PROTOTIPE SINGLE CHAMBER SMFC MENGGUNAKAN TANAH HITAM, TANAH HITAM DENGAN TOMAT DAN TANAH HITAM DENGAN KULIT JERUK

Sumber energi terbarukan adalah sumber energi alternatif pengganti energi fosil. Penelitian ini memanfaatkan sumber energi terbarukan yaitu microbial fuel cell. Salah satu jenis dari microbial fuel cell yaitu soil microbial fuel cell. Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada metode soil microbial fuel cell yaitu menggunakan tanah sedimen seperti tanah pada rawa atau sungai. Pada prototipe kali ini peneliti memilih tanah hitam dengan penggunaan buah yang bersifat asam untuk membuktikan apakah tanah hitam (humus) juga dapat digunakan sebagai media pada sistem soil microbial fuel cell. Sistem yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu sistem satu bejana. Hasil percobaan pada prototipe single chamber soil microbial fuel cell menggunakan tanah hitam dengan campuran kulit jeruk mendapatkan hasil keluaran tertinggi dengan hasil tegangan tanpa beban sebesar 583 mV dan untuk kondisi berbeban dihasilkan tegangan 60 mV dan arus 0,31 mA, kemudian diikuti oleh prototipe single chamber soil microbial fuel cell menggunakan tanah hitam dengan campuran tomat dengan keluaran yang didapatkan yaitu tegangan tanpa beban sebesar 485 mV dan untuk kondisi berbeban dihasilkan tegangan 49 mV dan arus 0,19 mA dan yang terakhir yaitu prototipe single chamber soil microbial fuel cell menggunakan tanah hitam tanpa campuran dengan keluaran yang didapatkan yaitu tegangan tanpa beban sebesar 274 mV dan untuk kondisi berbeban dihasilkan tegangan 35,7 mV dan arus 0,17 mA

ANALISIS KEBIJAKAN PENGAWASAN BAGI KENDARAAN BERMUATAN BERAT DI JALAN PEKANBARU

ROBIL ALAM NUR (2022) : ANALISIS KEBIJAKAN PENGAWASAN BAGI KENDARAAN BERMUATAN BERAT DI JALAN PEKANBARU Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana analisis kebijakan pengawasan bagi kendaraan berat untuk melintas di jalan pekanbaru. penelitian ini kebijakan pengawasan dinas perhubungan terhadap kendaraan berat di jalan umum kota pekanbaru dan yang mempengaruhi pengawasan dinas perhubungan terhadap kendaraan berat di jalan umum kota pekanbaru, jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan subjek dan objek, baik seseorang, lembaga, masyarakat dan lain sebagainya serta didasarkan atas hasil observasi dan wawancara mendalamteknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menguraikan data dengan hasil wawancara. berdasarkan hasil penelitian terhadapkebijakan pengawasan bagi kendaraan berat untuk melintas di jalan pekanbaru yang terlaksana dengan baik, faktor yang mempengaruhi pengawasan truk bertonase berat di jalan umum kota pekanbaru adalah kemampuan dan sikap pelaksana pengawas, belum memadainya pos pengawasan, belum tersedianya lokasi / tempat pembongkaran yang ideal di kota pekanbaru, minimnya koordinasi yang dilakukan dengan instansi terkait laiinya dalam bidang lalu lintas jalan, seperti satuan polisi lalu lintas kota pekanbaru. Kata kunci : Analisis, Pengawasan,Kendaraan Bermuatan Berat

Les frontières de l'humour, application du sujet en cours de FLE

Ce TFM dresse un tableau de l'humour, de ses apports, ses limites, ses frontières. Dans une première partie, nous retraçons dans les grandes lignes son histoire en France, et nous tentons de définir ce vaste concept. L'humour a cela d’intéressant qu'il est à la fois universel et très marqué par la culture, il trouve donc parfaitement sa place en classe de FLE, car bien que pas toujours évident à traiter ou à transmettre, il aborde l'interculturalité, compétence essentielle dans l'acquisition d'une nouvelle langue. Ce TFM a aussi servi d'occasion pour présenter une personnalité marquante de la culture française, tant sociale qu'humoristique, Coluche. Enfin, nous détaillons les différents supports par lesquels peut s'exprimer l'humour ainsi que quelques recommandations sur son bon usage en cours et ses bénéfices. Ce TFM s'accompagne de quelques propositions d'activités qui mettent en pratique certains aspects évoqués.Este TFM traza un cuadro del humor, de sus aportaciones, sus límites, sus fronteras. En una primera parte, retratamos a grandes rasgos su historia en Francia, y tratamos de definir este vasto concepto. El humor tiene esto interesante que es a la vez universal y muy marcado por la cultura, por lo que encuentra perfectamente su lugar en clase de FLE, porque aunque no siempre es evidente a tratar o transmitir, aborda la interculturalidad, competencia esencial en la adquisición de un nuevo idioma. Este TFM sirvió también de ocasión para presentar una personalidad destacada de la cultura francesa, tanto social como humorística, Coluche. Por último, detallamos los diferentes soportes a través de los cuales se puede expresar el humor, así como algunas recomendaciones sobre su buen uso en clase y sus beneficios. Este TFM conlleva algunas propuestas didácticas que ponen en practica algunos de los aspectos tratados.Departamento de Filología Francesa y AlemanaMáster en Profesor de Educación Secundaria Obligatoria y Bachillerato, Formación Profesional y Enseñanzas de Idioma

TEKNOLOGI AKUAPONIK SEBAGAI PERTANIAN SKALA RUMAHAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DI DESA TAMPINGMOJO TEMBELANG JOMBANG

Pertanian merupakan pondasi penting dalam pemenuhan komoditas pangan. Pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga merupakan landasan penting untuk mencapai ketahanan pangan. Namun tidak semua masyarakat di Desa Tampingmojo Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang memiliki lahan pertanian untuk dapat memenuhi kebutuhan pangannya, terlebih lahan pertanian di Desa Tampingmojo semakin berkurang sejak dibangunnya jalan tol Mojokerto-Kertosono, sehingga suplai komoditas pangan seperti sayuran dan ikan bergantung pada pasokan dari luar Desa Tampingmojo. Akuaponik menjadi solusi ketahanan pangan masyarakat desa Tampingmojo. Kegiatan pengabdian masyarakat ini ini bertujuan untuk memperkenalkan Teknologi Akuaponik kepada masyarakat desa Tampingmojo dengan memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia. Masyarakat sasaran kegiatan ini adalah kelompok ibu-ibu PKK dan pemuda Karang Taruna desa Tampingmojo. Metode yang digunakan yaitu Participatory Action Research (PAR) yang dilaksanakan dalam 3 tahap yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Hasil kegiatan pengenalan akuaponik menunjukkan respon dan antusiasme yang positif dari peserta pelatihan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa 80% pertanyaan post test dapat dijawab peserta dan penyampaian materi teknologi akuaponik sederhana dapat diterima dengan baik serta dapat diterapkan dengan sumberdaya yang tersedia di desa Tampingmojo. Kata kunci:  akuaponik, pertanian, ketahanan pangan   ABSTRACT Agriculture is an important foundation in the fulfillment of food commodities. Meeting household food needs is an important foundation for achieving food security. However, not all people in Tampingmojo Village, Tembelang District, Jombang Regency have agricultural land to be able to meet their food needs, especially agricultural land in Tampingmojo Village has decreased since the construction of the Mojokerto - Kertosono toll road, so that the supply of food commodities such as vegetables and fish depends on supplies from outside the village. Tampingmojo. Aquaponics is a solution for food security for the Tampingmojo village community. This community service purpose to introduce Aquaponics Technology to the Tampingmojo village community by utilizing available local resources. The targeted community for this activity is a group of PKK women and Karang Taruna youth in the village of Tampingmojo. The method used is Participatory Action Research (PAR) which is carried out in 3 stages, there are preparation, implementation and evaluation. The results of the evaluation showed that 80% of the post-test questions could be answered by participants and the delivery of simple aquaponic technology materials was well received and could be applied with the available resources in Tampingmojo village. Keywords: aquaponics, agriculture, food securit

RNA Editing of Microtubule-Associated Protein Tau Circular RNAs Promotes Their Translation and Tau Tangle Formation

Aggregation of the microtubule-associated protein tau characterizes tauopathies, including Alzheimer’s disease and frontotemporal lobar degeneration (FTLD-Tau). Gene expression regulation of tau is complex and incompletely understood. Here we report that the human tau gene (MAPT) generates two circular RNAs (circRNAs) through backsplicing of exon 12 to either exon 7 (12→7 circRNA) or exon 10 (12→10 circRNA). Both circRNAs lack stop codons. The 12→7 circRNA contains one start codon and is translated in a rolling circle, generating a protein consisting of multimers of the microtubule-binding repeats R1–R4. For the 12→10 circRNA, a start codon can be introduced by two FTLD-Tau mutations, generating a protein consisting of multimers of the microtubule-binding repeats R2–R4, suggesting that mutations causing FTLD may act in part through tau circRNAs. Adenosine to inosine RNA editing dramatically increases translation of circRNAs and, in the 12→10 circRNA, RNA editing generates a translational start codon by changing AUA to AUI. Circular tau proteins self-aggregate and promote aggregation of linear tau proteins. Our data indicate that adenosine to inosine RNA editing initiates translation of human circular tau RNAs, which may contribute to tauopathies

Long-COVID cognitive impairments and reproductive hormone deficits in men may stem from GnRH neuronal death

BACKGROUND: We have recently demonstrated a causal link between loss of gonadotropin-releasing hormone (GnRH), the master molecule regulating reproduction, and cognitive deficits during pathological aging, including Down syndrome and Alzheimer's disease. Olfactory and cognitive alterations, which persist in some COVID-19 patients, and long-term hypotestosteronaemia in SARS-CoV-2-infected men are also reminiscent of the consequences of deficient GnRH, suggesting that GnRH system neuroinvasion could underlie certain post-COVID symptoms and thus lead to accelerated or exacerbated cognitive decline. METHODS: We explored the hormonal profile of COVID-19 patients and targets of SARS-CoV-2 infection in post-mortem patient brains and human fetal tissue. FINDINGS: We found that persistent hypotestosteronaemia in some men could indeed be of hypothalamic origin, favouring post-COVID cognitive or neurological symptoms, and that changes in testosterone levels and body weight over time were inversely correlated. Infection of olfactory sensory neurons and multifunctional hypothalamic glia called tanycytes highlighted at least two viable neuroinvasion routes. Furthermore, GnRH neurons themselves were dying in all patient brains studied, dramatically reducing GnRH expression. Human fetal olfactory and vomeronasal epithelia, from which GnRH neurons arise, and fetal GnRH neurons also appeared susceptible to infection. INTERPRETATION: Putative GnRH neuron and tanycyte dysfunction following SARS-CoV-2 neuroinvasion could be responsible for serious reproductive, metabolic, and mental health consequences in long-COVID and lead to an increased risk of neurodevelopmental and neurodegenerative pathologies over time in all age groups. FUNDING: European Research Council (ERC) grant agreements No 810331, No 725149, No 804236, the European Union Horizon 2020 research and innovation program No 847941, the Fondation pour la Recherche Médicale (FRM) and the Agence Nationale de la Recherche en Santé (ANRS) No ECTZ200878 Long Covid 2021 ANRS0167 SIGNAL, Agence Nationale de la recherche (ANR) grant agreements No ANR-19-CE16-0021-02, No ANR-11-LABEX-0009, No. ANR-10-LABEX-0046, No. ANR-16-IDEX-0004, Inserm Cross-Cutting Scientific Program HuDeCA, the CHU Lille Bonus H, the UK Medical Research Council (MRC) and National Institute of Health and care Research (NIHR)

“Solidaritas Sosial Perguruan Karate SKIFI di Kota Makassar”

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk perwujudan solidaritas sosial yang tercipta pada kelompok perguruan karate SKIFI di kota Makassar, serta untuk mengetahui faktor apakah yang menjadi penunjang dan penghambat terciptanya solidaritas sosial pada perguruan karate SKIFI di kota Makassar. Subjek pada penelitian ini adalah 9 orang anggota yang tergabung dalam perguruan karate SKIFI Makassar. Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah bentuk solidaritas sosial yang ditunjukkan oleh anggota perguruan karate SKIFI Makassar kepada sesama anggota. Adapun teknik analisi data yang digunakan dalam penilitian ini adalah deskriptif kualititatif. Metode deskriptif kualititatif digunakan untuk menganalisi semua rumusan masalah dalam penelitian ini. Analisis data tersebut berlangsung sejak pertama kali terjun kelapangan sampai pada pengumpulan data telah menjawab sejumlah permasalahan yang ada. Selanjutnya fakta yang diperoleh dilapangan dikumpul dengan cara menuliskan, mengedit, mengklasifikasi, mereduksi dan kemudian dilanjutkan dengan penyajian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa wujud solidaritas sosial perguruan karate SKIFI Makassar lebih menonjol pada solidritas mekanik terlihat pada nilai kekeluargaan yang kuat antara sesama anggota. Nilai kekeluargaan menjadi sebuah nilai yang dianggap sakral bagi para anggotanya yang diperkuat oleh pengalaman emosional bersama dan dari nilai kekeluargaan menghadirkan rasa kesetiakawanan, saling tolong menolong dan kebersamaan yang kuat sehingga solidaritas sosial diantara anggota tersebut menciptakan iklim yang mendorong pencapaian tujuan kelompok. Adapun faktor pendorong solidaritas sosial perguruan karate SKIFI ialah adanya iteraksi para anggota yang baik. sedangkan faktor penghambat adanya sebagian anggota yang kurang sadar akan pentingnya kebersamaan kelompok, serta kuranya empati dan kepekaan terhadap sesama hal tersebut tentu menjadi penghalang solidaritas sosial perguruan karate SKIFI. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa wujud solidaritas sosial perguruan karate SKIFI tampak pada nilai kekeluargaan yang menjadi perekat bagi para anggotanya sehingga mendorong tercapainya tujuan organisasi

Hormonal and genetic control of leaf and vein development in maize

[EMBARGOED UNTIL 8/1/2023] Grasses (Poaceae) have successfully colonized diverse terrestrial ecosystems and impacted human civilization by producing the bulk of world food supply. The grass leaf is distinct for having a sheathing base and strap-like blade -- an evolutionary modification from the petioled leaf of eudicots. A further innovation in the grass leaf is the venation pattern composed of parallel longitudinal veins (long veins) interlinked by transverse veins. The long veins are formed as the leaf grows wide early in the development. The small indolic plant hormone, auxin, controls leaf and vein development in plants. However, how it controls leaf and vein development in grasses is not wellunderstood. In Chapter 1, I review the literature on leaf vein development and highlight the knowledge gap on the role of auxin in the regulation of vein formation in grasses. In Chapters 2 and 3, I address two important aspects of grass leaf and vein research using Zea mays as the model system: 1) to develop a tool that will enable high-throughput analysis of vein number and morphology; and 2) to investigate the roles of auxin and two other plant growth hormones, gibberellic acid (GA) and cytokinin (CK), in regulating the leaf width and long vein number in grasses. Through collaboration, I helped develop the first image analysis framework dedicated for the parallel venation in grasses which can quantify vein traits and detect vein patterning defects. In Chapter 2, I describe the first detailed spatial-temporal map of auxin, CK, and GA during early leaf development in a grass species. I propose a conceptual model for hormonal regulation of medial-lateral growth and vein proliferation. This model can be used to develop testable predictions about hormonal regulation of leaf phenotypes altered by mutation or environmental response in maize and other grass species. Finally, in Chapter 4, I offer future perspectives about decoupling leaf growth and vein formation by focusing on spatialtemporal auxin response, which will be important for the targeted improvement of vein density to increase productivity in grass crops. Therefore, this thesis contributes technical innovations, advances the understanding of plant development, and provides new insights for future work.Includes bibliographical references