2,059 research outputs found

    ALAT PENDETEKSI DINI KEBOCORAN GAS ELPIJI MENGGUNAKAN SENSOR GAS MQ-6

    Get PDF
    Pembuatan alat pendeteksi dini kebocoran gas menggunakan sensor gas MQ-6 bertujuan untuk mencegah kebakaran karena terjadinya kebocoran gas elpiji yang dapat menimbulkan kerugian. Dengan adanya alat ini maka seseorang dapat mengetahui apabila terjadi kebocoran gas elpiji. Metode yang digunakan untuk membuat alat pendeteksi kebocoran gas elpiji ini adalah metode rancang bangun yang terdiri dari beberapa tahap yaitu, (1) Identifikasi Kebutuhan, (2) Analisis Kebutuhan, (3) Perancangan Sistem, (4) pembuatan, (5) Pengujian Alat, (6) Pembahasan. Alat ini terdiri beberapa bagian, terdiri dari rangkaian catu daya yang menghasilkan tegangan 5 Volt dan -5 Volt, rangkaian sensor MQ-6 sebagai pendeteksi gas elpiji, rangakaian komparator untuk pembanding tegangan dari sensor dan tegangan referensi, rangkaian driver relay dan buzzer sebagai indikator apabila terjadi kebocoran gas elpiji. Alat pendeteksi dini kebocoran gas elpiji menggunakan sensor gas MQ-6 telah berhasil dibuat sesuai rancangan. Berdasarkan pengujian alat, ketika sensor MQ-6 tidak mendeteksi adanya gas elpiji tegangan keluaran sensor ± 1 Volt. Tegangan ini lebih kecil dari tegangan referensi komparator, karena itu tegangan keluaran komparator belum dapat mengaktifkan transistor yang mengakibatkan relay dan buzzer belum aktif. Terdeteksinya gas elpiji oleh sensor MQ-6 menyebabkan tegangan keluaran sensor menjadi ± 3,69Volt. Tegangan keluaran ini lebih besar daripada tegangan referensi komparator, karena itu tegangan keluaran komparator dapat mengaktifkan transistor yang menyebabkan relay dan buzzer aktif. Hal ini menunjukkan bahwa alat pendeteksi dini kebocoran gas elpiji menggunakan sensor MQ-6 bekerja sesuai dengan yang diharapkan

    Connections between education for citizenship and equality between women and men (analysis of the claims against this subject before the Spanish courts and their rulings

    Get PDF
    This paper seeks to analyse the debate on equality between women and men found in the claims against the subjects related to Education for Citizenship. These claims were resolved in the Spanish Supreme Court and High Courts of the Autonomous Communities. In this debate, there is a strong rejection of antidiscrimination law assumptions, namely that the different roles and social roles of women and men have a cultural and social base and it is unnatural, as evidenced by the concept of gender. But many appellants and judgments defend the difference between women and men as if it was informed and legitimated on human nature. Hence gender is considered an ideology, that is, a category of analysis by means of which the reality of true human nature can be concealed or distorted. But these arguments are opposed to recent legal reforms since they are questioning its normative value, by prioritizing certain moral principles against these laws. We are talking about the Organic Law for Effective Equality between Women and Men, the Law on Integrated Protection Measures against Gender Violence and the Law on Education. However their arguments are not fully justified

    Association between high school students’ cigarette smoking, asthma and related beliefs: a population-based study

    Get PDF
    Background Smoking has a detrimental effect on the symptoms and severity of asthma, a common chronic disease among adolescents. The purpose of this study was to examine the association between asthma and smoking among high school students and assess provider-patient communication with asthmatic adolescents regarding smoking and adolescents’ beliefs about the harms of smoking. Methods In fall 2014, data from high school students, ages 14–18 years, completing the 2009-2010 Virginia Youth Tobacco Survey (N = 1796) were used in descriptive analyses and multivariable logistic regression models adjusting for model-specific confounders as appropriate. Results Overall, an estimated 19 % of high school students in Virginia smoked and 16 % had asthma. Odds of smoking did not differ by asthma status; however, asthmatics had 1.5 times higher odds of being asked if they smoke (95 % CI 1.06–2.13) and being advised not to smoke by a health professional (95 % CI 1.10–2.14) compared to non-asthmatics. Asthmatics who believed second-hand smoke or smoking 1–5 cigarettes/day was not harmful had respectively 4.2 and 2.8 times higher odds of smoking than those who thought each was harmful. Further, asthmatics who thought smoking 1−2 years is safe had 3.4 times higher odds of smoking than those who did not (95 % CI 1.57–10.1). Conclusions While asthmatic adolescents are just as likely to smoke as non-asthmatics, less healthy beliefs about the risks of smoking increase the odds of smoking among asthmatics. Thus, targeted asthma-specific smoking prevention and education to change attitudes and beliefs could be an effective tool for adolescents

    PENGARUH KEADILAN DAN SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK TERHADAP PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI ETIKA PENGGELAPAN PAJAK : STUDI PADA WAJIB PAJAK BADAN DI KPP SUKABUMI

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh keadilan terhadap Persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak dan bagaimana pengaruh sistem pemungutan pajak terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak (Studi kasus pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sukabumi). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif. Populasi pada penelitian ini adalah Wajib Pajak Badan yang berada di wilayah kerja kantor pajak pratama kota sukabumi. Pengambilan sampel menggunakan convenient/judgement/insidential. Data yang digunakan data primer yang dikumpulkan dari hasil kuesioner. Dalam menganalisis data, penelitian ini menggunakan analisis statistik yang bernama korelasi product moment. Dari hasil pengujian didapatkan pengaruh sebesar 15%. Hasil ini menunjukan bahwa keadilan mempengaruhi persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak sebesar 15%. Dan sebesar 48% pengaruh Sistem pemungutan pajak terhadap persepsi wajib pajak mengenai etika penggelapan pajak Kata kunci: keadilan, Sistem perpajakan, Persepsi Etis Wajib Pajak, Penggelapan Pajak The purpose of this study was to determine fairness how to influence against the taxpayer perceptions about the ethical of tax evasion and tax system how to influence against the taxpayer perceptions about the ethical of tax evasion. Case studies on KPP Sukabumi.The method used in this study is associative method. The population in this study is taxpayer in KPP Sukabumi. Using a convenient sampling / judgment / insidential. The data used primary data collected from the questionnaire. In analyzing the data, this study uses statistical analysis called product moment correlation. From the test results effect of 15%. These results indicate that is fairness affect the taxpayer perceptions about the ethical of tax evasion by 15%. Amounted to 48% and the effect tax system affect the taxpayer perceptions about the ethical of tax evasion Keywords: Fairness, tax system, Ethical Perception of Taxpayers, Tax Evasio

    INGO Sebagai Agent of Aid: Peran dan Kontribusi Oxfam Internasional dalam Penyaluran Bantuan untuk Pengentasan Kemiskinan

    Get PDF
    International Non-Government Organizations (INGOs) is an important actor of the most influential in the distribution of foreign aid and global philanthropy. The role and contribution of INGOs has been increased post-Cold War 1991. INGOs have given a lot of help in distributing aid to development and poverty reduction in Medium Income Countries (MICs) and Low Income Countries (LICs). Therefore, the INGOs are often referred to as Agent of Aid. This paper is to describe how the role and contribution of INGOs as an Agent of Aid post-Cold War, with Oxfam as the case study especially its role and contribution to the alleviation of poverty. Keywords: INGOs, Agent of Aid, Role and Contribution, Oxfam, Povert

    BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MEREDUKSI STRES AKADEMIK SISWA

    Get PDF
    Berbagai tuntutan akademik di lingkungan sekolah yang sangat mempengaruhi prestasi akademiknya, sehingga cenderung menimbulkan dampak-dampak negatif, seperti : (1) merasa tidak bahagia, (2) mudah panik, (3) gelisah, (4) mudah marah, (5) cemas, (6) denyut jantung meningkat, (7) berpikir negatif, (8) mudah tersinggung, (9) prestasi menurun, (10) gugup, (11) takut, (12) berpikir menghadapi jalan buntu, (13) Jenuh/ merasa tidak menikmati hidup, (14) tubuh tidak mampu beristirahat dengan maksimal, (15) sulit mendisiplinkan diri, (16) tidak bisa menentukan prioritas hidup, (17) menyalahkan orang lain, (18) tidak merasakan kepuasaan, (19) mudah lupa, dan (20) merasa diabaikan, menjadi salah satu latar belakang dilakukannya penelitian. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran umum stres akademik peserta didik yang dijadikan landasan dalam pengembangan program bimbingan belajar. Penelitian dilakukan terhadap 348 peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Hasil penelitian menggambarkan bahwa terdapat 2,58% siswa didik yang mengalami stres tingkat tinggi, 67,8% siswa mengalami stres tingkat sedang, dan 29,6% siswa mengalami stres tingkat rendah. Rekomendasi dari hasil penelitian sebagai berikut: (1) bagi konselor berupa layanan dasar yang meliputi bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok, (2) bagi peneliti selanjutnya diharapkan melakukan uji coba program, guna menguji efektivitas program bimbingan belajar untuk mereduksi stres akademik siswa. The phenomenon of students where they do not feel confident of their own academic potentials leading to negatif effects, namely: (1) feeling unhappy, (2) getting panic easily, (3) feeling anxious, (4) getting angry easily, (5) getting worried, (6) increasing heart beat, (7) thinking negatively, (8) getting offended, (9) decreasing academic achievements, (10) feeling nervous, (11) feeling scared, (12) facing a dead end, (13) getting bored of life, (14) getting restless, (15) prone to be lazy, (16) cannot make priorities in life, (17) blaming other people, (18) feeling unsatisfied with things, (19) bad at remembering things, and (20) feeling abandoned, becomes one of the reasons as to why this study was conducted. This study aims to find out the general description of academic stress of 348 seventh grade students at SMP Negeri 1 Bandung Year 2013/2014. This study employs quantitative approach with descriptive method using questionnaires. It is concluded that there were 2.58% of students having high level of stress, 67.8% having mid-level of stress, and 29.6% having low level of stress. It recommended that: (1) counselors should provide basic service including classical guidance and group counseling, (2) future researchers should do testing programs to test the effectiveness of academic guidance program to reduce academic stress of students

    PENGARUH MODAL DAN LOKASI TERHADAP PENDAPATAN PEDAGANG KIOS (Studi Kasus Pada Pasar Tipar Gede Kota Sukabumi)

    Get PDF
    Resa Lestari (1430611083). Muhammadiyah University of Sukabumi. The Influence of Capital, Location and Inventory to Kiosk Traders' Revenue (Case Study on Market Shop of Tipar Gede of Sukabumi), Evi Martaseli, M.Ak., and Ade Sudarma, SE., MM). The merchant's income can be affected by various factors. This study uses Capital and Location as a variable. This study aims to determine the effect of variable Capital and Location to the income of Kiosk traders in Pasar Tipar Gede Sukabumi. The method used in primary data collection. Analyzer used is multiple linear regression with income as dependent variable and three independent variable that is capital, location and inventory. The result of partial test in this research shows that the Capital has significant effect to Kiosk's Revenue because it is seen from statistical result t table at 5% significance level of sig value or 0,010 f table (7,609> 2,763) and the result of significance yields 0,000 <0.05

    STUDI PEMBUATAN EDIBLE FILM DARI PATI UBI JALAR UNGU (IPOMEA BATATAS L. POIR) SEBAGAI KEMASAN PADA DODOL

    Get PDF
    Edible film merupakan salah satu kemasan primer yang ramah lingkungan yang berfungsi sebagai pengemas serta melindungi produk pangan dan produk yang dihasilkan dapat terlihat karena bersifat transparan, serta dapat langsung dimakan bersama produk, Salah satu bahan alami yang digunakan adalah pati ubi jalar ungu, Pada pembuatan edible film tersebut perlu ditambahkan bahan tambahan yaitu plasticizer. Salah satu produk makanan yang memerlukan kemasan adalah dodol. Umumnya dodol dikemas dengan kemasan plastik karena sifat plastik yang fleksibel, mudah dibentuk, transparan, tidak mudah pecah dan harganya relatif murah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan konsentrasi gliserol dan lama pengeringan edible film terhadap sifat fisik dan kimia edible film, variable yang digunakan adalah konsentrasi gliserol yang terdiri dari 3 taraf yaitu : K1=10%, K2=15%, dan K3=20% dan lama pengeringan edible film yang terdiri dari 3 taraf yaitu : P1= 2jam, P2=4 jam dan P3=6 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Nilai ketebalan edible film berkisar antara 0,14- 0,41 mm, kuat tarik/tensile strenght 0,68-1,68 Kgf/mm2, elongasi 6,76-22,14 %, daya larut 8,67- 42,19%, rendemen 35,87-77,80% , dan kadar air 33,17-36,40 %. Hasil terbaik didapatkan pada perlakuan konsentrasi gliserol 20% dan lama pengeringan 2 jam (K1P3), dengan nilai ketebalan 0,41 mm, Tensile strenght 1,37 Kgf/mm, daya larut 37,26%, rendemen 77,80% dan aktifitas antioksidan 53,08%. Sehingga dilakukan uji penyimpanan. Dodol yang dikemas dengan edible film dari pati ubi jalar ungu yang dapat bertahan selama 10 hari, sedangkan dodol yang tanpa kemasan hanya bertahan 3 hari dan sudah di tumbuhi jamur. Penelitian ini menunjukkan bahwa dodol yang dikemas dengan edible film dari pati ubi jalar ungu dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan dodol tanpa kemasan.Kata kunci : Edible film, Plasticizer, ubi jalar ung
    • …
    corecore