120 research outputs found
LAPORAN TUGAS AKHIR KAJIAN ULANG PERENCANAAN PIPA PESAT PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR (PLTA) WONOGIRI
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Wonogiri telah beroperasi
sejak tahun 1983 yang mempunyai kapasitas 12,4 MW, berarti beroperasinya
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Wonogiri ± 23 tahun. Melihat usia
beroperasinya yang sudah lama, kemungkinan telah terjadi perubahan fisik
kekasaran pipa pesat atau korosi sehingga perlu kajian ulang pada unjuk kerja
pipa pesat.
Metode dalam kajian ini adalah analitis yaitu data-data yang ada di
lapangan di gunakan dalam perhitungan. Jenis data yang digunakan untuk
keperluan analisis adalah data sekunder meliputi data elevasi air maksimal waduk,
elevasi tail race, diameter pipa pesat, panjang pipa pesat, waktu penutupan katup
(valve), jenis katup (valve) yang diperoleh dari PT Indonesia Power Wonogiri.
Data tersebut dianalisis untuk mencari debit (Q), kehilangan tinggi energi (hf),
energi (E), gaya water hammer, untuk mengetahui tingkat keamanan/safe faktor
pipa pesat pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri.
Berdasarkan hasil analisis didapat bahwa pipa pesat yang terdapat di
Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Wonogiri sudah aman. Hal ini dapat
dilihat dari hasil analisis yaitu: safe faktor sebesar 7,96, tetapi desain pipa pesat
dapat diefisienkan dengan desain beton bertulang tanpa baja corten dan didapat
diameter tulangan 16mm dan jumlah tulangan 5 buah per segmen (25cm), adi
jarak antar tulangan sebesar 5cm dengan safe faktor sebesar 1,811 tepat didepan
katup (valve)
Pesantren dan Pembaharuan
Boarding School is the oldest Islamic institution in Indonesia which has a very important role in the spread and consolidation of public adherence to Islam. But since when actually boarding school began to stand, is not known for certain, but researchers have found that in the 16th century boarding school institutions has grown. Among the researchers are also differences of opinion about the origins of the term and the Pondok Pesantren, some argue comes from within and in part argues from the outside. The cottage-boarding school originally taught about fiqh, tafsir, tasawwuf and the classics as a feature of Pesantren traditional, then with the rise of reformism as the influence of scientific and technological advances, the boarding school was also affected reformism, and this is a positive development the boarding school itself. But although affected reformism boarding school, boarding school never taught radicalism / extremism, because schools are actually contrary to Islamic teachings and ways of proselytizing Islam
PENGARUH CARA BELAJAR SISWA DAN SIKAP SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMK NEGERI DI KABUPATEN SUBANG
Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis pengaruh cara belajar siswa dan sikap siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Subang. Metode penelitian yang digunakan adalah tekhnik survei. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Subang, sedangkan sampel yang diambil yaitu sebanyak 180 siswa. Instrumen tes yang digunakan berupa tes tulis bentuk pilihan ganda dan skala penilaian serta skala sikap yang telah melewati uji persyaratan terlebih dahulu. Setelah penulis menganalisis data, penulis berkesimpulan bahwa (1) Terdapat pengaruh yang signifikan cara belajar siswa dan sikap siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia. Hal ini di buktikan dengan perolehan nilai Sig 0,000 < 0,05 dan Fo 42,119. Secara bersama-sama variabel cara belajar siswa dan sikap siswa memberikan konstribusi sebesar 32,2 % terhadap variabel prestasi belajar bahasa Indonesia siswa, (2) Terdapat pengaruh yang signifikan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar Bahasa Indonesia. Hal ini di buktikan dengan perolehan nilai Sig 0,000 < 0,05 dan t hitung 5,265. Variabel cara belajar siswa memberikan kontribusi sebesar 21,06 % terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia dan (3) Terdapat pengaruh yang signifikan sikap siswa terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia siswa. Hal ini dibutuhkan dengan perolehan nilai Sig. 0,002 < 0,05 dan t hitung 3,189. Variabel sikap siswa memberikan konstribusi sebesar 11,16 % dalam meningkatkan prestasi belajar bahasa Indonesia. Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan secara bersama-sama cara belajar siswa dan sikap siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa kelas XI SMK Negeri di Kabupaten Subang
CHARACTERIZATION AND SYNTHESIZE OF Fe(III) 4-FLUORO-N’-[(PYRIDINE-4-YL)CARBONYL]BENZOHYDRAZIDE COMPLEX AS ANTITUBERCULOSIS CANDIDATE
Synthesis of Fe (III) complex compounds with 4-fluoro-N '- [(pyridine-4-yl) carbonyl] benzohydrazide ligand aims to find out the synthesis method, the complex and characteristic compound formulas of the complexes formed. Instruments used are UV-Visible Spectrophotometry, Infrared Spectrophotometry and Atomic Absorption Spectrophotometry. The synthesis of Fe (III) 4-fluoro-N '- [(pyridine-4-yl) carbonyl] benzohydrazide complexes can be synthesized by mixing metals and ligands dissolved in ethanol by heating at a temperature of 78oC. Compounds of synthesis can form complexes with the formula Fe(C13H10FN3O2)Cl3.2H2O. Characteristics of the Fe (III) 4-fluoro-N '- [(pyridine-4-yl) carbonyl] benzohydrazide complex compound have a maximum wavelength of 265.6 nm. The absorption of functional groups on the 540.0 cm-1 infra red wave spectrum. Keywords: synthesis, complex, Fe (III), benzohydrazide
Reverse Docking, Molecular Docking, Absorption, Distribution, and Toxicity Prediction of Artemisinin as an Anti-diabetic Candidate
Aldose reductase is an enzyme that catalyzes one of the steps in the sorbitol (polyol) pathway that is responsible for fructose formation from glucose. In diabetes, aldose reductase activity increases as the glucose concentration increases. The purpose of this research was to identify and develop the use of artemisinin as an anti-diabetic candidate through in silico studies, including reverse docking, receptor analysis, molecular docking, drug scan, absorption, and distributions and toxicity prediction of artemisinin. Based on the results, we conclude that artemisinin can be used as an anti-diabetic candidate through inhibition of aldose reductase
The Importance of Culture Recognition in Teaching English
The important thing in learning a language is understanding its cultural elements. Mastering the language means mastering the elements of its culture. The relationship between language and culture can’t be separated. According to Krasner (1999), for learners of a language are not only having language competence but also mastering and understanding the elements of culture. integrating the cultural elements based on its context is important because languages are not only the product of the culture but also symbols of cultures. The purpose of this study is to know how the importance of cultural recognition in teaching English.The purpose of teaching foreign language are to communicate fluently and acceptably both spoken and written according to the context, situation, and condition. Further, English teachers should conduct the activities of teaching and learning where the teaching language and teaching of culture linked together.To achieve this goal, teachers are expected to teach linguistic elements, language skills, and also integrate elements of culture in English classroom appropriately using the most suitable technique, method and approach
Pengaturan Gerak Dan Keseimbangan Robot Line Tracer Dua Roda Menggunakan PID Controller
Pengaturan gerak dan keseimbangan robot line tracer dua roda sebenarnya merupakan
gabungan antara konsep keseimbangan robot beroda dua dan konsep robot pengikut garis. Tujuan utama
dari penelitian ini adalah menjaga robot dalam keadaan tegak lurus dan dapat bergerak mengikuti
garis pandu dengan tetap mempertahankan keseimbangannya. Dalam penelitian ini digunakan accelerometer sensor yang mempresentasikan sudut
elevasi terhadap bumi dan sensor garis menggunakan
pasangan LED dan foto dioda. Permasalahan
mempertahankan keseimbangan telah dapat
diselesaikan dengan menerapkan algoritma
pengontrol PID dengan tuning nilai konstanta, dan
permasalahan bergerak mengikuti garis telah dapat
diselesaikan dengan metode lookup table.
Permasalahan yang timbul adalah pada saat
penggabungan kedua konsep, berjalan mengikuti
garis dengan tetap mempertahankan
keseimbangannya belum dapat tercapai dengan
sempurna. Robot hanya dapat mengikuti garis sekitar
5 detik. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
pengaturan keseimbangan robot roda dua dapat
dengan cepat tercapai selama mekanik robotnya
stabil. Keseimbangan akan sulit terpenuhi jika bagian
atas robot dibebani benda berat. elevasi terhadap bumi. Pembacaan garis pandu
menggunakan pasangan LED dan foto dioda sebanyak
empat pasang. Mikrokontroler digunakan sebagai otak
pada robot ini, dimana keseluruhan algoritma PID
controller dibuat dengan program bahasa C kemudian
dikompilasi agar bisa disimpan ke dalam
Mikrokontroller. Tanpa suatu kendali yang aktif maka
robot akan jatuh, oleh karena itu pengontrol PID
mempunyai peran penting dalam penelitian ini
- …