15 research outputs found
Harga Jual Beli Beras Bersubsidi Di Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan Ditinjau Dari Hukum Islam
Jual beli adalah menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakaan atau suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara sukarela di antara kedua belah pihak. Harga dalam fiqih Islam dikenal dua istilah berbeda mengenai harga suatu barang, yaitu as-saman dan as-si’r .As-saman adalah patokan harga suatu barang, sedangkan as-si’r adalah harga yang berlaku secara aktual di dalam pasar.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses harga jual beli beras bersubsi dibagi masyarakat berpendapatan rendah (Raskin) di Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan dan bagaimana pandangan hukum Islam terhadap harga jual beli beras bersubsi dibagi masyarakat berpendapatan rendah (Raskin) di Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses harga jual beli beras bersubsidi bagi masyarakat berpendapatan rendah (Raskin) di Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan serta mengetahui pandangan hukum Islam terhadap harga jual beli beras bersubsi dibagi masyarakat berpendapatan rendah (Raskin) di Desa Aek Goti Kecamatan Silangkitang Kabupaten Labuhan Batu Selatan. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode observasi, metode wawancara dan metode dokumentasi.
Hasil penelitian ini adalah bahwa harga beras bersubsidi bagi masyarakat miskin di Desa Aek Goti berbeda dengan pedoman umum raskin, tujuan, sasaran dan manfaat beras bersubsidi yang mana harga beras besubsidi di Desa ini lebih tinggi dari harga yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu dengan sistem harga dan timbangan yang sudah tidak lagi seperti peraturan pemerintah maka hak yang didapatkan oleh masyarakat miskin pun akan berkurang, hal semacam ini sangat dilarang atau jual beli seperti ini tidak lah sah menurut Islam
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS TANJUNG REJO KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2020
The Family Planning Program as a component of reproductive health aims to cultivate Happy and Prosperous Small Family Norms. The proportion of contraceptive use in Deli Serdang District has not met the target, as well as in the Tanjung Rejo Health Center working area is still lacking. This study aims to determine the factors that affect the use of contraceptives in fertile aged couples at the Tanjung Rejo Public Health Center, Deli Serdang District in 2020. This studi is an analytic observational with a cross sectional study approach. The population is all mothers of reproductive age couples who live in the working area of Tanjung Rejo Public Health Center, totaling 230 mothers. The number of samples used was 55 people obtained using simple random sampling technique. The data analysis technique used chi square. The results obtained in this study were that most respondents used contraceptives (59.3%). There is a relationship between knowledge and occupation and the use of contraceptives in women (p<0.05). There is no relationship between age, education, number of children and perceptions of the value of children with the use of contraceptives in mothers of PUS at Tanjung Rejo Health Center (p> 0.05). It is necessary to increase communication, information and education activities by health workers so that the knowledge of PUS about contraceptives is getting bette
ANALISIS ALMUHASINNATUL LAFDZIYYAH PADA JINAS DAN SAJA’ DI KITAB NADZOM AL IMRITHI KARYA SYAIKH SYARAFUDDIN YAHYA AL IMRITHI ( STUDI ANALISIS BALAGHOH).
ABSTRAK
Analisis Almuhasinnatul Lafdziyyah Pada Jinas Dan Saja’ Di Kitab Nadzom al imrithi Karya Syaikh Syarafuddin Yahya Al Imrithi ( Studi Analisis Balaghoh).
Syarifah Rismalia Putri (2023):
Kitab nadzom imrithi merupakan salah satu kitab karya syaikh syafaruddin yahya al imrithi, dan didalamnya membahas tentang ilmu nahwu. Kitab ini terdiri dari 254 bait yang setiap baitnya mengandung keindahan lafadz. Hal ini dapat dibuktikan melalui balaghoh, ilmu balaghoh terdiri dari tiga cabang yaitu ilmu ma’ani,bayan,dan badi’. Sayyid ahmad al hasyim membagi ilmu badi’ dalam dua pembagian yaitu muhassinat al lafdziyyah dan muhassinat al ma’nawiyyah .Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pisau analisis yaitu ilmu badi’ khususnya dalam jinas dan saja’ dalam bab muhassinatu al lafdizyah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ apa saja jenis jinas dan saja’ di dalam kitab nadzom al imrithi karya syaikh syarafuddin yahya al imrithi?” adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja jenis jinas dan saja’ yang ada di dalam kitab nadzom al imrithi karya syaikh syarafuddin yahya al imrihi. Metode penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif karena data yang disajikan berupa penjelasan. Kajian ini dilakukan dengan menggunakan kajian kepustakaan ( library research) ya ng bersumber dari dua data yaitu data primer )kitab nadzom imrithi karya syaikh syafaruddin yahya al imrithi) dan data sekunder ( kitab-kitab dan rujukan ilmu balaghah serta kitab dan rujukan lain yang berkaitan dengan itu). Adapun hasil penelitian ini yaitu jinas tam terdapat satu bait di bab i’rab dan jinas ghairu tam terdapat 48 bait dari bab muqadimah sampai pada bab idofah. Macam-macam saja’ dalam kitab nadzom imrithi karya syaikh syafaruddin yahya al imrithi yaitu saja’ muthorif yang terdapat dalam 193 bait, dan saja’ mutawazi terdapat dalam 58 bait dan saja’ mursiq yang terdapat dalam 3 bait. Adapun faedah jinas dan saja’ dalam kitab ini adalah adanya unsur-unsur keindahan dan menambahkan kesesuaian ritme .Disisi lain, adanya faedah ini dapat mempermudah dalam menghafal dan memahami bait-baitnya.
Kata Kunci : Analisis,Muhassinatu Al Lafdziyyah,Jinas,Saja’, Kitab Nadzom Imrith
Kongres Al-Islam dan pengaruhnya terhadap gerakan Sarekat Islam pada tahun 1922-1926
Sarekat Islam merupakan sebuah organisasi pergerakan islam yang dikelola oleh penduduk Bumiputera pada masa kebijakan politik etis pemerintahan kolonial Belanda. Kongres Al-Islam merupakan bentuk reaksi yang dilakukan oleh para tokoh Sarekat Islam sebagai wadah untuk menjalin hubungan persaudaraan bagi seluruh umat Islam di Hindia Belanda. Pergerakan Sarekat Islam sebelum adanya Kongres Al-Islam berfokus pada bidang ekonomi serta cenderung kooperatif, terutama setelah kehadiran Haji Oemar Said Tjokroaminoto dan Haji Agus Salim ke dalam Volkstraad.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses terjadinya Kongres Al-Islam dan dampak Kongres Al-Islam terhadap Gerakan Sarekat Islam Pada Tahun 1922-1926.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat tahapan yaitu: Heuristik atau pengumpulan sumber, Primer maupun Sekunder, Kritik yaitu tahapan menyeleksi sumber yang terdiri atas Kritik Internal dan Eksternal, Selanjutnya, tahapan Interpretasi yaitu penafsiran sumber, dan tahap terakhir yaitu Historiografi yakni proses penulisan sejarah.
Kongres Al-Islam yang berlangsung dari tahun 1922 hingga 1926 memiliki dampak signifikan terhadap gerakan Sarekat Islam di Hindia Belanda. Kongres ini menjadi platform utama yang mengkonsolidasikan berbagai organisasi Islam di Indonesia untuk memperkuat kesatuan dalam perjuangan mereka. Diskusi-diskusi dalam kongres tidak hanya memfokuskan pada kebijakan internal Sarekat Islam tetapi juga memengaruhi dinamika politik dan ideologis di tingkat nasional dan internasional. Perdebatan antara Islam tradisionalis dan modernis yang muncul dalam kongres mencerminkan konflik antara kelompok yang memprioritaskan nilai-nilai nasional-religius dan sosialisme-komunisme. Selain itu, kongres ini juga memberikan dampak dalam wacana keagamaan di Timur Tengah, terutama terkait dengan pembubaran Khilafah Utsmani pada tahun 1924, menandai perubahan signifikan dalam politik dan ideologi umat Islam secara global pada periode tersebut
KONTRIBUSI METODE QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SD SWASTA ETISLANDIA MEDAN
Education is carried out in a planned and systematic manner so that educational goals can be achieved in accordance with expectations through effective and efficient learning activities. Learning activities starting from the planning, implementation and assessment stages of the role of the tasks carried out by teachers are very complex, teachers who design and select materials, learning resources and learning media. Teachers are role models and main role models for students as well as models for their students. Therefore, a teacher must have Pedagogic competence, Professionalism, Personality, Social and experience, and noble character in himself which is part of his life, personality competence is also related to personal character that a teacher must have must be able to be a role model for his students and be able to educate. To overcome this, it is necessary to apply a learning model that inculcates students' interest and sitimulus in learning and there needs to be activeness from educators and students must be friendly, attentive and vice versa, students must also be polite, respect each other. The learning model used by teachers during learning activities in the classroom will optimize and maximize the success of achieving learning objectives and increase learning outcomes and students' learning interests for good learning outcomes for social studies students. Learning is a stage of change in all relatively sedentary individual behaviors as a result of experiences and interactions with the environment involving cognitive processes. Keywords: Quantum Learning Method, Audio Visual, Learning Outcome
Gambaran pengetahuan dan perilaku pasien pasca operasi appendectiomy tentang mobilisasi dini di RSUP Fatmawati
Mobilisasi dini merupakan salah satu program yang dibuat untuk mendukung penyembuhan kondisi pasien. Pelaksanaan mobilisasi dini dapat dilakukan segera setelah pasien sadar atau setelah dianjurkan oleh dokter atau perawat. Akan tetapi, kebanyakan pasien pasca operasi appendectomy lebih sering berbaring di tempat tidur. Hal tersebut dikarenakan pasien merasa takut jahitan pada luka operasi akan robek dan tidak sembuh. Selain itu, adanya pengaruh dari orang-orang sekitar seperti keluarga dan kerabat untuk tidak melakukan banyak pergerakan setelah operasi mengakibatkan pasien malas untuk mobilisasi dini, biasanya kepercayaan atau anggapan tersebut disebabkan karena kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang manfaat melakukan mobilisasi dini setelah operasi. Kurangnya pengetahuan yang dimiliki pasien pasca operasi appendectomy dapat berpengaruh pada perilaku untuk melakukan mobilisasi dini. Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku pasien pasca operasi appendectomy tentang mobilisasi dini di RSUP Fatmawati Jakarta. Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi yang mendalam tentang pengetahuan pasien mengenai pengertian, tujuan, tahap-tahap, dan manfaat mobilisasi dini serta mengetahui perilaku pasien dalam melaksanakan mobilisasi dini. Penelitian ini dilaksanakan di IRNA B Lt. 4 Bedah Utara RSUP Fatmawati dengan menggunakan metode kualitatif, dimana pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 4 orang informan kunci yaitu pasien yang telah menjalani operasi appendectomy, dan informan pendukung yang terdiri dari 4 orang keluarga pasien, 1 orang perawat, dan 1 orang dokter spesialis bedah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketakutan akan lepasnya atau robeknya jahitan pada luka operasi menyebabkan informan malas untuk melakukan mobilisasi dini. Ditemukan juga bahwa pengetahuan informan yang kurang akan manfaat mobilisasi dini menjadi sebab informan enggan melakukan mobilisasi dini. Kurangnya pengetahuan informan dikarenakan informan belum pernah mendapatkan informasi mengenai mobilisasi dini. Umumnya, perilaku informan untuk melakukan mobilisasi dini karena mengikuti anjuran perawat atau dokter, jika dokter atau perawat telah menganjurkan untuk melakukan mobilisasi dini maka informan itu mau untuk melakukan mobilisasi dini. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar informan kurang mengetahui tentang mobilisasi dini sehingga mengakibatkan informan malas untuk mobilisasi dini. Dengan demikian disarankan untuk memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang mobilisasi dini sebelum pasien itu menjalani operasi agar setelah operasi pasien telah mengetahui manfaat mobilisasi dini dan mendapatkan gambaran tentang cara-cara mobilisasi dini sehingga pasien tidak merasa takut dan mau melakukan mobilisasi dini. Selain untuk memotivasi pasien untuk melakukan mobilisasi dini, hal ini juga dianjurkan untuk penyediaan pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan mobilisasi dini yang dilakukan mulai dari kamar operasi sebelum tindakan sampai tindakan setelah operasi
Pola Pengasuhan pada Anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) Berdasarkan Sosio-Demografis: Telaah Literatur Ilmiah
Peran keluarga menjadi penting untuk mendampingi dan mendidik anak dengan autism spectrum disorder (ASD). Setiap orang tua memiliki pola pengasuhan yang berbeda-beda. Pola asuh yang diterapkan oleh orang tua untuk anaknya dipengaruhi oleh kondisi sosio-demografis. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan berbagai bentuk pola asuh untuk anak dengan gangguan autisme dari berbagai aspek sosio-demografis dan memberikan pemaparan terhadap pola asuh yang dapat diterapkan di Indonesia. Studi ini menggunakan telaah litaratur ilmiah (literature review) untuk mengidentifikasi penelitian terdahulu mengenai pola asuh yang diterapkan oleh orang tua dari anak dengan gangguan autisme dari berbagai negara. Hasil penelitian menyatakan bahwa kondisi sosiodemografis menjadi kaitan yang penting dalam penerapan pola asuh pada setiap orang tua dari anak dengan gangguan autisme. Masyarakat dapat menerapkan pola pengasuhan dengan melihat karakteristik dan kebutuhan anak
STUDI TRANSPOR ETANOL MELALUI MEMBRAN KOMPOSIT PEC KITOSAN/PEKTIN
A study on ethanol transport through chitosan/pectin polyelectrolyte
complex (PEC) type composite membrane had been conducted. Chitosan/pectin
PEC-type composite membrane prepared by ionic interactions between polycation
of chitosan and polyanion of pectin to form PECs had been tested for its strength
using Universal Testing Machine (UTM) and characterized using Fourier
Transform Infrared (FTIR) and Scanning Electron Microscopy (SEM). Ethanol
transport study had been accomplished using two treatments, namely bacth system
and continuous system. Concentration of ethanol in the source phase and
receiving phase which sampled every two hours during 36 hours in the batch and
continuous transport system were determined using ABBE refractometer.
The results of this research showed that chitosan/pectin PEC-type
composite membranes could transport ethanol at some variations of composition
of chitosan and pectin. The greater concentration of ethanol in the source phase
could increase ethanol transport rate. Longer time of transport could increase
amount of transported ethanol toward receiving phase. Chitosan/pectin PEC-type
composite membrane with weight ratio of 60:40 showed optimum transport
results. It elucidated that greater pectin composition in chitosan/pectin PEC-type
composite membrane could increase rate of ethanol transport. Chitosan/pectin
PEC-type composite membrane could transport ethanol 11% (v/v) from source
phase to receiving phase in the continuous system, and 46.8% (v/v) in the batch
system