218 research outputs found

    RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAME BERBASIS STRATEGI SCAFFOLDING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN SISTEM KOMPUTER

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar yang terjadi pada peserta didik, setelah diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis scaffolding pada mata pelajaran Sistem Komputer. Subjek dari penelitian ini adalah peserta didik kelas X (sepuluh) di SMKN 2 Bandung. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah mixed method dengan menggunakan strategi embedded/nested konkuren, terdiri dari metode penelitian kualitatif (ikutannya/sekunder) dan metode penelitian kuantitatif (utama/primer). Metode penelitian kualitatif terjadi pada saat pengembangan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi scaffolding dilakukan. Untuk mengetahui kualitas dari multimedia yang dikembangkan dilakukan pengujian oleh ahli media dan ahli materi menggunakan kuesioner yang dikembangkan berdasarkan Learning Object Review Instrument (LORI) versi 1.5. Dari pengujian tersebut diperoleh hasil penilaian oleh ahli media sebesar 78,22 yang termasuk ke dalam kategori baik dan penilaian oleh ahli materi sebesar 83,92 yang termasuk ke dalam kategori baik. Berdasarkan dua nilai yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi scaffolding ini layak untuk digunakan dalam pembelajaran. Sementara itu, metode penelitian kuantitatif dilakukan pada saat menganalisa data peningkatan hasil belajar peserta didik setelah mengalami pembelajaran menggunakan multimedia. Data tersebut diperoleh dari hasil pretest dan posttest yang diberikan kepada peserta didik yang telah diberikan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi scaffolding. Nilai rata-rata pretest yang diperoleh sebesar 8,58, sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 21,00 dengan nilai ideal sebesar 25,00. Dari kedua nilai rata-rata tersebut dapat diperoleh nilai gain sebesar 0,76 yang menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar peserta didik setelah menggunakan multimedia pembelajaran interaktif game berbasis strategi scaffolding. Kata Kunci : Strategi Scaffolding, Rancang Bangun, Multimedia Pembelajaran Interaktif game, Hasil Belajar. DESIGN OF INTERACTIVE MULTIMEDIA LEARNING GAME BASED ON SCAFFOLDING LEARNING STRATEGY TO IMPROVE THE LEARNING OUTCOMES IN COMPUTER SYSTEMS LEARNING Rusy Muhammad Munggaran, [email protected] ABSTRACT This research aims to determine the learning outcome that happens to students after the treatment is given in the form of learning using interactive multimedia learning game based on scaffolding in Computer Systems subject. The subject of this research is the students of class X (ten) in SMKN 2 Bandung. The method used in this research is mixed method using strategies embedded / nested concurrent, consisting of qualitative research methods (secondary) and quantitative research methods (primary). Qualitative research methods occur during the development of interactive multimedia learning game based on scaffolding learning strategy done. To determine the quality of the developed multimedia testing by the media expert and material expert using a questionnaire developed by Learning Object Review Instrument (LORI) version 1.5. The test results obtained from expert of media assessment is 78.22 that included into good category and assessment by expert of material is 83.92 that included in good category. Based on the two values obtained can be concluded that the interactive multimedia game based on scaffolding learning strategy is suitable for use in learning. Meanwhile, the method of quantitative research carried out at to analyze the data of increase learning outcomes of students after experiencing learning using multimedia. The data is obtained from the pretest and posttest given to students who have been given the treatment in the form of learning using interactive multimedia learning game based on scaffolding learning strategy. The average value of pretest obtained at 8.58, while the average value posttest at 21.00 with an ideal value is 25.00. From both the average value can be obtained gain value of 0.76 which showed an increase in learning outcomes of students after using interactive multimedia learning game based on scaffolding learning strategy

    PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF KOMPETENSI DASAR ALAT UKUR ELEKTRONIK KELAS X DI SMKN 1 MADIUN

    Get PDF
    Abstrak Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO) mengajarkan peserta didik dalam bidang penguasaan jasa perbaikan kendaraan ringan. Berdasarkan pengalaman peneliti sebagai alumnus SMKN 1 Madiun, peneliti menemukan sebuah masalah yaitu beberapa siswa kelas X tidak bisa mengukur tegangan baterai menggunakan alat ukur. Salah satu pelajaran yang mempelajari alat ukur adalah Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif (PDTO). Hasil wawancara dengan siswa kelas XII yang telah melaksanakan program Prakerin (praktek kerja industri) juga mengalami kesulitan menggunakan alat ukur terutama alat ukur digital yang dimiliki oleh perusahaan/industri yang mereka tempati. Sedangkan menurut wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran PDTO menjelaskan bahwa mereka mengalami kesulitan karena keterbatasan alat ukur digital dan bahan ajar (modul) yang dimiliki oleh SMKN 1 Madiun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui validitas dan kelayakan modul yang divalidasi oleh 3 ahli, untuk mengetahui respon guru dan respon siswa terhadap penggunaan modul alat ukur elektronik. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari 5 fase, yaitu: 1) fase analysis (analisa), 2) fase design (perancangan), 3) fase development (pengembangan), 4) fase implementation (penerapan), dan 5) fase evaluation (evaluasi). Instrumen penelitian berupa lembar validasi dosen ahli serta lembar angket respon guru dan siswa. Analisa data menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil validasi modul dari ahli materi/isi 4,34 termasuk kategori valid dan persentase kelayakan modul sebesar 87% termasuk kategori layak. Sedangkan hasil validasi modul dari ahli bahasa 3,98 termasuk kategori cukup valid dan persentase kelayakan modul sebesar 79% termasuk kategori cukup layak. Sedangkan hasil validasi modul dari ahli desain 4,52 termasuk kategori sangat valid dan persentase kelayakan modul sebesar 88% termasuk kategori sangat layak. Respon guru terhadap penggunaan modul dilihat dari 6 aspek yaitu aspek suka atau tidak suka, aspek pemahaman, aspek pengaruh, aspek kepuasan, aspek ingin menemukan, dan aspek pendapat mendapatkan persentase hasil sebesar 93% dengan kategori sangat baik. Sedangkan hasil dari respon siswa kelas X TKRO sejumlah 30 siswa mendapatkan persentase hasil sebesar 85,10% termasuk kategori sangat baik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa modul alat ukur elektronik yang dikembangkan dapat menunjang mata pelajaran PDTO (Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif) pada kompetensi alat ukur elektronik di SMKN 1 Madiun. Kata Kunci: validitas, kelayakan modul, respon siswa, respon guru, model ADDIE Abstract Automotive light vehicle engineering teaches the learners in the field of light vehicle repair services mastery. Based on the experience of the researcher as alumnus SMK N 1 Madiun, researcher founds a problem some students of the tenth class cannot measure the battery voltage using a measuring instrument. One of the lessons to learn the primary job is to automotive engineering gauge. The results of the interviews with the students of 12 class have been implementing industrial practice work also had trouble using the measuring instrument is primarily a digital measuring instrument that belongs to the company/industry that they inhabit. Meanwhile, according to interviews with teachers explained that they were having difficulty because of the limitations of the measuring instrument and digital learning materials (modules) that are owned by SMKN 1 Madiun. The purpose of the research is to find out the feasibility of the modules validation by three expert validation and to know the teacher response and student’s response. This type of research is a research and development use ADDIE model of development which consists of 5 phases, namely: 1) phase analysis, 2) phase design, 3) phase of development, 4) phase implementation and 5) phase of evaluation. Research instrument in the form of expert lecturers, as well as validation sheet and teachers and students response form. Data were analyzed by using the quantitative descriptive method. The results of the module validation of expert material/content categories include valid 4.34 and percentage of 87% module feasibility, including the worthy type. Whereas the results of a module validation from linguist 3.98 include quite specific categories and a portion of 79% module eligibility categories include pretty decent. While the results of the validation of the module design expert from 4.52, including the very specific type and the percentage of the eligibility module of 88% include the very worthy category. The teachers response against the use of the blade as seen from the six aspects namely like or dont like characters, elements, aspects of understanding the influence, satisfaction aspects, wanted to find points, and opinions get a percentage result of 93% with an excellent category. While the results of student response of tenth class, several 30 students get a percentage of the proceeds amounting to 85.10% including the very well group. Therefore, it can be concluded that the electronic measuring module developed support basic automotive engineering jobs subjects on the competence of the automatic measurement tool at SMKN 1 Madiun. Keywords: validity, feasibility of modules, student’s response, teacher’s response, ADDIE mode

    Gambaran Klinis Otomikosis di RS Margono Soekarjo

    Get PDF
    Otomikosis merupakan penyakit pada liang telinga bagian luar yang disebabkan karena mikroorganisme jamur. Tanda yang ditemukan pada penderita otomikosis pun dapat bervariasi. Mulai dari edem atau kemerahan pada liang telinga luar, nyeri pada tragus, adanya cairan atau terdapat massa jamur yang ditemukan melalui pemeriksaan secara klinis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran klinis pada pasien terdiagnosis otomikosis di RS Margono Soekarjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional study yang menggunakan data primer diambil pada bulan Juli-November 2022 di poliklinik THT-KL RS Margono Soekarjo. Data diambil melalui tahapan anamnesis dan pemeriksaan fisik oleh dokter spesialis THT-KL. Setelah otomikosis terdiagnosis secara klinis selanjutnya dilakukan dokumentasi pada lembar pemeriksaan pasien terkait karakteristik subyek dan gambaran klinis berupa gejala dan tanda yang dialami subyek. Analisis data yang dilakukan merupakan analisis univariat untuk melihat distribusi frekuensi gambaran klinis pada subyek penelitian. Total sampel yang didapatkan adalah 46 sampel dari 42 subyek terdiagnosis otomikosis dengan rentang usia 17-73 tahun dengan usia yang rentan mengalami otomikosis adalah 26-35 tahun. Gambaran klinis berupa gejala yang umum dikeluhkan adalah rasa gatal (80,43%). Gejala lain yang umum ditemukan adalah ketulian (78,26%) dan rasa tersumbat di telinga (73,91%). Sementara tanda yang umum ditemukan ketika dilakukan pemeriksaan fisik adalah massa jamur (100%) massa jamur yang umum ditemukan adalah massa keputihan. Selain itu terdapat tanda yang umum ditemukan berupa discharge (63,04%) dan perforasi (60,87%). Otomikosis merupakan penyakit yang umum ditemukan pada dewasa muda. Gejala dan tanda otomikosis bervariasi namun yang umum ditemukan adalah gejala berupa gatal, tuli dan rasa tersumbat pada telinga. Sementara tanda yang umum ditemukan adalah adanya massa jamur pada telinga, adanya cairan yang keluar dari telinga serta terdapat perforasi di telinga

    EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PENERIMAAN KAS INSTALASI RAWAT JALAN PADA RS. PANTI WALUYO SURAKARTA

    Get PDF
    The Hospital ofPanti Waluyo Surakarta is the only Christian hospital in the region of Surakarta residence.The development of this hospital which is rapid in recent time requires this hospital to give good serve which is qualified and need management of managerial information system to develop the main activity of the hospital. One of the improve of the hospital is to realize a hospital that has good standardized serving is that it can establish system of not in hospital staying of nursing and in hospital staying nursing, in which there is a system of cash receipt that has important role in hospital as basic of management handling which produce financial report and useful for hospital and investment. In this term, author gave only how nursing with not staying in hospital system. This system is not only to serve not stayed in hospital nursing, but also serve patient with health insurance card or patient who is referred from certain institution. The Problem which will be solved in this research if the accounting system of cash receipt for not stayed in hospital patient nursing have been suitable with the theory and if there is a advantage or disadvantage in that system. In relation with that issue, the result showed thatPanti Waluyo Hospital needs to hold the new recruitment of new staff , especially regarding with accounting department, it needs tobe perceived sudden audit or checking against cash receipt functions by the director of hospital for the sake of the good implementing of each responsibility and authority, and it needs to use computer on line managing system in the whole of cash receipt system that is used in the hospital in order to create excellence system and it will be realized in the hospital accreditation ofPanti Waluyo hospital in 2010. Keywords: Panti Waluyo Hospital, Procedure of cash receipt for not stayed in hospital patient of Panti WaluyoHospital

    Pelaksanaan Accounting dan Taxation Service di PT. Sure - Indonesia

    Get PDF
    The internship was conducted at PT. Sure Indonesia in Accounting & Tax department. During the internship the task that were done are sorting and classifying documents, preparing receipts journal, preparing advance payment journal, preparing disbursements journal, checking bank recapitulation, preparing invoice recapitulation, preparing e-SPT tax art 21, tax art 4(2), and tax art 23/26, and preparing e-billing code. During the intership, most of the task can be executed properly. There were some constraint found for examples, while preparing receipts and disbursements journal, difficult classified type of transaction. In order to resolve the abovementioned constraint, the solution were checking the same classification of previous transaction in MYOB system. While preparing e-SPT difficult to identificating normal SPT or revised SPT. In order to resolve the abovementioned constraint, the solution were checking again SPT in the ordner and computer

    Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Wawancara pada Pemilihan Calon Panwaslu Kecamatan Di Bawaslu Kabupaten Klaten dengan Metode Moora

    Get PDF
    Panitia pengawas pemilu kecamatan (Panwaslucam) adalah sebuah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Kabupaten yang ditugaskan untuk mengawasi penyelenggaraan pemilu di wilayah kecamatan. Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) akan berhati-hati dan teliti dalam menyeleksi calon petugas panwaslu yang nantinya akan menjadi petugas panwaslu di sejumlah kecamatan. Proses pemilihan calon Panwaslu Kecamatan di Bawaslu Kabupaten Klaten terdapat 3 tahap seleksi, yaitu tahap seleksi administrasi, tahap seleksi tes tertulis, dan tahap seleksi wawancara. Dalam penerapannya terdapat kekurangan pada seleksi wawancara, diantaranya penilaian masih menggunakan kertas blanko atau kertas penilaian, dimana penilaian dilakukan dengan ditulis diatas kertas, sehingga penyimpanan data kurang rapi dan kurang efisien sehingga blanko penilaian yang berbentuk kertas memungkinkan rusak atau hilang. Oleh sebab itu penelitian ini bertujuan untuk merancang atau membangun sebuah sistem pendukung keputusan dalam seleksi wawancara pemilihan panwaslucam di Bawaslu Kabupaten Klaten dengan menggunakan metode MOORA. Dengan adanya sistem ini diharapkan dapat mempermudah pihak Bawaslu Kabupaten Klaten dalam seleksi wawancara panwaslucam. Pada penelitian ini menggunakan metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) dan untuk metode pengujian dilakukan dengan 3 metode pengujian yaitu: Sistem Usabillity Scale (SUS), Pengujian Blackbox, dan pengujian Expert Judgement. Metode Multi-Objective Optimization by Ratio Analysis (MOORA) dipilih karena mampu menyeleksi alternatif terbaik dari beberapa alternatif, alternatif yang di maksud yaitu yang layak menjadi pawnaslucam yang di nilai berdasarkan kriteria. Selain itu metode MOORA dipilih karena metode ini dapat melakukan penilaian secara tepat karna berdasarkan kriteria dan bobot yang sudah di tentukan. Tahapan penelitian yang di lakukan meliputi identifikasi masalah, metode, analisis kebutuhan, desain, implementasi, dan pengujian. Hasil penelitian ini berupa sistem pendukung keputusan berbasis web yang memberikan rekomendasi calon panwaslucam yang lulus seleksi wawancara yang diberikan kepada Bawaslu Klaten. Pengujian dilakukan dengan blackbox yang menghasilkan sistem yang secara keselurahan berjalan dengan semestinya atau sudah sesuai dengan skenario pengujian. Pengujian expert judgement menghasilkan validasi 100% yang berarti bahwa hasil rekomendasi sistem telah sesuai dengan hasil keputusan pakar. Hasil pengujian sistem menggunakan metode SUS mendapatkan skor 85,25 sehingga sistem yang dibuat dinyatakan ACCEPTABLE dan dapat disimpulkan bahwa sistem ini layak digunakan

    ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PABRIK SEPEDA SAE PONOROGO

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh serta hubungan komunikasi vertikal, komunikasi horizontal, dan komunikasi diagonal terhadap kinerja karyawan pada Pabrik Sepeda SAE Ponorogo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Pabrik Sepeda SAE Ponorogo. Sampel yang digunakan sebanyak 70 responden yaitu seluruh karyawan. Teknik pengumpulan data yaitu dengan metode kuisioner. Untuk pengujian instrumen dalam penelitian ini dilakukan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis data menggunakan regresi linier berganda, uji t (parsial) uji f (serempak) dengan menggunakan program SPSS 16. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel komunikasi vertikal (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y), komunikasi horizontal (X2) tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y), dan komunikasi diagonal (X3) juga tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Y). Diperoleh nilai R Square atau Koefisien Determinasi sebesar 0,201 artinya besarnya hubungan komunikaasi vertikal, komunikasi horisontal, dan komunikasi diagonal terhadap kinerja karyawan adalah sebesar 20,1% dan sisanya 70,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diamati dalam penelitian ini, berarti korelasi memiliki nilai keeratan yang sangat lemah

    Perbandingan Metode Pemekatan Kuderna Danish dan Rotary Evaporator dalam Penentuan Total Petroleum Hydrocarbon(TPH) Secara Kromatografi Gas

    Get PDF
    Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan keluarga besar senyawa kimia yang berasal dari minyak mentah. Metode pemekatan awal yang digunakan untuk analisis TPH adalah Kuderna Danish evaporator, yang kemudian mengalami modifikasi sehingga pemekatan dapat pula dilakukan dengan rotary evaporator. Metode percobaan pada penetapan TPH secara kromatografi gas terdiri dari preparasi, pengujian, dan pengolahan data. Parameter verifikasi yang diuji antara lain linearitas, presisi, dan akurasi. Uji beda nyata pada konsentrasi 100 dan 500 mg/L menghasilkan nilai F hitung sebesar 3.6493 dan 1.8586 dengan nilai T hitung sebesar 4.4734 dan 1.9376. Nilai T hitung pada konsentrasi 100 mg/L lebih besar dari T tabel yaitu 2.18 sehingga pada konsentrasi tersebut kedua metode menunjukkan perbedaan nyata, namun nilai F hitung dan T hitung yang diperoleh pada konsentrasi 500 mg/L lebih kecil dari nilai F tabel dan T tabel, yaitu 5.820 dan 2.18 yang menunjukkan bahwa kedua metode tidak berbeda nyata pada selang kepercayaan 95 %. Kata kunci :  dokosana, kromatografi gas, kuderna danish evaporator, rotary evaporator, total petroleum hydrocarbo
    • …
    corecore