31 research outputs found

    Globalisasi Komunikasi dan Dampak Sosial di Masyarakat Perkebunan (Studi Kasus Masyarakat Perkebunan di Sumatera Utara)

    Get PDF
    Efektivitas komunikasi Masyarakat di Perkebunan dapat kita satukan dalam bentuk masalah internal maupun eksternal. Efektivitas merupakan tujuan dari kemampuan untuk mendayagunakan sesuatu secara tepat, standar yang jelas dan dapat diterima secara universal, Konflik perusahaan masyarakat dan perkebunan adalah konflik sumber daya alam yang didasarkan pada perjuangan untuk sumber daya alam. Permasalahan ini bisa berdampak pada aspek sosial budaya hingga merujuk kepada permasalahan komunikasi. Kemampuan pendekatan permasalahan harus mampu penguasaan negoisasi, baik kemampuan dialog, kerendahan hati, kepercayaan, harapan dan pemikiran kritis, agar permasalah dalam kebun tidak meluas dan akan tidak menguntungan semua pihak

    EFEKTIVITAS KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN STIPAP MEDAN DITINJAU DARI HAMBATAN KOMUNIKASI

    Get PDF
    AbstrakEfektivitas komunikasi menjadi salah satu kunci dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Tanpa adanya komunikasi yang efektif, ilmu tidak akan bisa tersampaikan dengan baik. Hambatan – hambatan komunikasi yang berpotensi menganggu jalannya komunikasi, juga bisa menghambat proses komunikasi dalam pendidikan dan pembelajaran. Kajian ini mendeskripsikan tentang upaya STIPAP dalam menghadapi hambatan – hambatan komunikasi pendidikan yang berpotensi untuk menghambat efektivitas komunikasi. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan pendekatan lapangan (field research). Data diambil lewat pengamatan di lapangan serta wawancara kepada pihak tertentu yang berkepentingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hambatan yang sering muncul adalah persoalan semantik yang disebabkan adanya perbedaan kultur. Namun hambatan tersebut sudah dihadapi dengan baik oleh STIPAP sehingga tidak menggangu efektifitas komunikasi dalam menyampaikan bahan ajar serta mengajarkan ketrampilan di bidang perkebunan. AbstractThe effectiveness of communication is one of the keys to the success of learning. Without effective communication, knowledge will not be conveyed properly. Communication barriers that have the potential to disrupt the course of communication, can also hinder the communication process in education and learning. This study describes STIPAP's efforts in dealing with educational communication barriers that have the potential to hinder the effectiveness of communication. This research method is descriptive qualitative research using a field approach (field research). Data is collected through field observations and interviews with certain interested parties. The results of this study indicate that the barriers that often arise are semantic problems caused by cultural differences. However, STIPAP has faced these obstacles well so that they do not interfere with the effectiveness of communication in delivering teaching materials and teaching skills in the plantation sector

    Model Komunikasi Interaksional dalam Dunia Kerja Perkebunan PTPN II Sumatera Utara

    Get PDF
    AbstrakDunia Perkebunan membutuhkan karyawan yang handal terutama seorang asisten kebun yang dibutuhkan pada perkebunan Sawit dan Karet, seorang asisten dituntut untuk mampu memahami menguasai model komunikasi di perkebunan yang menjadi syarat untuk bekerja di perkebunan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dalam pendekatan kualitatif, objek penelitian model komunikasi dalam memasuki dunia kerja di perkebunan subjek penelitian di PTPN II Sumatera Utara. Hasil penelitian menyebutkan bahwa hubungan asisten dengan karyawan menjadi barometer di perkebunan PTPN II terutama jabatan asisten kebun menjadi sebuah tantangan yang mengharuskan setiap asisten kebun memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik di saat pelaksanaan memimpin di kebun tidak menemui kendala. Syarat utama yang dibutuhkan dalam menghadapi permasalahan-permasalahan di perkebunan mental, moral, serta motivasi yang tinggi. AbstractThe Plantation business field requires reliable personnel, especially plantation assistants who are needed in oil palm and rubber plantations, an assistant is required to be able to understand and master the communication model in plantations which is a condition for working on plantations. This research uses a descriptive method with a qualitative approach, the object of research is a model of communication in entering the world of work in research subject plantations at PTPN II North Sumatra. The results of the study stated that the relationship between assistants and employees is a barometer in PTPN II plantations, moreover the position of plantation assistants is a challenge that requires each plantation assistant to have good communication skills when the implementation of leadership in plantations does not work. well. held. face obstacles. The main requirements needed in dealing with problems in plantations are mental, moral, and high motivation

    PENGGUNAAN MOTOR DC SERVO SEBAGAI PENGGERAK UTAMA LENGAN ROBOT BERJARI PENGIKUT GERAK LENGAN MANUSIA BERBASIS MIKROKONTROLER

    Get PDF
    APPLICATION OF DC SERVO MOTOR AS MAIN ACTUATOR ON FINGERED ROBOTIC ARM FOLLOwED HUMAN ARM MOTION BASED ON MICROCONTROLLER SELAMAT RIADI Fingered robotic arm has been used in industry and used in terms of education. Designing fingered robotic arm is divided into two parts, the human arm control part (transmitter) and fingered robotic arm (receiver). Fingered robotic arm moved by Hitec type standart 180º servo motor that controlled by ATTiny 2313 microcontroller as digital PWM (Pulse Width Modulation) trigger. As for the angle and direction of rotation of the servo motor is determined by the angle of the controller is mounted on a human arm. Analog Data from controller ATMega 32 microcontroller changed by becoming digital data and was modulated by KYL 1020u Transmitter as a digital signal and then the digital signas received by KYL 1020u Reciever and forwarded into the ATTiny 2313 microcontroller. So that the angle formed by the robotic arm in accordance with big fingers of the controller, then the Power Supply with large flow because it can reduce the percentage of errors that occur on the fingers of robotic arm system of communication. Keywords: fingered robotic arm, transmitter, reciever, servo motor, PWM, microcontroller, KYL 1020u

    EFEKTIFITAS PERLINDUNGAN HAK NARAPIDANA WANITA BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 1995 TENTANG PEMASYARAKATAN DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II PEKANBARU

    Get PDF
    Penelitian dalam skripsi dengan judul Efektifitas Perlindungan Hak Narapidana Wanita Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1995 Tentang Pemasyarakatan Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Dalam penelitian ini ada dua rumusan masalah yaitu Bagaimana Efektifitas Perlindungan Hak Narapidana Wanita di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru oleh Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia? Apakah faktor yang mempengaruhi dari Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam melaksanakan perlindungan Hak Wanita dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru? Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakuakan penelitian terhadap Efektifitas Perlindungan Hak Narapidana Wanita Dalam Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru. Tujuan penelitian ini agar mengetahui jawaban dari rumusan masalah dan untuk menyelesaikan tugas akhir penulis di Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum pada program Studi Ilmu Hukum dan memperoleh gelar Sarjana Hukum (SH). Penelitian ini menggunakan metodologi penelitian hukum sosiologis dengan pendekatan yuridis empiris dan sifat penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini awalnya dilakukan kelapangan dan dilanjutkan dengan wawancara kepada masyarakat lapas yaitu Narapidana Wanita. Dari penelitian yang telah dilakukan amanah UU Nomor 12 tahun 1995 tentang pemasyarakatan ada 13 hak yang harus diberikan kepada narapidana wanita didalam lapas. Hal tersebut harus ditaati dan dipatuhi oleh lapas yang bersangkutan sehingga apa yang diharapkan oleh peraturan Menteri nomor 28 tahun 2014 tentang Tentang Organisasi Tata Kerja Kantor Wilayah Kementrian Hukum Dan Hak Asasi Manusia terlaksana efektif pada divisi pemasyarakatannya. Hasil dari penelitian ini bahwasanya kasus yang terjadi yang menjadi permasalahan penelitianya itu memberikan hak utama narapidana wanita yaitu sesuai dengan UU No12 Tahun 1995 Pasal 1 Ayat 2 bahwa Narapidana dan ii tahanan wanita ditempatkan di LAPAS Wanita jika sudah demikian maka para narapidana wanita akan otomatis terpenuhi hak-haknya oleh petugas lapas dan akan meninggkatkan keefektifitas perlindungan Hak Narapidana Wanita di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Pekanbaru yang merupakan naungan divisi kemasyarakatan kantor Wilayah kementrian Hukum Dan HAM provinsi Riau sehingga tugas dan fungsinya berdasarkan peraturan menteri nomor 28 tahun 2014 divisi pemasyarakatakan sesuai terhadap masing-masing Lapas. Dari penelitian yang peneliti lakukan dari 13 hak yang seharusnya di berikan oleh petugas lapas yang terkait tersebut ada 5 hak yang belum terpenuhi yaitu hak untuk mendapatkan perawatan jasmani/rohani, pelayanan kesehatan, menyampaikan keluahan, mendapatkan upah dan premi serta menerima kunjunga keluarga, penasehat hukum dan orang lain tertentu

    Strategi Distribusi Zakat dan Pemberdayaan Mustahik: Studi Kasus Baznas Kota Mataram

    Get PDF
    This research is a research conducted with the aim of knowing the management strategy of zakat fund distribution by the City of BAZNAS (National Amil Zakat Agency) of Mataram City, what factors are obstacles when distributing zakat funds and the role of zakat fund distribution strategies in increasing the empowerment of mustahik in the City Mataram. This research includes field research. From the nature of the data, this research is a descriptive qualitative study. Data collection techniques in this study used observation techniques, then conducted interviews, and used documentation, both documentation from BAZNAS (National Amil Zakat Agency) of Mataram City as well as other documentation relating to the focus of research in this study. The findings of this study are the strategy of distributing zakat funds by the City of Mataram BAZNAS showing that from a number of strategies that have been carried out by the City of BAZNAS Mataram itself is still less than optimal, especially in the empowerment of Mustahiq in the City of Mataram. The management strategy undertaken in the distribution of zakat funds has yet to have a significant impact on Mustahik himself, due to the lack of direct socialization. This has caused Muzakki's lack of understanding and trust in distributing his zakat through the City of Mataram BAZNAS. Penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan dengan tujuan mengetahui strategi manajemen pendistribusian dana zakat oleh BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Mataram, faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat pada saat mendistribusikan dana zakat serta peranan strategi pendistribusian dana zakat dalam meningkatkan pemberdayaan mustahik di Kota Mataram. Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research). Dari sifat datanya, penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, kemudian melakukan wawancara, dan menggunakan dokumentasi, baik itu dokumentasi dari BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) Kota Mataram sendiri serta dokumentasi-dokumentasi lainnya yang berkaitan dengan fokus penelitian dalam penelitian ini. Hasil temuan dari penelitian ini adalah strategi pendistribusian dana zakat oleh BAZNAS Kota Mataram menunjukkan bahwa dari beberapa strategi yang telah dilakukan oleh BAZNAS Kota Mataram sendiri masih kurang optimal, terutama dalam pemberdayaan Mustahiq di Kota Mataram. Strategi manajemen yang dilakukan dalam pendistribusian dana zakat masih belum menimbulkan dampak signifikan yang dirasakan oleh mustahik sendiri, karena kurangnya sosialisasi secara langsung. Hal ini menimbulkan kurangnya pemahaman dan kepercayaan Muzakki dalam menyalurkan harta zakatnya melalui BAZNAS Kota Mataram

    Efektifitas Komunikasi Organisasi Lingkar Kebun Dalam Meningkatkan Kinerja Karyawan Perkebunan Nusantara, Kebun PTPN II Bandar Kliffa Dan PTPN III Kebun Sei Putih Di Sumatera Utara (Kajian Perspektif Islam)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) Kejelasan informasi dalam pelaksanaan komunikasi organisasi lingkar kebun dalam meningkatkan kinerja, (2) Lingkungan komunikasi organisasi lingkar kebun dilaksanakan dalam meningkatkan kinerja. (3) Etika Komunikator pada pelaksanaan komunikasi organisasi lingkar kebun dalam meningkatkan kinerja, (4) Implementasi prinsipprinsip komunikasi Islam pada lingkar kebun dalam meningkatkan kinerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian meliputi menejer, askep, asisten, mandor dan karyawan pelaksana di Perkebunan Nusantara II dan III pada kegiatan lingkar kebun. Tehnik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Data dianalisis dengan teknik model Miles and Hubermen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lingkar kebun memberikan kejelasan informasi, menciptakan lingkungan komunikasi yang kondusif dan memperlihatkan etika dalam berkomunikasi, serta menggunakan prinsip-prinsip komunikasi Islam dalam pelaksanaan lingkar kebun. Dengan demikian komunikasi organisasi lingkar kebun cukup efektif meningkatkan kinerja karyawan Perkebunan Nusantara II Bandar Kliffa dan PTPN III Sei Putih

    PENJERNIH INFORMASI BAGI PUBLIK DI MASA COVID-19

    Get PDF
    AbstrakPerkembangan teknologi informasi komunikasi (TIK) saat ini sudah tak dapat dibendung. Berbagai platform media bermunculan sehingga arus informasi yang diterima masyarakat (publik) sangat mempengaruhi aktivitas dan perilaku publik. Penyebaran informasi/berita bohong (hoax) semakin marak dan paling banyak diakses oleh publik adalah media sosial dengan berbagai platform yang tersedia. Akibatnya fenomena hoaks di media sosial ini menimbulkan keraguan terhadap informasi yang diterima publik, maka media sosial sangat ampuh dalam menyebarkan informasi yang belum tentu kebenarannya. Bahkan informasi dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan kebencian dan fitnah. Fenomena informasi tentang pandemi Covid-19 yang dikenal dengan penyakit koronavirus 2019 atau Corona virus disease 2019, disingkat Covid-19 menjadi momok yang menakutkan di seluruh negara di dunia ini, tidak terkecuali masyarakat Indonesia. Informasi hoaks di media sosial tentang Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi media massa untuk menjernihkan informasi Covid-19 tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui bagaimana media massa mengantisipasi informasi hoaks bagi publik. Teori yang digunakan yaitu teori agenda setting, dimana media massa melakukann penjernihan terhadap informasi hoaks. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library Research). Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara menggunakan literatur (kepustakaan) baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil penelitian dari penelitian terdahulu. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa media massa sangat berperan memverifikasi dan menjernihkan informasi yang meresahkan publik. AbstractThe development of information communication technology (ICT) can no longer be stopped. Various media platforms have emerged so that the flow of information received by society (the public) greatly influences people's activities and behavior. The spread of fake information/news (hoaxes) is increasingly widespread and the most widely accessed by the public is social media with various available platforms. As a result, the hoax phenomenon on social media raises doubts about the information received by the public, so that social media is very effective in spreading information that is not necessarily true. This information is even used by irresponsible individuals to spread hatred and slander. The phenomenon of information regarding the Covid-19 pandemic, known as the 2019 corona virus disease or Corona virus disease 2019, abbreviated as Covid-19, has become a frightening specter in all countries in the world, including Indonesian society. Hoax information on social media about Covid-19 is a challenge for the mass media to clarify information about Covid-19. This study aims to find out how the mass media anticipates hoax information to the public. The theory used is the agenda setting theory, in which the mass media cleans up hoax information. The research method used is library research. Researchers collect data using literature (libraries) in the form of books, notes or research reports from previous research. The results of this research prove that the mass media plays a very important role in verifying and clarifying information that is troubling the public

    EFEKTIVITAS KOMUNIKASI LINGKAR KEBUN PTPN III, KEBUN SEI PUTIH

    Get PDF
    The effectiveness of communication in the plantation can be seen from the circumference of the garden in the form of internal and external problems. Effectiveness is the goal of the ability to utilize human resources something appropriately, clear and universally acceptable standards, Employee Performance Gardens and Garden Circles is a routine how to use a little time can explain the work. This problem can have an impact on socio-cultural aspects to refer to performance problems. The ability of approach and motivation must be able to be carried out by an assistant, both the ability of dialogue, humility, trust, hope and critical thinking, in order to provide harmony for plantation companies

    Pelatihan Literasi Ekonomi Untuk Meningkatkan Minat Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Komputer Dan Jaringan SMK Swasta Mustafa Perbaungan

    Get PDF
    Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan bertujuan untuk memberikan Pelatihan Literasi Ekonomi Untuk Meningkatkan Minat Kewirausahaan Pada Siswa Kelas XII Jurusan Teknik Komputer Dan Jaringan SMK Swasta Mustafa Perbaungan . Masalah yang dihadapi adalah para siswa masih banyak yang belum mengerti arti penting literasi informasi terkait minat berwirausaha.  Dengan adanya kegiatan ini peserta mempunyai bekal menentukan keputusan untuk menjadi wirausaha dengan membuka lapangan pekerjaan baru. Hasil dari kegiatan ini yaitu : (1) Peserta semakin memahami arti penting literasi informasi, (2) Peserta memahami tentang manfaat menjadi seorang wirausaha, dan (3) Peserta dengan melakukan pelatihan literasi informasi terkait wirausaha mendapatkan bekal untuk menghadapi setiap permasalahan ekonomi baik mikro maupun makro, dengan mengambil keputusan yang tepat terhadap permasalahan yang ada
    corecore