ANALISIS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) KURIKULUM 2013 DI SMK NEGERI 1 CIMAHI

Sejak wacana perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul berbagai tanggapan dari berbagai kalang, baik yang pro maupun yang kontra, menghadapi berbagai tanggapan tersebut. Mentri pendidikan dan kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan perlunya perubahan dan pengembangan kurikulum 2013. Mendikbud mengungkapkan bahwa perubahan dan pengembangan kurikulum merupakan persoalan yang angan penting, karena kurikulum harus senantiasa disesuaikan dengan tuntutan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan wawancara, observasi, dan angket sebagai salahsatu instrumen yang digunakan guna memperoleh data dari responden di SMK Negeri 1 Cimahi. Sehubungan dengan hasil yang telah diteliti, adanya keseuaian pada karakteristik model pembelajaran yang diterapkan oleh responden dengan yang ada pada kurikulum 2013

Molecular Detection of High Risk Human Papilloma Virus Subtypes in Neoplastic Cervical Tissues

Human papillomavirus (HPV) plays an important role in the pathogenesis of cervical cancer. HPV has been found in 99.7% of cervical cancers worldwide. This common virus is easily transmitted by genital skin-to skin and sexual contact. The HPVs that infect the genital mucosa are classified according to their oncogenic potential and are described as either high or low-risk. The detection of E7 oncogene transcripts of high-risk human papillomavirus type 16, 18, 31, 33, 35, 39, 45, 51, 52 and 56 may be a sensitive indicator of the direct involvement of viral oncogenes in the development of cervical intraepithelial neoplasia and carcinoma. Three methods were used in this study; Type Specific PCR, Dot-blot hybridization to prove no false positive of the TS-PCR products and SyBr Green Real Time PCR to detect and identify the multiple infection of the HPV subtypes. The objectives of this study are i) to determine the prevalence and the types of human papillomavirus in the neoplastic cervical tissues patients, ii) to detect and identify the multiple infections of HPV subtypes. Paraffin embedded tissues was collected from Hospital Universiti Kebangsaan Malaysia. All 67 specimens from several stages; Cervical intraepithelial neoplasia CIN I, CIN II, CIN III and carcinoma were screened for the presence of high risk HPV types. To determine the presence of HPV in the samples, Type Specific PCR (TS-PCR) and dot blot hybridization were performed. Positive samples from the TS-PCR and dot blot hybridization were analyzed and identified for the presence of the two prevalent HPV genotypes such as HPV 16 and HPV 18 using the SyBr Green Real-Time PCR. The results showed, in 67 samples, CIN I was detected in 37/67 (55%), CIN II was detected in 12/67 (18%), CIN III was detected in 15/67 (22%) and in 3/67 (5%) patients, invasive carcinoma was found. Because of the multiple infections, 67 HPV genomes were found in the 57 positive samples using TS-PCR. HPV 16 genome was detected in 55/67 (82%) cases, HPV 18 in 8/67 (12%) cases, HPV 33 was detected in 1/67 (1.5%), HPV 51 was detected in 1/67 (1.5%) and HPV 56 in 2/67 (3%) and 8 cases had multiple infections. The results showed DNA melting curve for HPV 16 was having a peak around 80.2º ± 0.2C and threshold Ct value for specific product of HPV-16 was 20 ± 1 cycles whereas DNA melting curve for HPV 18 was having a peak around 79.2 ± 0.2ºC and threshold cycle Ct value for specific product of HPV 18 was 22 ± 1 cycles. In conclusion, HPV- 16 was the most prevalent followed by HPV-18. This study detected five subtypes of high risk HPV; HPV 16, 18, 33, 51 and 56. HPV types 31, 35, 39, 45 and 52 were not detected. A SyBr Green Real-Time PCR method has the potential for clinical usage in prescreening, detection and identification of HPV infection in the cervical neoplasia at different stages of the disease

SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PENGGUNA JASALAYANAN KESEHATAN BPJS DI RS HASAN SADIKIN BANDUNG

  Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menilai indeks kepuasan pelanggan pengguna jasa kesehatan BPJS di RS Hasan Sadikin Bandung. Unit analisis adalah pengguna jasa pelayanan kesehatan BPJS yang berobat rawat jalan di poliklinik RS Hasan Sadikin Bandung. Hasil analisis deskriptif menunjukan; (1). Indeks Kepuasan Publik (IKM) pelanggan jasa pelayanan BPJS kesehatan di RS Hasan Sadikin Bandung sebesar 3,56988 dengan kriteria Sangat Baik. Hasil analisis dari masing-masing parameter IKM dapat terlihat sebagai berikut; (1). Prosedur pelayanan Baik dengan skor 3,00; (2) Persyaratan pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,67; (3) Kejelasan petugas pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,67; (4) Kedisiplinan petugas pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,80; (5) Tanggung jawab petugas pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,73; (6) Kemampuan petugas pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,60; (7) Kecepatan pelayanan Baik dengan skor 3,00; (8) Keadilan mendapatkan pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,67; (9) Kesopanan dan keramahan petugas Sangat Baik dengan skor 3,60; (10) Kewajaran biaya pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,60; (11) Kepastian biaya pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,80; (12) Kepastian jadwal pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,80; (13) Kenyamanan lingkungan Sangat Baik dengan skor 3,67; dan (14) Keamanan pelayanan Sangat Baik dengan skor 3,67. Dengan demikian didapat nilai indeks sebesar 3,56988, selanjutnya nilai IKM setelah dikonversi (Nilai Indeks x Nilai Dasar), yaitu; 3,56988 x 25 = 89,247

Digital image analysis used to estimate soil moisture / Muhamad Hasrol Rizan

Soil moisture is the assessment of the amount of water in liquid or gaseous state, present in the soil porous space at a given time. Soil moisture directly influences the yield of a crop because it is related to important hydrological processes such as infiltration rate, surface runoff and evapotranspiration. For different water contents, the electromagnetic energy reflected by the soil surface is viewed as different tones of a color space. The digital camera will extract these different tones of a color space to the Red, Green and Blue band. The purpose of this study was to analyse the relationship between the soil moisture and the digital image response of the soil. Samples with different series and depth level were prepared and photographed. The photographs were taken under homogenous light condition. The images were processed for extraction of the mean values in the Red, Green and Blue bands of the RGB colour space. The moisture of the samples was determined with the gravimetric moisture (U(%)). It was observed that the darkening of the soil will increase with the increment of the moisture. For general spectral characteristic, the soils reflected more the red band, followed by green and blue. The result collected using digital image processing shows that mean of RGB colour space relates to the soil moisture. Results from statistical analysis showed that Red band with -0.068 is the nearest negatively correlated to the soil moisture content. As the recommendation upon the result obtained from the experiment, increasing the number of soil sample for an area and compaction of the soil sample during photographed to minimize the effect of shading by the edge of container in order to improve result that will be obtain in future

THERMAL CONDUCTIVITY OF SOME GRANITE SAMPLES

This report discusses the research that has been done on order to understand Thermal Conductivity of Granite and starts to make a relationship on any occurrence in the reservoir Thermal conductivity is one of the important parameters that describe heat flow. The objective of this research is to measure thermal conductivity of several granite samples from two different locations which is from Ipoh-Lumut Highway and Lata Kinjang.and also to see the other parameters that affect thermal conductivity. Scientists from Newcastle University were investigating potential sources of geothermal energy, which is becoming increasingly popular in the search for lowcarbon energy resources. Granite can be particularly useful as it can be rich in radioactive elements that generate heat as they decay. Hopes have been raised for the viability of geothermal energy in the UK, after exploratory drilling in Weardale, County Durham, revealed record levels of permeability in granite. The scientists believe the find is not unique to the Weardale granite, as there are similar granites worldwide which may display equally high levels of permeability. This research focuses more on lab activities such as coring, thin section, XRD (X-ray Difrraction), XRF (X-ray fluorescence), Thermal Conductivity, Microscopy Polarization Image via Thin section and FE SEM

Hubungan Antara Sikap Dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan Pencegahan Covid-19 Pada Remaja Di SMK 2 Negeri Tenggarong

Tujuan studi: Tujuan dengan adanya penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap dengan kepatuhan terhadap protocol Kesehatan pada remaja di Kalimantan Timur khususnya pada remaja atau siswa/siswi SMK N 2 Tenggarong Metodologi: Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yang bersifat observasional analitik bertujuan untuk mencari ada atau tidaknya hubungan antar variabel dengan menggunakan desain cross sectional. Hasil:  Hasil uji Chi-Square yang telah dilakukan diperoleh nilai -value sebesar 0.000 dimana nilai tersebut lebih kecil dari taraf signifikan α yaitu 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara sikap dengan kepatuhan protokol kesehatan pencegahan covid-19 pada remaja SMK Negeri 2 Tenggarong. Manfaat: Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan informasi dalam bidang Kesehatan khususnya dalam hal mematuhi protocol Kesehatan untuk mencegah Covid-19 serta bisa menjadi referensi bagi peneliti selanjutnya

PENGEMBANGAN E-MODUL BERBASIS LITERASI SAINS MATERI ORGAN GERAK HEWAN DAN MANUSIA KELAS V SD

This type of research is development research with the ADDIE model. This research begins with analysis, design, development, implementation, and evaluation. The subjects in this study were media expert validators, material experts, learning experts, students, and teachers. The results of the development in the form of science-based e-modules are in the form of evaluations from expert validators and trials of students and teachers. The assessment of media experts received a score of 92.85 with the category "Very Worthy. Material experts received a rating of 92.85 in the "Very Worthy" category. The results of the assessment of learning experts get a value of 73.21 with the category "Eligible". the assessment of small-scale trials conducted by students gets a score of 95 with the category "Very Worthy" and the assessment of the teacher gets a score of 95 with the category "Very Worthy". The large-scale trials conducted by students got a score of 96.6 with the category "Very Worthy" and the assessment of the teacher received a score of 97.08 with the category "Very Worthy". Based on the results of the research obtained, science-based e-modules are very feasible to be used in the learning process at school

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) SMK NEGERI 3 KLATEN

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Universitas Negeri Yogyakarta sebagai suatu wahana pembentukan calon guru atau tenaga kependidikan yang profesional. Kegiatan ini bertujuan untuk (1) memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam bidang pembelajaran dan manajerial di sekolah atau lembaga, dalam rangka melatih dan mengembangkan kompetensi keguruan atau kependidikan. (2) memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal, mempelajari, dan menghayati permasalahan sekolah atau lembaga, baik yang terkait atau dengan proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial kelembagaan. (3) meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah dikuasai secara interdisipliner ke dalam kehidupan nyata di sekolah, atau lembaga pendidikan. (4) memacu pengembangan sekolah atau lembaga dengan cara menumbuhkan motivasi atas dasar kekuatan sendiri. (5) meningkatkan hubungan kemitraan antara UNY dengan pemerintah daerah, sekolah atau lembaga pendidikan terkait. Pelaksanaan kegiatan PPL dilakukan secara bertahap yaitu dimulai dari observasi hingga pelaksanaan PPL yang terbagi beberapa tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, analisis hasil, dan kesimpulan. Dalam praktik mengajar (PPL) praktikan mengampu 2 mata pelajaran yaitu Pembuatan Busana Industri dan Desain Busana. Alokasi waktu jam pelajaran dalam satu minggu adalah 13 jam (@ 45 menit) yang terbagi dalam 2 x pertemuan (6 jam pelajaran dan 7 jam pelajaran) untuk mata pelajaran Desain Busana dan 1 x pertemuan (3 jam pelajaran) untuk mata pelajaran Desain Busana. Hasil kegiatan ini adalah terlaksananya program kerja PPL yang telah direncanakan. Kesimpulan dari kegiatan PPL ini adalah (1) PPL adalah suatu sarana bagi mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta untuk dapat menerapkan langsung ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah dengan program studi atau konsentrasi masingmasing. (2) PPL adalah sarana untuk menimba ilmu dan pengalaman yang tidak diperoleh di bangku kuliah. Dengan terjun ke lapangan maka kita akan berhadapan langsung kepada masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar di sekolah, baik itu mengenai manajemen pendidikan dan akan menuju proses pencarian jati diri mahasiswa yang melaksanakan PPL tersebut. (3) PPL akan menjadikan mahasiswa untuk dapat mendalami proses belajar mengajar secara langsung, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan profesionalisme yang tinggi sebagai calon pendidik dan pengajar. (4) PPL menjadikan mahasiswa lebih mengetahui kedudukan, fungsi, peran, tugas, dan tanggung jawab sekolah secara nyata. Semua itu mempunyai tujuan yang sama meskipun mempunyai bidang kerja atau gerak yang berbeda. Tujuan yang dimaksud adalah berhasilnya proses belajar mengajar yang ditentukan sebelumnya. (5) Keberhasilan proses belajar mengajar tergantung kepada unsur utama yaitu guru dan murid yang ditunjang dengan sarana dan prasarana pendukung