20 research outputs found

    Effects of Fermentation and Storage on Antioxidant Activities of Buffalo and Goat Milk Products

    Get PDF
    Fermentation of milk enhances its nutritional values through improved bioavailability of nutrients and production of substances including bioactive peptides, which have biological functions.The goals of this research were to study the effect of fermentation and storage on antioxidant activity of buffalo and goat yogurts.Samples of buffalo milk, goat milk and their yogurts were determined for proximate analysis and bioactive activity including antioxidant activities of DPPH, ABTS, reducing power and superoxide assays during the fermentation and their storage. Results showed that buffalo and goat yogurts had antioxidant activities of all assays and their activities significantly increased during their fermentation. However, the activities of both products remained unchange during the storage time of 21 days at 4oC. It can conclude that the antioxidant activity could be found in buffalo and goat yoghurts and the activities were affected by fermentation.The fermentation would lead to protein digestion in milk to produce short chains of amino acids acting as bioactive peptides and lactic acid production possibly responsible for antioxidant activity.

    Malonaldehyde Level of Administration Ethanol Extract of Purple Sweet Potato Var. Ayamurasaki in Doca-Salt Hypertensive Rats

    Get PDF
    There is an increasing amount of evidence that oxidative stress related to hypertension can damage the function of diverse structures such as aorta. It is a well-established fact that chlorogenic acid and anthocyanine found in purple sweet potato generates bioactive compound with antihypertensive and antioxidant activities. The present study sought to investigate antioxidant activity of extract ethanol of purple sweet potato (EP) in deoxycorticosterone acetate (DOCA–salt)–induced hypertensive rats (Rattus norvegicus). The rats were orally administrated a 95% ethanol extract of purple sweet potato (var. Ayamurasaki) (EP) in a daily dose of 200 and 400 mg/kg body weight for 4 weeks. Aorta total malondialdehyde (MDA) and histopathology of aorta abdominal were examined. Aorta injury was observed in DOCA-salt hypertensive group rats compared to normotensive group rats, as aorta MDA significantly increased  (P <0.05). In contrast, treatment of DOCA-salt hypertensive rats with different dose of EP significantly reduced the total aorta MDA, as well as repair kidney damage, suppressed smooth muscle cell proliferation and lessen aorta wall thickening compared to controls.   This is the first report that demonstrated blood pressure lowering and antioxidative effects of an ethanol extract of purple sweet potato, containing chlorogenic acid, in a DOCA–salt model of hypertension

    Evaluasi Pertumbuhan Isolat Probiotik (L. casei dan L. plantarum) dalam Medium Fermentasi Berbasis Ubi Jalar (Ipomoea batatas l.) Selama Proses Fermentasi (Kajian Jenis Isolat dan Jenis Tepung Ubi Jalar)

    Get PDF
    Ubi Jalar mengandung komponen serat fraksi oligosakarida seperti raffinosa, verbakosa, dan stakhiosa yang berpotensi sebagai prebiotik, yaitu subtrat yang dapat menstimulasi pertumbuhan bakteri probiotik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan viabilitas bakteri probiotik seperti L. plantarum dan L. casei pada medium fermentasi berbasis tepung ubi jalar dan untuk mengetahui perubahan komponen tepung ubi jalar dari tiga jenis ubijalar selama proses fermentasi.  Penelitian ini menggunakan dua faktor: jenis bakteri probiotik (L. casei dan L. plantarum) dan jenis tepung ubi jalar (tepung ubi jalar putih, kuning dan ungu). Data dianalisis dengan ANNOVA dengan nilai α&lt;5%. Perlakuan terbaik dipilih dengan metode Multiple atrribute. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jenis ubi jalar mempengaruhi viabilitas L. casei dan L. plantarum selama proses fermentasi. Perbedaan jenis tepung ubi jalar secara signifikan berbeda nyata terhadap nilai pH, total asam, total BAL, gula reduksi sedangkan perbedaan jenis bakteri probiotik sangat mempengaruhi nilai pH, total asam, total BAL, total gula, serat kasar, gula reduksi, total nitrogen dan kadar pati. Perbedaan jenis tepung ubi jalar dan bakteri probiotik memiliki perbedaan signifikan (nilai α&lt;1%)  terhadap pH, total asam, total BAL dan gula reduksi. Perlakuan terbaik adalah medium terfermentasi dari tepung ubi jalar ungu (10% b/v) oleh L. plantarum dengan total BAL yaitu 1,55x1010 CFU/ml, total asam 0,953%, nilai pH 4,267 total gula 1,647%, kadar pati 2,567%, serat kasar 0,066%, gula reduksi 3,139% dan total N 0,023%

    RENIN ANGIOTENSIN ALDOSTERONE SYSTEM (RAAS) PROFILE OF ADMINISTRATION OF ETHANOL EXTRACT OF PURPLE SWEET POTATO VAR. AYAMURASAKI IN DOCA-SALT HYPERTENSIVE RATS

    Get PDF
    There is an increasing amount of evidence that oxidative stress related to hypertension can damage the function of diverse structures such as the aorta and kidney. It is a well-established fact that chlorogenic acid and anthocyanine found in purple sweet potato generates bioactive compound with antihypertensive and anti-ACE activities in RAA system. The present study sought to investigate anti-ACE activities in RAA system of extract ethanol of purple sweet potato (EP) in deoxycorticosterone acetate (DOCA–salt)–induced hypertensive rats (Rattus norvegicus). The rats were orally administrated a 95% ethanol extract of purple sweet potato (var. ayamurasaki) (EP) in a daily dose of 200 and 400 mg/kg body weight also chlorogenic acid (CA) of 700 mg/kg bw for 4 weeks. Activity of renin, ACE, and Ang II concentration were assessed. Inhibiting activity of renin, ACE, and decreasing Ang II concentration after treatment was observed in the DOCA-salt hypertensive rats compared to normotensive group rats; (P<0.05). This is the first report that demonstrates the lowering of blood pressure and anti-ACE in RAA-system effects of an ethanol extract of purple sweet potato, containing chlorogenic acid, in a DOCA–salt model of hypertension

    Tilapia viscera hydrolysate extract alleviates oxidative stress and renal damage in deoxycorticosterone acetate-salt-induced hypertension rats

    Get PDF
    Background and Aim: Hypertension is closely related to oxidative stress conditions, which increases malondialdehyde (MDA) expression and renal damage. Tilapia viscera hydrolysate extract (TVHE) contains compounds and peptides that act as antioxidants. This study aimed to investigate TVHE therapy effect on MDA levels and renal histological conditions in deoxycorticosterone acetate (DOCA)-salt-induced hypertension rats. Materials and Methods: Tilapia viscera were defatted and hydrolyzed using Alcalase enzyme to obtain TVHE. TVHE antioxidant activity was measured using the 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl method. Fifteen Wistar male rats were divided into five groups: Normal control (without induced DOCA-salt), DOCA-salt, DOCA-salt+Captopril 5 mg/kg body weight (BW), DOCA-salt+TVHE 150 mg/kg BW, and DOCA-salt+TVHE 300 mg/kg BW. MDA level and renal histology were observed in each group. Results: TVHE half maximal inhibitory concentration values ranged from 3.87±0.35 μg/mL to 42.03±3.55 μg/mL, which were identified as in the very strong Blois category. TVHE and captopril therapy reduced MDA expression significantly (p<0.05) compared to DOCA-salt only. TVHE and captopril therapy also improved glomerular damage in DOCA-salt-induced hypertension rats. Conclusion: TVHE has antioxidant ability, decreased MDA level, and decreased glomerular damage in DOCA-salt-induced hypertension rats

    Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daging Buah Ihau (Dimocarpus longan var. malesianus Leenh.) Dengan Metode DPPH (1,1 Diphenyl-2-picrylhydrazyl).

    No full text
    Radikal bebas dapat diredam oleh antioksidan. Tubuh memerlukan antioksidan dari luar tubuh sebagai antisipasi terhadap radikal bebas yang tidak dapat diredam oleh antioksidan yang berasal dari dalam tubuh. Antioksidan alami dari bahan pangan diharapkan dapat menjadi solusi pengganti antioksidan sintetik yang bersifat toksik terhadap tubuh. Buah ihau merupakan buah khas Kalimantan yang memiliki morfologi hampir mirip dengan kelengkeng dan diketahui memiliki kandungan senyawa fitokimia yang berpotensi sebagai antioksidan. Kandungan vitamin C sebesar 66,9 mg/ 100 g di dalam buah ihau diharapkan dapat menjadi petunjuk bahwa buah ihau berpotensi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi aktivitas antioksidan ekstrak air dan ekstrak etanol daging buah ihau secara in vitro. Simplisia daging buah ihau dikeringkan menggunakan food dehydrator pada suhu 750C selama 2 jam kemudian dihaluskan menggunakan blender. Metode yang digunakan pada proses pembuatan ekstrak air adalah maserasi dengan modifikasi infundasi dalam suhu 70-800C selama 30 menit, ekstrak etanol menggunakan metode ekstraksi maserasi selama 7 hari dalam suhu ruang dan uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH dengan dua kelompok perlakuan ekstrak air dan etanol (konsentrasi 500, 600, 700, 800, 900, dan 1000 ppm) dengan dua kali pengulangan serta kontrol positif menggunakan asam askorbat. Analisis data menggunakan Microsoft Office Excel 2010. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak air dan ekstrak etanol daging buah ihau memiliki nilai IC50 masing-masing sebesar 681,05 μg/ml dan 698,3 μg/m. Sehingga dapat disimpulkan baik ekstrak air maupun etanol daging buah ihau memiliki aktivitas antioksidan yang sangat lemah

    Perbedaan Teknik Penggorengan Terhadap Kadar Antosianin pada Keripik Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas L. (Lam))

    No full text
    Keripik ubi jalar ungu merupakan produk makanan ringan yang diminati oleh banyak orang dan beredar cukup luas di masyarakat. Keripik ubi jalar ungu mengandung antosianin yang berperan sebagai anti-diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar antosianin pada keripik ubi jalar ungu dengan metode deep fat frying dan vacuum frying. Penelitian ini menggunakan metode Quasi Eksperimental dengan 5 kali proses penggorengan, untuk mencegah bias dilakukan 2 kali replikasi pada masing-masing sehingga total 20 sampel. Variabel yang diukur adalah kadar antosianin yang dianalisis dengan menggunakan metode pH Differential Method. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kadar antosianin pada setiap proses penggorengan metode vacuum frying dan deep fat frying. Namun, terdapat perbedaan ketika membandingkan kedua metode penggorengan yaitu vacuum frying dan deep fat frying. Rerata kadar antosianin pada keripik ubi jalar ungu varietas Taiwan yang digoreng dengan metode deep fat frying dan vacuum frying yaitu sebesar 263,98 ppm dan 853,75 ppm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode penggorengan vacuum frying dan deep fat frying memberikan pengaruh pada kadar antosianin keripik ubi jalar ungu

    Optimasi Metode Analisis Daging Babi Berbasis DNA Menggunakan Loop-Mediated Isothermal Amplification dengan Pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein

    No full text
    Daging merupakan bahan makanan yang kaya akan zat gizi, namun daging merah masih sulit dibedakan secara fisik oleh masyarakat. Sedangkan banyak terjadi kasus adulterasi daging mentah dengan daging babi di Indonesia. Sehingga diperlukan metode pengujian untuk menjamin kehalalan bahan makanan dengan mendeteksi adanya DNA babi pada bahan makanan secara sederhana dan spesifik menggunakan Loop-Mediated Isothermal Amplification (LAMP) dan divisualisasikan dengan pewarna, dua diantaranya yaitu Diamond Nucleic Acid dan Calcein. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perbedaan hasil optimasi analisis daging babi menggunakan metode LAMP dengan jenis pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein. Desain penelitian yaitu true experimental laboratory dengan perlakuan berupa penambahan pewarna Diamond Nucleic Acid dan Calcein pada sampel Nuclease free H2O, DNA sapi dan DNA babi menggunakan uji LAMP. DNA sapi dan babi didapatkan dari proses isolasi DNA dan pengukuran nanodrop. Hasil penelitian menunjukkan rasio kemurnian DNA babi sebesar 1,76 dan 1,82 serta DNA sapi sebesar 1,89 dan 1,92. Dengan hasil visualisasi menggunakan Diamond dye pada percobaan 1 yaitu berpendar pada tube DNA babi dan tidak berpendar pada tube kontrol dan DNA sapi. Serta hasil percobaan kedua dan ketiga yaitu berpendar pada seluruh tube. Sedangkan hasil visualisasi menggunakan Calcein percobaan pertama dan kedua menunjukkan hasil berpendar pada seluruh tube. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pewarna Diamond dan Calcein mampu menunjukkan hasil LAMP dengan adanya perubahan warna yang terjadi namun kedua pewarna memiliki perbedaan dari segi mekanisme kerja, metode penambahan pewarna, keamanan dan sensitivitas

    Potensi Ekstrak Buah Ihau (Dimocarpus longan var. malesianus Leenh.) Sebagai Antibakteri Staphylococcus aureus

    No full text
    Kejadian infeksi di Indonesia masih sering ditemukan pada anak dan lansia. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat semakin memperburuk kondisi infeksi yang memicu resistensi. Staphylococcus aureus merupakan salah satu bakteri yang sering dijumpai dalam saluran pernapasan dan kulit yang rawan menimbulkan infeksi. Alternatif terapi yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan tanaman, salah satunya dengan buah Ihau yang mengandung beragam senyawa fitokimia yang diduga dapat menjadi bahan antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi ekstrak buah Ihau dengan dua macam pelaut, air dan etanol sebagai bahan antibakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan metode difusi sumuran empat kali pengulangan dengan Post-test only control group design pada sebelas kelompok perlakuan (ekstrak etanol konsentrasi 50, 60, 70, 80, 90, 100 mg/mL dan ekstrak air konsentrasi 80, 85, 90, 95, 100 mg/mL), kontrol positif (Ampicillin), dan kontrol negatif (Akuades steril). Hasil uji memperlihatkan adanya aktivitas antibakteri oleh ekstrak etanol daging buah ihau pada konsentrasi 70 mg/mL dan aktivitas antibakteri terbesar terdpat pada konsentrasi 100 mg/mL. Tidak ditemukan adanya aktivitas antibakteri pada ekstrak air buah ihau. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan signifikan diameter zona inhibisi pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada ekstrak etanol daging buah ihau dengan ekstrak air, kontrol negatif, dan kontrol positif. Nilai korelasi yang diperoleh sebesar 0,831 yang menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pemberian ekstrak etanol buah ihau terhadap pertumbuhan bakteri dengan nilai potensi ekstrak menghambat pertumbuhan bakteri sebesar 54,9%
    corecore