10 research outputs found

    Analisis Pelaksanaan Sistem Perpustakaan Unpad Library Manajemen Sistem (ULiIMS) Menurut Perspektif Pustakawan di Fakultas Pertanian Menggunakan Technology Acceptance Model

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis Pelaksanaan Sistem Perpustakaan Unpad Library Manajemen Sistem (ULiMS) Menurut Perspektif Pustakawan di Fakultas Pertanian menggunakan Technology Acceptance Model. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data primer diperoleh dari hasil observasi dan wawancara dengan 6 orang pustakawan di Fakultas Pertanian Unpad. Triangulasi dilakukan dengan triangulasi teori, yaitu melalui kajian literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pustakawan di Fakultas Pertanian Unpad menerima sistem ULiMS sebagai sistem yang dapat mengintegrasikan sistem perpustakaan Fakultas dengan semua database perpustakaan di lingkungan Unpad. Pustakawan dapat memahami kelemahan dan kelebihan dari sistem ULiMS. Dalam melaksanakan ULiMS, Fitur ULiMS yang telah dimodifikasi memudahkan pengguna sistem dalam menggunakan sistem lebih efektif, efisien dan telah terintegrasi dengan beberapa perpustakaan di Universitas Padjadjaran

    Representasi Perempuan dalam Film Ayat-Ayat Cinta

    Get PDF
    Film as part of mass communication has a considerable influence on the formation of opinions that occur in society. One of the best-selling films in 2008 was the film Ayat-Ayat Cinta. This research was carried out with assumptions about the existence of ideological battles that took place in a media discourse and representation of women in a film. The purpose of this research was to find out the representation of women in the film Ayat-Ayat Cinta through events in film stories that were commodified by cinematographers and audiences. The type of research method used is qualitative descriptive research analyzing media content with critical discourse analysis methods by Sara Mills. The research was conducted by dissecting the text in the film, looking at the subject-object position and the producer-reader position in climax scenes, to see how women are represented in the scenes. The results showed that the film still uses male perspectives in viewing the events; women are still represented more as objects than subjects; women are still viewed from the perspective of other parties (mostly men); the film leads the audience to identify themselves with male figures; and this film still affirms the patriarchal ideolog

    STRATEGI COURTYARD BY MARRIOTT BANDUNG DAGO DALAM MENGKOMUNIKASIKAN BRAND PERSONALITY MELALUI INSTAGRAM

    Get PDF
    Ketika karakteristik manusia diasosiasikan dengan sebuah brand, maka akan terbentuk brand personality yang mampu membedakan satu brand dengan kompetitornya. Sifat media sosial yang personal kini membantu brand menonjolkan kepribadiannya serta menjadi lebih manusiawi. Penelitian ini menjelaskan strategi Courtyard by Marriott Bandung Dago dalam mengkomunikasikan brand personality melalui Instagram, yang terdiri dari proses Audit/Discovery & Research, Tracking & Monitoring, Distribution/Channel, Communication/Content Optimization, Engagement, dan Measurement. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan data yang diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses Audit/Discovery & Research dilakukan melalui Creative Meeting, namun belum sesuai dengan tahapan audit yang ideal. Tracking & Monitoring dilakukan dengan aplikasi HYP3R, fitur insight Instagram, dan pengamatan langsung terhadap perilaku followers. Diketahui bahwa publiknya adalah millennial usia 27-35 tahun dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Pada Distribution/Channel, Courtyard by Marriott Bandung Dago memilih menggunakan Instagram, disesuaikan dengan profil target sasarannya. Communication/Content Optimization dilakukan melalui konten bertema aktivitas dan gaya hidup yang mengandung unsur manusia, serta melalui kerjasama dengan micro influencer. Proses Engagement dilakukan dengan menggunakan kalimat yang lebih personal dan manusiawi

    Analisis Faktor Personal Pada Sumber Komunikasi Dalam Pengelolaan Tanaman Obat Keluarga Di Jawa Barat

    Get PDF
    Penelitian ini didasarkan pada upaya pemerintah melakukan penyebarluasan informasi tentang tanaman obat melalui saluran interpersonal dengan tujuan untuk membangun partisipasi masyarakat dalam pengelolaan tanaman obat. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui faktor: biologis, sosiopsikologis, dan sosiogenis yang melekat pada diri narasumber (komunikator). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang menggambarkan masalah berdasarkan sifat data kualitatif sehingga dapat diperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang masalah yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ternyata narasumber (komunikator) memiliki posisi penting sebagai salah satu komponen komunikasi yang dapat membangun efektivitas komunikasi interpersonal dengan anggota masyarakat. Pentingnya keberadaan narasumber ini dapat dilihat dari faktor biologis yang meliputi alasan mengelola toga karena sesuai dengan latar belakang pendidikan, dan tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang digelutinya. Adapun dilihat dari faktor sosiopsikologis, narasumber menyatakan toga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pertolongan pertama terhadap masalah kesehatan, bisa menjadi salah satu sumber pendapatan masyarakat, menjadikan pekarangan rumah indah, mengurangi biaya pengeluaran keluarga untuk obat, dan bisa dibuat makanan olahan, misalnya kripik bayem. Sedangkan faktor sosiogenis menanam toga bukan pengalaman baru, masyarakat merespon positif, sesuai dengan bidang ilmu, dan menjadi jaminan dalam bertugas. DOI: 10.24198/jkk.vol3n2.

    Virtual Reality Design as Digital Learning Media in Preserving Local Culture of Tarawangsa Art

    Get PDF
    Civilization and culture become significant entities in the historical development of human life. The rapid development of information and communication technology (ICT) has changed the structure of social life in society, including the preservation of Ormatan arts. One of the practical efforts in the preservation of the art of Ormatan is through the media of documentation that utilizes the sophistication of today's technology. Tarawangsa art, as Sumedang's original art, began to be rarely performed by the young generation in the village of Rancakalong in particular and Sumedang Regency in general. Therefore, an interactive documentation media is needed to be able to be used as a reference and perpetuation of the Ormatan Tarawangsa art to remain sustainable. One such media is virtual reality (VR). The purpose of designing VR media is to help cultural and cultural actors to have an effective media in socializing the native culture of a particular area so that the moral values contained therein can be sustained. The research method conducted by using a qualitative approach involving Ormatan Tarawangsa art figures and virtual reality media practitioners in a direct participatory manner. The results show that virtual reality media can provide convenience in practising Ormatan Tarawangsa art, which is on the brink of extinction for the younger generation

    Penggunaan Message Appeals dalam Strategi Pesan Kampanye Anti Kekerasan Berbasis Gender Online

    Get PDF
    Meningkatnya kasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) dalam enam tahun terakhir membuat Sub Divisi Digital At-Risks SAFEnet (Southeast Asia Freedom of Expression Network) melakukan Kampanye “Awas KBGO!” untuk memberikan warning kepada publik. Strategi pesan dengan menggunakan daya tarik pesan masih belum berhasil untuk meningkatkan awareness publik. Penelitian ini berfokus untuk menganalisis kekuatan dan tantangan penggunaan message appeals dalam strategi pesan Kampanye “Awas KBGO!”. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada organisasi nirlaba SAFEnet dengan teknik pengumpulan data yakni wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kampanye “Awas KBGO!” menggunakan strategi pesan message appeals (daya tarik pesan) yang terbagi menjadi dua yaitu reasoning appeals (daya tarik alasan) dan emotional appeals (daya tarik emosional). Emotional appeals yang digunakan menimbulkan dua perasaan yaitu perasaan positif dan perasaan negatif. Penggunaan pesan kampanye yang menimbulkan perasaan negatif berupa fear appeals lebih dominan dibandingkan dengan pesan positif. Kekuatan pesan kampanye terletak pada penggunaan data dan fakta, sedangkan fear appeals justru menjadi tantangan karena menimbulkan perasaan tidak nyaman bagi target audiens. Substansi penelitian ini memberikan kontribusi berupa rekomendasi kebijakan baru kepada SAFEnet untuk memperbanyak pesan kampanye yang memanusiakan (humanize) dengan narasi positif dan teknik storytelling

    Social Media, Digital Activism, and Online Gender-Based Violence in Indonesia

    No full text
    Online Gender-Based Violence (OGBV) cases in Indonesia are increasing every year. The Indonesian people have not considered the issue of OGBV as an important thing. This study aims to explore digital activism carried out by SAFEnet (Southeast Asia Freedom of Expression Network) in the “Awas KBGO!” (Beware of OGBV!) Campaign. This research is qualitative research with a case study approach. Researchers want to know the role of social media in digital activism internally (inward) and externally (outward). Data collection techniques are interviews, observation, and literature study. The research subjects were campaign makers, campaign partners, and the target audience of the campaign. The results showed that social media has an important role in digital activism in the “Awas KBGO!” (Beware of OGBV!) Campaign. After conducting the analysis, the researchers found three major themes in the digital activism research conducted by SAFEnet, such as (1) Information Sources; (2) Movement, Mobilization, and Self-Mediation; (3) Online Gender-Based Violence Victims Advocacy.Keywords: Digital activism, online movement, online gender-based violence (OGBV), social media ABSTRAKKasus Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO) di Indonesia naik setiap tahun. Masyarakat Indonesia pun belum menganggap isu KBGO merupakan suatu hal yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi aktivisme digital yang dilakukan oleh SAFEnet (Southeast Asia Freedom of Expression Network) dalam kampanye “Awas KBGO!”. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Peneliti ingin mengetahui peran media sosial dalam aktivisme digital secara internal (inward) dan eksternal (outward). Teknik pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi pustaka. Subjek penelitian adalah pembuat kampanye, mitra kampanye, dan target audiens kampanye. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media sosial memiliki peran penting dalam aktivisme digital dalam kampanye “Awas KBGO!”. Setelah dilakukan analisis, peneliti menemukan tiga tema besar dalam penelitian aktivisme digital yang dilakukan SAFEnet dalam kampanye “Awas KBGO!” yaitu: (1) Sumber Informasi; (2) Pergerakkan, Mobilisasi, dan Self-Mediation; (3) Advokasi Korban Kekerasan Berbasis Gender Online.   Kata Kunci: Aktivisme digital, gerakan siber, kekerasan berbasis gender online, media sosia

    Komunikasi Manajemen Pemerintah Daerah dalam Upaya Branding Buah-buahan Lokal Asli Jawa Barat

    No full text
    Jawa Barat sebagai wilayah yang memiliki potensi pertanian yang sangat subur banyak menghasilkan komoditas tanaman holtikultura. Salah satu hasil tanaman holtikultura, yaitu buah-buahan. Keberadaan potensi buah-buahan lokal belum teroptimalisasikan secara baik oleh pemerintah maupun masyarakat dalam upaya meningkatkan tingkat kesejahteraan petani buah-buahan. Hal ini dapat terjadi karena sistem fleksibilitas rantai pasokan komoditas buah-buahan lokal yang masih terbatas akibat implementasi komunikasi manajemen pertanian yang bersifat linear. Komunikasi manajemen pertanian yang dilakukan oleh PEMDA Jawa Barat dalam menyediakan komoditas buah-buahan lokal yang baik bukan hanya dilakukan secara tradisional tetapi dipadukan dengan pemanfaatan teknologi komunikasi melalui pengelolaan pesan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dan fungsi humas dalam branding komoditas hasil pertanian yang dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah-buahan lokal asli Jawa Barat akan semakin terkenal dan bisa menjadi ikon baru guna meningkatkan pendapatan asli daerah dari sektor pertanian dan wisata melalui pelaksanaan strategi branding yang terus dikomunikasikan secara kontinyu kepada masyarakat

    PERSONAL BRANDING ANDREA GUNAWAN SEBAGAI LIFESTYLE INFLUENCER DI INSTAGRAM

    No full text
    Penelitian ini berjudul “Personal branding Andrea Gunawan sebagai Life influencer di Instagram”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan personal branding Andrea Gunawan sebagai seorang Life influencer di Instagram melalui bagaimana kompetensi, standar, dan gaya yang bersangkutan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis data kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, studi pustaka, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi yang dimiliki Andrea dalam personal branding-nya adalah Andrea merupakan seorang sexual health activist, independent image consultant dan date coach yang memiliki ketrampilan dalam berkomunikasi, fotografi, dan juga desain. Tujuan Andrea dalam menggunakan Instagram adalah untuk memberikan pengetahuan dan juga referensi bagi para followers nya. Standar yang diterapkan Andrea dalam personal branding-nya terbagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu standar teknis dan praktis. Gaya yang dimiliki Andrea dalam personal branding-nya dapat dikategorikan menjadi 2 (dua) bagian, yakni dalam penampilan dan kepribadian. Sedangkan yang menjadi pembeda Andrea Saran penulis dalam penelitian ini adalah Andrea perlu menambah pengetahuan dan juga ketrampilan untuk menunjang kompetensi nya sebagai seorang influencer, Standar yang ia terapkan juga harus mencakup penjadwalan untuk mengunggah postingan di Instagramnya. Peneliti kemudian menyarankan agar Andrea dalam mengatur tampilan konten di Instagramya dan memiliki jadwal khusus untuk mengunggah konten. Selain keunikan yang ditunjukkan dalam tampilan dirinya, Andrea juga perlu memberikan keunikan dalam berinteraksi dengan para followers nya, dan mempertahankan ciri khas nya sebagai seorang influencer.Kata Kunci : Personal branding, Instagram, Influencer

    TARAWANGSA AS A TRADITIONAL COMMUNICATION MEDIA IN THE INFORMATION DISSEMINATION BASED ON LOCAL WISDOM

    Get PDF
    One of the local wisdom that characterizes the Rancakalong Sumedang community, is the art of Tarawangsa, which is in the form of music that accompanies the Ngalaksa Traditional Ceremony and Farm Tradition Culture. The interaction which occurs when the Ngalaksa Traditional Ceremony takes place is one of the communication spaces for residents in exchanging information, strengthening friendship and ritual communication infrastructure in honor of Dewi Pohaci as the Padi goddess. As a traditional communication media, Tarawangsa art is one of the local wisdom of the community in spreading information about cultural noble values, and spiritual appreciation of food, in this case, is rice which is symbolized by the embodiment of Dewi Pohaci. This study aims to determine the role of Tarawangsa art as a traditional communication media on information dissemination in the community in Rancakalong Village, Sumedang. The research method used in this research is the descriptive method, with qualitative data. The results showed that Tarawangsa acted as a ritual communication in honor of Dewi Pohaci and an expression of gratitude towards the Creator, as a channel of communication between communities/citizens to strengthen friendship. The message contained in the Tarawangsa dance is presented in the form of ritual communication which is a form of commitment from the executants to the tradition of the ancestors so that they can jointly live each step which is a form of gratitude to the creator, so the communication is transcendental and mystical. With the diminished mastery of Tarawangsa art by young children because of their disinterest in studying more seriously, one of the efforts that can be taken is through the regeneration of the Tarawangsa artists through the Tarawangsa art studio
    corecore