. ERP dipergunakan untuk mengelola proses bisnis yang telah dibuat standarisasinya, agar berjalan sesuai dengan yang telah ditargetkan, dengan cara mengelola data secara terpusat sehingga hanya perlu sekali saja memasukan data untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh berbagai proses bisnis di dalam perusahaan
    corecore