407 research outputs found
Penerapan Modul Pelatihan Membuat Makanan Jajanan Komersial bagi Warga Putat Jaya Surabaya
Abstrak
Daerah Putat Jaya Surabaya dahulu adalah sebuah daerah lokalisasi. Warga Putat Jaya Surabaya dipilih sebagai sasaran penerapan modul pelatihan membuat makanan jajanan komersial ini karena pasca dilakukannya penutupan lokalisasi ini, banyak warga Putat Jaya Surabaya kehilangan sumber penghasilan utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan modul yang menarik dan mudah dimengerti untuk menunjang keterlaksanaan pelatihan membuat makanan jajanan komersial bagi warga Putat Jaya Surabaya.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen one shoot case study, yang pengembangan modulnya terdiri dari tiga tahap, yakni pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah aktivitas instruktur, aktivitas subyek penelitian, hasil pelatihan, serta respon. Subyek penelitian ini adalah 15 warga Putat Jaya Surabaya terdampak. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, penilaian, serta angket.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas instruktur pada hari pertama memperoleh nilai rata-rata sebesar 96.6 dengan kategori sangat baik, dan pada hari kedua sebesar 97 dengan kategori sangat baik. Aktivitas peserta pelatihan pada hari pertama memperoleh nilai rata-rata sebesar 89.2 dengan kategori sangat baik sedangkan pada hari kedua memperoleh nilai rata-rata sebesar 90 dengan kategori sangat baik. Hasil pelatihan pada hari pertama untuk ranah kognitif memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.3 dengan kategori sangat baik, serta ranah psikomotor memperoleh nilai rata-rata sebesar 85.5 dengan kategori sangat baik. Pada hari kedua nilai rata-rata pada ranah kognitif sebesar 83.5 dengan kategori sangat baik, serta ranah psikomotor memperoleh nilai rerata sebesar 85.8 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata respon peserta terhadap pelatihan serta modul yang diterapkan pada hari pertama sebesar 88.75 dengan kategori sangat baik, sedangkan pada hari kedua sebesar 89.5 dengan kategori sangat baik.
Kata kunci: Modul Pelatihan, Makanan Jajanan Komersial, Putat Jaya
Abstract
Putat Jaya Surabaya were a prostitution areas. Residents Putat Jaya Surabaya were chosen as the targets of the training modules implementation because after doing that crackdown, many residents Putat Jaya Surabaya loses its main source of income. This research aims to implement an interesting and understandable module to support the feasibility of making commercial street food training for residents Putat Jaya Surabaya.
This study includes research experiments one shoot case study, the development of the module consists of three phases, namely the definition, design, and development. Data collected in the study is the instructor activity, the activity of the subject of research, the results of the training, as well as response. The subjects of this study were 15 residents Putat Jaya Surabaya affected. Data collection techniques using the method of observation, assessment, and a questionnaire.
Results from this study indicate that the activity the instructor on the first day scored an average of 96.6 with very good categories, and on the second day of 97 with very good category. Activity trainee on the first day scored an average of 89.2 with excellent category, while on the second day to obtain an average value of 90 with very good category. Results on the first day of training for the cognitive obtain an average value of 83.3 with very good categories, as well as psychomotor obtain an average value of 85.5 with very good category. On the second day average value on cognitive amounted to 83.5 with very good categories, as well as psychomotor obtain a mean value of 85.8 with very good category. The average value of the participant's response to training as well as modules that are applied on the first day at 88.75 with excellent category, while on the second day of 89.5 with very good category.
Keywords: Training Module, Commercial Street Food, Putat Jay
Muslim Taxpayer's Preference: Paying Tax or Zakat?
This research investigates the preferences of Muslim taxpayers between paying zakat or taxes. 119 Muslim taxpayers were recruited for online and offline survey studies. Factor analysis determines factors influencing Muslim taxpayer preferences between paying zakat or taxes. This study shows that Muslim taxpayers preferred to pay zakat rather than taxes. The faith factor has influenced Muslim taxpayers' preferences to pay zakat compared to paying taxes. Other factors include the level of compliance with obligations, the service quality factor for zakat management, the zakat knowledge level factor, the tax knowledge level factor, the religious practice factor, the Tax Services office service quality factor, and the tax benefit factor. From these results, it is expected that the government should evaluate tax policy that previously treated zakat only as deductible income to become a tax credit.JEL Classification: F6, Q49, R2How to Cite:Rahmawati, R., & Rifani, N. (2023). Muslim Taxpayer’s Preference: Paying Tax or Zakat. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 12(1), 207-220. https://doi.org/10.15408/sjie.12ii1.31555
Bio-physicochemical Markers of the Aedes Aegypti Breeding Water in Endemic and Non-endemic Area
The survival of Aedes aegypti larvae is inseparable from the adequacy of food, including organic substances available in the breeding water. It is very dependent on the level of water markers such as temperature, salinity, Dissolved Oxygen, and pH. The study used quantitative observational analytic with a case-control study design. Case group has consisted of breeding water in endemic area and control group was in non-endemic area. The sample size was 43 samples for each group, collected by purposive sampling technique. Data were analyzed by Chi-square and Mann-Whitney test. Larvae mostly presence in endemic area (68.3%) and mostly absent in non-endemic area (85.4%) (p-value = 0.002). Temperature in endemic area mostly in 27-30oC (86%) and non-endemic area mostly in <27oC or >30oC (72.1%) (p-value = 0.000). Salinity in endemic and non-endemic areas has no difference (p-value = 0.266). DO in endemic areas were mostly in 5.02-7.82 mg/l (76.7%). While DO in non-endemic area was mostly in <5.02 mg/l or >7.82 mg/l (95.3%) (p-value = 0.001). The pH <6 or >7.8 is mostly in non-endemic areas (87.8%) and pH 6-7.8 is mostly in endemic areas (63.4%) (p-value = 0.000). Bio-physicochemical markers of breeding sites water have differences between endemic and non-endemic area except salinity. The temperature, salinity, DO, and pH affected the presence of larvae and the most affected is DO marker. While the marker that affected the presence of larvae in the non-endemic area is pH
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN READING GUIDE UNTUK POKOK BAHASAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN PREPARAT PADA SISWA KELAS VII A SMP N 1 PRAMBANAN, SLEMAN TAHUN AJARAN 2010/ 2011
Tujuan penelitian ini adalah untuk: mengetahui adanya peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas VII A SMP N 1 Prambanan, Sleman pada pokok bahasan Klasifikasi Makhluk Hidup dengan menggunakan strategi pembelajaran Reading guide dan media preparat. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP N 1 Prambanan, Sleman. Bentuk penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP N 1 Prambanan, Sleman. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data yang telah terkumpul dianalisis dari
siklus I sampai III untuk mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini antara lain: (1) Penerapan strategi Reading guide dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dengan
adanya kenaikan nilai rata-rata tiap siklus.(2) Nilai rata-rata prestasi belajar siklus I =62,9, siklus II=64,8, siklus III=76.9. (3) Rata-rata peningkatan keaktifan siswa siklus I=10,6, siklus II=13, siklus III=14,7
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema Kegemaran
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Hasil Belajar Tema Kegemaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw pada tema kegemaran dan hasil belajar keterampilan berbicara siswa melalui penggunaan metode bermain peran. Penelitian ini merupakan solusi terhadap rendahnya hasil belajar tema kegemaran siswa kelas II SDN Ngagel Rejo V/400 Surabaya. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw selama pembelajaran membawa peningkatan terhadap hasil belajar siswa khususnya tema kegemaran. Temuan penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada tema kegemaran sangat efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SDN Ngagel Rejo V/400 Surabaya
MEMBANDINGKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN METODE CERAMAH DENGAN PENGGUNAAN MULTIMEDIA BERBASIS DISCOVERY LEARNING PADA KONSEP SEL
Penelitian ini dilatar belakangi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa
terhadap materi sel yang disebabkan oleh pembelajaran yang cenderung
membosankan bagi siswa. Siswa kurang akif di kelas XI MIA SMA Negeri 16
Bandung tahun ajaran 2016/2017. Maka dibutuhkannya model metode, dan media
pembelajaran yang bisa membuat siswa menjadi lebih aktif dan kreatif dalam
mengikuti proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Sampel penelitian adalah siswa SMAN 16 Bandung kelas XI MIA 1 dan XI MIA
4 dengan jumlah siswa masing-masing kelas sebanyak 33 orang siswa. Metode
penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen atau eksperimen semu dengan
desainnon-equivalent control group design. Variabel penelitian terdiri atas 2
variabel, yaitu variabel bebas berupa multimedia berbasis discovery learning dan
metode ceramah, variabel terikat berupa hasil belajar siswa. Teknik pengambilan
sampel digunakan dengan teknik Purposive Sampling yakni teknik pengumpulan
sampel dengan pertimbangan kriteria kelas yang nilai rata-rata hampir seimbang
pada pembelajaran biologi. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan
menggunakan tes soal berupa test objektif (pilihan ganda) terdiri dari pretest dan
posttest yang isi soalnya sama yaitu 15 soal pilihan ganda. Pretest digunakan
untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dan posttest
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran. Hasil
analisis data menunjukan peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata
pretest kelas eksperimen sebesar 45,07 dan rata-rata posttest pada kelas
eksperimen sebesar 80,25. Sedangkan nilai rata-rata pretest kelas pembanding
mencapai nilai 45,9 dan dan nilai rata-rata posttest kelas pembanding mencapai
nilai 72,7. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan multimedia berbasis discovery learning dapat digunakan sebagai
salah satu alternatif dalam kegiatan pembelaran untuk menigkatkan hasil belajar
siswa.
Kata Kunci: Multimedia berbasis Discovery Learning,Metode Ceramah, Hasil
Belajar, Sel
Penerapan Modul Pelatihan Membuat Makanan Jajanan Komersial bagi Warga Putat Jaya Surabaya
Abstrak
Daerah Putat Jaya Surabaya dahulu adalah sebuah daerah lokalisasi. Warga Putat Jaya Surabaya dipilih sebagai sasaran penerapan modul pelatihan membuat makanan jajanan komersial ini karena pasca dilakukannya penutupan lokalisasi ini, banyak warga Putat Jaya Surabaya kehilangan sumber penghasilan utamanya. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan modul yang menarik dan mudah dimengerti untuk menunjang keterlaksanaan pelatihan membuat makanan jajanan komersial bagi warga Putat Jaya Surabaya.
Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen one shoot case study, yang pengembangan modulnya terdiri dari tiga tahap, yakni pendefinisian, perancangan, dan pengembangan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah aktivitas instruktur, aktivitas subyek penelitian, hasil pelatihan, serta respon. Subyek penelitian ini adalah 15 warga Putat Jaya Surabaya terdampak. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, penilaian, serta angket.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas instruktur pada hari pertama memperoleh nilai rata-rata sebesar 96.6 dengan kategori sangat baik, dan pada hari kedua sebesar 97 dengan kategori sangat baik. Aktivitas peserta pelatihan pada hari pertama memperoleh nilai rata-rata sebesar 89.2 dengan kategori sangat baik sedangkan pada hari kedua memperoleh nilai rata-rata sebesar 90 dengan kategori sangat baik. Hasil pelatihan pada hari pertama untuk ranah kognitif memperoleh nilai rata-rata sebesar 83.3 dengan kategori sangat baik, serta ranah psikomotor memperoleh nilai rata-rata sebesar 85.5 dengan kategori sangat baik. Pada hari kedua nilai rata-rata pada ranah kognitif sebesar 83.5 dengan kategori sangat baik, serta ranah psikomotor memperoleh nilai rerata sebesar 85.8 dengan kategori sangat baik. Nilai rata-rata respon peserta terhadap pelatihan serta modul yang diterapkan pada hari pertama sebesar 88.75 dengan kategori sangat baik, sedangkan pada hari kedua sebesar 89.5 dengan kategori sangat baik.
Kata kunci: Modul Pelatihan, Makanan Jajanan Komersial, Putat Jaya
Abstract
Putat Jaya Surabaya were a prostitution areas. Residents Putat Jaya Surabaya were chosen as the targets of the training modules implementation because after doing that crackdown, many residents Putat Jaya Surabaya loses its main source of income. This research aims to implement an interesting and understandable module to support the feasibility of making commercial street food training for residents Putat Jaya Surabaya.
This study includes research experiments one shoot case study, the development of the module consists of three phases, namely the definition, design, and development. Data collected in the study is the instructor activity, the activity of the subject of research, the results of the training, as well as response. The subjects of this study were 15 residents Putat Jaya Surabaya affected. Data collection techniques using the method of observation, assessment, and a questionnaire.
Results from this study indicate that the activity the instructor on the first day scored an average of 96.6 with very good categories, and on the second day of 97 with very good category. Activity trainee on the first day scored an average of 89.2 with excellent category, while on the second day to obtain an average value of 90 with very good category. Results on the first day of training for the cognitive obtain an average value of 83.3 with very good categories, as well as psychomotor obtain an average value of 85.5 with very good category. On the second day average value on cognitive amounted to 83.5 with very good categories, as well as psychomotor obtain a mean value of 85.8 with very good category. The average value of the participant's response to training as well as modules that are applied on the first day at 88.75 with excellent category, while on the second day of 89.5 with very good category.
Keywords: Training Module, Commercial Street Food, Putat Jay
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN TERBIMBING (PLT)
Praktik Lapangan terbimbing (PLT) bertujuan untuk mengembangkan
kompentensi mahasiswa sabagai calon pendidik atau tenaga kependidikan. Praktik
Lapangan Terbimbing (PLT) Univeritas Negeri Yogyakarta semester tujuh tahun
2017 belokasi di berbagai daerah khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa
Tengah. Salah satunya berada di SMA Negeri 1 Muntilan yang telah dilaksanakan oleh
mahasiswa pada tanggal 15 Sepetember 2017 sampai dengan 15 November 2017.
Kelompok PLT dilokasi ini terdiri dari 10 mahasiswa dari berbagai program studi
yanng berbeda di Universitas Negeri Yogyakarta.
Selama kurang lebih dua bulan melaksanakan kegiatan PLT, praktikan
melakukan praktik mengajar mandiri dan terbimbing sabanyak 23 tatap muka dikelas
X IPS 1, X IPS 2, dan XI LM GEO 2. Seacara umum kegiatan pelaksanaan PLT
berjalan dengan baik dan lancar. Mahasiswa PLT telah berusaha untuk menekan
semua hambatan yang akhirnya berhasil dilaksanakan. Munculan habatan selama
kegiatan PLT menjadi tantangan tersendiri untuk mahasiswa meningkatkan kualitas
pengejaran dengan pengalaman aktual yang diperoleh dari kegiatan PLT ini.
Selain itu, kegiatan PLT dapat melatih mahasiswa agar meningkatkan
ketrampilan, kemndiria, tanggungjawab, dan keampuan dalam menyelesaikan masalah
yng ada serta memberi bekal untuk mengembangkan diri sebagai calon tenanga
pendidik yang profesional. Serangkain kegiatan PLT di SMA Negeri 1 Muntilan,
memberikan kontribusi positif terhadap kemajuan mahasiswa pribadi maupun
lembaga. Mahasiswa PLT atau praktikan berharap semoga laporan ini dapat bermafaat
bagi semua pihak
- …