14 research outputs found

    HEDDA’S STRUGGLES IN FIGHTING PATRIARCHAL IDEOLOGY AS REFLECTED IN IBSEN’S HEDDA GABLER (RADICAL FEMINISM ANALYSIS)

    Get PDF
    This research is a study on Ibsen’s Hedda Gabler based on the Radical Feminism approach. There are two objectives of the study. The first objective is to investigate the kinds of struggle committed by Hedda Gabler in fighting over patriarchal ideology as reflected in the play. The second objective is to investigate the kinds of obstacle faced by Hedda Gabler in fighting over the ideology. This research is qualitative study with content analysis method. The object of the study is the struggle of radical feminism ideology to fight patriarchal ideology in Ibsen’s play Hedda Gabler. The data of the study are words, sentences and dialogues found in the play. The data analysis was conducted using radical feminism approach and other information which have close relationship to the issue of the objectives of this study. In order to get credibility and validity of the findings, the researcher applied triangulation and discussion technique. Further, in order to gain transferability, the researcher provided descriptive data as clear and efficient as possible within the form of data table. The researcher also reread the play to get dependability and consulted her research findings to his thesis consultants to achieve the conformability. There are two major important points as the results of the analysis. The first result is there are three kinds of struggle committed by Hedda as a female character here. They are (1) being an androgynous person, (2) freely experimenting with her own sexuality, and (3) rejecting biological motherhood. Meanwhile, the second result is there are three major obstacles faced by Hedda here, which unfortunately comes from the patriarchal ideology itself. The three obstacles are (1) gender discrimination, (2) sexual oppression, and (3) biological motherhood. In sum, although the strength of male’s world and its ideology of patriarchy seems stronger than any other enemy for every woman, it is undeniable duty for women to give their best struggle to fight it. The results of the struggle are not the main points, what is more important is the struggle itself

    SOSIALISASI PENINGKATAN KOMPETENSI BUBUT KONVENSIONAL DI SMK TI PGRI 11 SERPONG TANGERANG SELATAN

    Get PDF
    Saat ini proses pembubutan sudah mampu menciptakan berbagai macam komponen untuk mendukung teknologi yang sangat maju. Seperti dalah bidang Kesehatan, otomotif, maupun bidang transportasi baik di darat, laut maupun udara. Proses pembubutan juga dapat dilakukan secara konvensional maupun secara otomatis tergantung dari jenis mesin yang digunakan.  Dalam rangka memberikan pengetahuan dan menambah kemampuan para siswa SMK maka perludiadakan semacam pelatihan dari universitas maupun Lembaga yang memiliki kompetensi dalam proses pembubutan. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan memberikan teori atau wawasan mengenai pengenalan mesin bubut sampai dengan proses pembubutan menggunakan berbagai macam alat serta pahat terhadap berbagai macam material yang dilakukan permesinan menggunakan mesin bubut. Hal ini sangat penting dilakukan agar dapat digunakan sebagai bekal peserta dalam menghadapi tantangan global dan mampu menyerap kebutuhan tenaga kerja yang ahli dalam permesinan menggunakan mesin bubut. Kata kunci: Mesin Bubut, Proses Permesinan, Teknologi, Benda Kerja, Kompone

    SOSIALISASI TEKNIK PENGELASAN LOGAM MENGGUNAKAN LAS OXY ACETILIN LPK YAYASAN TEBAR IMAN, CIPAYUNG, CIPUTAT TANGERANG SELATAN, BANTEN

    Get PDF
    Las Oxy-Acetylene (las asetilin) adalah proses teknik mengelas secara konvensional, dimana permukaan yang akan disambung mengalami pemanasan sampai mencair oleh nyala (flame) gas asetilin (yaitu pembakaran C2H2 dengan O2), menggunakan atau tidak menggunakan logam pengisi, proses pengelasan dengan teknik menyambung tanpa harus ada penekanan. Disamping untuk keperluan pengelasan (penyambungan) las gas dapat juga dipergunakan sebagai : pemanasan awal, mematri, memotong dan pekerjaan muka benda. Penggunaan untuk produksi (production welding), pekerjaan lapangan (field work), dan reparasi (repair & maintenance). Dalam aplikasi hasilnya sangat memuaskan untuk pengelasan baja karbon, terutama lembaran logam (sheet metal) dan pipa-pipa yang mempunyai ketebal tipis. Meskipun demikian hampir semua jenis logam ferrous dan non ferrous dapat dilas dengan las gas, baik dengan atau tanpa bahan tambah (filler metal).Pengelasan merupakan bagian dari pekerjaan konstruksi dan manufaktur dan saling terkoneksi dengan mata kuliah yang diajarkan oleh dosen Teknik Mesin Universitas Pamulang. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat dengan memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai teknik pengelasan las oxy acetilin yang baik, benar dan berkualitas kepada para peserta yang disampaikan oleh narasumber atau anggota pengusul yang melaksanakan pengabdian masyarakat dari dosen Universitas pamulang. Mahasiswa yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat memberikan ilmu materi dan praktek yang didapat di universitas pamulang kepada peserta LPK tebar iman. Kata Kunci: Pengelasan, Logam, Oxy asetilin, PKM, LPK Tebar iman, Manufaktu

    Analisis Bahan Kimia Obat Dalam Jamu Pegal Linu Yang Di Jual Di Surakarta Menggunakan Metode Spektrofotometri UV

    Get PDF
    Bahan kimia obat yang sering ditambahkan dalam jamu pegal linu adalah natrium diklofenak dan fenilbutazon. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemungkinan kandungan kadar natrium diklofenak dan fenilbutazon dalam jamu pegal linu. Jamu pegel linu yang digunakan pada penelitian ini yaitu 10 macam merek jamu pegel linu yang di jual di sekitar Surakarta. Dengan kriteria jamu pegal linu paling diminati masyarakat. Kromatografi lapis tipis digunakan untuk analisis kualitatif natrium diklofenak dan fenilbutazon. Fase diam yang digunakan gel GF254 dan fase gerak menggunakan 3 sistem yang berbeda. Analisis kuantitatif menggunakan metode Spektrofotometri UV, untuk natrium diklofenak dengan λ maksimal 276 nm dan fenilbutazon dengan λ maksimal 264. Hasil penelitian menunjukkan adanya jamu yang mengandung natrium diklofenak dan fenilbutazon. Kadar natrium diklofenak pada jamu G 41,37 mg/tab dan jamu J 35,65 mg/tab. Presisi metode Spektrofotometri UV untuk penetapan kadar natrium diklofenak memenuhi syarat yaitu RSD 1,35% dan 1%. Kadar fenilbutazon pada jamu B 129,79 mg/tab dan jamu C sebesar 34,35 mg/tab. Presisi metode Spektrofotomeri UV untuk penetapan kadar fenilbutazon memenuhi syarat yaitu RSD 1,34% dan 1,86%

    PREDIKSI 3D-MOLEKULAR AKTIVITAS TURUNAN SENYAWA POLIHIDROKSI ZERUMBON TERHADAP GLIKOGEN SINTASE KINASE-3 BETA (GSK-3) MENGGUNAKAN DOCK6

    Get PDF
    Insulin resistance causes 90% of type 2 diabetes mellitus (DM) cases and this is due to an increase in the activity of glycogen synthase kinase-3 (GSK-3). Dephosphorylation and activation of glycogen synthase prevent type 2 diabetes by inhibiting the work of GSK-3 beta isoform primarily. The study was done in unix (mac and linux) operating system with the sequence of steps were optimization of geometry of ligand, ligand and protein preparation, validation of docking methods, molecular docking and analysis, and 3D modeling of ligand-protein interactions. Optimization of target ligand geometry using Gaussian showed that molecular docking score increased 62.5% compared with geometry optimization using MarvinSpace. Polyhydroxy compound zerumbon derivats: ZER04, ZER05 and ZER06 potential to be tested further in the laboratory as an anti- type 2 diabetes both in vitro and in vivo. This is based on the ability of the compounds in term of molecular interactions that better than the native ligand of target protein 4PTE, 4AFJ, 3ZRK, 3GB2, 3DU8 and 1Q3W (60% of the total protein targets tested) as an inhibitor of glycogen synthase kinase- 3 types of beta (GSK-3b).Keywords: polyhydroxyzerumbone, glycogen synthase kinase-3 beta, docking molecular, DOCK

    Validation of Atomic Absorption Spectrometry Method for Contamination Determination of Lead (Pb) and Cadmium (Cd) in Methanol Extract and Product of Curcuma xanthorrhiza Roxb.

    Get PDF
    The validity of atomic absorption spectrometry method for lead (Pb) and cadmium (Cd) determination in methanol extract and product of Curcuma xanthorrhiza was unknown. The aim of this work is to determine the validity of atomic absorption spectrometry method for Pb and Cd determination in methanol extract and product of Curcuma xanthorrhiza. Digestion process was done by wet digestion method and its results were read by atomic absorption spectrometry at a wavelength 217.0 nm for Pb and 228.8 nm for Cd. Validation results found % recovery of Pb and Cd respectively were 87.16% ± 0.38 (RSD 0.42) and 89.10% ± 0.06 (RSD 0.07) in methanol extract of Curcuma xanthorrhiza, 92.62% ± 0.24 (RSD 0.26) and 100.16% ± 0.07 (RSD 0.07) in Curcuma xanthorrhiza product. Precision test found the RSD value for Pb in the methanol extract and product of Curcuma xanthorrhiza were 0.02 and 0.14 respectively, but the RSD value for Cd were not detected. The linearity test results of Pb and Cd standar solution were 0.9998 and 0.9979. The LOD for Pb and Cd were 0.4 ppm and 0.1 ppm, and the LOQ were 1.3 ppm and 0.5 ppm respectively. Based on the % recovery results, the method of Pb and Cd determination by atomic absorption spectrometry is valid for methanol extract and product of Curcuma xanthorrhiza. The levels of Pb in extract and product of Curcuma xanthorrhiza were 2.10 ± 0.001 mg/kg and 4.34 ± 0.001 mg/kg respectively, but the levels of Cd in both samples did not detected.  

    Implementation Strategy Of Policy Prohibition Of Alcohol Beverages In Indramayu District

    Get PDF
    The circulation of alcoholic beverages in the Indramayu Regency area is still present and almost evenly distributed, because almost every area in the Indramayu sub-district including shops and small stalls in the village still sells the said alcoholic beverages. These constraints are due to several internal and external factors, namely the limited resources, both budgetary resources and apparatus resources, including the lack of coordination between implementing agencies. This study uses a descriptive explanatory method with a qualitative approach, and also involves the theory of policy implementation from van Meter and Van Horn. The results of the SWOT analysis show that the strategic position for the implementation of the policy for the prohibition of alcoholic beverages in Indramayu district is an aggressive strategy to support the implementation of the said policy. This position indicates that the choice of the right strategy is to emphasize the strategy of using strengths to take advantage of opportunities. The strength in question is the clarity of standards and policy targets as well as support from community leaders and religious leaders where the majority of the people of Indramayau Regency are Muslim (99.68%). The research resulted in a novelty in the form of identifying other factors that determine the success of the implementation of the policy, namely the cultural factor of the community where some people are still accustomed to consuming alcoholic beverages during celebrations or people's parties and the habit of fishermen who bring alcoholic drinks while at sea with reasons to warm the body. Another factor is the lack of firm sanctions imposed by the judiciary that do not create a deterrent effect. Keywords: Policy Implementation, Alcoholic Beverages, Indramayu Regency

    Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Rimpang Lempuyang Emprit (Zingiber Amaricans Bl) Pada Tikus Putih Yang Diinduksi Aloksan

    Get PDF
    Lempuyang di masyarakat dikenal memiliki 3 spesies yaitu lempuyang gajah, wangi, dan emprit. Penelitian sebelumnya menunjukkan lempuyang gajah memiliki aktivitas antidiabetes pada tikus yang diinduksi aloksan. Skrining farmakologi terhadap lempuyang emprit (Zingiber amaricans BL) masih sangat terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol rimpang lempuyang emprit terhadap kadar glukosa darah tikus diabetes yang diinduksi aloksan. Hewan uji yang digunakan adalah 20 ekor tikus jantan putih galur Wistar yang dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol positif menggunakan glibenklamid, kontrol negatif menggunakan akuades, dan 3 kelompok perlakuan ekstrak etanol rimpang lempuyang emprit dengan tingkatan dosis 0,4 g/kg BB, 0,6 g/kg BB dan 0,8 g/kg BB. Pengukuran kadar glukosa darah pada hari ke-0, ke-4 dan ke-19. Data diuji dengan metode analisis statistik menggunakan software SPSS versi 17 for windows. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tiga tingkatan dosis ekstrak etanol rimpang lempuyang emprit dan glibenkamid mampu menurunkan kadar glukosa darah dengan bermakna. Kadar rerata glukosa darah pada hari ke-4 untuk masing-masing kelompok dosis 0,4 g/kg BB, 0,6 g/kg BB, 0,8 g/kg BB dan kontrol positif adalah 264,5±18,86 mg/dL, 261,5±30,34 mg/dL, 245,0±29,02 mg/dL dan 264,5±14,30 mg/dL menurun menjadi 105±44,06 mg/dL, 149±45,20 mg/dL, 123,75±21,40 mg/dL dan 112,5±17,75 mg/dL pada hari ke-19

    PCK Model Shulman Berdasarkan Pengalaman Mengajar Guru Fisika

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan kompetensi PCK dengan model Shulman guru fisika berdasarkan pengalaman mengajar. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan analisis wacana. Subyek penelitian adalah dua guru fisika di sekolah menengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru fisika yang memiliki pengalaman mengajar lebih lama lebih fleksibel, terfokus pada kedalaman materi dan lebih bervariasi dalam menggunakan model pembelajaran, sedangkan guru dengan pengalaman mengajar yang buruk fokus pada kedalaman materi. Berdasarkan hasil ini dapat diketahui karakteristik mengajar guru berdasarkan pengalaman mengajar. Studi ini berguna sebagai rekomendasi bagi para pemangku kepentingan untuk menentukan sejauh mana integrasi kompetensi pedagogis dan konten dari masing-masing guru

    Identifikasi Dan Kuantifikasi Bahan Kimia Obat Sibutramin Dalam Jamu Pelangsing Yang Beredar Di Sekitar Surakarta Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS

    Get PDF
    Obat tradisional merupakan campuran bahan alami yang berupa simplisia, hewan, mineral, sarian atau galenik. Salah satu bentuk obat tradisional adalah jamu pelangsing. Dalam jamu pelangsing banyak ditemukan campuranbahan kimia obat untuk mendapatkan khasiat yang lebih cepat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bahan kimia obat sibutramin hidroklorida dan kadar yang terkandung dalam jamu pelangsing. Metode KLT digunakan untuk analisis kualitatif dan metode spektrofotometri UV-Vis untuk analisis kuantitatif. Fase gerak yang digunakan untuk KLT etil asetat : N-heksan (7:3), aseton : kloroform (7:3), aseton : kloroform: N-heksan (5:3:2) dengan sistem pemisahan secara ascending. Dari ketiga campuran fase gerak didapatkan dari 10 sampel ada 2 sampel jamu pelangsing yang positif mengandung sibutramin yaitu A dan F. Sampel yang positif mengandung sibutramin dibaca dengan pektrofotometri UV-Vis dengan panjang gelombang maksimum 223,5 nm. Parameter keberulangan untuk sampel A dan F didapatkan RSD berturut-turut yaitu 0,33% dan 0,51%. Analisis dengan spektrofotometri UV-Vis didapatkan kadar sibutramin dalam A sebesar 24 mg/ kapsul dan pada F sebesar 19 mg/ kapsul. Kandungan sibutramin dalam jamu yang beredar di sekitar Surakarta cukup besar, karena dalam perdagangan sediaan sibutramin sebesar 15 mg. Hal ini perlu dilakukan pengawasan terhadap jamu pelangsing yang beredar di sekitar Surakarta
    corecore