18 research outputs found
Tingkat Kepuasan Petani Terhadap Atribut Produk Benih Jagung Manis Hibrida Di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jom
Jagung manis merupakan varietas dari jagung biasa dengan penulisan nama
latin Zea mays var. saccharata Sturt (Syukur dan Rifianto, 2013). Jagung manis
mengalami trend kenaikan yang cukup pesat pada dua tahun terakhir akibat
berkembangnya kondisi sosial, ekonomi dan budaya masyarakat Indonesia. Tercatat
pada tahun 2015, produksi jagung manis di Indonesia sebesar 490 ribu ton atau
mengalami kenaikan sebesar 3,1 % dibandingkan pada tahun 2014 (475 ribu ton)
(Food and Agriculture Organization, 2016). Jagung manis dapat diolah menjadi
berbagai macam olahan pangan dengan cita rasa manis karena tingginya kandungan
gula dalam bijinya dan aroma yang khas sehingga pangan olahan jagung manis
dapat dengan baik diadaptasi konsumen dan memiliki potensi pasar yang besar. Di
masa mendatang, jagung manis akan menjadi sumber karbohidrat alternatif yang
disukai konsumen karena cukup tingginya kandungan karbohidrat jagung manis
sebesar 22,8 gram atau 25% lebih sedikit dibandingkan jagung biasa (30,3 gram)
(Yasin dan Suarni, 2011).
Berbagai produk benih jagung manis hibrida beredar dan digunakan oleh
petani jagung manis di Kecamatan Ngoro. Hampir seluruh petani cenderung
menggunakan benih jagung manis merek Talenta sehingga merek tersebut
menguasai pasaran dan menjadi market leader di Kecamatan Ngoro. Tetapi
faktanya di lapang, beberapa petani mengeluhkan kualitas dari merek tersebut dan
merasa kurang puas dengan hasil produksinya. Fenomena tersebut mengindikasikan
bahwa persepsi dan tingkat kepuasan petani berbeda mengenai produk benih jagung
manis dengan kualitas yang baik. Melihat fenomena yang terdapat di Kecamatan
Ngoro, penelitian mengenai tingkat kepuasan petani benih jagung manis menarik
untuk dikaji lebih dalam.
Penelitian ini akan menganalisis tentang kepuasan konsumen yaitu petani
pada produk benih jagung manis Talenta. Alat analisis yang digunakan adalah
Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengukur atribut dari tingkat
kepentingan dan kinerja produk serta Customer Satisfaction Indeks (CSI) untuk
mengetahui tingkat kepuasan konsumen terhadap atribut-atribut produk. Atribut
yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 11 atribut yang dipertimbangkan
konsumen diantaranya bentuk tanaman jagung, kuantitas hasil produksi, daya tahan
hama, daya tahan penyakit, daya tahan simpan klobot, umur panen, bobot tongkol,
ujung tongkol penuh, warna kuning biji tanaman, ketebalan daging buah, dan berat
kemasan. Hasil tersebut didapatkan dari uji instrumen menggunakan Cochran Q
test terhadap 24 atribut produk benih jagung manis.
Berdasarkan hasil analisis Importance Performance Analysis (IPA), atribut
kuantitas hasil produksi dan daya tahan penyakit merupakan atribut prioritas utama
untuk diperbaiki guna meningkatkan kepuasan konsumen. Rendahnya kinerja
kedua atribut dikarenakan masih banyak tanaman jagung manis Talenta tidak tahan
terhadap penyakit bulai sehingga menurunkan kuantitas hasil produksi hingga
mencapai kurang lebih 22%. Atribut daya tahan hama, umur panen, bobot tongkol,iii
ujung tongkol penuh, dan ketebalan daging buah merupakan atribut kekuatan yang
harus dipertahankan pretasinya. Kinerja kelima atribut tersebut sudah sesuai dengan
harapan atau kepentingan konsumen yang tinggi. Atribut daya tahan simpan klobot
dan warna kuning biji tanaman merupakan atribut yang memiliki prioritas rendah
karena kinerja atribut tersebut sebanding dengan harapan atau kepentingan
konsumen yang rendah. Atribut bentuk tanaman jagung dan berat kemasan
memiliki kinerja yang berlebihan karena kinerja atribut tersebut melebihi harapan
atau kepentingan konsumen yang rendah.
Hasil Customer Satisfaction Indeks (CSI) menunjukkan bahwa petani merasa
sangat puas menggunakan benih jagung manis Talenta. Hal ini dapat dilihat dari
nilai CSI sebesar 80,92%. Sejalan dengan data yang menunjukkan sebesar 95,46%
responden petani setia mencari benih jagung manis Talenta ke tempat lain apabila
stok di toko habis. Selain itu, sebanyak 11 atribut yang diujikan, 6 atribut memiliki
nilai tingkat kesesuaian di atas rata-rata yang artinya konsumen merasa sesuai
dengan kinerja atribut benih jagung manis Talenta.
Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat diberikan untuk Perusahaan
Agri Makmur Pertiwi supaya meningkatkan kinerja atribut kuantitas hasil produksi
dan daya tahan penyakit yang menjadi prioritas utama dengan perbaikan teknik
produksi benih jagung manis. Perusahaan perlu menyamakan persepsi petani
tentang budidaya jagung manis Talenta dengan kegiatan penyuluhan. Selain itu,
peningkatkan kualitas jasa perlu dilakukan oleh perusahaan supaya konsumen
selalu puas dengan benih jagung manis Talenta. Kemudian saran lain untuk
penelitian selanjutnya supaya mengembangkan penelitiannya hingga membahas
mengenai loyalitas konsume
PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN WEBFLASHDALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA : Studi Kuasi Eksperimen pada Mata Pelajaran Geografi Pokok Materi Persebaran Fauna di Indonesia Kelas XI MAN Purwakarta
Pendidikan adalah sektor yang sangat penting yang harus di perhatikan, oleh karena itu perlu adanya inovasi khususnya dalam pembelajaran. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta, diperoleh bahwa minat belajar, motivasi, dan penggunaan media di sekolah masih kurang. Berdasarkan hasil tersebut peneliti bermaksud untuk mengembangkan webflash untuk memberikan inovasi media pembelajaran. Tujuan umum dari penelitian ini yaitu: untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh penerapan media pembelajaran webflash terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran geografi pokok materi persebaran fauna di Indonesia kelas XI MAN Purwakarta. Secara lebih khusus tujuan penelitian sebagai berikut : 1) Mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan minat belajar siswa pada aspek General Attitude toward the Activity yang menggunakan media webflash dibandingkan powerpoint pada mata pelajaran geografi pokok materi persebaran fauna di Indonesia kelas XI MAN Purwakarta.; 2) Mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan minat belajar siswa pada aspek Specivic Conscious for or Living the Activity yang menggunakan media webflash dibandingkan powerpoint pada mata pelajaran Geografi pokok materi persebaran fauna di Indonesia kelas XI MAN Purwakarta.; 3) Mendeskripsikan dan menganalisis apakah terdapat peningkatan minat belajar siswa pada aspek Enjoyment of the Activity yang menggunakan media webflash dibandingkan powerpoint pada mata pelajaran Geografi pokok materi persebaran fauna di Indonesia kelas XI MAN Purwakarta.. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain penelitian Control Group Post Test Only Design. Instrument penelitian berupa angket yang dibagikan kepada siswa di kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI-1 dan XI-2 dengan masing-masing jumlah 30 siswa dengan teknik ClusterRandom Sampling. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan secara umum dapat disimpulkan bahwa webflash berpengaruh terhadap minat belajar siswa pada mata pelajaran Geografi di Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta. Secara khusus dapat disimpulakan bahwa: 1) Terdapat peningkatan minat belajar siswa pada aspek enjoyment of the activity yang menggunakan webflash dengan siswa yang menggunakan powerpoint; 2) Terdapat peningkatan minat belajar siswa pada aspek general attitude toward the activity yang menggunakan webflash dengan siswa yang menggunakan powerpoint; 3) Terdapat peningkatan minat belajar siswa pada aspek specivic Conscious for or living the activity yang menggunakan webflash dengan siswa yang menggunakan powerpoint.
Kata Kunci : Media Pembelajaran, Bahan Ajar Digital, webflash, Minat Belajar, Education is a very important sector to note, therefore innovation is needed especially in learning. From the preliminary study conducted at Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta, Found that interest in learning, motivation, and use of media in schools is still lacking. Based on these results researchers intend to develop a webflash that provides innovative media learning. The general purpose of this research is: there influence of applying of webflash learning media to student's learning interest in Geography subject of fauna distribution in Indonesia at class XI Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta?. More specifically the research problem can be formulated as follows: 1) Describe and analyze in student learning interest on General Attitude toward the Activity aspect When using webflash media compared to powerpoint in Geography subject of fauna distribution in Indonesia class XI Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta; 2) Describe and analyze in student learning interest on the Specific Confused for or Leaving the Activity aspect When using webflash media compared to powerpoint in Geography subject of fauna distribution in Indonesia class XI Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta; 3) Describe and analyze in student learning interest on Enjoyment of The Activity aspect when using webflash media compared to powerpoint in Geography subject of fauna distribution in Indonesia class XI Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta. The research method used is quasi experimental method with Control Group Post Test Only Design. The research instruments are questionnaires distributed to students of class XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta. The population in this research are all students of class XI IPS Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta And the samples used in this research are students of class XI-1 and XI-2 with 30 students for each class, using Cluster Random Sampling technique. Based on the research results obtained, generally it can be concluded that Webflash has an influence on student learning interest in Geography subject at Madrasah Aliyah Negeri Purwakarta. Specifically it can be concluded that: 1) There is enhancement in student learning interest on Enjoyment of The Activity aspect between those who use webflash with students who use powerpoint; 2) There is enhancement in student learning interest on general attitude toward the activity aspect between those who use webflash with students who use powerpoint; 3) There is enhancement in student learning interest on Specific Confused for or Leaving the Activity aspect between those who use webflash with students who use powerpoint.
Keywords: Learning Media, Digital Teaching Materials, Webflash, Learning Interest
Surakarta Creative Community HUB Dengan Pendekatan Psikologi Arsitektur
The role of the creative economy or the creative industry is a concept in the new economic era that focuses on information and creativity by relying on ideas and knowledge from the main production factor, namely human resources. Surakarta as a Creative City (KaTaKreasi) in 2019 has the potential to develop and help increase the economy in the creative economy. There are various performing arts performances held in the city of Surakarta, starting from urban village scale events to international art performances. Children and adolescents are part of society who play an important role in economic development in the creative economy in the future. There are many creative
communities filled with young people. Therefore, creating a forum for creativity and exchange of ideas for the creative community in Surakarta is one way to improve the creative economy of Surakarta. Designing a creative building called the Surakarta Creative Community Hub that can influence user emotions. The Architectural Psychology Approach is the right approach in designing the Surakarta Creative Community Hub. Architectural psychology principles such as color, shape,
sound, smell / aroma, material, and space are applied from the micro scale such as interior elements of space and space to macro such as landscape processing as a whole. The application of these aspects is expected to create a place that provides comfort for free activities and creativity
LAPORAN PELAKSANAAN KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXIII TAHUN AKADEMIK 2018/2019 DEVISI III.C.1 DUSUN PADOKAN KIDUL, DESA TIRTONIRMOLO, KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL
KULIAH KERJA NYATA ALTERNATIF UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN PERIODE LXI TAHUN AKADEMIK 2018/2019 DIVISI III.B.3 DUSUN PENGOK, DEMANGAN, GONDOKUSUMAN, YOGYAKARTA
PERENCANAAN KETERSEDIAAN ENERGI DI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)DENGAN MODEL LEAP
DESAIN KONSEPTUAL COMBAT MANAGEMENT SYSTEM PADA KAPAL SELAM KELAS NAGAPASA TIPE 209 DALAM RANGKA MENDUKUNG TUGAS TNI ANGKATAN LAUT
Identifikasi Potensi Peresepan Obat Tidak Tepat pada Pasien Geriatri dengan Penyakit Kardiovaskular Berdasarkan Kriteria STOPP START di Salah Satu Rumah Sakit Balikpapan: Identification of Potentially Inappropriate Drug Prescribing in Geriatric Patients with Cardiovascular Disease Based on STOPP START Criteria at One of The Hospitals in Balikpapan
Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Swamedikasi pada Mahasiswa Universitas Mulawarman: Knowledge and Behavior of Swamedication in Mulawarman University Students
Self-medication is the process of self-medication by a person without using a prescription from a doctor. Self-medication is one of the many efforts made by the community in overcoming minor illnesses. One of the factors that can influence self-medication behavior is knowledge about self-medication. This study was conducted to determine the level of knowledge and behavior of self-medication in students at Mulawarman University. This type of research is an observational research qualitatively and quantitatively using an online questionnaire. Respondents obtained as many as 929 respondents. The results of the research on the characteristics of respondents obtained the highest percentage of age 21 years (36.7%), class of 2017 (46.8%), and female gender (77.5%). The results showed that 43.4% of respondents had good self-medication knowledge and 60% of respondents had good self-medication behavior. The results of statistical tests using the Spearman Rank method show that there is a significant relationship between the level of knowledge and self-medication behavior. The significance value (p) obtained is 0.000, with a correlation coefficient of 0.270 in the health faculty student group and 0.212 in the non-health faculty student group which shows the close relationship between the two variables is weak