6 research outputs found

    PENDIDIKAN SENI BUDAYA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM MEMBANGUN KARAKTER SISWA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

    Get PDF
    Tujuan peneltian ini adalah memperoleh gambaran deskripsi tentang pelaksanaan pendidikan seni budaya berbasis kearifan lokal dalam membangun karakter siswa di sekolah SMP, sebagai sampelnya mengambil Yayasan Atikan Sunda (YAS) di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dalam paradigma penelitian kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, studi observasi, studi dokumentasi dan studi literatur. Hasil temuan di lapangan menunjukan bahwa konsep pendidikan seni budaya yang diterapkan di SMP YAS Bandung berbasis kearifan lokal yang mengangkat materi-materi seni dari daerah sekitar. Proses pendidikan seni budaya berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan di SMP YAS Bandung dilakukan pada pembelajaran seni tari dan seni musik karawitan dan teater. Sistem manajemen sekolah yang diterapkan mendukung pada penyelenggaraan pendidikan seni budaya berbasis pendidikan budaya lokal dengan muatan materi pelajaran dalam kurikulum mengangkat kearifan budaya lokal. Membangun karakter siswa dalam pendidikan seni budaya dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai kearifan lokal yang diberikan dalam materi pelajaran di sekolah. SMP YAS Bandung sebagai salah satu sekolah yang berhasil menerapkan nilai-nilai kearifan lokal dalam pembelajaran seni budaya. Kata Kunci: Pendidikan Seni Budaya, Pendidikan Karakter, Kearifan Lokal The purpose of this research is to obtain a description of the implementation of cultural arts education based on local wisdom in building the character of students in junior high schools, as a sample taking the Atikan Sunda Foundation (YAS) in Bandung City. The research method used in this study is a case study method in a qualitative research paradigm. Data collection techniques were carried out through interviews, observation studies, documentation studies and literature studies. The findings in the field show that the concept of cultural arts education applied at YAS Bandung Junior High School is based on local wisdom that raises art materials from the surrounding area. The process of cultural arts education based on local wisdom which was carried out at YAS Bandung Junior High School was carried out in learning the art of dance and musical arts and theater. The school management system implemented supports the implementation of cultural arts education based on local cultural education with the content of the subject matter in the curriculum elevating local cultural wisdom. Building the character of students in arts and culture education can be done through inculcating the values of local wisdom given in the subject matter at school. SMP YAS Bandung is one of the schools that has succeeded in applying the values of local wisdom in learning arts and culture. Keywords: Cultural Arts Education, Character Education, Local Wisdo

    Pencugan Ibing Penca Topeng Pendul Kabupaten Karawang

    Full text link
    Tujuan artikel ini adalah untuk memahami pencugan ibing penca pada kelompok kesenian Topeng Pendul pimpinan Syahrul di Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Alasan penting penelitian ini sebagai upaya pengayaan khasanah seni tari di Jawa Barat, dan sebagai bahan bagi pengembangan bahan ajar Pencak silat yang bersumber seni tradisional, yang selama ini terbatas pada ibing penca tepak dua dan tepak tilu paleredan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dan validasi data dengan cara triangulasi. Temuan penelitian dapat disampaikan sebagai berikut, (1) pementasan dilakukan pada awal adegan, babak lakon bermuatan roman sejarah; (2) pola dan ragam gerak pencugan ibing penca tidak dapat lepas dari pengaruh jurus-jurus aliran pencak silat yang ada di Jawa Barat; (3) pementasan memiliki unsur waktu, tempat, lakon, seni peran, musik, syair lagu, dan rias busana; dan (4) fungsi pementasan sebagai media hiburan estetis, rasa hormat dan bangga bagi yang punya hajat terhadap leluhurnya, dan penguat karakter peran utama dalam lakon roman sejarah

    Pencugan Ibing Penca Topeng Pendul Kabupaten Karawang

    Get PDF
    ABSTRACT The purpose of the article is to  understand pencugan ibing penca style in the Topeng Pendul group leaded by Syahrul in Karawang regency, West Java. The aim of this research is to reveal the richness  of dance styles in West Java, and as materials for pencak silat lessons, which are sourced from traditional arts,  and are only limited to ibing penca tepak dua and tepak tilu paleredan. The research method uses a qualitative, descriptive method, and valitades data with triangulation techniques. The research findings are: (1) a staging is performed in early scene of a drama containing a historical story; (2) patterns and motions of pencugan ibing penca cannot be separated from the influence of pencak silat styles in West Java; (3) a staging has some elements include time, places, plays, characters, music, song lyrics, and costumes; (4) the function of staging is for an entertainment, respects and pride of the perpetrators of ceremonies to their ancestors, and as the character’s amplifier of the main role in the play of a historical story.Keywords:  Pencugan ibing penca, pendul mask, pencak silat ABSTRAK Tujuan artikel ini adalah untuk memahami pencugan ibing penca pada kelompok kesenian Topeng Pendul pimpinan Syahrul di Kabupaten Karawang,  Jawa Barat. Alasan penting penelitian ini sebagai upaya pengayaan khasanah seni tari di Jawa Barat, dan sebagai bahan bagi pengembangan bahan ajar Pencak silat yang bersumber seni tradisional, yang selama ini terbatas pada ibing penca tepak dua dan tepak tilu paleredan. Metode penelitian yang digunakan, yaitu  penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif, dan validasi data dengan cara triangulasi. Temuan penelitian dapat disampaikan sebagai berikut, (1) pementasan dilakukan pada awal adegan, babak lakon bermuatan roman sejarah; (2) pola dan ragam gerak  pencugan ibing penca tidak dapat lepas dari pengaruh jurus-jurus aliran pencak silat yang ada di Jawa Barat; (3) pementasan memiliki unsur waktu, tempat, lakon, seni peran, musik, syair lagu, dan rias busana; dan (4) fungsi pementasan sebagai media hiburan estetis, rasa hormat dan bangga bagi yang punya hajat terhadap leluhurnya, dan penguat karakter peran utama dalam lakon roman sejarah. Kata kunci: Pencugan ibing penca, topeng pendul, pencak sila

    Local Wisdom-based Dance Learning: Teaching Characters to Children through Movements

    Get PDF
    The character education implementation in every school becomes a program of national education system policy in Indonesia. Its orientation is more focused on advancing national character development based on local wisdom and unique culture in Indonesia. The authority of the Indonesian education system policy program in strengthening character education covers religiousness, nationalism, independency, mutual cooperation, and integrity with the development of local wisdom-based learning materials. The purpose of this research is to discover the process of dance learning implementation in students’ character education development. This research employs quantitative with descriptive statistics data analysis. The data were collected through an observation of 22 primary school students during a dance learning process and in-depth interviews to two dance teachers to obtain data regarding local wisdom-based dance learning implementation to develop students’ characters. The findings show that character education developed in local wisdom-based dance learning can be done through various learning activities such as appreciation and introduction of traditional dance materials, instilling values, independent and group study to build independency and mutual cooperation, and familiarize students to pray before and after learning. These are to plant local wisdom values through dance movement learning

    R. Yuyun Kusumadinata seniman tari Sunda dua zaman :: Sebuah biografi

    No full text

    Internalisasi Nilai Tri-Silas melalui Pembelajaran Tari Anak Berbasis Budaya Lokal

    Get PDF
    Pembelajaran tari anak yang berbasis pada kearifan lokal di sekolah sangat penting untuk meningkatkan pendidikan karakter dengan mengiinternalisasi nilai- nilai Tri-Silas (silih asah, silih asih, silih asuh) pada diri anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektifitas pembelajaran dan nilai-nilai Tri-Silas yang terdapat pada Tari Anak yang dijadikan sebagai bahan ajar di sekolah. Data kualitatif diperoleh dengan cara mengobservasi dari 52 siswa serta melakukan wawancara yang mendalam pada 1 orang guru mengenai pembelajaran tari anak yang berbasis pada budaya lokal sebagai data kualitatif. Data kuantitatif untuk mengetahui efektifitas pembelajaran dan dianalisis dengan menggunakan Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametrik atas dasar Uji efektivitas menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah terinternalisasinya nilai-nilai Tri-Silas pada anak melalui pembelajaran tari anak dengan cara belajar secara kelompok, bergotong royong, bersemangat, jujur, ikhlas, saling membantu dan berempati. Mengenalkan tari anak pada siswa merupakan cara yang efektif dalam menginternalisasikan nilai-nilai Tri-Silas
    corecore