7 research outputs found

    PENGARUH PELAYANAN, LOKASI DAN FASILITAS TERHADAP KEPUASAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) TENGKU RAFI’AN KABUPATEN SIAK

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh yang signifikan baik secara parsial maupun simultan antara pelayan, lokasi dan fasilitas terhadap kepuasan pasien pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafi’an Kabupaten Siak. Penelitian ini dilaksanakan pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tengku Rafi’an Siak. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 orang dengan menggunakan metode Accidental sampling. Dalam penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan analisi regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, secara parsial pelayanan, lokasi dan fasilitas memiliki pengaruh terhadap kepuasan dengan nilai thitung> ttabeldan nilai signifikasi yang dihasilkan masih berada dibawah 0,05, maka hipotesis dalam penelitian ini diterima.Secara simultan atau bersamaan pelayanan, lokasi dan fasilitas memiliki pengaruh terhadap kepuasan di RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak. Dengan nilai R sebesar 0,826 atau 82,6% berarti terdapat hubungan antara pelayanan, lokasi dan fasilitas terhadap kepuasan pasien di RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak. Nilai R Square sebesar 0,682 atau 68,2% pelayanan, lokasi dan fasilitas dapat mempengaruhi kepuasan pasien di RSUD Tengku Rafi’an Kabupaten Siak sementara sisanya 31,8% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini. Kata Kunci : Pelayanan, Lokasi, Fasilitas Dan Kepuasa

    ANALISIS PERAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING TERHADAP KINERJA ORGANISASI BERBASIS LEADERSHIP STYLE DAN JOB CRAFTING

    Get PDF
    Tujuan penelitan ini ialah untuk menganalisis peran psychological well-being terhadap kinerja organisasi berbasis leadership style dan crafting. Subjek penelitian ini ialah Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kota Pasuruan. Sedangkan objek penelitian ini ialah leadership stye (X1), job crafting (X2), psychological well-being (Z), dan kinerja organisasi. Penelitian ini menggunakan pendeketan kuantitatif dengan jenis eksplanatory research. Analisis data dalam rangka menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan model multivariat Structural Equation Models (SEM) dengan pendekatan Partial Least Square (PLS). Sampel dari ini secara menyeluruh adalah semua pegawai Bappelitbangda Kota Pasuruan yang berjumlah 50 orang. Teknik pengukuran variabel menggunakan skala likert. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dokumentasi. Adapun aplikasi yang digunakan untuk mengolah data tersebut adalah SmartPLS versi 3. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leadership style tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Job crafting tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Leadership style berpengaruh terhadap psychological well-being. Job crafting berpengaruh terhadap psychological well-being. Psychological well-being berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Leadership style dengan dimediasi psychological well-being berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Dan, job crafting dengan dimediasi psychological well-being berpengaruh terhadap kinerja organisasi Badan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah Kota Pasuruan

    Deteksi dan Spesiasi Parasit Malaria Sampel Monitoring Pengobatan Dihydroartemisinin-piperaquine di Kalimantan dan Sulawesi: Mikroskopis Vs Polymerase Chain Reaction

    Full text link
    In monitoring the treatment of malaria with Dihydroartemisinin-piperaquine (DHP), microscopic cross check and Polymerase Chain Reaction (PCR) performed to validate the results of laboratory examinations in the field. This study used finger prick samples from subjects with a diagnosis of malaria in monitoring the treatment of malaria with DHP in Kalimantan and Sulawesi. Samples taken at day 0, blood smears made on slides for microscopic and blood spot on filter paper for PCR examination. The PCR method used is a single-round multiplex polymerase chain reaction that has been modified, the examination of each species carried out in different tubes to distinguish the species P. falciparum or P. Vivax. Target of DNA amplification is a species-specific gene sequences in the small-subunit ribosomal RNA (SSUrRNA), 300 bp for P. falciparum and 276 bp for P.vivax. P. falciparum and P.vivax identified in 229 samples of blood smears and blood spots. Microscopic and PCR gave the same results, positive 93.4% and negative 6.6% with a sensitivity of 99% and specificity 93.3%. P.falciparum sensitivity and specificity of 92% and 99%, P.vivax 97% and 94%, PCR as a gold standard. There are differences in the results of examination of 5 samples, ie with microscopic examination identified as P.vivax while the PCR as P. falciparum. In this study, identification of the microscopic parasite similar to the results of identification by PCR, but differ in determining the types of parasites. In general, the ability to microscopic diagnosis of malaria is very good, but confirmation by PCR is still needed

    The use of metaphor in advertisement: a case Study of Asean Tourism destination

    Get PDF
    Metaphor gets much attention especially in advertisement, which metaphor can influence the customer to interest with goods promote in advertisement. This thesis examines metaphor through slogan tourism in ASEAN which is concentrated in the content of slogan. Content of slogan is included about text and picture. In addition, type of metaphor in advertisement is investigated in research. And language uses in slogans tourism are also evaluated with discourse aspect, which the text is become the primary subject.Forceville’s theory of type of metaphor in advertisement is applied. Forceville (2008) are explained that there are three type metaphors in advertisement. Besides, Lakoff and Johnson (1980) and Kovecses (2010)’s theory of coherence discourse in metaphor are also used to analyze the text of slogan tourism in ASEAN. Qualitative content analysis and descriptive research are chosen to investigate slogan tourism in ASEAN which consist of the text and the picture. The researcher herself becomes the only instrument or human instrument. Reading and selecting the entire text and picture of slogan tourism and video promotion tourism in ASEAN becomes the steps of data collection. Then, the procedures of data analysis contain identifying, classifying, and describing the data. The conclusion is also drawing in the last step to make understanding.10 slogan of tourism destination in ASEAN is found that there are 2 slogans of verbal’s type in metaphor and 8 slogans of verbo-pictorial’s type in metaphor. Moreover, there are also 2 slogans intertextual’s type in coherence discourse and 8 slogans intratextual’s type in coherence discourse. Those results eventually proving that slogan tourism in ASEAN is commonly used verbo-pictorial type in slogan. Slogan tourism in ASEAN also majority applied intratextual’s type of coherence discourse in metaphor

    ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DENGAN FOKUS STUDI KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT DI RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG

    No full text
    Latar Belakang: Asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2 dengan masalah kerusakan integritas kulit masih menjadi prioritas karena kurang terkelola dengan maksimal dan ketidakpatuhan diit sehingga dilakukan tindakan perawatan luka.Tujuan: menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan fokus studi kerusakan integritas kulit di RSUD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang.Metode: metode yang digunakan dalam studi kasus ini adalah metode diskriptif yaitu mendiskripsikan asuhan keperawatan pada pasien DM tipe 2 dengan kerusakan integritas kulit. Subyek yang digunakan adalah 2 pasien DM tipe 2 dengan masalah kerusakan integritas kulit. Pengumpulan data dilakukan 6x24 jam dengan memberikan tindakan perawatan luka, monitor GDS, nutrisi dan O2 dalam darah.Hasil: pasien DM tipe 2 dengan kerusakan integritas kulit mengeluhkan terdapat luka yang tidak sembuh-sembuh di telapak kaki bawah sebelah kiri dan pada ujung jari tengah kaki kanan, timbul sensasi tebal dan sering kesemutan. Diagnosa keperawatan yang muncul yaitu kerusakan integritas kulit berhubungan dengan gangguan metabolisme, masalah dapat teratasi dengan tindakan perawatan luka. Setelah pasien mendapat tindakan keperawatan selama 6x24 jam terjadi penurunan skor penyembuhan Bates Jansen, peningkatan GDS dan kadar O2 dalam darah. Saran yang diberikan penulis yaitu dalam pengelolaan pasien DM tipe 2 dengan masalah kerusakan integritas kulit tidak hanya dilakukan perawatan luka tetapi juga memperhatikan GDS, nutrisi, dan O2 dalam darah

    DETEKSI DAN SPESIASI PARASIT MALARIA SAMPEL MONITORING PENGOBATAN DIHYDROARTEMISININ-PIPERAQUINE DI KALIMANTAN DAN SULAWESI: MIKROSKOPIS VS POLYMERASE CHAIN REACTION

    No full text
    <p>In monitoring the treatment of malaria with Dihydroartemisinin-piperaquine (DHP), microscopic cross check and Polymerase Chain Reaction (PCR) performed to validate the results of laboratory examinations in the field. This study used finger prick samples from subjects with a diagnosis of malaria in monitoring the treatment of malaria with DHP in Kalimantan and Sulawesi. Samples taken at day 0, blood smears made on slides for microscopic and blood spot on filter paper for PCR examination. The PCR method used is a single-round multiplex polymerase chain reaction that has been modified, the examination of each species carried out in different tubes to distinguish the species P. falciparum or P. Vivax. Target of DNA amplification is a species-specific gene sequences in the small-subunit ribosomal RNA (SSUrRNA), 300 bp for P. falciparum and 276 bp for P.vivax.  P. falciparum and P.vivax identified in 229 samples of blood smears and blood spots. Microscopic and PCR gave the same results, positive 93.4% and negative 6.6% with a sensitivity of  99% and specificity 93.3%. P.falciparum sensitivity and specificity of 92% and 99%, P.vivax 97% and 94%, PCR as a gold standard. There are differences in the results of examination of 5 samples, ie with microscopic examination identified as P.vivax  while the PCR as P. falciparum. In this study, identification of  the microscopic parasite similar to the results of identification by PCR, but differ in determining the types of parasites. In general, the ability to microscopic diagnosis of malaria is very good, but confirmation by PCR is still needed.</p><p>Abstrak<br />Pada monitoring pengobatan malaria  dengan Dihydroartemisinin-piperaquine (DHP),cek silang mikroskopis dan Polymerase Chain Reaction (PCR) dilakukan untuk memvalidasi hasil pemeriksaan di laboratorium lapangan. Penelitian ini menggunakan sediaan darah jari dari subyek dengan diagnosis malaria pada monitoring pengobatan malaria dengan DHP di Kalimantan dan Sulawesi. Sampel diambil pada hari 0, dibuat sediaan apus darah pada kaca benda dan sediaan tetes darah (Blood spot) pada kertas saring. Terhadap sediaan apus darah dilakukan pemeriksaan mikroskopis, dan terhadap sediaan tetes darah dilakukan pemeriksaan PCR. Metode PCR yang digunakan adalah multiplex single round Polymerase Chain Reaction yang telah dimodifikasi, pemeriksaan masing-masing spesies dilakukan pada tabung yang berbeda untuk membedakan spesies P.falciparum atau P. Vivax. Target amplifikasi DNA adalah gen species-specific sequences pada small-subunit ribosomal RNA (SSUrRNA), 300 bp untuk P.falciparum dan P.vivax. P.falciparum dan P.vivax diidentifikasi pada 229 sampel berupa sediaan apus darah pada kaca benda dan blood spot. Hasil identifikasi dengan mikroskopis dan PCR, sampel positif 93,4% dan negatif 6,6% dengan  sensitifitas 99% dan spesifisitas 93,3%. Sensitifitas dan spesifisitas P.falciparum adalah 92% dan 99%, P.vivax 97% dan 94%, dihitung dengan PCR sebagai baku standar. Terdapat perbedaan hasil pemeriksaan terhadap 5 sampel, yaitu dengan pemeriksaan mikroskopis diidentifikasi sebagai P.vivax sementara pada pemeriksaan PCR sebagai P.falciparum. Pada penelitian ini, hasil identifikasi parasit dengan mikroskopis sama dengan hasil identifikasi dengan PCR, namun berbeda pada penentuan jenis parasit. Secara umum kemampuan tenaga mikroskopis pusat untuk menegakkan diagnosis malaria sudah sangat baik, namun untuk penentuan jenis Plasmodium masih memerlukan konfirmasi PCR.<br /><br /></p

    Musibah Membawa Berkah Masyarakat Jabon” (Studi Pengembangan Pariwisata Melalui Destinasi Wisata Pulau Lusi, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo)

    No full text
    Kecamatan Jabon merupakan salah satu kecamatan yang ada di Sidoarjo yang berbatasan dengan laut sebelah timur. Kecamatan Jabon memiliki potensi yang dapat dikembangkan menjadi daerah wisata salah satunya yaitu Destinasi Wisata Pulau Lusi (Lumpur Sidoarjo) yang merupakan pulau buatan yang dibentuk sebagai solusi dari penanganan endapan sedimen di muara sungai Porong akibat dari semburan panas yang dialirkan ke laut melalui Sungai Porong. Saat ini Pulau Lusi dimanfaatkan sebagai lahan untuk menambah luasan ekosistem mangrove di muara dan perikanan budidaya dengan sistem wanamina (Silvofishery). Pulau Lusi saat ini juga menjadi tujuan wisata baru di Kabupaten Sidoarjo selain memiliki keunikan tersendiri karena merupakan pulau buatan, Pulau Lusi juga memiliki banyak potensi yang bisa dinikmati oleh pengunjung yang ingin datang ke Pulau baru tersebut. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data diperoleh dari data primer dan sekunder. Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Sidoarjo, Kecamatan Jabon, dengan situs penelitian meliputi Dinas Pemuda, Olahraga dan Budaya Kabupaten Sidoarjo, Kelompok Sadar Wisata Kecamatan Jabon, dan Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo Kota Surabaya, serta pengunjung Destinasi Wisata Pulau Lusi. Teknik analisis data menggunakan model Creswell. Sedangkan teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dan studi pustaka
    corecore