437 research outputs found

    Perencanaan Pengembangan Wisata Alam dan Pendidikan Lingkungan (Studi di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek)

    Full text link
    KHDTK Cikampek merupakan kawasan hutan yang difungsikan untuk tempat penelitian dan pengembangan kehutanan. Dalam perkembangannya, kawasan ini juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata bagi masyarakat sekitar. Puslitbang Peningkatan Produktivitas Hutan (Pusprohut), sebagai pengelola kawasan merespon dinamika perkembangan yang terjadi dengan mewacanakan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan. Pengembangan kawasan dilakukan agar kegiatan wisata dapat dikelola sekaligus dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis proses perencanaan pengembangan kawasan, 2) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan, 3) aktor yang terlibat dalam proses perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Perencanaan pengembangan wisata alam dan pendidikan lingkungan di KHDTK Cikampek melalui tahapan 1) Penyiapan Kondisi Pemungkin, 2) Kajian Studi Pengembangan Potensi dan Program Wisata, serta Kajian Feasibility Pengusahaan Wisata, 3) Penyiapan Sumberdaya Manusia, 4) Penguatan Kelembagaan, 5) Penyiapan infrastruktur dan fasilitas, 6) Penyusunan Program, 7) Sosialisasi, 8) Pelaksanaan dan Implementasi Kegiatan, 9) Monitoring dan Evaluasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses perencanaan pengembangan kawasan adalah faktor sumberdaya manusia, faktor lingkungan, faktor kebijakan, serta faktor dana dan anggaran. Pihak yang terlibat dalam pengembangan kawasan adalah Pemerintah, akademisi dan masyarakat. Pemerintah adalah Pusprohut sebagai pengelola, Disbudpar, akademisi tim pengkaji dari universitas, serta masyarakat sekitar kawasan. Pemerintah memiliki peran yang penting khususnya di bidang pembuatan kebijakan, akademisi menjadi konsultan pembantu dan masyarakat dapat memberikan masukan, saran serta pemikiran dalam proses perencanaan melalui diskusi atau pertemuan

    PENGARUH SUBTITUSI TEPUNG MOCAF (Modified Cassava Flour) DAN PENAMBAHAN PUREE WORTEL (Daucus carota L) TERHADAP SIFAT ORGANOLEPTIK MIE TELUR

    Get PDF
    ABSTRAK Mie telur merupakan salah satu jenis mie yang dibuat dari komponen terigu jenis hard wheat/ protein tinggi, tepung tapioka dan telur, yang dikombinasi subtitusi tepung mocaf  dan penambahan puree wortel. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui pengaruh subtitusi tepung mocaf dan penambahan puree wortel terhadap sifat organoleptik dan kandungan gizi mie telur. Desain penelitian terdiri dari 2 faktor : 1) faktor 1 yaitu tepung mocaf, dan 2) faktor 2 yaitu puree wortel. Analisis data menggunakan metode Anova ganda (Two Way Anova) dan  uji lanjut Duncan. Panelis uji organoleptik terdiri dari 10 panelis terlatih dan 30 panelis semi terlatih. Uji kimia dilakukan di BPPKI Surabaya untuk hasil terbaik berdasarkan uji organoleptik, serta dilakukan perhitungan harga jual. Hasil penelitian menunjukkan subtitusi tepung mocaf berpengaruh terhadap:  warna, elastisitas, tekstur, dan aroma mie telur. Dalam keadaan matang berpengaruh terhadap: warna,  kekenyalan, rasa; dan  kesukaan mie telur. Penambahan puree wortel menunjukkan berpengaruh terhadap warna mie telur. Dalam keadaan matang berpengaruh terhadap: warna  dan  rasa mie telur. Interaksi antara subtitusi tepung mocaf dan penambahan puree wortel berpengaruh terhadap warna mie telur mentah, dan keadaan matang berpengaruh terhadap: tekstur, warna dan rasa mie telur. Hasil terbaik diperoleh pada perlakuan subtitusi tepung mocaf  30% dan penambahan purre wortel 110%. Kandungan gizi mie telur mocaf per 100 g keadaan mentah: β-karoten 114.716,67 SI, air 68,83 %, lemak 2,11 %, abu 1,34 %, karbohidrat 26,8 %, serat 1,62 %, protein 7,82 %, dan kedaan matang: β-karoten 92.000 SI, air 68,90 %, lemak 2,05 %, abu 1,32%, karbohidrat 27,46 %, serat 1,72 %, protein 7,66 %. Berdasarkan perhitungan harga jual mie telur mocaf per kilogram sebesar Rp. 14.250,00 /kg. Pada penelitian ini belum diteliti mengenai daya simpan mie telur mocaf (mie basah) dan jenis sayuran yang digunakan sebagai tambahan mie telur. Disarankan pada penelitian lanjutan untuk meneliti daya simpan mie telur mocaf dan jenis sayuran yang digunakan sebagai bahan tambahan sehingga akan menambah nilai gizi pada mie telur.   Kata Kunci : subtitusi, penambahan,  mocaf,  purre wortel, mie telur, uji organoleptik

    Culture Development Planning in the Special Region of Yogyakarta (Management Planning of Cultural Heritage in Kotagede District Based on Community Empowerment Conservation Model)

    Full text link
    The Special Region of Yogyakarta is a cultural rich city with excellent cultural resources. Yogyakarta should manage their assets with long-term planning to keep the sustainability. There is a very unique planning process due to a combination of political, technocratic, participatory, top down and bottom up approaches. This planning process is comprehensive or integrated because its involved many actor from multisectoral, multidisciplinary, multi regulatory, and multi planning documents, etc. Local wisdoms have been coloring the planning documents. This study describe and analyze the cultural development planning in Yogyakarta especially on the Management Planning in Kotagede Cultural Heritage District. We used qualitative descriptive approach methods and Miles and Huberman analysis methods. Participation of community and Non Governmental Organization (NGO) in conservation planning of cultural heritage in this area is very significant in simplify the government task because people have been more literate in planning, have database of cultural assets, and capable of making their own decisions for the future of the region. Participatory rural appraisal (PRA) dan Rapid Rural Appraisal (RRA) were integrated in the planning process of Kotagede Heritage District management, thus it becomes a model of cultural heritage with community empowerment-based conservation. Keywords: culture development planning, comprehensive planning, heritage cultural district, community empowerment-based conservation

    Evaluasi Penyediaan Layanan Kesehatan di Daerah Pemekaran dengan Metode CIPP (Studi pada Pemerintah Daerah Kabupaten Tana Tidung)

    Full text link
    Pemerintah Kabupaten Tana Tidung dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2007 Tanggal 10 Agustus 2007 tentang pembentukan Kabupaten Tana Tidung di Provinsi Kalimantan Timur. Tujuan utama dalam pemekaran Kabupaten Tana Tidung adalah untuk mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat dan pemerataan pembangunan. Sejak dimekarkan dan IPM Kabupaten Tana Tidung mulai dihitung, status kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Tana Tidung relatif masih rendah, khususnya pada komponen kesehatan. Hal tersebut menunjukkan belum maksimalnya tingkat pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian deskriptif. Dalam penelitian ini untuk mempermudah menganalisis evaluasi penyediaan layanan publik bidang kesehatan, peneliti menggunakan model CIPP. Dimana setelah dilakukan evaluasi dengan model CIPP, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tingkat pelayanan kesehatan masih belum maksimal. Sehingga, saran yang dapat diberikan adalah Pemerintah Kabupaten Tana Tidung perlu untuk memperbaiki fasilitas kesehatan yang ada dan meningkatkan tenaga kesehatan yang memenuhi standar baik dari segi kualitas mapun kuantita

    Distribution of Wind Speed Before and After Through Vane Tube Type Flow Straightener

    Get PDF
    Wind energy is one of the most potential renewable energy sources to be utilized as a source of electrical energy. Utilization of wind energy for electricity generation does not cause negative impact on the environment. Wind in the atmosphere is in turbulent conditions. Wind in turbulent conditions has a random and uniform velocity. In wind power plants wind speed is a major factor affecting the amount of wind energy input that can be converted into electrical anergy. The main part of wind power is wind turbines. This wind turbine converts wind energy into mechanical energy of shaft rotation and then converted into electrical energy by electric generator. To measure wind speed the wind speed conditions are made uniformly by using wind flow alignment. The wind flow straightening test kit consists of flow alignment, fan, pitot tube meter, and pitot tube holder arm rod. Straight stream flow used in this study is the type of vane tube. In this study, the wind speed measurement was taken before and after passing the flow straighteners. Measurements of wind velocity on the cross section of the wind turbine are performed horizontally, vertically and diagonally. The number of wind speed measurements as much as fifty-two points of gravity with the distance between the point of measurement about two centimeters. Based on the results of measurement and analysis, the average wind speed before passing the straightener is about 4.94 m/s and after passing the flow alignment is about 3.22 m/s. The wind velocity distribution after passing through the vane tube flow alignment is more uniform

    Analysis of Supporting Factors for the Development of Tourism Destinations Based on Local Wisdom in South Lampung

    Get PDF
    Cultural diversity and community identity in South Lampung have the potential to be packaged in a tourism model based on local wisdom. Based on this description, the research question can be formulated: What are the potential factors in developing a tourism model based on local wisdom in South Lampung Regency, Lampung Province? This research was conducted as R&D research, where data combines qualitative methods through direct observation, in-depth interviews with parties related to research, and quantitative methods through surveys. From the results of the study, it is known that the majority of tourists visiting South Lampung are mainly in the category of ”the casual cultural tourist” or tourists who want to enjoy other cultural heritages on a limited basis as a reason for traveling and in these destinations, they only visit attractions at a glance. Meanwhile, it is also understandable if the development of tourist destinations in the district has the potential to adopt a variety of local wisdom in the various interests of tourism policies in the region. Keywords: regional tourism, local wisdom, tourism managemen

    Anteseden dan Konsekuensi dari Price Satisfaction

    Get PDF
    The purpose of this paper is to explore the antecedents and consequents of price satisfaction. It argues that price satisfaction is composed of several dimensions (price transparency, pricequality ratio, relative price, price confidence, price reliability, and price fairness) and that companies should consider these dimensions when monitoring customer price satisfaction.Based on a theoretical discussion of the price dimensions, a questionnaire is developed that measures customer satisfaction with individual price dimensions. Using structural equation model analysis, the impact of price satisfaction dimensions on overall price satisfaction is measured, using a sample of 100 respondent that also customers from several car workshops.The research was analyzed with Structural Equation Model to analyze the path effect between the variable to answer the hypothesis testing. Before doing the structural equation model, thedata was tested with instrument testing, consist of validity and reliability test. Goodness fit measure was also used to make sure that the structural equation model in good fit condition.The result showed that price satisfaction, price confidence, price quality ratio, price fairness, and price transparency have significant effect toward price satisfaction. The relative price variable didn't have significant effect toward price satisfaction. For the price satisfaction toward word of mouth, also didn't give significant result. Based on the measurement of price satisfaction, managers are able to identify the drivers of price satisfaction, their satisfaction and relative importance in different market segments and, consequently they are able to take the right measures to increase customer satisfaction and word of mouth

    Sistem Penjadwalan Kuliah Berbasis Click and Drag (Studi Kasus Di Fakultas Sains & Teknologi Universitas Teknologi YOGYAKARTA)

    Full text link
    Utilization of technology in education is very important, especially at the University of Technology in Yogyakarta, which is one of the private universities in Yogyakarta with several objectives, one which is utilizing the maximum potential of technology to improve the effectiveness and efficiency of learning and dissemination of science and technology. One factor that can improve academic services are scheduling a lecture. Making a schedule of lectures is not an activity that is easy to do, because in doing scheduling not only arrange the schedule between subjects, time, lecturers and rooms. College scheduling systems currently running is less effective, because it requires a long time, and often clashes at student schedules. In this research, system development, scheduling lectures at the Faculty of Science and Technology, University of Technology Yogyakarta, where the scheduling system, click and drag more easily and to minimize clashes class schedules

    Pertanggungjawaban Perusahaan Ekspeditur Kepada Konsumen Berdasarkan UU No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

    Full text link
    Perusahaan Jasa Pengiriman Barang (Perusahaan Ekspeditur) merupakan salah satu bentuk perantaraan yang sering digunakan oleh masyarakat dalam kegiatan pemenuhan kebutuhan terutama dalam proses pengiriman barang. Di dalam proses pengiriman barang, sering terjadi suatu keadaan yang menyebabkan barang yang di antarkan tidak sampai ke pihak yang di perjanjikan sesuai dengan keadaan yang di perjanjikan. Di dalam perkembangannya, banyak kasus bermunculan yang berkaitan dengan kelalaian Perusahaan Jasa Pengiriman Barang (Ekspeditur) yang menyebabkan keterlambatan, rusak atau hilangnya barang sehingga menimbulkan kerugian di pihak pengguna jasa. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui, mengkaji dan menganalisa pertanggungjawaban Perusahaan Jasa Pengiriman Barang (Ekspeditur) yang melakukan kelalaian dan menyebabkan keterlambatan, rusak atau hilangnya barang dan untuk mengetahui upaya hukum yang dapat dilakukan konsumen yang menggunakan jasa dari Perusahaan jasa pengiriman barang apabila terjadi kelalaian, dikaitkan dengan Undang-undang No. 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

    Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Teknologi Informasi dan Komunikasi terhadap Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Sekolah Dasar

    Full text link
    Penelitian ini dilakukan bertujuan mengkaji masalah peningkatan kemampuan koneksi matematis siswa sebelum dan sesudah belajar melalui model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan TIK. Penelitian ini merupakan penelitian quasi experiment dengan desain kelompok kontrol non ekivalen. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V pada dua kecamatan di kabupaten Subang, Sample penelitian pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V salah satu sekolah dasar di Kecamatan Subang Kabupaten Subang dan salah satu sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang. Instrumen yang digunakan berupa instrumen tes, analisis kuantitatif dilakukan terhadap rata-rata pretes dan postes dengan menggunakan Uji-t. Berdasarkan pada hasil penelitian, menunjukan bahwa data pretes tidak terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan TIK dan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model direct teaching. Diketahui pula bahwa pada hasil analissi data posttes, kemampuan koneksi matematis siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan TIK lebih baik daripada siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model direct teaching. Dengan demikian disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan TIK memberikan pengaruh yang positif terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Pembelajaran dengan model Problem Based Learning berbantuan TIK dapat menjadi alternatif model pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan di Sekolah Dasar
    • …
    corecore