32 research outputs found

    META ANALISIS EFEKTIVITAS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN COGNITIVE SKILL PESERTA DIDIK DALAM BELAJAR KIMIA

    Get PDF
    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efektivitas penggunaan multimedia interaktif terhadap peningkatan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran kimia dengan mensintesis beberapa literature terkait. Multimedia interaktif diartikan sebagai kesatuan dari suara, video, data, audio, animasi, grafik, dan teks yang setiap bagian dari beberapa gabungan tersebut dapat dipaparkan dengan perantara media elektronik seperti komputer, laptop, atau android. Metode yang digunakan yaitu metode meta analisis dengan cara membandingkan informasi melalui beberapa studi literatur penelitian yang sejenis. Berdasarkan hasil analisis beberapa literatur yang telah dikumpulkan, penggunaan multimedia interaktif dalam pembelajaran dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran kimia. Perbandingan hasil analisis peningkatan kemampuan kognitif pada peserta didik dapat diamati dari persentase data pretest dan posttest efektivitas penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif yang kemudian dilakukan uji statistik paired sample. Berdasarkan hasil uji analisis diketahui rata-rata persentase pretest dan posttest efektivitas penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif dalam pembelajaran kimia yaitu sebesar 48,67% dan 79,60%. Analisis data diolah menggunakan uji statistik paired sample dan effect size. Rata-rata peningkatan antara pretest dan posttest yaitu sebesar 30,93% dan diperoleh nilai effect size sebesar 1,47689. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran multimedia interaktif efektif dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik dalam pembelajaran kimia

    Development of handouts on acid-base material with the sorogan learning method

    Get PDF
    The Sorogan learning method is individual learning with the activities of students giving their learning outcomes (strong) to the teacher. This study aims to determine the feasibility of handouts in improving students' mastery of concepts in acid-base material using the developed Sorogan learning method in terms of validity, practicality, and effectiveness. The research for developing this handout refers to the Research & Development (R&D) development method, which is limited to the limited trial stage. Handout validity consists of content and construct validity. Content validity gets mode 5 with very valid criteria. Construct validity includes graphical, presentation, and linguistic criteria. Graphic criteria get mode 5 with very valid criteria, presentation criteria get mode 4 with valid criteria, and linguistic criteria get mode 4 with valid criteria. The practicality of the handout is seen from the results of observing the activities of the students by obtaining a percentage of 95.71% and the student response questionnaire in terms of the criteria for content, graphics, presentation, and language, getting a percentage respectively 98.33%, 96.67%, 97, 77%, and 100% with very practical criteria. The effectiveness of the handout is seen from the increase in pretest to posttest scores for each student using the N-Gain Score formula, and a value of <g> 0.8 is obtained, or it can be said to increase by 80% with high criteria. Classical completeness gets a percentage of 100% with very effective criteria. It shows that using handouts with the Sorogan learning method in acid-base chemistry learning can improve students' mastery of concepts and learning outcomes. The handout on acid-base material using the Sorogan learning method was declared feasible because it met the validity, practicality, and effectiveness criteria

    THE INFLUENCE OF CORPORATE GOVERNANCE PRACTICE TOWARDS CREDIT AND BOND YIELDS

    Get PDF
    The purpose of this study is to investigate whether there is a relationship between corporate governance practices and credit risk and bond yields. This study takes samplefrom companies that published bonds in 2006.First, we investigate the relationship between corporate governance practices and credit risk. Credit risk (default risk) can be measured by bond ratings (Billings, 1999).Using ordered probit regressions, we find evidence that the quality of transparency and financial information disclosure that proxied by big-4 auditors and audit committee havesignificant influence on bond ratings, but the relationship between block holders and institutional ownership is not significant on bond ratings. Second, we investigate the relationship between corporate governance practice and bond yields. Using multiple regressions, we find that corporate governance practices is not significant on bond yields. Then we put bond ratings in the equation, we find that bond ratings give incremental effect to the evidence. This evidence is consistent to Bradley et.al, (2007), that bond ratings are the prominent determinant for bond yields. Together with the bond ratings, the corporate governance practices (block holders, institutional ownership, big-4 auditors) have significant influence on bond yields.Keywords: bond ratings, bond yields, corporate governance, credit risk, default ris

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI ORANG DEWASA PADA MASYARAKAT PERKOTAAN BERDASARKAN INDEKS MASSA TUBUH DI KODIA SEMARANG

    Get PDF
    Penelitian dilakukan melalui survei dengan pendekatan cross sectional pada 900 responden secara Probability Proportional to Size (PPS). Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pengukuran antropometri tinggi badan dan berat badan. Pengolahan data menggunakan SPSS dengan uji Chi Square dan analisis lanjut menggunakan koefisien hubungan Cramer dan Phi-Pearson. Hasil analisis univariat menunjukkan 76,6% responden wanita, 78,9% berstatus menikah. Jenis pekerjaan 54% tidak bekerja. Tingkat pendidikan 49,6% lulus SMA. Tidak terbiasa konsumsi makanan trendy 83,2% dan jarang mengkonsumsi makanan berlemak 55,2%. aktivitas fisik 70% tidak pernah dilakukan dan jenis alt kontrasepsi 38,7% menggunakan suntik. Status gizi masyarakat 67,4% normal; 17% gizi kurang dan 15,6% gizi lebih. Pada analisis bivariat ada hubungan bermakna antara status gizi dengan umur, pendidikan, aktivitas fisik dan kebiasaan makan, pada tingkat keprcayaan 95%. hasil penelitian diperoleh gambaran status gizi lebih yang meningkat. Upaya penanggulangan gizi melalui pemasyarakatan Pedoman Umum Gizi Seimbang dan pelayanan gizi melalui Pojok gizi di Puskesmas guna membantu masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan perilaku menuju keluarga sadar gizi. Kata Kunci: STATUS GIZ

    Implementasi Metode Bandongan untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Materi Asam Basa

    Get PDF
    Tujuan riset ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar asam basa setelah peserta didik mengikuti pembelajaran yang dikenai implementasi metode pembelajaran bandongan. Diketahui bahwa pemahaman dan hasil belajar asam basa peserta didik belum maksimal dikarenakan pasif dan rendahnya minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran kimia.  Salah satu solusi yang dapat guru lakukan untuk mengatasi hal tersebut yakni dengan mengimplementasikan metode yang tepat dalam pembelajaran. Metode pembelajaran yang dipilih pada riset ini adalah salah satu metode yang menjadi ciri khas pembelajaran pesantren yakni metode bandongan. Metode bandongan dipilih dengan mempertimbangkan bahwa MAN 3 Kediri merupakan sekolah madrasah dan latar belakang mayoritas peserta didik yang merupakan santri. Riset ini dikategorikan dalam tipe riset pra eksperimen dengan subjek riset yakni peserta didik kelas XI MIPA 4 tahun ajaran 2021/2022 di MAN 3 Kediri. Riset ini menggunakan instrumen berupa lembar pretest serta posttest. Hasil belajar asam basa peserta didik yang meningkat ditunjukkan dengan data riset berupa nilai N-gain rata-rata sebesar 0,61 yang masuk dalam kriteria sedang. Hal tersebut menunjukkan bahwa metode bandongan dapat meningkatkan hasil belajar asam basa peserta didik. Kata kunci: Implementasi; Metode; Bandongan; Hasil belajar; Asam basa

    REVIEW: EFEKTIVITAS LKPD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas LKPD dalam meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik pada pembelajaran kimia berdasarkan data hasil penelitian-penelitian sebelumnya. Keterampilan literasi sains yakni wawasan dan kecakapan ilmiah untuk mengidentifikasi pertanyaan, menangkap wawasan baru, mendeskripsikan kejadian ilmiah, memberi kesimpulan sesuai realitas, memahami karakter ilmu sains, sadar bahwa sains dan teknologi membangun lingkungan alam, intelektual, dan budaya, serta bersedia peduli dan berpartisipasi dalam isu-isu wawasan sains. Penelitian review ini menggunakan pendekatan systematic review dengan metode meta-analisis dengan uji paired sample dan study effect size. Penelitian dilakukan dengan menelusuri penelitian-penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik bahasan. Kemudian data tes awal dan tes akhir keterampilan literasi sains diolah dan diuji menggunakan SPSS. Setelah dilakukan pengolahan dan analisis, didapatkan bahwa LKPD efektif untuk meningkatkan keterampilan literasi sains peserta didik pada pembelajaran kimia. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan rata-rata nilai tes keterampilan literasi sains sebesar 38,409% dan didukung dengan nilai effect size sebesar 3,1981% yang termasuk dalam kategori kuat. Kata kunci: literasi sains, LKPD, literasi kimia, systematic revie

    Meta-analysis of Using Handouts to Enhance Chemistry Student’s Learning Outcomes

    Get PDF
    This article was written to report the well-prepared steps and their results of how the above mentioned concept was released. The method used is a meta-analysis method by comparing several similar articles to know the scientific effect of using them. The data collection technique used non-test, by browsing articles with Researchgate, Science Direct and DOAJ. Based on the result of the analysis, it was found that handouts can improve student learning outcomes. Comparison of student learning outcomes was observed from the percentage before and after using the handouts. Data analyzed used statistical test type paired sample. Based on the results of the analysis test from six studies on handouts, it was found that a significant increase in learning outcomes was 37,50%. These results indicate that the use of handouts can be used to support chemistry learning

    REVIEW: TES DIAGNOSTIK SEBAGAI TES FORMATIF DALAM PEMBELAJARAN KIMIA

    Get PDF
    Artikel dibuat bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan tes diagnostik sebagai tes formatif dalam meningkatkan hasil belajar pada materi kimia. Metode yang digunakan yaitu metode metaanalisis dengan cara membandingkan informasi beberapa studi literatur penelitian yang seragam. Peserta didik memiliki kemampuan belajar yang berbeda-beda, sehingga peran guru sebagai fasilitator sangat diperlukan. Guru harus mengetahui kemampuan awal peserta didik secara individu melalui kegiatan penilaian agar guru mengetahui kemampuan peserta didik. Informasi yang didapatkan dari peserta didik dapat digunakan sebagai rujukan dalam memperbaiki proses belajar. Keterlibatan tes diagnostik sebagai tes formatif dalam pembelajaran kimia digunakan sebagai pertimbangan pengetahuan awal untuk pembentukan kelompok heterogen, penekanan dalam pembelajaran, dan penentuan kesulitan belajar peserta didik yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Penggunaan tes diagnostik sebagai tes formatif dalam pembelajaran kimia dapat memberikan diagnosis kesulitan belajar yang jitu. Berdasarkan analisis 3 literatur, tes diagnostik dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik melalui pembentukan kelompok heterogen. Perencanaan pembelajaran dengan tes diagnostik sebagai pertimbangan dalam pembelajaran pembentukan kelompok tersebut menghasilkan peningkatan paling rendah sebesar 26,85% dan peningkatan paling tinggi sebesar 38,9%. Perbandingan peningkatan hasil belajar peserta didik dapat diamati melalui presentase hasil ketuntasan sebelum dan sesudah dilakukan tes diagnostikyang kemudian dilakukan uji statistik paired. Hasil belajar peserta didik dilihat dari presentase ketuntasan belajar sebelum dan sesudah menggunakan tes diagnostik yang kemudian diolah menggunakan uji statistik tipe paired sample. Uji tersebut menghasilkan rata-rata peningkatan hasil belajar yang signifikan sebesar 32,583%. Hal tersebut menunjukkan hasil belajar peserta didik mengalami peningkatan setelah menggunakan tes diagnostik sebagai tes formatif pada pembelajaran kimia. Kata kunci: Kimia, Tes Diagnostik, Tes Formati

    TINGKAT MANAJEMEN LABA PADA BERBAGAI TAHAP SIKLUS HIDUP PERUSAHAAN DI INDONESIA

    Get PDF
    This research is conducted to examine the differences in earnings management level at various company life cycle stages in Indonesia, especially for public companies which listed on Indonesia Stock Exchange from 2002 to 2016. This research uses a sample of 4,400 observational data which obtained by purposive sampling from Capital IQ. To determine the stage of the company life cycle, this research uses Dickinson's (2011) model criteria by dividing the company life cycle into five stages: introduction, growth, mature, shake-out, and decline. This research is tested with the ANOVA model and proves that there is a significant difference in the level of earnings management in the decline, introduction, and shake-out companies compared to the growth stage. However, the results of this study proves that the value of earnings management in growth and mature stage companies are not significantly difference

    PENGEMBANGAN MODEL PERKULIAHAN SOROGAN-BANDONGAN DALAM KIMIA ORGANIK DAN DAMPAKNYA PADA PENGUASAAN KONSEP, TANGGUNG JAWAB, KEMANDIRIAN, DAN KETERBUKAAN

    Get PDF
    Penelitian dilakukan dalam rangka mengembangkan model perkuliahan Sorogan-Bandongan pada kimia organik, sebagai salah satu diantara implementasi kurikulum mandiri berbasis individu. Kurikulum mandiri berbasis individu merupakan strategi dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Kurikulum mandiri berbasis individu telah diterapkan ± 1300 tahun di Pondok Pesantren. Penerapan kurikulum tersebut pada Pondok Pesantren menggunakan Metode Sorogan dan Metode Bandongan. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan Model Perkuliahan Sorogan-Bandongan Kimia Organik. Subjek penelitian terdiri atas 26 mahasiswa kelas kontrol dan 26 mahasiswa kelas eksperimen yang sedang memprogram mata kuliah Kimia Organik I. Kelas eksperimen memperoleh pembelajaran Model Sorogan-Bandongan dan kelas kontrol pembelajaran konvensional. Desain penelitian yang digunakan yakni Design and Development Research Project dari Richey. Dari kegiatan pengembangan dihasilkan Model Perkuliahan Sorogan-Bandongan Kimia Organik dengan sintak sebagai berikut: (a) membaca handout, (b) mengerjakan tes diagnostik, (c) Sorogan, dan (d) Bandongan. Data hasil implementasi disajikan secara deskriptif kualitatif. Dampak implementasi Model Perkuliahan Sorogan-Bandongan dideskripsikan sebagai data kuantitatif hasil perhitungan statistik uji-t. Rata-rata N-Gain penguasaan konsep kelas eksperimen sebesar 0,43 dan kelas kontrol sebesar 0,2. Rata-rata N-Gain sikap tanggung jawab kelas eksperimen sebesar 0,18 dan kelas kontrol sebesar 0,16 Rata-rata N-Gain sikap kemandirian kelas eksperimen sebesar 0,428 dan kelas kontrol sebesar 0,433. Rata-rata N-Gain sikap keterbukaan kelas eksperimen sebesar 0,54 dan kelas kontrol sebesar 0,44. Temuan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada penguasaan konsep antara kelas eksperimen dan kontrol serta tidak ada perbedaan signifikan pada tanggung jawab, kemandirian, dan keterbukaan. Temuan tersebut mengindikasikan Model Sorogan-bandongan berpengaruh terhadap penguasaan konsep mahasiswa. Temuan hasil ditafsirkan bahwa Model Perkuliahan Sorogan-Bandongan dapat dipergunakan sebagai desain program kurikulum mandiri berbasis individu. The research was conducted to depelop the lecturer Model Sorogan-Bandongan in organic chemistry, it is the one of the implementations of the individual-based autonomous curriculum. The development of an individual-based autonomous learning model is a strategy in achieving the national education goals. The individual-based autonomous curriculum has been implemented ± 1300 years at Islamic Boarding Schools employing the Sorogan and Bandongan methods. This research aims to develop an organik chemistry Sorogan-Bandongan lecture model. The research subjects consisted of 26 kontrol class students and 26 experimental class students who were taking the course of Organik Chemistry I. The experimental class was taught with the Sorogan-Bandongan learning model, while the kontrol class with conventional learning. The research employed Richey’s Design and Development Research Project. The development project produced an organik chemistry Sorogan-Bandongan lecture model with the following syntax: (a) reading handouts, (b) taking diagnostic tests, (c) practicing Sorogan, and (d) practicing Bandongan. The results of the implementation are presented descriptive- qualitatively. The impact of the implementation of the Sorogan-Bandongan lecture model is described as quantitative data based on the t-test calculations. The average N-Gains for conceptual mastery of the experimental class and the kontrol class were 0.43 and 0.2, respectively. The average N-Gains for responsibility of the experimental class and the kontrol class were 18.11 and 15.65, respectively. The average N-Gains for independence of the experimental class and the kontrol class were 42.83 and 43.33, respectively. The average N-Gains for openness of the experimental class and the kontrol class were 53.78 and 43.78, respectively. Furthermore, the research found that there was a significant difference in the conceptual mastery between the experimental and kontrol classes, but there were no significant differences in their responsibility, independence, and openness. These findings indicate that the Sorogan-bandongan lecture model influenced the students’ conceptual mastery. The results of the findings are interpreted as follow: The Sorogan-Bandongan lecture model can be used as a teaching design of individual-based autonomous curriculum programs
    corecore