12 research outputs found

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Program Pelatihan Keterampilan Kerja pada Loka Latihan Kerja (LLK) Selong Kabupaten Lombok Timur (Studi Kasus Alumni Pelatihan Tahun 2011)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tingkat keberhasilan pelatihan keterampilan kerja pada alumni pelatihan LLK Selong dana APBN tahun 2011. Selain itu untuk menganalisis: 1) pengaruh langsung latar belakang pendidikan formal peserta, kemampuan instruktur, dan dukungan sarana prasarana terhadap proses pembelajaran dalam pelatihan; 2) pengaruh langsung proses pembelajaran terhadap prestasi belajar peserta dalam pelatihan; 3) pengaruh langsung prestasi belajar peserta terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja; 4) pengaruh tidak langsung latar belakang pendidikan formal peserta, kemampuan instruktur, dan dukungan sarana prasarana terhadap prestasi belajar peserta melalui proses pembelajaran dalam pelatihan; 5) pengaruh tidak langsung latar belakang pendidikan formal peserta, kemampuan instruktur, dan dukungan sarana prasarana terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui proses pembelajaran dan prestasi belajar peserta dalam pelatihan; dan 6) pengaruh tidak langsung proses pembelajaran terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui prestasi belajar peserta dalam pelatihan. Jenis penelitian ini adalah ex-post facto. Penelitian ini merupakan penelitian populasi dengan subjek penelitian sebanyak 85 orang alumni pelatihan LLK Selong. Pengumpulan data menggunakan instrumen angket dan dokumentasi. Uji validasi instrumen menggunakan korelasi product moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan statistik deskriptif, analisis regresi ganda, dan dilanjutkan dengan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keberhasilan pelatihan keterampilan kerja alumni LLK Selong dana APBN tahun 2011 berada dalam kategori tinggi. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa; 1) terdapat pengaruh langsung yang positif latar belakang pendidikan formal peserta (32,7%), kemampuan instruktur (30,9%), dan dukungan sarana prasarana (26,7%) terhadap proses pembelajaran dalam pelatihan; 2) terdapat pengaruh langsung yang positif proses pembelajaran (27,8%) terhadap prestasi belajar peserta dalam pelatihan; 3) terdapat pengaruh langsung yang positif prestasi belajar peserta (25,0%) terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja; 4) terdapat pengaruh tidak langsung yang positif latar belakang pendidikan formal peserta (9,0%), kemampuan instruktur (8,5%), dan dukungan sarana prasarana (7,4%) terhadap prestasi belajar peserta melalui proses pembelajaran dalam pelatihan; 5) terdapat pengaruh tidak langsung yang positif latar belakang pendidikan formal peserta (2,3%), kemampuan instruktur (2,1%), dan dukungan sarana prasarana (1,9%) terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui proses pembelajaran dan prestasi belajar peserta dalam pelatihan; dan 6) tedapat pengaruh langsung (27,6%) dan tidak langsung (6,9%) yang positif proses pembelajaran terhadap keberhasilan pelatihan keterampilan kerja melalui prestasi belajar peserta dalam pelatihan

    Karakteristik Dan Manajemen Pasien Dengan Fistula Perianal Di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Tahun 2018 - 2021

    Get PDF
    Perianal fistula is a condition where a cavity forms in the area around the rectum and fills with pus. Perianal fistula is an anorectal disorder that arises due to obstruction of the anal crypts. If left untreated perianal fistula can lead to serious complications such as perineal gangrene and sepsis. A large number of perianal abscesses will recur within a year or two, especially if predisposing factors are present. This study aims to determine patient characteristics and management of perianal fistula patients at Cut Meutia General Hospital in 2018-2021. This is a retrospective descriptive study using secondary data from perianal fistula patients at Cut Meutia General Hospital. The results of the study were 11 patients diagnosed with perianal fistula based on medical record data that met the inclusion and exclusion criteria. Based on the age range criteria, the most patients with perianal fistulas were in the age group range of 20 - 40 and 41-60 years, each of which was 5 patients (45.45%), male patients were the most, namely 9 patients (81.18%), based on the operation of perianal fistula patients who underwent surgery the most using LIFT procedures were 7 patients (63.63%), and based on the history of recurrence, the most patients who experienced new/primary cases of perianal fistula were as many as 9 patients (81.8%)

    The effect of demographic factors on environmental knowledge among university students

    Get PDF
    This study explored and revealed the demographic factors that influence students' environmental knowledge (EK) in Indonesia. This survey research involved 1,345 students from 15 universities across Indonesia. The research employed a validated questionnaire on EK and was modified to match the circumstances in Indonesia. The instrument consisted of six statements with five scales namely 1=strongly disagree, 2=disagree, 3=indifferent, 4=agree, and 5=strongly agree. Five demographic variables were tested together to determine their effect on students' EK. Descriptive analysis, analysis of variance (ANOVA), and multiple linear regression were used to test the independent variables. The result of the study revealed that gender, study program, grade point average (GPA), and parents’ occupation variable have an effect simultaneously on students' EK (p<.05) with a contribution of 6.2% (R square=.062), while the students’ grade variable has no effect on EK (p>.05). Female students have better EK than male students (p<.05). The trend showed that the higher the GPA, the higher the EK of the student (p<.05). Hence, the trend showed that students whose parents have lower income tend to have better EK than those whose parents have higher income. Students in science education and computer course have better EK than science, non-science education, and social humanities study programs. This study implicated the importance of introducing environmental insights through education to increase students' EK in higher education

    Kreativitas Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Pendidikan Keluarga : Studi Peran Orangtua di PAUD Permata Bangsa Mataram

    Get PDF
    This study aims to describe the role of parents in increasing the development of early childhood creativity through family education at PAUD Permata Bangsa Mataram. The method used in this study is a mixed method. The population of this study was all parents of PAUD Permata Bangsa class TK B Jempong Mataram parents and the sample of this study amounted to 13 people using a population study. The research instrument used in this study was a questionnaire, observation and documentation. While the data analysis technique uses statistical analysis. The results of this study indicate that the level of the role of parents in developing the creativity of children aged 5-6 years through family education tends to be in the high category, as many as 88 with a percentage of 73%, supported by the results of observations of increased creativity of students who are in the high category, namely as much as 94 with a percentage of 80%. So based on the data of this study it can be concluded that the creativity of early childhood is very dependent on how the role of parents in providing family education to their children

    Pelatihan Keterampilan Berkomunikasi Bahasa Inggris Bagi Pramusaji Kedai di Kawasan Wisata Aik Berik

    Get PDF
    The English communication skill training for shop waiters in the tourism area of Aik Berik aims to provide theoretical and practical knowledge about the use of a variety of tourism English, expressions and vocabulary commonly used in providing services especially to foreign tourists. This training activity involved the shop waiters around the tourism area of Aik Berik. The mentors of this training were lectures and students majoring in English who had proficient English skills. The training activity took a place around the shop location in the tourism area of Aik Berik, Central Lombok. The training method included material presentation including greetings, showing the way, kinds of food and beverage, menus, price lists, fruits, expressions, mini conversations and the practice of making short conversations among participants regarding the materials that had been taught. The results of the evaluation during the training showed high interest and enthusiasm of the shop waiters in participating in the whole series of training activities ranging from socialization to the implementation of the training. The shop waiters also showed an increase in the capability of using the language, expressions and vocabularies as well as better self-confidence in providing services for tourists. Participants also gave high appreciation to the presence of lectures and students as trainers and hoped that similar activities could continue to be carried out in order to enrich insight and improve communication skills and confidence of tourism activists, especially shop waiters in the Aik Berik tourism area

    PELATIHAN PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING DI TK DARUL MUHSININ KAB. LOMBOK TENGAH

    Get PDF
    Tujuan dari kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah untuk melatih guru dalam meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui pendekatan contextual teaching and learning di TK Darul Mukhsinin Kab. Lombok Tengah. Hal ini didasarkan atas masih kurangnya pengalaman dan keterampilan guru dalam mengembangkan media pembelajaran khususnya dalam melatih kemampuan kognitif anak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan pendampingan yang bersifat partisipatif. Mahasiswa yang terlibat sebanyak 5 orang dari beberapa program studi yakni Pendidikan Luar Sekolah (PLS), Bimbingan Konseling,dan Pendidikan Matematika. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini meliputi pemberian materi mengenai konsep pendekatan Contextual teaching and learning khususnya dalam melatih kemampuan kognitif anak. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penguatan  bagi kemampuan guru dalam menerapkan pendekatan contextual teaching and learning. Setelah penguatan konseptual, kemudian melakukan pendampingan intensif kepada guru (peserta pelatihan) untuk praktik implementasi materi pelatihan yang telah diikuti. Hasil dari pelatihan ini adalah peserta pelatihan memahami dan menguasai pendekatan contextual teaching and learning dan dapat menerapkannya untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak di TK Darul Muhsinin. Untuk menjaga keberlanjutan hasil dari kegiatan ini, pendampingan terus dilakukan antara guru dengan tim pelaksana pengabdian sehingga tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dapat tercapai secara optimal

    Analisis Korelasi Kelas Orang Tua (Parenting) dengan Perkembangan Sosial Emosional Anak di Lembaga PAUD Mumtaz

    Get PDF
    This study aims to analyze the correlation between parenting class and the socio-emotional development of children in PAUD Mumtaz, East Lombok Regency. This research method uses a correlational method with a quantitative approach. The research sample was 56 people. The research instrument used a questionnaire, documentation, and observation. The data analysis technique uses statistical analysis with the product moment correlation formula. Based on the results of the analysis of the value of rcount (product moment) obtained in this study is 0.22, while the value of rcount in the table with a significance level of 5% and N = 56 is 0.22, or (0.22<0.26), the data This indicates that the rcount value obtained in this study is smaller than the table rcount value. So it can be concluded that there is no correlation between parenting class and children's social and emotional development at PAUD Mumtaz

    Estimasi Energi Gelombang Laut Menggunakan Satelit Altimetri Jason-2 Studi Kasus: Selatan Pulau Jawa

    Get PDF
    Data tinggi muka air laut (SSH) sangat diperlukan untuk mengetahui kondisi permukaan laut di suatu perairan. Dari data tersebut dapat diketahui di antaranya kontur permukaan laut dan karakteristik gelombang permukaan yang dipengaruhi angin atau gravitasi. Pengembangan energi terbarukan sangatlah penting untuk membantu pasokan listrik Indonesia yang hingga saat ini masih bergantung terhadap fossil fuel (energi tidak terbarukan). Data tinggi muka laut ini dapat membantu Indonesia sebagai negara maritim dunia untuk mengeksplorasi potensi lautnya terutama dalam bidang energi. Altimetry Radar (Radar Altimetri) adalah salah satu jenis sensor penginderaan jauh yang sedang berkembang, dimana dapat memonitor dan memetakan tinggi permukaan air laut secara akurat dan efektif. Pengolahan data titik nadir satelit altimetri dapat dilakukan di aplikasi pengolah matriks, Matlab setelah mengalami proses pengolahan awal pada software BRAT. Dalam penelitian ini dilakukan pengolahan data satelit altimetry Jason-2 pada tahun 2012, dengan hasil menunjukkan bahwa pada bulan Januari 2012, di perairan Selatan Pulau Jawa, Samudra Hindia memiliki panjang gelombang dominan sebesar 2319,208 dan 4638,417  m dan periode sebesar 33,7480 dan  74,9808 sekon yang memenuhi syarat menjadi sebuah swell yaitu di antara 30-300 sekon. Terdapat 3 spot potensial yang memiliki estimasi energi gelombang laut cukup tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya

    Validating Student’s Green Character Instrument Using Factor and Rasch Model

    Get PDF
    Many researchers have separately developed instruments to measure environmental characteristics such as attitudes, values, and knowledge. However, there is no instrument used to measure all these aspects in one comprehensive instrument. This study is meant to develop and validate a green character instrument which reveals student behavior and awareness of the environment. The instrument consists of 40 statement items consisting of 5 aspects, namely private pro-environmental behavior, public pro-environmental behavior, environmental knowledge, environmental values, and environmental attitudes. It was implemented on 1,398 students from 15 universities in Indonesia. The instrument content validation was analyzed by three experts using content validity index (CVI). The construct validity was analyzed using exploratory factor analysis, confirmatory factor analysis, and RASCH analysis. The content validity results obtained CVI scores ranging between 0.8 and 0.9 with a good category, while item reliability was in a fairly good category with a high level of separation index. Construct validation resulted in 34 items (4 items were eliminated after Exploratory and Confirmatory Factor Analysis, and 2 items were eliminated after RASCH analysis) spread over five constructs, namely environmental behavior, environmental knowledge, environmental values, environmental attitudes, and environmental habits. The resulting instrument has a good level of item difficulty, with a well understood response set which can be understood easily by respondents, and without bias. Therefore, it can be used to measure the students&rsquo; green character on both male and female

    Legal Policies on Welfare Approaches in Forest Management in Indonesia: : Policy Study at Perum Perhutani KPH Saradan

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan Perum Perhutani KPH Saradan dalam mengadopsi kebijakan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) sebagai kebijakan kehutanan dengan pendekatan baru, yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan dan sekaligus melestarikan hutan. Penelitian ini merupakan penelitian non-doktrinal dengan pendekatan kualitatif, yaitu sesuatu dilihat dari sudut pandang orang yang diteliti (informan). Lokasi penelitian berada di wilayah kerja Perum Perhutani KPH Saradan. Jenis data dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari wawancara dengan responden yang diambil dengan metode purposive sampling dan dianalisis dengan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan diskusi, dapat disimpulkan bahwa kebijakan PHBM memiliki tujuh tujuan, yaitu: perencanaan dan pelaksanaan kegiatan yang lebih fleksibel, peningkatan tanggung jawab Perum Perhutani (KPH Saradan) terhadap keberlanjutan fungsi dan manfaat hutan, peningkatan peran dan akses masyarakat desa hutan (MDH) dan pemangku kepentingan pengelolaan SDH, penyesuaian PHBM dengan pembangunan daerah, peningkatan sinergi dengan Pemerintah, peningkatan usaha produktif sehingga masyarakat mandiri dan mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Implementasi kebijakan PHBM dalam konsepnya adalah pengelolaan hutan bersama masyarakat, yaitu prinsip kerjasama, pengelolaan bersama, dan tanggung jawab bersama. Kebijakan dengan pendekatan kesejahteraan ini juga mengambil jalur kesediaan untuk berbagi hasil hutan kayu dan non-kayu dengan masyarakat Desa Hutan (MDH) yang sebelumnya telah dilakukan dan memiliki konsep pertanian di area hutan sehingga hutan dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan tanpa menyebabkan kerusakan hutan.   Kata Kunci: Kehutanan, Kebijakan, Saradan, Kesejahteraan   This study aims to examine the policies of Perum Perhutani KPH Saradan adopting the Community Forest Management (PHBM) policy as a forestry policy with a new approach, namely increasing the welfare of the people living around the forest and preserving forests on the other hand. This research is a non-doctrinal research with a qualitative approach, that is, something is seen from the point of view of the person being studied (informant). The research location is in the working area of Perum Perhutani KPH Saradan. The type of data in this study consists of primary data and secondary data. Primary data obtained from interviews with respondents from sampled with the purposive sampling method and analyzed with qualitative analysis. BerdaBased on the results of the research and discussion, it can be concluded that the PHBM policy has seven objectives, namely: more flexible planning and implementation of activities, increasing the responsibility of Perum Perhutani (KPH Saradan) for the sustainability of forest functions and benefits, increasing the role and access of forest village communities (MDH) and stakeholders. holders of SDH management, aligning PHBM with regional development, increasing synergy with the Government, increasing productive businesses so that the community is self-sufficient and supporting the improvement of the human development index (IPM). The implementation of the PHBM policy in its concept is community forestry, namely the principles of co-operation, co-management and co-responsibility. The policy with this welfare approach also takes the path of willingness to share timber and non-timber forest products with the Forest Village (MDH) community which was carried out previously and has the concept of agriculture in forest areas so that forests can be utilized for welfare without causing forest damage.   Keywords: Forestry, Policy, Saradan, Welfare
    corecore